Share

Bab 19: Tamu Istimewa

"Huh." Para gadis turun dari lift sambil misuh-misuh, saling berbisik tidak mengenakkan satu sama lain. Beberapa dari mereka berjalan menjauh dari Aiko setibanya di lantai dasar atau lobi Istana yang ramai. 

"Aiko." Luna sudah hampir hilang kesabaran, berkata dengan mata tertutup dan kedua mata terlipat didepannya, "Mau berapa kali kamu mempermainkan kami, hah? Kamu pikir itu lucu, membuat kami bolak-balik seperti orang bodoh begini?"

"Nng ..." Aiko masih berusaha menghubungi lewat ponselnya yang tidak juga diangkat sedari tadi. Sejak saat seorang pelayan di lantai atas menolak akses mereka dan segera menyuruh mereka untuk turun dengan tegas.

"Sudahlah," Era melewatinya, "Tidak berguna." Lalu menggandeng yang lain berjalan keluar, melewati deretan lukisan berpigura emas dibalik tiang-tiang emas yang menjulang puluhan meter keatas langit-langit yang digantungi lampu kristal.

Aiko menahan geraman diantara grahamnya. Menyimpan ponsel di tas, kemudian be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status