Share

Bab 4

Author: inoz eL
last update Last Updated: 2021-09-19 12:11:58

“APA! Siapa yang berani bertindak begitu di wilayahku?” Arga dengan sangat emosi.

 

“Kami masih belum tahu Tuan!" Ucap Medy.

 

“Pruuaannngggggg!"

 

Suara gelas yang di lepar oleh Arga.

 

“Maafkan saya tuan!"

 

“Ini benar-benar mencoreng setatusku sebagai mafia yang menguasai Jan Mayen”, ucap Arga.

 

“Segera temukan dalang dibalik semua itu, dan segera laporkan semuanya kepadaku!” ucap Arga lagi.

 

“Siap Tuan!!” ucap Medy yang langsung berusaha untuk meninggalakn ruangan bar milik Arga.

 

“Tunggu!” Ucap Arga sebelum Medy benar-benar pergi.

 

“Iya Tuan."

 

“Bagaimana dengan anak yang kamu bawa tadi?” Ucap Arga bertanya kepada Medy.

 

“Sesuai perintah Tuan, kami membawanya ketempat ayng aman, dan jika nanti dia sudah bisa tenang dia akan dapat bersekolah," Medy membungkuk.

 

“Bagus, jaga baik-baik dia," ucap Arga.

 

“Sesuai intruksi Tuan, saya ijin pamit."

 

“Pergilah”, ucap Arga dengan mengibaskan telapak tangannya.

 

“Ada apa Tuan?” Suara laki-laki datang dari arah Pintu masuk Bar.

 

“Oh, paman Rais?"

 

“Sini temani aku minum!"

 

Rais adalah orang kepercayaan Arga yang berada di rumah itu, mulai dari keamanan sampai keperluan pekerja di rumah yang sangat besar hampir menyerupai istana itu di handle oleh Rais.

 

“Maaf Tuan, sebaiknya tuan sedikit mengurangi minum-minuman keras," ucap Rais dengan penuh perhatian.

 

“Aku tau.. tapi aku benar benar tidak tahu lagi harus sepertui apa."

 

“Kamu tahu jika aku sebenarnya tidak ingin melakukan semua ini."

 

“Tapi ini semua sudah menjadi kewajibanku," ucap Arga dengan menunduk.

 

“saya tahu Tuan. Kalau begitu untuk malam ini saya akan menemani tuan minum," ucap Rais yang kini duduk di samping Arga untuk menemani dia minum.

 

Sedang enak meminum minumannya tiba-tiba ponsel Arga berbunyi.

 

“Ma—af, Tuan, menggangu!" suara Medy di seberang telepon.

 

“Bagaimana?” Tanya Arga dengan sedikit kesal.

 

“Jadi setelah kamii cari informasi, sepertinya itu adalah ulah dari kelompok sindikat perdagangan manusia Tuan, dan sepertinya mereka mendapat dukungan dari EMC." Jelas Medy.

 

“EMC katamu?” Ucap Arga dengan sangat marah.

 

“Benar Tuan, sepertinya ini disokong oleh Endra, pemimpin EMC, dan sepertinya mereka akan di jual ke daerah Moland, untuk menjadi wanita penghibur," ucap Medy.

 

“Bagaimana mungkin bisa? Moland kepulauan besar tempat para raksasa bisnis berada itu?” Arga bingung.

 

“Tapi sepertinya semua informasi ini Real tuan, dan wanita-wanita ini akan di bawa ke Moland lebih tepatnya di Austry, untuk dipekerjakan di tempat hiburan malam." Medy menjelaskan.

 

“Untuk sekarang biarkan dulu, jika nanti ada kesempatan kita akan mencoba untuk berkomunikasi dengan penguasa tempat itu."

 

“Siap Tuan!”

 

“Cari lokasi sindikat itu, aku beri kamu waktu 15 menit, setelah itu kabari aku!"

 

“Siap Tuan!" Medy dan Arga segera menutup telephonnya.

 

“Paman, sepertinya aku akan keluar nanti, tolong paman kondisikan keamanan dirumah selama aku tidak ada," ucap Arga kepada Rais.

 

Disini Arga memanggil Rais dengan sebutan paman bukan karena dia adalah pamannya namun lebih Karena menghormati Rais karena dia lebih tua dan dia adalah orang yang selalu menjaganya, bahkan Rais menjadi teman setia yang selalu mendengarkan cerita Arga.

 

“Tenang saja Tuan, meskipun Tuan tidak berpesan seperti itu, aku akan selalu menjaga tempat ini," Ucap Rais dengan meletakkan gelasnya.

 

“Terimakasih Tuan," ucap Arga yang kemudian pergi ke lantai bawah.

 

Disana adalah tempat Arga menyimpan segala jenis senjata. Jadi meskipun dia adalah seorang CEO dia tetap lah Vlad, yang di takuti karena kekejamannya, namun saat di kantor dia akan menjadi Arga lagi yang dingin namun perhatian terhadap karyawannya.

 

Sebelum dia pergi dia mengintip kamarnya, dia memastikan bagaimana keadaan Saryn dia membuka sedikit pintu kamarnya karena takut Saryn akan melihatnya.

 

Sedari awal dia tidak ingin berbuat jahat kepada Saryn, dan sebenarnya sedari awal Saryn berontak kepadanya dia malah tertantang untuk membuat Saryn tunduk kepadanya, dan menjadi patuh kepadanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 72(end)

    “Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri.” Saryn berbisik kepada Arga.Arga yang ingin sekarang ingin selalu menuruti keinginan Saryn hanya bisa menurunkannya dan membiarkannya berjalan sendiri menuju ke mobil.“Bagaimana dengan Noy?” Tanya Saryn.“Med! Bawa dia bersamamu!” Ucap Arga kepada Medy agar membawa Noy bersamanya.“Ingat perlakukan teman Nona dengan Baik!” Tambahnya.“Tentu Tuan!” Jawab Medy dengan menunjukkan sebuah semangat yang tulus dari dalam hatinya.“Mari… Ikut dengan saya.” Ucap Medy kepada Noy, saat dia mempersilahkan Noy untuk masuk ke dalam mobil anak buah Clarissa.Itu karena saat dirinya datang tadi hanya membawa satu mobil. Dan mobil itu saat ini digunakan oleh Arga dan juga Saryn.Itulah kenapa Medy membawa mobil milik anak buah Clarissa.Sedangkan Clarissa sendiri saat ini tetap berada di toko, menunggu di jemput oleh orang kantor.Arga kini berada satu mobil dengan Saryn.Arga dengan ekspresi wajah yang seperti biasa, sedikit dingin.Tapi, saat dirinya mena

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 71

    Semua orang menoleh ke arah tempat asalnya suara.Semuanya menatap penuh keheranan termasuk Welly, karena dia melihat adanya Medy. Laki-laki yang terlihat jahat, tapi laki-laki itu juga yang sudah merawatnya selama beberapa bulan di saat terpisah dengan kakak nya.Satu-satunya orang yang tidak terkejut disini adalah Noy. Itu karena sepertinya Noy tidak tahu siapa Arga. Jangankan Status Vlad nya, setatus CEO Arga saja, Noy tidak mengetahuinya.Medy segera turun tangan dan meneriaki orang yang telah memegangi Saryn.“Lepaskan Nona Muda sekarang juga!” Teriak Medy.Tentu saja semua orang itu menuruti apa yang diucapkan oleh Medy.Meskipun Clarissa adalah asisten Arga. Dibandingkan dengan Medy yang dikenal sebagai orang kepercayaan Arga. Lebih tepatnya kepala pengawal pribadi yang dimiliki oleh Arga selaku Bos dari dari Grade MNE.Saryn yang tangannya sudah dilepaskan segera berlari menuju ke Welly adiknya.Saryn dengan lembut membantu Welly untuk bangkit dan berdiri.“Kamu tidak apa-a

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 70.

    Disela perdebatan itu, Saryn menunduk dan berkata dalam hatinya, “Kenapa kau tidak melepaskan ku?”Saryn merasa jika Arga seolah masih saja mengganggu hidupnya meskipun dirinya sudah diusir dari kediaman Arga dan bahkan Saryn tidak melaporkan ke pihak berwajib atas apa yang menimpa keluarganya sebelumnya.“Aku tidak menyangka, kamu akan menyiksaku sampai sejauh ini …” ucap Saryn dalam hatinya saat jari jemarinya mencengkram celana yang dipakai olehnya.“Hey~ kenapa kau terdiam …?” Tanya Clarissa.Saryn masih saja seperti sebelumnya, diam berpikir tentang Arga dan beberapa kenangan di antara mereka berdua, tentunya hal itu membuat dirinya merasa semakin sedih.“Percuma saja kau terdiam. Lebih baik kau segera berikan lahan mu kepada kami …” ucap Clarissa.“Tidak akan …” ucap Saryn.“Kau!” bentak Clarissa.Dulu mungkin Clarissa harus menghormati saryn karena bagaimanapun juga Saryn begitu dekat dengan Arga, Bos nya.Untuk saat ini Clarissa benar-benar akan bisa mengalahkan Saryn, serta m

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 69

    Ditempat Saryn berada, saat ini dia ternyata sedang bersama dengan seorang laki-laki dan juga bersama dengan adiknya.Laki-laki itu sepertinya tidak terpaut usia jauh dari dirinya sekitar 3 atau 4 tahun lebih tua.Saryn sedang berjalan kaki dari sebuah tempat, sepertinya dia baru saja pulang berbelanja.Itu terlihat dari dirinya dan laki-laki itu yang masing masing membawa sebuah kantong plastik besar entah berisi apa.Ternyata saat ini Saryn memiliki sebuah toko kue.Isi dari kantong-kantong plastik tadi adalah bahan-bahan yang digunakan olehnya untuk membuat kue.“Bagaimana dengan orang-orang yang mengganggumu akhir-akhir ini?” Tanya laki-laki yang sedang bersamanya itu.“Aku tidak tahu, yang jelas aku tidak akan menyerahkan lahan ku untuk pembangunan itu.” Jawab Saryn.Dapat diketahui saat ini jika pemilik lahan yang akan dibangun proyek perusahaan Arga ygn di bicarakan oleh Clarissa sebelumnya adalah Saryn.Dari sorot mata Clarissa yang saat ini dalam perjalanan untuk menuju ke te

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 68

    “Apa alasan dia menolaknya?” Tanya Arga kepada Clarissa.“Dari informasi yang saya dapatkan, wanita itu baru saja membeli tempat itu sekitar dua bulan yang lalu dan selain itu toko yang dia buka baru saja berkembang, karenanya dia tidak ingin pindah dari sana.” Papar Clarissa.“Bukankah perusahaan menawarkan kompensasi yang pas untuk lahan di daerah itu?” Tanya Arga.Clarissa kembali meyakinkan kepada atasannya jika semuanya sesuai dengan seharusnya.Bahkan sesuai dengan yang baru saja diucapkan oleh Arga jika harga yang diberikan oleh perusahaan Arga 20% lebih besar dari harga di pasar.Arga hanya diam dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tentang lahan untuk proyek terbaru mereka.“Apa tim yang diterjunkan benar-benar tidak bisa bernegosiasi dengan pemilik toko yang kamu bicarakan ini?” tanya Arga.“Kepala tim berkata jika orang lokal yang mereka percaya untuk mengurus semuanya berkata jika pemilik itu tidak bisa melepaskan lahannya.” Ucap Clarissa.“Kalau begitu sebaiknya ka

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 67

    Saryn membawa kopernya menuruni tangga.Medy sempat menggerakan badannya untuk membantu Saryn.Akan tetapi dia mengurungkan niatnya saat dirinya di tatap oleh Arga.Medy hanya bisa menarik kakinya yang tadi akan melangkah beberapa centi ke belakang.“Bahkan dia sekarang tidak mau membantuku.” Ucap Saryn dalam hatinya.Saat ini dengan tergopoh-gopoh Saryn akhirnya sampai di bawah anak tangga dengan menurunkan koper berat yang tadi ditenteng oleh dirinya.“Kalau begitu …” Ucap Saryn dengan ragu dengan menatap sayu kepada Arga.Arga menyergap Saryn dengan ucapannya, “Medy!”“Saya mengerti Tuan!” Ucap Medy dengan membungkuk kepada Arga.“Nona, Mari saya akan mengantarkan Nona ke suatu tempat.” Tambah Medy kemudian dengan melayangkan pandangannya kepada Saryn.“Iya …” Jawab Saryn.Sebelum itu, Saryn masih sempat memeluk miss Ririn untuk terakhir kalinya.“Jaga diri Nona baik-baik, setelah ini saya tidak ada disamping Nona untuk merawat Nona …” Jawab Miss Ririn dengan mata yang berkaca-kaca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status