Share

Mengakui

Author: Devidee17
last update Huling Na-update: 2023-03-14 15:28:19

Farhan juga tak kalah licik dengan Mas Adnan. Mengakui jika toko ini adalah miliknya, ketika aku yang masih merasa tidak habis fikir dengan kelakuan keluarga suamiku. Sebuah mobil berwarna merah berhenti di depan tak jauh dariku.

 Farhan dan seorang wanita keluar dari dalam mobil itu. Wanita itu sangat cantik berkulit putih mulus, menggunakan baju crop berwarna Lilac, rambutnya berwarna coklat tergerai panjang, menggunakan celana jeans pendek. Memperlihatkan tubuhnya yang langsing. Apa karena perempuan cantik ini membuat Farhan berbohong karena ingin memikat wanita seperti ini.

Di tangan wanita itu dan juga Farhan, menenteng banyak paper bag, mereka habis belanja rupanya.

Farhan seperti salah tingkah ketika melihatku.

 "Kamu dari mana saja?" tanyaku pada.

"Keluar sebentar mbak," jawab Farhan gugup.

Aku sepertinya mengenali mobil berwarna merah ini dan platnya. Ini adalah mobil milik Sherin temanku yang, sepertinya sedang diservis di sini.

 "Apakah kamu menggunakan mobil pelanggan?" aku bertanya pada Farhan yang membuat ia terlihat bingung karena pertanyaanku.

 "Lancang sekali kamu, Farhan! Bagaimana jika terjadi sesuatu saat kamu membawa mobil ini, apakah kamu sanggup menggantinya? Jadi ini ya pekerjaanmu selama ini! Mbak percayakan semua padamu tapi kamu bekerja dengan tidak becus!" cecarku.

 "Mas, kenapa dia memarahimu?" ucap wanita itu dan melirikku sinis tak suka.

 Farhan mendekatiku kemudian mencobs meraih tanganku. 

"Singkirkan, apa yang mau kamu lakukan!" aku menepis tangan Farhan.

"Tolong jangan permalukan aku di depan calon istriku, Mbak. Lebih baik mbak pulang saja, aku akan jelaskan nanti!" ujar Farhan lirih setengah berbisik. Sepertinya dia tidak ingin diketahui tentang kenyataan, jika dia itu bukan pemilik toko otomotif ini. Apakah dia takut jika wanita itu akan meninggalkannya.

"Mudah sekali kamu bicara untuk meminta aku pergi!"

"Mbak aku mohon," Farhan memohon padaku.

Tapi aku tidak akan menuruti perkataan dia.

"Andi..!"

 Aku memanggil salah satu karyawan yang bernam Andi. Ya karyawan lain tengah memperhatikan kami, mungkin mereka takut untuk bicara tentang kelakuan Farhan.

 Andi menghampiriku.

"Katakan, sejak kapan dia selalu menggunakan mobil pelanggan. Apakah dia sering melakukan ini?" tanya kepada Andi.

 Farhan menatap Andi dia seperti memberi kode agar Andi untuk diam dan tidak bicara mengatakan yang sebenarnya.

"Kamu tidak perlu takut Andi, katakan saja yang sebenarnya. Saya tidak mau tertipu terus oleh penghianat! Jika kamu tidak mau mengatakan yang sebenarnya maka saya akan memecatmu!" ancamku kepada Andi.

 "Iya Bu, Pak Farhan selalu menggunakan mobil yang ada di sini," jawab Andi menunduk. Mungkin ia takut dengan Farhan.

"Berarti ini bukan pertama kali?" aku menatap Farhan. Farhan membuang muka, tak berani menatapku. Oh dia takut ketahuan sudah berbohong.

"Tidak Bu, ini sudah yang kesekian kalinya," jawab Andi.

 "Bagus kamu Farhan!" ucapku lantang.

"Kamu yang sopan ya bicara Pada Mas Farhan. Emangnya kamu siapa bisa memarahinya!" wanita itu menunjukku.

"Singkirkan telunjukmu, itu tidak usah menunjukku. Harusnya kamu sadar siapa yang kamu pacari ini! Apakah dia mengaku yang mempunyai usaha ini?" selorohku.

 "Mas, apa maksud dia!" ucap wanita itu bertanya pada Farhan.

"Saya adalah pemilik toko ini, dan Farhan itu hanya karyawan tapi dengan liciknya dia menggunakan mobil pelanggan!" ujarku.

"Mbak! Diamlah..!" Farhan menghardikku.

"Diam, untuk apa aku diam aku harus memberi tahu yang sebenarnya pada dia. Mulai saat ini Mbak memecatmu. Pergilah Farhan, Mbak tidak butuh karyawan sepertimu yang hanya merugikan!" aku memecat Farhan saat ini juga.

 

"Berhenti mempermalukan aku!" Farhan kembali menghardikku.

"Mayang, ini hanya salah paham. Kamu jangan dengarkan apa kata dia!" ucap Farhan pada kekasihnya, oh lebih tepatnya calon istri.

 "Cepatlah pergi! Kenapa kalian berdebat disini, selesaikan saja masalah kalian di tempat lain!" aku meminta mereka untuk segera pergi.

 "Aku tidak mau dipecat  sebenarnya toko ini adalah milik kakakku Mas Adnan, dia itu hanya kakak iparku yang sedang ingin menguasai harta suaminya!" ucap Farhan menjelaskan pada kekasihnya.

Ternyata dia pria yang sangat licik juga dalam menipu, tak kalah dengan Mas Adnan.

 "Aku akan mengadukan perbuatan Mbak ini pada mas Adnan, jangan salahkan aku jika Mbak telah dimarahi olehnya!" Farhan kemudian menggandeng tangan wanita itu untuk pergi, kekasihnya hanya menurut saja ketika diajak pergi oleh Farhan.

Adukan saja pada Mas Adnan, karena Adnan juga akan aku pecat menjadi suami. 

"Kamu kenapa masih ada di sini? Pergilah..!" bentakku pada adik kekasih Farahn. Pria muda itu bangkit dari duduknya.

"Kasihan Mas Farhan mempunyai ipar sepertimu, matre!" ucap pria itu dan kemudian pergi meninggalkan toko, mungkin menyusul Farhan dan kakaknya.

Justru mereka yang kasihan telah ditipu oleh Farhan yang pasti mengaku mempunyai kekayaan, ternyata itu hanya zonk. Ini baru permulaan dan besok giliran Mas Adnan dan yang lain. Sama sekali aku tidak ikhlas dia menikmati semua fasilitas dariku.

Drrtt... Pesan masuk dari Mas Adnan.

[Sayang, transfer 20 juta.] 

Dia mengirim pesan hanya minta transfer, apakah saldonya sudah habis di ATM karena di belanjakan Kemala. 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kenapa suami dan keluarganya g menghargaimu krn kamu g bisa menghargai firimu sendiri dan terlalu bodoh serta lemah
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Suami benalu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Tamat

    Adnan tak mengizinkan mantan Ibu mertuanya dan Sarah untuk membawa Cilla, sama saja mereka memanfaatkan Cilla untuk memaksa Adnan memberi uang pada Kemala setiap bulan."Kami yang akan mengurus Cilla. Kemala berhak karena dia ibunya, kami dulu hanya menitipkan dia," kekeh Bu Dona yang tetap akan membawa Cilla. "Banyak alasan, aku tahu apa maksud kalian. Pasti ingin agar aku mengirim uang setiap bulan pada Kemala kan, karena kalian sudah tidak punya uang lagi. Aku tidak akan membiarkan Cilla, dibawa oleh kalian. Dia tetap akan di sini tinggal bersamaku, aku tidak mau lagi dimanfaatkan oleh Kemala, harusnya Ibu bilang pada putrimu itu suruh dia bertaubat sudah banyak dosa yang ia lakukan membuat rumah tanggaku hancur dan juga kakakku. Itulah akibatnya menjadi wanita murah*n!" cerca Adnan pada mereka. "Lancang mulutmu Adnan, jangan pernah menghina Kemala. Ia sekarang sedang sakit," ujar Bu Dona matanya melotot memarahi Adnan karena telah menghina putrinya. "Bagus dia sakit, itu huku

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Penyakit

    PoV AdnanHampir 6 bulan sudah aku menikah dengan Asti. Tak ada perubahan dari istriku itu, dia semakin liar, pulang pagi dan tak peduli dengan bayi ini. Ibu datang ke rumah bersama Mbak Feli. Aku yang meminta mereka datang, karena kewalahan mengurus Cilla dan Fano. Ingin mendapatkan kerja, justru malah menjadi baby sitter untuk bayi Asti. Bapak mertua juga tak ada kejelasan, untuk memberiku pekerjaan."Istrimu kemana?" tanya Ibu dan duduk di sofa. "Sudah 4 hari ini Asti, gak pulang, Bu!" jawabku. Memang entah kemana Asti. Biasanya ia akan pulang pagi jam 3/4 dinihari tapi sekarang sudah 4 hari tak pulang, juga tidak mengabari. Aku mencoba menelpon tapi sepertinya nomorku telah di blokir olehnya. "Lihat nih!" Mbak Feli menunjukkan layar ponselnya. Di situ jelas akun fesbuk Asti yang berfoto bersama teman-temannya, sedangkan ada foto ia dirangkul oleh seorang pria muda. "Healah Asti ni ternyata gemblung! Udah punya suami, malah foto begitu sama pria lain! Adnan, kamu ceraikan sajal

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Di Manfaatkan

    PoV AdnanHampir 6 bulan sudah aku menikah dengan Asti. Tak ada perubahan dari istriku itu, dia semakin liar, pulang pagi dan tak peduli dengan bayi ini. Ibu datang ke rumah bersama Mbak Feli. Aku yang meminta mereka datang, karena kewalahan mengurus Cilla dan Fano. Ingin mendapatkan kerja, justru malah menjadi baby sitter untuk bayi Asti. Bapak mertua juga tak ada kejelasan, untuk memberiku pekerjaan."Istrimu kemana?" tanya Ibu dan duduk di sofa. "Sudah 4 hari ini Asti, gak pulang, Bu!" jawabku. Memang entah kemana Asti. Biasanya ia akan pulang pagi jam 3/4 dinihari tapi sekarang sudah 4 hari tak pulang, juga tidak mengabari. Aku mencoba menelpon tapi sepertinya nomorku telah di blokir olehnya. "Lihat nih!" Mbak Feli menunjukkan layar ponselnya. Di situ jelas akun fesbuk Asti yang berfoto bersama teman-temannya, sedangkan ada foto ia dirangkul oleh seorang pria muda. "Healah Asti ni ternyata gemblung! Udah punya suami, malah foto begitu sama pria lain! Adnan, kamu ceraikan sajal

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Tertipu

    PoV AdnanAsti meringis tampak menahan sakit. "Kita ke kamar saja, kamu kesakitan," aku mengajak Asti untuk pergi ke kamar dan meninggalkan pelaminan. "Sakit banget, Mas!" rintih Asti. "Kamu mau melahirkan mungkin As, ini sama seperti mantan istriku dulu saat ia kontraksi. Apa kamu sudah hamil 9 bulan?" aku benar-benar penasaran dengan usia kandungannya. "Iya mungkin, Mas!" jawabnya sambil terus berjalan perlahan menuju kamar."Kok mungkin? Kan kamu yang hamil pasti tahu lah!" aku menutup pintu saat kami berada di dalam kamar. Pak Lurah bilang jika putrinya hamil 4 minggu, waduh pas acara resepsi malah mau melahirkan, buat malu saja Asti ini. Jika memang benar dia akan melahirkan sama saja tak menutup aib. Yang penting aku sudah menerima uang dari Pak Lurah, tapi jika begini namaku juga yang ikut tercoreng dan di duga yang telah menghamili Asti."Asti..!" pintu di gedor terdengar suara Ibu Asti yang kini menjadi ibu mertuaku. Aku membuka pintu. "Ada apa dengan kalian, kenapa mal

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Sah

    PoV AdnanJika dengan cara baik-baik Kania tak bisa di ajak bekerja sama, maka jangan salahkan aku jika cara memaksa bisa membawa Riko. Ia pasti ada di rumah Mama Nayla. Mbak Feli bilang, jika putraku sering di rumah Neneknya karena Kania mengurus usahanya. Kania dengan angkuh pergi menggunakan mobilnya, wanita keras kepala yang selalu merendahkan aku. Akan ku balas perbuatanmu, karenamu harga diriku terinjak-injak. **"Adnan?" ucap Kania mantan Mama mertuaku. Matanya membulat terlihat jelas ia kaget dengan kehadiranku di rumahnya. "Ma, aku ke sini mau menemui, Riko anakku!" ujarku menyampaikan maksud tujuan. Dan tetap memanggilnya Mama. Ia tampak ragu dan tersenyum kecut. "Sebentar, Mama panggilkan Riko," perempuan paro baya itu berlalu kembali masuk ke dalam rumah. Aku akan mengajak Riko. 3 hari lagi pernikahanku dan Asti akan berlangsung, dia harus mengenal calon Ibu tirinya. Tak lama Mama Nayla kembali bersama Riko."Itu Ayah, mau bertemu kamu," tukas Mama Nayla menunjuk aga

  • Rahasia Grup WA Keluarga Suami Ā Ā Ā Membawa Anak

    PoV KaniaMas Adnan datang kembali hanya ingin mengatakan ingin menikah, sungguh berita yang tidak penting bagiku. Awalnya aku masih bisa menanggapi biasa saja, tapi emosiku naik karena ia berkata akan meminta hak asuh Riko. Bahkan membiarkan Riko satu hari saja dengan Ayahnya aku tak sudi. Katakan aku jahat, memisahkan putraku dari Ayah kandungnya, tapi setiap manusia mempunyai sisi jahat bukan? Terlebih aku yang sudah di sakiti atas perbuatan Mas Adnan. Dia memang tidak peka atau tak punya ot*k untuk berpikir, perbuatan nya juga menyakiti anak kami. Anak korban perceraian itu berhak tinggal bersama ibunya. Apalagi kamu mempunyai skandal sebelum bercerai. Kamu tidak akan bisa menuntutku Mas, aku masih punya banyak bukti perselingkuhanmu dengan Kemala dulu jadi jangan mengancam!" "Aku tetap akan membawa Riko!" ujar Mas Adnan kekeh."Tidak akan pernah aku mengizinkan Riko, untuk ikut bersamamu. Bahkan satu hari saja aku tak sudi mengizinkannya!" ucapku menolak mentah-mentah keingina

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status