Share

Bab 7

Author: inoz eL
last update Huling Na-update: 2021-09-25 23:13:08

Kini mereka memasuki rumah besar itu untuk mencari keberadaan Frans.

 

Sebelum mereka masuk keruangan, didalam Frans sedang bersama dengan beberapa wanita, karena Frans sendiri adalah seorang laki-laki yang belum menikah, dan dia menghabiskan harinya dengan berhura-hura, bersama dengan wanita-wanita yang cantik untuk melayani nafsunya.

 

“Tuangkan minuman itu untukku!" Seru Frans kepada salah satu wanitanya.

 

“Iya tuan." Jawab wanita sexy itu dengan menuangkan minuman untuk Frans.

 

Sementara Frans sedang sibuk meraba-raba wanita yang adda di sampingnya, dia tidak tahu jika bahaya akan segera datang menghampirinya.

 

“Silahkan Tuan!" Ucap Gadis yang di suruh menuangkan minuman untuknya tadi.

 

Saat gadis itu mengulurkan gelasnya dengan sengaja membuat gelas itu jatuh: "Maafkan saya tuan," ucao gadis itu, dan seketika dia membersihkan minuman yang tumpah.

 

"Sudah, tidak perlu kau bersihkan! Sekarang ke kamar mandi dan cuci tubuhmu, aku menginginkanmu malam ini!" Ucao Frans setelah melihat belahan dada gadis itu saat membungkuk untuk membersihkan minuman tadi.

 

“I—iya Tuan." Ucap Gadis itu pasrah.

 

“Bagus!" Uvao Frans lagi kepada Gadis itu; "Jangan terlalu lama!" Tegas Frans.

 

Seketika gadis itu langsung pergi menuju kamar mandi yang ada di ruangan itu untuk mandi dan membersihkan diri.

 

Tepat saat gadis itu berada di dalam kamar mandi, Medy masuk dengan orang-orangnnya dan dengan membawa penjaga rumah yang sudah mereka tahan dan tangan diikat.

 

“Siapa kalian?” Tanua Frans yang kaget melihat kehadiran mereka.

 

“Medy mengabaikannya, justru disini Medy langsung menghadap kepada penjaga rumah dan bertanya; "Dia Frans?”

 

“Iya, ini adalah tuan Frans!" Ucap penjaga rumah dengan badan bergetar.

 

“Kalian amankan dia!" Tegas Medy kepada bawahannya dengan menunjuk kepada Frans.

 

“Apa-apaan ini?” Tanya Frans yang saat itu seketika di serbu dan pegang oleh beberapa orang bertubuh kekar dan tampang seram.

 

“Apa kalian Tidak tahu siapa aku?” Frans menjoba menakut-nakuti mereka yang ada disana.

 

“Aku tidak perduli siapa dirimu, sekarang jawab, apa kau yang memberikan orang-orang di bekas gudang pelabuhan untuk menyekap wanita-wanita itu?” Tanya Medy.

 

“Itu—itu ...." Seketika ekpsresinya tampak seperti orang tercekik karena ketakutan.

 

“Kalian Siapa?” Tanya Medy kepada para wanita yang ada disana, karena mereka tidak berteriak melainkan hanya menunduk.

 

“Kami!"

"Kami!"

Ucap Para gadis itu.

 

“Apa kalian adalah wanita dari bajingan ini?”tanya Medy dengan sangat tegas.

 

“Itu benar tuan, tapi kami dipaksa, karena kami punya keluarga yang katanya akan di habisi jika kami melawan tuan Frans." Jelas salah seorang wanita memberanikan diri.

 

“bawa mereka keruangan berbeda dan carikan pelayan wanita  untuk membantu mereka!" Perintah Medy kepada salah satu bawahannya.

 

“Siap Tuan!"

 

“Kalian ikuti aku!" Ucap bawahan Medy tadi.

 

Kini dia dan beberapa Gadis tadi pergi dari ruangan itu.

 

Sedangkan Medy langsugn menghadap kepada Frans lagi.

 

“Siapa yang memberimu wewenang untuk melakukan hal-hal itu kepada wanita wanita di sini?” Ucao Medy yang merasa ini adalah kekuasaan Vlad alias Arga.

 

“A—aku .... " Ucao Frans yang kini sudah sangat ketakutan.

 

“BIlang padaku apa benar! Kau di bantu oleh Endra?” Tanya Vlad yang tiba tiba masuk dengan gagahnya.

 

sementara orang-orang Medy langsung membungkuk kearahnya dengan sejajar, seakan mereka kini adalah trotoar jalan dimana Vlad berjalan.

 

Melihat kedatangannya Frans langsung terdiam, dia memandangi Vlad.

 

“Topeng pesta hitam sebatas mata." Ucap Frans lirih.

 

“King Vlad!" Seru Frans dengan keras: "King Vlad, tolong maafkan saya karena sudah berbuat seenaknya di daerah Tuan." Ucap Frans lagi dengan berusaha lepas dari orang-orang yang memeganginya.

 

“Kau tahu siapa aku?” Ucap Vlad dengan tatapan mata yang begitu tajam dari balik topeng pestanya.

 

“Tentu saja saya tahu Tuan, Tuan adalah King Vlad, penguasa tempat ini”, ucap Frans dengan menunduk.

 

“Jika memang kau tau siapa aku, kenapa kau begitu berani untuk berbuat seperti ini di daerah ku?” tanya Vlad kepadanya.

 

“Ini karena aku di suruh oleh oleh Endra, 'Tuan!" Ucap Frans dengan jujur karena dia tahu tak ada gunanya untuk melawan Vlad.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 72(end)

    “Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri.” Saryn berbisik kepada Arga.Arga yang ingin sekarang ingin selalu menuruti keinginan Saryn hanya bisa menurunkannya dan membiarkannya berjalan sendiri menuju ke mobil.“Bagaimana dengan Noy?” Tanya Saryn.“Med! Bawa dia bersamamu!” Ucap Arga kepada Medy agar membawa Noy bersamanya.“Ingat perlakukan teman Nona dengan Baik!” Tambahnya.“Tentu Tuan!” Jawab Medy dengan menunjukkan sebuah semangat yang tulus dari dalam hatinya.“Mari… Ikut dengan saya.” Ucap Medy kepada Noy, saat dia mempersilahkan Noy untuk masuk ke dalam mobil anak buah Clarissa.Itu karena saat dirinya datang tadi hanya membawa satu mobil. Dan mobil itu saat ini digunakan oleh Arga dan juga Saryn.Itulah kenapa Medy membawa mobil milik anak buah Clarissa.Sedangkan Clarissa sendiri saat ini tetap berada di toko, menunggu di jemput oleh orang kantor.Arga kini berada satu mobil dengan Saryn.Arga dengan ekspresi wajah yang seperti biasa, sedikit dingin.Tapi, saat dirinya mena

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 71

    Semua orang menoleh ke arah tempat asalnya suara.Semuanya menatap penuh keheranan termasuk Welly, karena dia melihat adanya Medy. Laki-laki yang terlihat jahat, tapi laki-laki itu juga yang sudah merawatnya selama beberapa bulan di saat terpisah dengan kakak nya.Satu-satunya orang yang tidak terkejut disini adalah Noy. Itu karena sepertinya Noy tidak tahu siapa Arga. Jangankan Status Vlad nya, setatus CEO Arga saja, Noy tidak mengetahuinya.Medy segera turun tangan dan meneriaki orang yang telah memegangi Saryn.“Lepaskan Nona Muda sekarang juga!” Teriak Medy.Tentu saja semua orang itu menuruti apa yang diucapkan oleh Medy.Meskipun Clarissa adalah asisten Arga. Dibandingkan dengan Medy yang dikenal sebagai orang kepercayaan Arga. Lebih tepatnya kepala pengawal pribadi yang dimiliki oleh Arga selaku Bos dari dari Grade MNE.Saryn yang tangannya sudah dilepaskan segera berlari menuju ke Welly adiknya.Saryn dengan lembut membantu Welly untuk bangkit dan berdiri.“Kamu tidak apa-a

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 70.

    Disela perdebatan itu, Saryn menunduk dan berkata dalam hatinya, “Kenapa kau tidak melepaskan ku?”Saryn merasa jika Arga seolah masih saja mengganggu hidupnya meskipun dirinya sudah diusir dari kediaman Arga dan bahkan Saryn tidak melaporkan ke pihak berwajib atas apa yang menimpa keluarganya sebelumnya.“Aku tidak menyangka, kamu akan menyiksaku sampai sejauh ini …” ucap Saryn dalam hatinya saat jari jemarinya mencengkram celana yang dipakai olehnya.“Hey~ kenapa kau terdiam …?” Tanya Clarissa.Saryn masih saja seperti sebelumnya, diam berpikir tentang Arga dan beberapa kenangan di antara mereka berdua, tentunya hal itu membuat dirinya merasa semakin sedih.“Percuma saja kau terdiam. Lebih baik kau segera berikan lahan mu kepada kami …” ucap Clarissa.“Tidak akan …” ucap Saryn.“Kau!” bentak Clarissa.Dulu mungkin Clarissa harus menghormati saryn karena bagaimanapun juga Saryn begitu dekat dengan Arga, Bos nya.Untuk saat ini Clarissa benar-benar akan bisa mengalahkan Saryn, serta m

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 69

    Ditempat Saryn berada, saat ini dia ternyata sedang bersama dengan seorang laki-laki dan juga bersama dengan adiknya.Laki-laki itu sepertinya tidak terpaut usia jauh dari dirinya sekitar 3 atau 4 tahun lebih tua.Saryn sedang berjalan kaki dari sebuah tempat, sepertinya dia baru saja pulang berbelanja.Itu terlihat dari dirinya dan laki-laki itu yang masing masing membawa sebuah kantong plastik besar entah berisi apa.Ternyata saat ini Saryn memiliki sebuah toko kue.Isi dari kantong-kantong plastik tadi adalah bahan-bahan yang digunakan olehnya untuk membuat kue.“Bagaimana dengan orang-orang yang mengganggumu akhir-akhir ini?” Tanya laki-laki yang sedang bersamanya itu.“Aku tidak tahu, yang jelas aku tidak akan menyerahkan lahan ku untuk pembangunan itu.” Jawab Saryn.Dapat diketahui saat ini jika pemilik lahan yang akan dibangun proyek perusahaan Arga ygn di bicarakan oleh Clarissa sebelumnya adalah Saryn.Dari sorot mata Clarissa yang saat ini dalam perjalanan untuk menuju ke te

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 68

    “Apa alasan dia menolaknya?” Tanya Arga kepada Clarissa.“Dari informasi yang saya dapatkan, wanita itu baru saja membeli tempat itu sekitar dua bulan yang lalu dan selain itu toko yang dia buka baru saja berkembang, karenanya dia tidak ingin pindah dari sana.” Papar Clarissa.“Bukankah perusahaan menawarkan kompensasi yang pas untuk lahan di daerah itu?” Tanya Arga.Clarissa kembali meyakinkan kepada atasannya jika semuanya sesuai dengan seharusnya.Bahkan sesuai dengan yang baru saja diucapkan oleh Arga jika harga yang diberikan oleh perusahaan Arga 20% lebih besar dari harga di pasar.Arga hanya diam dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tentang lahan untuk proyek terbaru mereka.“Apa tim yang diterjunkan benar-benar tidak bisa bernegosiasi dengan pemilik toko yang kamu bicarakan ini?” tanya Arga.“Kepala tim berkata jika orang lokal yang mereka percaya untuk mengurus semuanya berkata jika pemilik itu tidak bisa melepaskan lahannya.” Ucap Clarissa.“Kalau begitu sebaiknya ka

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 67

    Saryn membawa kopernya menuruni tangga.Medy sempat menggerakan badannya untuk membantu Saryn.Akan tetapi dia mengurungkan niatnya saat dirinya di tatap oleh Arga.Medy hanya bisa menarik kakinya yang tadi akan melangkah beberapa centi ke belakang.“Bahkan dia sekarang tidak mau membantuku.” Ucap Saryn dalam hatinya.Saat ini dengan tergopoh-gopoh Saryn akhirnya sampai di bawah anak tangga dengan menurunkan koper berat yang tadi ditenteng oleh dirinya.“Kalau begitu …” Ucap Saryn dengan ragu dengan menatap sayu kepada Arga.Arga menyergap Saryn dengan ucapannya, “Medy!”“Saya mengerti Tuan!” Ucap Medy dengan membungkuk kepada Arga.“Nona, Mari saya akan mengantarkan Nona ke suatu tempat.” Tambah Medy kemudian dengan melayangkan pandangannya kepada Saryn.“Iya …” Jawab Saryn.Sebelum itu, Saryn masih sempat memeluk miss Ririn untuk terakhir kalinya.“Jaga diri Nona baik-baik, setelah ini saya tidak ada disamping Nona untuk merawat Nona …” Jawab Miss Ririn dengan mata yang berkaca-kaca

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status