Share

Bab 2

Author: Dzakirah Ammarah
Aku langsung membelalakkan mata, terpaku menatap pemandangan mengerikan yang seakan-akan sedang memperlihatkan kekuasaannya.

Pikiran pertama yang terlihat dalam kepalaku, ini … ini ukuran manusia?

Meski aku tidak banyak pengalaman dalam hal itu, tapi sebagai seorang wanita yang sudah menikah, bisa dibilang aku cukup berpengalaman. Tapi, milik adik iparku bahkan lebih besar dari milik orang barat. Benar-benar mengagetkanku.

Milik suamiku saja sudah tergolong besar, tapi milik Alfred ini … bahkan lebih besar sepertiga lagi.

Jika sampai ditindih pria segarang ini, sambil ditampar bokong, dimainkan begitu … rasanya pasti bakal kehabisan tenaga, ya?

Begitu pikiran itu muncul, aku sendiri langsung terkejut.

Cepat-cepat aku memalingkan wajah dan dengan suara gemetar, aku berkata, “Cepat … pakai bajumu ….”

“Oh … iya ….”

Alfred buru-buru berlari ke samping ranjang, kalang kabut mencari pakaiannya.

Namun, tepat saat itu, tiba-tiba terdengar suara kunci diputar dari luar pintu, “Sayang, aku sudah pulang ….”

Itu suamiku!

Suara itu seakan menyambar seperti petir, membuatku panik bukan main. Aku bahkan tak berani membayangkan kalau suamiku melihat aku dan adiknya telanjang di atas ranjang, apa yang bakal terjadi?

“Aku keluar dulu ….”

Alfred kaget setengah mati, memeluk bajunya dan langsung bersiap kabur keluar kamar.

Melihat tingkahnya, rasanya ini bukan pertama kalinya dia ketahuan sellingkuh di ranjang.

Di saat genting seperti ini, justru aku malah lebih tenang. Tak sempat lagi memikirkan tubuhku yang sama sekali tak tertutup apapun, aku langsung menarik Alfred. Lalu membuka lemari pakaian dan mendorongnya masuk ke dalam, “Nggak sempat lagi, kamu sembunyi dulu.”

Setelah memastikan dia bersembunyi dengan baik, aku buru-buru naik ke ranjang sambil menarik selimut menutupi tubuh.

Baru saja aku masuk ke dalam selimut, pintu kamar pun terdengar terbuka dan suamiku pun masuk ke dalam.

“Sayang, kok cepat sekali tidurnya?”

“Aku menunggumu sampai ketiduran ….”

“Di mana adikku? Tadi dia telepon, katanya sudah sampai ….” tanya suamiku tanpa rasa curiga.

“Aku nggak lihat ….”

Begitu melihat dia berdiri di depan lemari, jantungku langsung mencelos. Untuk mengalihkan perhatiannya, aku duduk sambil membiarkan sebagian besar tubuhku terlihat, lalu menyelipkan lengannya di antara belah dadaku, “Sayang, kita sudah lama nggak ….”

Suamiku pun langsung menanggapinya, tangannya meremas-remas dadaku, tekanannya semakin kuat, “Kok telanjang begini, lagi pengen, ya?”

“Iya ….”

Sentuhan di dadaku membuatku mendesah, tubuhku pun tak tahan ingin segera ditindih olehnya.

Namun, dibalik sedikit sisa akalku, aku masih sadar. Alfred masih bersembunyi di dalam lemari dan mungkin bisa melihatku dari celah pintu … melihatku yang sekarang begitu menggoda.

“Jangan buru-buru, kamu … mandi dulu ….”

Aku mencoba mengatur napas, merayu suamiku agar masuk ke kamar mandi, supaya aku bisa mengeluarkan orang yang bersembunyi di lemari.

Namun, tubuhku justru bergerak sendiri, mengikuti sentuhan suamiku. Aku pun berbaring di atas ranjang, sambil membuka kaki, mempermudah dia menjelajah lebih jauh.

“Sudah basah sekali, masih pura-pura ….”

Suamiku tertawa kecil, lalu tangannya meluncur turun, melewati perutku, berhenti di antara kedua kakiku.

“Cepat … aku sudah pengen sekali ….”

Seketika, sisa-sisa kesadaran dalam pikiranku pun melayang. Kakiku tak bisa lagi menahan diri, tubuhku terangkat dan dadaku terjulur ke depan, menantikan lebih banyak sentuhan.

Namun, suamiku malah tak memberikannya padaku.

Dia membuka lebar kedua kakiku, mengusik hasratku sedikit demi sedikit, “Mohon padaku.”

“Ku … mohon ….”

“Mau apa?”

“Mau kamu … memuaskanku ….”

Mungkin suamiku puas dengan jawabanku atau mungkin menurutnya saatnya sudah tepat, dia pun menindih tubuhku sepenuhnya.

Namun, di saat krusial itu, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel yang nyaring dari celana suamiku yang tergeletak di lantai.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 8

    Begitu mendengar suaraku, suamiku langsung menghentikan gerakannya. Dia menoleh, tatapannya dipenuhi kebingungan dan amarahSaat melihat wajahku yang penuh air mata, pandangannya lalu beralih ke tubuh Alfred yang terbaring di lantai, meringis kesakitan.“Alfred? Kok bisa kamu?!”Nada suara suamiku penuh keterkejutan. Dia pun langsung melempar tongkat di tangannya.Pikiranku kacau balau, ratusan pikiran berkelabat, tapi akhirnya hanya satu kalimat yang bisa keluar, “Cepat, panggil ambulans!” Di ruang UGD rumah sakit, para tenaga medis sibuk menolong Alfred. Aku dan suami duduk diam di kursi plastik dingin, saling berpandangan tanpa kata. Hanya suara napas dan detak jantung kami yang terdengar di lorong yang sunyi itu.Wajah suamiku dipenuhi kekhawatiran dan kemarahan. Akhirnya, dia pun mengajukan pertanyaan yang sudah lama dipendamnya.“Sayang, apa yang sebenarnya terjadi?”Aku menghela napas, lalu menceritakan semua yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.“Dasar brengsek! Beranin

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 7

    Gelombang mual naik ke tenggorokan, membuatku hampir muntah. Tubuhku secara reflek mulai melawan.Aku berusaha keras menepis tangannya, ingin berteriak, tapi rasa takut mencekik suaraku, tak satupun kata bisa keluar.Alfred sangat kuat, satu tangan menutup mulutku, satu lagi mencoba mengendalikan tubuhku.Aku menggeliat sekuat tenaga, menendang dan menolak sekuat mungkin.“Alfred! Kau berani menyentuhku? Nggak takut kalau kakakmu tahu?!”Suara marahku melengking karena panik, tapi di dalamnya ada kekuatan dari keteguhan dan rasa muak.Dia sempat terdiam sejenak, lalu senyuman jahatnya kembali muncul.“Terserah, kalau dia tahu, memangnya bisa apa?”Suaranya rendah dan mengancam, setiap katanya terasa menusuk jantungku.Aku meronta dan berhasil mendorong tangannya, lalu menjerit kencang.“Pergi! Jangan sentuh aku!” Suaraku gemetar, dipenuhi rasa takut.Namun, kekuatannya sangat kuat. Tangannya kembali membungkam mulutku dan tangan satunya lagi menekanku.“Kamu milikku, jangan pikir bisa

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 6

    Saat pikiranku melayang entah ke mana, tiba-tiba terdengar suara gemerisik di luar pintu, seolah-olah seseorang sedang mondar-mandir dan mencoba membuka pintu kamar mandi!Jantungku langsung berdegup kencang, tapi untungnya kunci pintu cukup kuat dan tidak berhasil dibuka.Aku menghela napas, tapi rasa aman itu hanya sementara, aku tetap waspada.Benar saja, dia masih belum menyerah.Setelah kejadian barusan, aku sama sekali kehilangan keinginan untuk melanjutkan mandi.Aku sengaja menunggu cukup lama, memastikan tidak ada suara dari luar, baru perlahan membuka kamar mandi dengan hati-hati.Namun, saat pintu terbuka, pemandangan di depanku membuatku terhenyak. Alfred berkeliaran di ruang tamu tanpa sehelai benang pun di tubuhnya!Begitu melihatku keluar dari kamar mandi, matanya langsung dipenuhi nafsu yang tak disembunyikan sama sekali.“Akhirnya, kamu selesai mandi juga ….”Aku merasa mual dan takut, langsung berbalik hendak kabur, tapi dia menghadang jalanku, bahkan mencoba menciumk

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 5

    Melihat tindakanku, tatapan Alfred terlihat sedikit panik. Jelas, dia tidak menyangka aku akan bertindak seperti ini. Kurasa … dia juga tidak ingin suamiku melihat apa yang sedang dilakukannya sekarang.“Sekarang?” tanya suamiku dengan sedikit ragu.“Iya, sekarang,” jawabku tegas.Tatapan kami bertemu, saling beradu tanpa kata-kata.“Baiklah, tunggu sebentar.”Jawab suamiku di telepon, suaraku semakin penuh keberanian.Alfred terlihat kesal, mengepal tangannya dengan erat, seolah bertarung dengan pikirannya sendiri.Melihat bahwa dia belum berniat pergi, aku langsung menekan tombol panggilan video.Layar ponsel menampilkan pesan sedang menghubungkan, aku memutar ponsel ke arah Alfred, memastikan dia bisa melihat dengan jelas tampilan video itu.Begitu panggilan video tersambung, suamiku bisa langsung melihat wajah adiknya.Wajah Alfred berubah pucat, jelas dia terkejut.Seketika, tubuhnya menjadi kaku, dia segera berdiri dan berlari terhuyung menuju pintu.Aku menggenggam ponsel erat-e

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 4

    Tiba-tiba, sebuah dering ponsel yang keras seperti alarm, membuat sarafku tegang. Itu adalah nada dering khusus yang kubuat untuk suamiku.Alfred juga terkejut dan tak sengaja melemparkanku ke lantai.Aku buru-buru mengambil ponsel, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diriku, tapi rasa tegang itu seperti kabut tak terlihat yang melingkupi diriku.Aku menekan tombol terima, berusaha agar suaraku terdengar tenang, “Halo sayang, ada apa?”Di balik telepon, suara suamiku terdengar sangat lembut dan familiar, “Sayang, ada masalah dengan klien, aku baru bisa pulang besok. Mau aku bawa apa untukmu?”“Aku … nggak mau apa-apa, hanya mau kamu pulang saja,” jawabku seperti biasa, setiap kata terasa seperti menari di atas ujung pisau, penuh kehati-hatian agar tidak menunjukkan rasa tegangku.“Aku ingat kamu mau makan onde-onde dari sini, mau kubawa?”Aku duduk di tepi ranjang, membelakangi pintu kamar, sangat fokus pada pembicaraan dengan suamiku, tetapi pikiranku sibuk merencanakan bag

  • Rahasia Seorang Istri   Bab 3

    “Jangan pedulikan itu … ayo cepat ….”Aku melingkarkan kakiku di pinggang suamiku, berusaha mencegahnya mengambil ponsel.Namun, gagal.Dia menjawab telepon dan setelah bicara beberapa kalimat, suamiku malah mengenakan celananya lagi.“Sayang, ada klien penting yang tiba-tiba datang. Aku harus pergi menemui mereka. Kamu … cari timun dulu buat main sendiri, ya.”Melihat sosoknya yang pergi terburu-buru, hatiku diliputi rasa kecewa yang sulit dijelaskan.Pria ini bahkan sudah menggodaku dan membuatku penuh hasrat, bahkan belum sempat mencicipinya sedikit, sudah ditinggal begitu saja?Percuma cantik dan menarik, kalau nggak dipakai.Aku menghela napas panjang, mengenakan kembali daster dan membuka pintu lemari.Dan dari sana, aku melihat Alfred sedang mendongak, wajahnya tertutup salah satu bra milikku dan harta karunnya dibungkus dengan celana dalam model thong yang sedang dipakai buat memuaskan dirinya sendiri.Aku langsung malu sekaligus marah, segera merebut thong dari tangannya, “Apa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status