"SELAMAT SIANG NONA LEVRAWNCH,"
"SIANG NONA LEVRAWNCH, SELAMAT DATANG DIUNIVERSITAS L HARVHARD,"
Ucapan itu terdengar saat Rektor dan para dosen masih membungkuk memberikan hormat kepada Nona Levrawnch. Sementara Nona Levrawnch yang selalu menggunakana Masker, Topi, dan kacamata saat keluar rumah, terlihat begitu santai.
Tidak ada orang lain yang melihat wajah aslinya selain orang tuanya, adiknya Reyhan L Britama dan pembantu pembantunya yang bekerja di rumah. Mereka semua berkumpul diAula.
"Nona Levrawnch. Selamat datang diUniversitas L Harvhard. Saya sebagai Rektor Universitas L Harvhad mewakili semua dosen dan para staf disini untuk meminta maaf karena tidak sempat menyediakan persiapan untuk menyambut Nona Levrawnch," ucap Rektor yang masih membungkuk.
"Cepatan!! segera bersihkan lagi ruang Aula. Jangan sampai ada kotoran sedikitpun," perintah Wakil Rektor kepada semuanya termasuk kepada para staf kampus.
"Jangan lupa pilih kursi
Meting telah berakhir. Semua Dosen dan para Staf lainnya tidak berani membocorkan identitas Reyhan. Setiap hari para staf dan karyawan serta Mahasiswa membicarakan tentang Nona Levrawnch dan adiknya yang masih menjadi rahasia. NEXT.... 3 MINGGU BERLALU "Eh, aku dengar adiknya Tuan Levrawnch juga kuliah disini. Apakah itu benar, Ver?" tanya Sisi. "Soal dia punya adik aku nggak terlalu paham, soalnya keluargaku sangat jarang berbaur dengan mereka. Mereka juga kelamaan tinggal di Luar Negeri," balas Vera berbohong seolah Nona Levrawnch adalah keluarga ayahnya. "Oh... Jadi keluargamu adalah Nona Levrawnch? Benarkah???" tanya Pevita sinis. "Iya Pev. Aku juga sangat akrab dengannya. Tapi tidak mungkin saat itu aku memanggil dia untuk bermain dihalaman kampuskan? Apalagi makan dikantin kampus?? Kamu taukan.... orang kaya seperti apa..." jelas Vera masih berbohong. "Iya benar Ver. Nggak mungkin orang kaya suka makan dikantin,"
NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN. "Hmmppp... Kapan nilaiku kaya' Reyhan yah..." ucap Adi mendengus karena nilainya jelek. "Hallo Rey... Nih, aku beli makanan buatmu," kata Pevita tiba tiba baik karena sudah mengetahui Nona Levrawnch yang sebenarnya adalah kakak Reyhan. "Terimakasih, tapi aku sudah dibelikan makanan oleh Adi," tolak Reyhan. "Sudah... Trima saja. Kenapa sih kamu dibaikin malah selalu menolak??" ucap Pevita. "Mau kamu sendiri kali'... Siapa juga yang mau kamu baikin??" ucap Adi. "Kalau saja Nona Levrawnch bukan kakakmu, ngapain juga aku berbaik hati seperti in,i" gumam Pevita pelan namun kedengaran oleh Reyhan dan teman temannya. "Maksudmu apa Pevita? Apa kamu tahu kakaknya Reyhan?" tanya Vino. "Manaku taaaanhu...?? Caritau saja sendiri. Bye Reyhan... Aku pergi dulu. Kalau ada bantuan apa apa, hubungin aku saja yah..." ucap Pevita berjalan menuju mobilnya. "Eh, ada si gembel disini rupanya. Kalian nggak pu
Jhon ingat semua apa yang dibilang Nona Levrawnch sebelum menghadap Tuan Levrawnch. "Nona Lenia dan orang tua Tuan Rey baik baik saja. Kehidupan mereka juga sangat meningkat. Tapi Nona Lenia belum bisa ketemu dengan Tuan. Soalnya Nona Lenia akhir akhir ini sangat sibuk. Terakhir kali saya melihat orang tua dan Nona Lenia, 2 hari yang lalu. Mereka juga terlihat sangat bahagia Tuan," ucap Jhon meyakinkan Tuan. "Syukurlah. Saya sangat merindukan mereka. Sejak selesay SD, saya diantar kakak saya diAsrama SMP. Sejak itulah saya tidak pernah bertemu lagi dengan kakak dan orang tua saya Pak Jhon," jelas Reyhan panjang lebar terlihat sedih. "Sabar yah Tuan.. Nona Lenia dan orang tua Tuan Reyhan sangat menyayangi Tuan. Tinggal tunggu waktu saja untuk bisa bersama mereka lagi," ucap Jhon. "Iya Pak Jhon. Terimakasih sudah menghibur saya pak. Ba the way, apa yang dititipkan kakak untuk saya?" tanya Reyhan. "Oh iya Tuan, ini ada HP Iphone edisi terbaru, ka
"Hei... Coba lihat, disana ada Gebriella yang sedang diwawancarai oleh Reporter," "Woowww makin hari gebby makin cantik saja," Ucapan ucapan mahasiswa itu membuat Pevita tidak nyaman. "Bisa nggak sih kalian diam??" bentak Pevita pada orang orang itu. PERTANYAAN REPORTER "Mbak Gebriella, apakah Anda punya pacar?" "Seperti apa kriteria pacar Anda??" Kami dengar nilai anda anjlok, apakah anda akan berhenti kuliah dan fokus pada karir Anda??" Gebriella tertawa dan bingung akan menjawab apa dengan pertanyaan pertanyaan Reporter. "Baiklah, saya akan menjawab satu persatu. Pertama, aku belum punya pacar. Untuk kriteria, dulu aku hanya ingin lelaki baik, setia dan jujur, namun sekarang aku harus melihat latar belakang, dan pekerjaanya, semua karena kalian. Aku takut kalian akan mengejekku jika mendapatkan yang biasa biasa saja. Hehehe..." kata Gebriella yang terlihat sangat cantik. "Hahaha... Mba' Gebriella ternyata orang yang
Reyhan tertawa kecil dan langsung pergi ke kasir untuk membayar semuanya. Setelah itu Reyhan langsung memanggil teman temannya untuk pergi dari kantin Ibu' Oliv. "Hari ini Reyhan sangat beruntung," "Ya, Reyhan juga tiba tiba punya uang. Kalian nggak penasaran dia dapat uang dari mana??" kata para mahasiswa tentang Reyhan."Terimakasih Rey..." "Terimakasih Tuan Reyhan," ucapan para staf dan dosen itu lebih membingungkan orang orang yang ada dikantin. ****** "Kenapa hari ini kamu benar benar berubah Rey??" tanya Vino sambil memegang wajah Reyhan. "Menyelamatkan Gebby, Membayar semua traktiran dan juga para staf serta dosenpun terlihat sedikit memberikan hormat kepadamu," ucap Reno bingung. Tiba tiba Handphone baru Reyhan berdering. Dia mendapatkan telfon dari kakaknya. Reyhan : "Hallo Kak... Aku kangen, kakak dimana? Bagaimana kabar kakak dan juga papi mami??" (Reyhan mulai meneteskan airmat
"Waahhh... Gila. Si Reyhan pesan 12 menu makanan. Apakah dia mampu membayarnya??" "Rey... apa kamu nggak tau harga makanan disini begitu mahal?" "Rupanya memang dia nggak tau. Kebayangkan?? 1 menu saja sudah mahal. Apalagi 12 menu???" "Teman teman, sehabis makan kita langsung keluar yah?? Biar saja si Reyhan ditahan mereka disini karna nggak bisa bayar makanan," ucap Viktor meremehkan Reyhan. "Karena aku yang mengundang kalian makan disini, jadi aku saja yang teraktir. Kecuali makanan Reyhan dan Adi. Aku nggak akan tanggung jawab. Karena aku tidak mengundang mereka berdua," ucap Ririn. Teman teman Reyhan yang mendengar perkataan Ririn begitu khawatir jika uang mereka digabungkan, mungkin hanya mampu membayar 2 menu makanan khas disini, sedangkan Reyhan telah memesan 12 menu makanan. "Kamu sudah selesay makan?? Apakah kamu deg degan untuk ke kasir??? Jika kamu menginginkan bantuanku, katakan saja. Aku akan membantumu dengan syarat... uc
"Yang benar saja... Kenapa kasir ngomong seperti itu?" ucap Sisi. "Nggak mungkin... Tunggu 5 menit lagi. Pasti mereka akan beraksi menghusirnya," ucap Viktor. Reyhan dan teman temannya sudah selesay membayar dikasir. Kini mereka akan segera keluar. Dan itu sangat membingungkan Viktor dan teman-temannya. "Dia dapat uang dari mana?? Kenapa dia bisa membayar semua makanan itu?" "Iya... Bukannya dia cuma anak kos yang bekerja di Toko Besi? Kalaupun dia mendapatkan uang dari gaji diToko Besi itu, tidak mungkin sampai bisa membayar 1 menu kan?" "Ngomong apa sih?? Viktor, ayo kita kekasir," ucap Ririn. "Ngapain??? Bukannya kata kamu, kamu mau bayar makanan kita semua?" tanya Viktor. "Kenapa?? Setelah Reyhan pergi, kamu nggak punya uang??" Ejek Ririn pada Viktor. "Lah kamu??? Tadi saat ada Vino, katamu kamu mau teraktir kita semua. Sekarang kenapa kamu berubah? Aku sih bisa bisa saja bayarin kalian semua, tapi ucapanmu harus di
****** Beberapa hari ini, Gebriella terlihat bolak-balik didepan kaca membuat Neta kebingungan. Netapun diliputi penasaran dan akhirnya bertanya kepada Gebriella. "Ada apa dengammu Geb?? Dari 3 hari yang lalu kamu sering bolak balik didepan kaca. Membuatku pusing dan sakit kepala melihatmu mondar mandir nggak jelas," tanya Neta. "Net, apakah kamu punya penyakit jantung?" Tanya Gebriella melihat fotonya sendiri dilayar HP yang kebetulan dibelakangnya ada gambar Reyhan juga. "Penyakit jantung??" ulang Neta memastikan "Iya Net, sepertinya dari 3 hari yang lalu aku punya penyakit jantung," ucap Gebriella membuat Neta khawatir. "Apaaa??? Bagaimana bisa???" tanya Neta makin khawatir dengan artisnya itu. "3 hari yang lalu jantungku berdetak sangat kencang membuatku ingin pingsan dan tidak bisa bangun lagi,," ucap Gebriella memegang dadanya dengan kedua tangan. "Haaaahhh!!! Yang benar saja??" ucap Neta. "Iya Net... Bena