Share

Surat Peringatan

Presley melompat dari kursinya. Fakta kalau mereka baru saja berciuman segera terlupakan. Udara meningkat dalam sekejap.

“Apa maksudmu, Ariston. Bagaimana kau tahu tentang wanita itu? Kau memata-mataiku? Atau kau yang melakukannya?” lontarnya marah.

“Maksudmu membunuh wanita malang itu? Kau tahu kesukaanku bukan darah, meski mungkin itu pertunjukan menarik.”

“Kau sinting.”

“Sama sintingnya dengan tuduhanmu.”

Presley mencoba membaca ekspresi Ariston, meski itu bukan hal mudah.

“Apa kau memata-mataiku?” tanyanya curiga. Hanya itu alasan masuk akal kenapa Ariston tahu tentang wanita itu.

“Itu membuatmu terkejut?”

“Kenapa kau melakukannya? Untuk melihat seperti apa aku melanjutkna hidup atau untuk melihat sejauh mana kemampuanku dalam menyelidiki kematian adikku?” bisiknya sinis. Matanya menyipit saat bertemu pandang dengan Ariston.

“Rahasia mengerikan apa yang sangat ingin kau sembunyikan sampai kau harus melakukan tindakan kotor ini? Apa nyawa manusia benar-benar tidak berharga bagimu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status