"Apakah kalian berdua lulus seleksi berkas?" tanya Gebrilla pada Lili dan Frita.
"Iya dong...!! Hehehe..." kata Lili.
"Teman teman, jangan senang dulu. Besok ujian Psikotes, lusa ujian fisik dan wawancara, Sabtu tes kesehatan, terus... Senin pengumuman," ucap Frita.
"Hmmmppp... Ternyata masih banyak banget tesnya," keluh Lili.
"Semoga kita berempat bisa lulus, Aamiin. Kita pulang sekarang saja yuk..." ucap Gebriella.
REYHAN!!! Teriak Pevita memanggil nama Reyhan.
"He.....iiiii, apakah kalian melihat sigembel itu?" teriak Pevita membuat semua mahasiswa berkumpul dihalaman kampus.
_"Si gembel?? Dia sudah mati. Hahaha..." Ucap anak kampus.
_"Dia pingsan hanya untuk mencari perhatian. Hahaha...".
Hinaan orang orang di kampus terhadap Reyhan dengan ucapan menjijikan.
"Permisi kak... saya mau nanya, siapa kakak yang berteriak di tengah lapangan itu?" tanya Gebriella pada senior di lapangan kampus.
"Oh, perempuan itu... dia adalah Pevita dan ayahnya adalah Rektor di kampus ini. Makanya dia begitu sombong, dan siapapun yang dia perintahnya, semua wajib mengikuti dia. Kalau nggak, takutnya ayahnya akan mengeluarkan mereka dari kampus ini," jawab calon kakak seniornya.
"Terimakasih atas penjelasannya yah, Kak..." ucap Gebriella.
Tadinya dia mau menyapa dan menegur Pevita, tapi setelah mengetahui dari seniornya, takutnya sebelum ujian, dia sudah di nyatakan tidak lulus. Rektor sebenarnya tau kalau pemilk kampus itu adalah Nona Levrawnch Britama. Tapi Rektor tidak tau kalau adiknya adalah Tuan Reyhan L Britama. Karena L nya hanya disingkat, dan yang mengetahui hanyalah Reyhan adalah Tuan Muda Levrawnch Britama adalah bapak Harsono sebagai Kepala Jurusan (Kajur). Sebab, Nona Levrawnch pernah menelpon Kajur 2 pekan lalu untuk memberitahukan soal Reyhan untuk membebaskan masalah uang semesternya. Oleh karena itu, sekarang kajur sangat menghormati dan menghargai Reyhan.
Di Rumah Sakit The L Medika, Reyhan baru selesay di periksa oleh dokter. Teman teman Reyhanpun lansung menanyakan kondisi Reyhan yang sebenarnya kepada dokter. "Dok, kenapa teman kita belum sadar? Apakah kondisinya sangat parah??" tanya Vino panik.
"Iya, Dokter, apakah sakitnya terlalu parah?" tanya Reno.
"Dokter, dia mahasiswa di Universitas L Harvard, dia paling pintar dokter, jangan sampai mati, aku sungguh belum sanggup kehilangannya, uhu' uhu'..." tanya Adi sambil menangis.
"Ngomong apa sih kamu Di," Ucap Reno.
"Tenang saja, dia sudah di infus. Selain kecapean, panas tinggi dan flu, dia juga kenak campak dan harus di rawat di sini selama 2 minggu dari sekarang. Kalau begitu saya akan memeriksa pasien yang lain dulu, kabari saya atau kalian bisa memanggil suster jika ada apa apa," ucap dokter yang segera meninggalkan Reyhan dan juga teman temannya di kamar VIP.
"Ini gara gara si Pevita nenek lampir itu," ucap Reno.
"Gara gara si senior Viktor itu juga. Kalau nggak, Rey nggak menahan lapar tadi..." ucap Adi.
"Hmmppp... Gimana ini? 2 minggu di rawat di Rumah Sakit The L Medica, biayanya dari mana?" tanya Vino yang khawatir tabungannya sisa 20 Jt-an.
"Mending kita nanya kebagian Administrasinya sekarang..." ajak Reno agar tidak penasaran.
Merekapun bertanya pada bagian Administrasi.
"Harga kamar permalam 2,5 Jt permalam x 14 hari = 35 Jt. Biaya Visite dokter 375Ribu sekali, dan 4 kali dalam sehari di x 2 minggu (14 hari) = Kurang lebih 21 Jt an. Biaya perawatan, pelayanan, Tindakan Infus dan obat batan mungkin sekitar 45 Jt an. Maaf Tuan saya harus melayani yang lain, soalnya pada ngantri dibelakang tuan.
Silahkan di totalkan saja untuk sementara waktu, karena itu jumlah yang masih dikira kira. Jumlahnya kurang lebih seperti itu," jawab karyawan bagian administrasi dengan sangat sopan para teman-teman Reyhan. Teman teman Reyhanpun menjauh dari bagian Administrasi dan sibuk menghitung jumlah yang masih dikira-kira.
"Haaaa....??? Kurang kebih 100 Jt an?? Aku ada 20 Jt an nih, kalian berapa?" tanya Vino kaget melihat total jumlah.
"Aku 5 Jt, soalnya sering di keluarin buat makan. Hehehe..." kata Adi.
"Aku ada 15 jt," kata Reno.
"Astagaa... gimana nih?? Coba kita tanya keorang tua kita, siapa tau mereka bisa membantu kita," ucap Vino penuh harap.
Sampai di kamar tempat Reyhan dirawat, tidak ada satupun yang datang menengok Reyhan. Mereka tidur di sofa yang ada di kamar sambil berpikir cara mereka mendapatkan bantuan uang untuk pengobatan Reyhan.
*****
Tring..Tring..Tring... (Nada dering HP)
Gebriella : "Hallo selamat pagi...".
Neta : "Hallo Geb, ini aku Neta. Jadi gimana Geb, menurutmu? Apa kamu sudah memikirkan yang kumaksud?".
Gebriella : "Aku bisa nanya lagi nggak, Net?" tanya Gebriella ingin memastikan.
Neta : "Iya aku tau kamu mau nanya apa, Sebenarnya sudah lama aku ingin mengganti pekerjaan. Tapi aku masih di tahan Pak Key sampai aku menemukan pekerjaan yang cocok. Jika kamu setuju, aku akan menjadi menejermu. Pekerjaanmu aku yang handel semuanya, dan kamu hanya menjalankan acting dalam shooting, baik itu iklan, sinetron, serta lainnya. Soal keuangan, kamu yang atur, yang pasti aku akan ikut di manapun kamu pergi untuk menjaga kamu jangan sampai ada hal hal yang tidak di inginkan akan terjadi. Gimana Geb menurutmu?" jelas Neta.
Gebriella : "Trus??"
Neta : "Jika kamu masuk diMCC TV, kamu hanya bisa di TV tersebut. Memang itu adalah media TV paling terkenal, tapi tidak menjanjikan masa depanmu. Aku terus terang saja sih, karena menjadi menejer itu, harus mengerti dan kompak bersama dengan artisnya".
Gebriella : "Baiklah, kapan kita mulai? Aku akan menelpon Pak Key untuk berterus terang. Toh juga mereka akan tetap memakai aku sebagai artis mreka kalau mau".
Neta : "Pintar sekali kamu Geb, terimakasih karena kamu sudah percaya dengan ucapanku. Aku yakin kita akan banyak kontrak, dan untuk sementara waktu, kamu jaga pola makan seperti biasanya sampai aku akan bicara semuanya dengan Pak Key, setelah itu, kita sudah bisa menerima kontrak, kalau begitu sampai ketemu nanti ya Geb.."
Gebriella : "Baiklah Net... Aku tunggu kabar selanjutnya jika kamu sudah berbicara dengan Pak Key... Bay bay...". panggilan telfonpun berakhir.
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga