Share

Bab 6 : Siapa yang Berbuat, Siapa yang Tanggung Jawab 

 

Setelah selesai menghubungi nomor Mahesa, Zishu pun mengirim pesan kepada Tuan Kay sambil melirik kearah Dua Scurity yang sedang menahan dirinya.

Zishu sangat berharap bisa cepat mendapatkan pertolongan dan bantuan dan terbebas dari Scurity yang sendiri tadi memperhatikan dia dengan tatapan nafvu.

FLASHBACK ON.

"Zi kamu tunggu di sini dulu, aku selesaikan urusanku dengan temanmu yang tidak tahu sopan santun itu." ucap Mahesa setelah membawa Zishu ke tempat yang lumayan aman.

"Jangan lama-lama, aku takut sendirian di sini." tutur Zishu.

"Kamu tenang saja, aku akan segera kembali." sambung Mahesa kemudian pergi meninggalkan Zishu.

setelah kepergian Mahesa, ada dua Scurity yang datang.

"Maaf nona, kami mendapat tugas dari atasan kami untuk membawa anda ke pos Scurity." ucap salah satu Scurity kemudian membawa Zishu.

FLASHBACK OFF.

setelah mengirim pesan pada sang Ayah, Zishu merasakan firasat yang tidak mengenakkan karena melihat lirikan yang mencurigakan dari mata scurity.

“Sepertinya, kita dapat rejeki nomplok hari ini.” obrolan scurity A terdengar oleh telinga Zishu.

"Jangan ngawur kamu!, kita memang nakal. Tapi nggak semua wanita, kita perlakuan rendah seperti yang ada dalam otakmu." sahut scurity B.

"Persetan dengan ucapanmu. Aku sudah sangat bernafvu hari ini. Biarpun wanita itu catat tapi sangat cantik." lanjut scurity A.

"aku sudah mengingatkan mu, jika nanti terjadi sesuatu. Jangan bawa-bawa aku!" sambung Scurity B.

"Itu urusan nanti." ucap scurity A, kemudian berjalan menuju tempat Zishu berada.

***

Di tempat yang lain, Mahesa masih belum bisa terlepas dari Menejer Alvin. Dia berusaha menahan diri untuk tidak gegabah. Namun, kali ini Menejer Alvin benar-benar melebihi batas kesabaran yang Mahesa miliki.

"Apa yang terjadi akan pada ku, jika seandainya aku tidak mau melihat rekaman cctv? kamu jangan sok memerintaku, di sini yang berkuasa itu aku. Bukan kamu!" ucap Manejer Alvin dengan sangat menyombongkan diri.

"Kalian memang keterlaluan, jangan salahkan aku jika kalian dalam masalah besar." tutur Mahesa lalu berjalan menuju tempat manajer berada.

Bugh! satu tinjuan mendarat di pipi menejer Alvin, dan itu membuat dia terhuyung kesamping.

"Arghhh" teriak menejer Alvin kesakitan.

"Satpam/Scurity. cepat panggilkan." perintah Manejer Alvin pada Billy yang sudah terpaku di tempat 

Tatapan mata Mahesa langsung tertuju pada Billy, saat melihat Billy hendak kabur. Dengan sigap Mahesa menarik tangan Billy lantas di putar kebelakang.

"Kamu yang sudah membuat amarahku memuncak, sekarang kamu juga yang harus tanggung jawab bukan aku." ucap Mahesa dengan nada yang ditekan.

setelah itu, dia pun mendorong tubuh Billy kearah Manejer Alvin yang masih berada di lantai. Dan Mahesa pun berlari menyusul sang istri yang masih berada di pos scurity, 

“Jangan pernah berani untuk menyentuh istriku, dengan tangan kotor mu!” ucap Arga sambil menarik kerah baju scurity dari belakang kemudian ia di hempaskan dengan sekuat tenaga oleh Arga.

“Bedeb*h," pekik Scurity A. “Maaf tuan, saya sudah memperingatkan dia untuk tidak menggoda istri anda." jelas Scurity B.

"Tutup mulutmu, sampah. Kamu sudah bosan bekerja di sini! … " sahut Scurity A terhenti sejenak.

"Aku tidak menyuruhmu bicara, ingat akulah ketua scurity disini" lanjut Scurity A sambil menatap tajam kearah Scurity B.

“Tampaknya kamu sudah bosan hidup di Kota ini." sahut Mahesa, kemudian ia menghampiri Scurity A dan memukuli dia dengan membabi buta 

Bugh! … Bagh! tanpa ampun Mahesa terus memukul hingga membuat Scurity Cabul itu Babak Belur.

setelah selesai mengurus Scurity Cabul itu, Barulah Minzo datang dan melerai perkelahian Arga dengan Scurity Cabul.

“Hentikan!." teriak Minzo saat melihat Mahesa membabi-buta Scurity King Bown Food.

“Nyonya tolong saya, saya di aniaya oleh pria gila ini” tutur Scurity A. setelah terlepas dari Mahesa dan ia pun mengadu pada Minzo.

"Pria Gila katamu? … ” sahut Minzo dengan Tatapan tajam kearah Scurity A.

"Tampaknya mulutmu sangatlah bau, kamu memang pantas mendapatkan ini." sahut Minzo lalu menampar wajah scurity A dengan sangat keras. kemudian Minzo pun berkata "Mulai hari ini, kamu saya pecat!" 

tak berselang lama, Menejer Alvin juga berlari menghampiri keramaian di Pos Scurity.

“Mau lari kemana kamu, kami harus bertanggung jawab atas kerusakan di lantai Platinum." pinta Menejer Alvin sambil menunjuk kearah Mahesa.

“Kerusakan? … ” ucap Minzo, ia belum paham betul dengan apa yang sudah terjadi.

“Nonya Minzo. Kebetulan sekali anda berada di sini. Pria ini telah membuat kerusakan dilantai platinum.” jelas Manejer Alvin dengan menunduk hormat.

“Apa kamu sudah memeriksa rekaman cctv?” tanya Minzo dengan melototkan mata mengarah pada Manejer Alvin.

Manejer Alvin tak berkata sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan dari Minzo, tentu saja sikap Manejer membuat Minzo merasa geram. “Cepar periksa Cctv!” bentak Minzo sampai menampakkan urat di leher.

“Baik Nyonya." sambung Menejer Alvin kemudian ia berlari masuk kedalam King Bown Food.

Setelah itu barulah Minzo mendekati Scurity B.

“Kamu tadi mengatakan Pria ini pria Gila … sekarang minta maaf." perintah Minzo dengan nada yang di tekan.

“Tapi Nyonya … " Kilah Scurity.

“Minta Maaf atau kamu saya pecat." sahut Minzo dengan sangat Emosi.

Setelah scurity minta maaf, Minzo kembali menghampiri menejer yang sedang memeriksa Rekaman Cctv.

“Mari tuan, kita melihat rekaman Cctv.” ajak Minzo dengan hormat.

"Tu–Tuan?" sahut Scurity cabul dengan terbata-bata merasa terkejut hingga membuatnya tercengang.

“saya mau memberikan satu pertanyaan pada nona Minzo, apakah scurity seperti dia pantas untuk bekerja di hotel mewah nan mahal ini?" Tanya Mahesa sambil memainkan jari.

Minzo paham betul apa maksud dari perkataan Mahesa, dengan tanpa ragu – Dia pun memecat scurity yang hendak melecehkan Zishu.

“untuk masalah Cctv … sepertinya saya masih ada urusan, kasihan istri saya dia juga butuh istirahat.” tolak Mahesa dengan Terang-terangan.

Zishu melihat kejadian di depan mata hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata ia teramat Speechless.

“dan satu lagi … setelah anda tahu siapa yang salah, beri dia denda sebesar yang di ucapkan oleh Menejer. Itu saja” lanjut  Mahesa, kemudian ia pun membawa sang istri pulang.

‘Siapa sebenarnya suami pengganti ku ini, mengapa wanita itu sangat menghormati dia’ batin Zishu.

***

“Mahesa, apa kamu tidak salah bertindak? bagaimana jika Billy menuntut balas." tanya Zishu saat dalam perjalanan pulang.

“Aku sedang memikirkan hal itu, tunggu-tunggu … ada angin apa seorang Nona Muda dari keluarga Lie tiba-tiba peduli padaku?” jawab Mahesa kemudian Bertanya.

“Siapa yang peduli padamu! aku cuma tak mau jika nanti kejadian ini terulang lagi. dan juga aku sudah memperingatkan padamu sebelum berangkat tadi pagi, kenapa kamu tidak mendengarkan aku dan mengacaukan acara Reuni ku." ucap Zishu dengan Ketus.

“Maaf.” sambung Mahesa.

“Tidak, aku tidak memaafkan mu!” tolak Zishu kemudian ia memalingkan wajahnya dan menyilangkan kedua tangan di dada.

Mahesa hanya menghela nafas dan menggeleng melihat Zishu yang sedang merajuk.

***

Setibanya di rumah, Mahesa di kejutkan dengan kedatangan Ayah mertu yang sudah berada di teras.

“Zi, itu Ayahmu datang." tutur Mahesa sambil menatap Tuan Kay yang berjalan setengah berlari karah mobil berhenti.

“Zi, Kamu tak apa-apa?” tanya Tuan Kay Albert Abiyasa.

Belum sempat Zishu menjawab, Tuan Kay sudah memberondong pertanyaan “Sebenarnya apa yang terjadi? bagaimana kamu bisa di tahan oleh scurity KBF?.”

“Ayah. Satu-satu jika bertanya, aku bingung mau jawab yang mana dulu.” sambung Zishu

Kemudian tuan Kay pun melirik tajam kearah Mahesa "Atau jangan-jangan ini semua gara-gara ulah Mahesa yang mempermalukan mu?.” tuduh Tuan Kay sambil

"Tak perlu aku jelaskan lagi, Ayah sudah menebaknya sendiri."sambung Zishu, setelah menghela nafas.

“Kamu! turun sekarang.” perintah Tuan Kay sambil Menunjuk Mahesa.

“Apa yang sudah kau perbuat? Sampai-sampai membuat putriku dalam masalah besar. Kamu bahkan sudah tahu, jika KBF itu bukan restoran kecil, dan juga rumah makan murahan.” tanya Tuan Kay dengan nada yang meledak-ledak.

“Aku tahu semua itu.” sambung Mahesa dengan sangat santai.

“Jika kau tahu, kenapa? kenapa kamu membuat masalah di sana. dan kamu juga melibatkan putriku dalam masalahmu, ingat Jika terjadi sesuatu dengan putriku kedepannya. Jangan harap bantuan dari keluarga Lie. Camkan itu!" lanjut Tuan Kay kemudian Membopong Zishu masuk kedalam Rumah.

Mahesa hanya tertegun terdiam di tempat, sambil menatap tuan kay. ia teringat akan penghinaan yang dilontarkan oleh Tuan Kay di masa lalu.

Flashback On

Prank! 

tanpa sengaja Mahesa Menyenggol Guci salah satu koleksi barang antik di keluarga Lie.

“kamu bagaimana sih, nanti jika Tuan Besar tahu bisa marah.” bentak P–R–T yang sedang bekerja di kediaman Keluarga Lie dengan sangat panik.

“Aku tak sengaja Bi,” sahut Mahesa tak kalah panik.

Mahesa pun segera membereskan pecahan Guci yang sudah berserakan di lantai.

“Apa yang telah kamu perbuat!?.” ucap Tuan Kay yang baru saja pulang dari kantor, dengan nada Membentak 

“Itu Guci mahal, bahkan gajimu satu bulan bekerja tak mampu untuk membayar ganti Rugi!" lanjut Tuan Kay sangat Memekik di telinga Mahesa.

“Maaf tuan, saya …” 

“Apa kata maaf bisa membuat guci itu utuh kembali?.” sahut Tuan Kay pada Mahesa yang belum selesai berucap.

“Kamu memang benalu, Parasit!.” hina Tuan Kay kemudian pergi meninggalkan Mahesa.

Mahesa terdiam sesaat, ia benar-benar menyesal karena telah merusak barang mahal milik Tuan Kay.

Setelah selesai membereskan pecahan Guci, ia pun bergegas pergi ketempat pelelangan, untuk mencari ganti guci yang telah ia pecahkan.

Walau pun itu sangat menguras tabungan Mahesa yang ia kumpulkan dan ia bekerja di keluarga Lie, tapi dia tak perduli.

***

“Tuan, maaf saya hanya mampu membeli guci ini sebagai pengganti Guci Tuan, yang saya pecahkan.” tutur Mahesa saat memberikan kotak kardus yang terlihat kumuh…

Wait For The Next Story…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status