3 HARI KEMUDIAN
"Selamat pagi pak Kajur..." ucap teman teman Reyhan pada Kajur yang datang menengok Reyhan di Rumah Sakit The L Medika.
Pak Kajur langsung mendekati Reyhan dengan membawa 1 bingkisan dan 1 tas jumbo buah dan juga makanan ringan. "Gimana kabarmu, Rey?" ucapnya Kajur.
"Tidak usah duduk, kamu tidur saja, aku nggak akan lama juga kok," lanjut Kajur.
"Terimakasih pak Kajur sudah datang menjenguk saya. Saya sudah agak mendingan," jawab Reyhan lemas.
"Kamu tidak usah memikirkan biaya Rumah Sakit. Semua akan di tanggung olehku sebagai hadiah untuk Mahasiswa yang paling aktif. Oh, tentu saja karena kita masih saudara, dan aku tidak akan membiarkanmu dalam keadaan sakit,"
Ucap Kajur yang pastinya tahu, bahwa semua fasilitas disini adalah milik Reyhan. Jadi pantas kalau Kajur membantu Reyhan dengan alasan bahwa mereka adalah keluarga.
"Terimakasih banyak pak Kajur," ucap Reyhan, Reno, Adi dan Vino pada Kajur secara bersamaan namun masih merasa heran dengan ucapan Kajur tentang persaudaarnnya dengan Reyhan, dan juga kalau bukan karena kelakuan Pevita, mungkin Reyhan tidak akan terbaring di rumah sakit seperti sekarang ini. Mendengar kekompakan teman teman Reyhan, membuat pak Harsono ingin mudah lagi dan menemukan teman seperti teman teman Reyhan yang begitu setia menemani Reyhan.
Tiba tiba Pevita datang.
"Kenapa kamu kesini Pev?? Kami tidak ingin melihtmu disini," kata Adi pada Pevita.
"Selamat pagi semua..." ucap Pevita.
Kajurpun kaget dengan kedatangan Pevita itu, dia hanya mengangguk kepala melihat pevita dan melihat Reyhan kembali.
"Semoga kamu cepat sembuh. Jangan jadi mahasiswa pemalas," sindiran kajur yang dijukan pada Pevita dan bergegas meninggalkan kamar rawat inap itu.
Pak Harsono tahu tentang kehidupan Pevita yang kurang kasih sayang dan kurang perhatian dari orang tuanya. Makanya Pak Harsoni ingin menegur Pevita, tapi Pak Harsono merasa tidak enak karena dia adalah anak Rektor.
Setelah kajur meninggalkan ruangan, Pevita langsung memulai pembicaraan yang menjengkelkan, "Aku pikir kamu sudah mati, Rey?? Apa kamu mau ngutang ke aku lagi buat bayar rumah sakit?" tanya Pevita.
"Sorri yah Pev, Reyhan mau tidur sekarang. Semalam banyak orang yang datang menjenguk, mereka juga memberikan uang, jadi kamu nggak perlu repot repot meminjamkan uang kepadanya. Karena biaya pengobatannya juga sudah lunas," ucap Vino berbohong pada Pevita.
"Okelah kalau begitu, jangan sok kuat, tapi hutang di mana mana yah Reyhan," ucap Pevita.
"Jangan sampai kamu jadi gadean untuk bayar rumah sakit ini Mister gendut.... hahahaha..." Ejekan Sisi pada Adi.
"Takutnya tiduran enak disini, eh pas keluar Rumah Sakit, di jemput polisi karena hutang, Hahaha..." Ucap Vera.
"Pergi sana, pergiii...." Adi menghusir Pevita dan teman-temannya.
Pevita dan teman temannyapun pergi meninggalkan Reyhan dan juga teman teman Reyhan.
Teman teman Reyhan langsung memakan buah dan makanan yang di berikan kajur. Tidak lama kemudian, teman teman kampus yang lainnya datang menjenguk Reyhan dengan membawa makanan yang begitu banyak dan di sertai dengan uang sumbangan meskipun. Entah ikhlas atau tidak, namun kebanyakan orang hanya datang ingin mengejek Reyhan saja karena di rawat di rumah sakit yang begitu mewah dan biaya pengobatan di Rumah Sakit The L Medika terkenal mahal.
*****
Ini terakhir Neta kerja diMCC TV setelah 5 tahun lamanya.
"Neta, kalau kamu perlu sesuatu, jangan sungkan sungkan untuk menelfonku," ucap Key sambil memeluk Neta.
_"ya Bu' Neta.. Jangan lupa sering sering kesini," Ucap karyawan MCC TV Maha Karya.
"Kalau sudah kaya, teraktir kita ya Bu' Neta.. Hehehe...".
"Kalau Mbak Gebby sudah sangat terkenal, stasiun TV kita jangan lupa ya Netaaa... Hehehe..."
Mereka semua mengantar Neta keluar dalam keadaan sedih. Kenapa tidak? Karena Neta orang yang sangat jujur dan baik. Berkat dia, keuntungan di MCC TV meningkat pesat.
"Semuanya... kalau begitu aku pergi dulu. Sampai ketemua dilain tempat yah... Bye... bye.." ucap Neta sedih.
Sedangkan di kampus, Gebriella, Jessy, Frita dan Lili bersorak gembira. Mereka sudah di nyatakan lulus dan akan mengikuti Ospek beberapa hari lagi.
"Heiiii... Ternyata kamu Mahasiswa baru?? Haddduuuhhh, aku pikir kamu sudah lama jadi Mahasiswa disini," teriak Pevita pada Gebriealla.
"Siapa yang dia teriakiiii?? Dasar si nenek lampir,," ucap Jessy.
Pevitapun mendekati Gebriealla. "Bukankah kamu yang membela Reyhan waktu itu?" tanya Pevita pada Gebriella.
"Siapa Reyhan?" tanya Gebriella balik.
"Hahahaha... kamu idiot atau pura pura bodoh sih??? Lelaki yang sangat kamu cintai itu. Sepertinya kebego'an kalian sangat mirip. Hahahaha..." ucap Pevita.
"Apa maksud kamu bilang Gebby bodoh. Haaahhh!!" ucap Lili.
"Kamu yang begok, bodoh, tolol, sinting, gila," ucap Jessy.
"PLAKKK!!" Pevita menampar Jessy.
"Heyyyyy!!! Apa apa'an kalian?" Teriak Ketua Senat. Yaitu Farel ke arah Jessy dan Pevita.
"Kak Farel, dia menamparku," ucap Jessy.
"Astaga Pevita... harusnya kamu memberikan contoh yang baik untuk adik adik mahasiswa dong... Meskipun Rektor adalah ayahmu, tapi kalau ayahmu tahu kelakuan kamu setiap hari hanya mencari keributan, ayahmu pasti akan marah besar," ucap Ketua Senat pada Pevita.
"Tuh!! mentang mentang anak keluarga pejabat, kelakuannya semena mena sama orang..." belum lanjut pembicaraan Jessy, Farel langsung memotong.
"Diam!! Kamu juga masih Junior, bahkan belum mengikuti ospek, sudah berani menentang senior. Sekarang kalian bubar, jangan berantem lagi, sungghh sangat memalukan. Disini adalah universitas ternama, dan punya aturan, awas kalau kalian beranterm lagi," tegas Farel.
Orang-orang yang menontonpun langsung bubar. Jessy dan teman temannya ikut meniggalkan tempat itu dengan merasa kesal atas kelakuan anak kajur itu. Sedangkan Pevita, sangat kesal merasa di hina oleh Ketua Senat.
1 MINGGU KEMUDIAN "Selamat pagi, maaf mengganggu Tuan Rayhan, hari ini Tuan sudah bisa keluar dari rumah sakit. Untuk urusan Administrasi, sudah selesay semuanya, jadi tidak perlu lagi kebagian Administrasi". Ucap perawat memperlakukan pasien mereka dengan sangat baik. "Oke, Sus, terimakasih sudah merawat teman kami dengan baik. Kami akan segera berkemas dan pergi," ucap Reno. Bahagia, akhirnya Reyhan sudah bisa pulang. "Pip. Pip. Pip. (Suara Klakson Mobil) "Reyhan, ayo..." ajak Vino sudah siap dengan mobilnya didepan rumah sakit. "Vino, aku ingin menulis surat untuk kakakku. Bisakah kamu mambantuku mengantarnya di kantor pengiriman sebelum kita balik??" kata Reyhan. "Kok kamu jadi manjah sih, Rey??" tanya Reno. "Aku rasa nggak hanya perut laparnya yang bermasalah, tapi otaknya juga. Sehingga menyebabkan dia jadi manjah menjijikan. Hahahaha..." Ucap Adi sambil tertawa tanpa alasan yang jelas. Melihat Adi tertawa,
1 BULAN KEMUDIAN "Sumpah, badan aku terasa pegal semua setelah mengikuti Ospek," ucap Jessy. "Iya.. Aku juga, apalagi saat Kak Farel menyuru kita semua minum satu gelas dan harus cukup umtuk semua calon mahasiswa... Aduh!! Ingatpun ingin muntah," ucap Lili jijik. "Kamu gimana Geb? apa badan kamu nggak sakit setelah disiksa Mak lampir itu?" tanya Frita yang pernah melihat Pevita menyiksa Gebriella saat Ospek Mahasiswa baru. "Hmmppp.. Sungguh sangat capeekkkk.. Pengen cepat cepat pulang untuk mengistarahatkan badan," kata Gebriella merada badannya pada pegal. "Ayo kita pulang... Lupakan semua yang terjadi di Ospek agar kita tetap happy," ucap Frita. "Iya benar, syukur kita semua sudah resmi menjadi Mahasiswa di Universitas L Harvhad. Ayo kita pulllaaannggg..." Ucap Lili menarik tangan teman temannya menuju tempat parkiran mobil. Merekapun langsung pulang kerumah masing masing. **** Setelah satu bulan
TUK TUK TUK Reyhan sedang menumbuk besi di salah satu toko besi pembuatan cakar ayam untuk bangunan. "Rey, pekerjaan kamu sudah selesay?" tanya pemilik Toko kepada Rey. "Sisa satu ini bos, terus selesay," ucap Rey. "Oh iya, cepat sedikit, orangnya sudah menunggu," kata pemilik Toko. Beberapa menit kemudian, Reyhan mendekati bosnya dan berkata, "Sudah selesai bos. Oh iya Bos, besok saya minta ijin nggak masuk kerja bos... Dan kalau boleh, saya juga mau minta gaji setengah bulan, soalnya besok ulang tahun saya Bos. "Tau, tau.. Kamukan selalu begitu setiap Ulang Tahunmu." Ucap Bos sambil memberikan uang ke Reyhan. "Makasih Bos, makasih," ucap Reyhan. "Iya... Iya... bereskan alat alatmu terus pulang saja," tukas Bos pada Reyhan. Reyhan bekerja di Toko Besi itu sejak SMP sampai saat ini. Dia bekerja paruh
Semua orang yang melihat Mobil Merk Pagani Huwayra tricolore seharga 92,4 Miliar itupun ternganga sampai mulut mereka bisa diisi dengan 2 telur bebek. Termasuk pevita dan Viktor serta teman teman mereka. Gebriella yang mendengar suara teriakan histeri itupun keluar dari ruangan Pak Kajur dan tersontak kaget saat melihat 21 mobil Sport termahal didunia masuk ke gerbang Universitas L Harvhard."Waahh gila gila..." "Kali ini aku bisa melihat orang yang paling kaya di dunia..." "Saudaraku... Apakah aku bermimpi??" ucap Reno. "Aku rasa biarpun kampus ini dijual, tetap saja nggak bisa beli mobil paling depan itu," ucap Adi. "Itu kan... No... Nona Lev... Aduh!! Namanya susah banget disebut, yang jelas aku paling fans pada Nona muda itu," ucap Vera terbata bata yang ada disamping Sisi dan Pevita. SIAPAKAH DIA???*** Dia adalah Kakak perempuan Reyhan Levrawnch Britama yaitu Lenia Levrawnch Britama. "Rey, kamu l
"SELAMAT SIANG NONA LEVRAWNCH," "SIANG NONA LEVRAWNCH, SELAMAT DATANG DIUNIVERSITAS L HARVHARD," Ucapan itu terdengar saat Rektor dan para dosen masih membungkuk memberikan hormat kepada Nona Levrawnch. Sementara Nona Levrawnch yang selalu menggunakana Masker, Topi, dan kacamata saat keluar rumah, terlihat begitu santai. Tidak ada orang lain yang melihat wajah aslinya selain orang tuanya, adiknya Reyhan L Britama dan pembantu pembantunya yang bekerja di rumah. Mereka semua berkumpul diAula. "Nona Levrawnch. Selamat datang diUniversitas L Harvhard. Saya sebagai Rektor Universitas L Harvhad mewakili semua dosen dan para staf disini untuk meminta maaf karena tidak sempat menyediakan persiapan untuk menyambut Nona Levrawnch," ucap Rektor yang masih membungkuk. "Cepatan!! segera bersihkan lagi ruang Aula. Jangan sampai ada kotoran sedikitpun," perintah Wakil Rektor kepada semuanya termasuk kepada para staf kampus. "Jangan lupa pilih kursi
Meting telah berakhir. Semua Dosen dan para Staf lainnya tidak berani membocorkan identitas Reyhan. Setiap hari para staf dan karyawan serta Mahasiswa membicarakan tentang Nona Levrawnch dan adiknya yang masih menjadi rahasia. NEXT.... 3 MINGGU BERLALU "Eh, aku dengar adiknya Tuan Levrawnch juga kuliah disini. Apakah itu benar, Ver?" tanya Sisi. "Soal dia punya adik aku nggak terlalu paham, soalnya keluargaku sangat jarang berbaur dengan mereka. Mereka juga kelamaan tinggal di Luar Negeri," balas Vera berbohong seolah Nona Levrawnch adalah keluarga ayahnya. "Oh... Jadi keluargamu adalah Nona Levrawnch? Benarkah???" tanya Pevita sinis. "Iya Pev. Aku juga sangat akrab dengannya. Tapi tidak mungkin saat itu aku memanggil dia untuk bermain dihalaman kampuskan? Apalagi makan dikantin kampus?? Kamu taukan.... orang kaya seperti apa..." jelas Vera masih berbohong. "Iya benar Ver. Nggak mungkin orang kaya suka makan dikantin,"
NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN. "Hmmppp... Kapan nilaiku kaya' Reyhan yah..." ucap Adi mendengus karena nilainya jelek. "Hallo Rey... Nih, aku beli makanan buatmu," kata Pevita tiba tiba baik karena sudah mengetahui Nona Levrawnch yang sebenarnya adalah kakak Reyhan. "Terimakasih, tapi aku sudah dibelikan makanan oleh Adi," tolak Reyhan. "Sudah... Trima saja. Kenapa sih kamu dibaikin malah selalu menolak??" ucap Pevita. "Mau kamu sendiri kali'... Siapa juga yang mau kamu baikin??" ucap Adi. "Kalau saja Nona Levrawnch bukan kakakmu, ngapain juga aku berbaik hati seperti in,i" gumam Pevita pelan namun kedengaran oleh Reyhan dan teman temannya. "Maksudmu apa Pevita? Apa kamu tahu kakaknya Reyhan?" tanya Vino. "Manaku taaaanhu...?? Caritau saja sendiri. Bye Reyhan... Aku pergi dulu. Kalau ada bantuan apa apa, hubungin aku saja yah..." ucap Pevita berjalan menuju mobilnya. "Eh, ada si gembel disini rupanya. Kalian nggak pu
Jhon ingat semua apa yang dibilang Nona Levrawnch sebelum menghadap Tuan Levrawnch. "Nona Lenia dan orang tua Tuan Rey baik baik saja. Kehidupan mereka juga sangat meningkat. Tapi Nona Lenia belum bisa ketemu dengan Tuan. Soalnya Nona Lenia akhir akhir ini sangat sibuk. Terakhir kali saya melihat orang tua dan Nona Lenia, 2 hari yang lalu. Mereka juga terlihat sangat bahagia Tuan," ucap Jhon meyakinkan Tuan. "Syukurlah. Saya sangat merindukan mereka. Sejak selesay SD, saya diantar kakak saya diAsrama SMP. Sejak itulah saya tidak pernah bertemu lagi dengan kakak dan orang tua saya Pak Jhon," jelas Reyhan panjang lebar terlihat sedih. "Sabar yah Tuan.. Nona Lenia dan orang tua Tuan Reyhan sangat menyayangi Tuan. Tinggal tunggu waktu saja untuk bisa bersama mereka lagi," ucap Jhon. "Iya Pak Jhon. Terimakasih sudah menghibur saya pak. Ba the way, apa yang dititipkan kakak untuk saya?" tanya Reyhan. "Oh iya Tuan, ini ada HP Iphone edisi terbaru, ka