Share

Bab 20: Déjà vu

Bella tercekat mendengarnya. Sampai-sampai dia membeku tanpa bisa bereaksi apapun.

Celaka! Benar juga, waktu itu mungkin saja pegawai toko memberitahu Mamanya Nazar tentang siapa aku sebenarnya.

Merasakan bahwa Bella sendiri langsung tergagap dan kikuk, Ilham langsung paham dengan situasi yang sebenarnya, "Bella. Aku tidak bermaksud mencari tahu, tapi Nazar yang memberitahunya padaku. Aku sungguh tidak apa-apa kalau–"

"Benar." Bella mengangguk pada akhirnya. "Tapi, diamlah, Ilham."

"Eh?" Ilham terkesiap di tempat. Begitu juga Nazar yang juga menarik napas panjang. 

"Kalian berdua harus diam. Jika sampai yang lain tahu, maka kalian bedua," Bella menggerakkan manik mata cokelatnya, mengawasi kedua orang di hadapannya dengan serius, "Akan terkena masalah oleh Istana."

Keduanya langsung menurunkan pandangan. Menunduk seraya berkata, "Baik ... Yang Mulia."

"Sekarang bersikaplah seperti biasa. Terutama kamu, Nazar." Bell

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status