Share

Bab 5 : Hinaan Dari Teman Sosialita

Setelah selesai makan Mahesa mencuci piring dan merapikan dapur, tak berselang lama Mahesa pun selesai dan dapur terlihat bersih dan rapi. kemudian dia pun menghampiri Zishu yang masih berada di ruang makan.

“Tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.” tutur Mahesa pada Zi.

"Hm– jangan lama-lama, nanti jika telat. Aku yang malu." sambung Zi sambil bercak kesal.

setelah 15 belas menit berlalu, dia berjalan setengah berlari menghampiri Zishu "Ayo buruan aku sudah siap." tutur Mahesa.

Zishu tampak terlihat terpesona saat menatap Mahesa, walaupun dia hanya menggunakan pakaian dengan harga yang sangat murah. Tapi itu mampu membuat Mahesa terlihat begitu menawan.

Zishu hanya berdehem kemudian ia pun didorong oleh Mahesa keluar Rumah.

***

Saat dalam perjalanan Zishu pun berucap “Ingat! jangan sampai membuat aku malu. Di dalam acara reunian banyak anak orang kaya yang tak bisa di singgung oleh siapa pun.” jelas Zishu memperingati.

“Baik Nyonya Zi, aku akan lakukan seperti kemauan Nyonya.” sambung Mahesa dengan tegas.

“Baguslah jika kamu mengerti.” lanjut Zi dengan nada yang sedikit lega.

Setibanya di tempat reunian, Zishu langsung di bantu turun dari mobil oleh Mahesa.

"King Bown Food … Kita lihat apa yang terjadi di dalam.’ batin Mahesa tersenyum lalu mendorong kursi roda Zishu masuk ke dalam restoran mewah tersebut.

“Ingat pesanku tadi!” ucap Zishu memperingati Mahesa dan hanya di tanggapi dengan dehem'an oleh sang Suami.

“Selamat datang Tuan dan Nyonya,” sambut Kepala Pelayan menyambut tamu para tamu yang datang.

"Kok seperti ada yang aneh, Kenapa tidak ada yang melarang Mahesa masuk. sedangkan … Mahesa terlihat seperti dari kalangan bawah." batin Zi dengan merasa sangat heran.

“Mari Tuan dan Nyonya, saya hantarkan ke ruang platinum," ucap Staf penghantar, lalu di ikuti oleh Mahesa dan Zishu.

Setibanya di dalam, Zishu langsung di panggil oleh teman-temannya.

“Zi, disini.” panggil teman wanita yang berambut pirang.

Zishu pun memberikan kode pada Mahesa untuk mendekati teman-teman sosialita.

“Ya ampun Zi, kamu bertambah cantik saja." puji teman yang tadi memanggil dan melambaikan tangan.

“Kamu bisa saja." sambung Zishu. dan wanita berambut pirang itu melempar pandangan pada teman yang berada di sebelahnya.

“Ini pelayanmu Zi” tanya wanita yang berambut panjang.

“Kok bisa sih, seorang pelayan dari kalangan bawah masuk kedalam Lantai Platinum.” ucap wanita berambut panjang sambil Menatap jijik kearah Mahesa.

Mahesa masih diam dan tidak menanggapi penghinaan dari teman-teman Sosialita Zishu.

“Heh kamu! lebih baik kamu keluar deh. Dari pada membuat kita malu.” usir wanita yang berambut lurus, sambil mendorong bahu Mahesa.

“Kamu masih punya telinga kan bro?, jangan sampai aku panggilkan Menejer King Bown Food.” ucap Pria yang mengenalkan Jas coklat yang tak lain adalah Billy.

“Aku akan pergi, jika Zishu sendiri yang memintaku untuk pergi.” jawab Mahesa dengan tatapan malas.

“Apa kamu sedang tidak bercanda, Zishu pasti akan mengusir mu. Karena dia teman baik kami, dan itu sudah pasti dia akan berpihak pada kami.” tutur wanita berambut pirang lalu  tertawa menghina.

“Jangan bercanda lah bro. Apa perlu? aku ajarkan kesopanan pada orang yang bermartabat seperti kami.” tutur Billy dengan begitu angkuh.

“Aku tak sudi menghormati orang hina seperti kalian!.” sahut Mahesa mulai kesal.

Zishu yang sudah terlanjur malu pun tak bisa berbuat apa-apa selain diam, dan juga menyimak perdebatan antara teman dan suami.

“kau bilang kami hina … Apa kau tak punya kaca? berkacalah sebelum berucap dan menghina kami.” ejek Billy lalu menatap hina pada Mahesa.

“Aku tak punya waktu untuk menanggapi kalian, waktu ku dan Zishu terbuang sia-sia datang ke acara sampah seperti ini.” ucap Mahesa lalu mengajak Zishu pergi.

“Apa katamu!? semua orang yang ada disini. Lihat. ada sampah mencoba untuk menjadi permata.” tutur Billy mencari perhatian para tamu dan memprovokasi orang-orang yang ada di sana.

Langkah kaki Mahesa terhenti saat mendengar sebuah teriakan dari Billy yang sudah sangat tidak sopan. “Zishu hiduplah bersamaku, aku akan memberikan mu Seratus Dollar untuk satu kali tidur denganku di atas ranjang.” teriak Billy.

Mahesa pun memejamkan mata, lalu mencengkram gagang kursi roda dengan erat. kemudian membalikkan badan dan dia pun berjalan mendekati Billy. Dengan memasang wajah garang serta tatapan mata yang sudah terbakar oleh amarah.

“lihatlah anj*ng jantan datang.” hina Billy lalu Tertawa menghina.

Bag! Satu tinjuan mendarat dihidung pria itu dan membuatnya terhuyung kebelakang.

“Dasar Anj*ng s*al*n! beraninya membuat masalah dengan tuan muda dari keluarga Yin." tutur Billy sambil memegang hidung yang sudah mengeluarkan dar*h.

“Aku tak perduli bahkan jika kamu putra dari Raja Sulaiman pun, aku tidak takut.” sambung Mahesa dengan nada tinggi.

Zishu tampak tertegun sekaligus terkejut dengan kemarahan dari sang suami, karena ini Baru pertama kali dia melihat puncak kemarahan seorang Mahesa.

“Kamu itu adalah sampah yang tidak diinginkan oleh keluarga mu, mulutmu lebih pantas memakan bangkai dari pada melontarkan penghinaan untuk Zishu.” pekik Mahesa sambil menarik kerah baju pria tersebut.

Bugh!–Bugh! Mahesa kembali memukul wajah Billy.

“Panggilkan Manajer restoran ini.” teriak Billy pada dua Wanita yang tadi ikut menghina Mahesa.

Mahesa pun menghempaskan dengan sangat kasar , hingga membuat Billy tersungkur kebelakang.

“Aku tidak takut dengan siapa pun di sini. Silahkan saja untuk melihat siapa yang akan ditendang keluar dari sini!.” tutur Mahesa dengan sangat tegas.

Mendengar ucapan sombong dari mulut Mahesa, Billy merasa semakin kesal, kemudian dia pun mengambil sebotol anggur tanpa berpikir panjang, Billy langsung melemparkan nya kearah Mahesa.

 

Mahesa yang merasakan firasat buruk, dengan sigap ia menghindar, lalu botol anggur itu terbang mengenai kaca restoran.

Prank! suara kaca restoran pecah berkeping-keping sangat memekik ditelinga pelanggan dan langsung menghebohkan para tamu dan pelanggan.

”khiyaaa!" teriak semua orang semakin heboh dan berhamburan keluar dari Lantai Platinum.

Mahesa langsung bergegas berlari menghampiri Zishu untuk menyelamatkan Zishu dari hal yang tidak diinginkan.

“Zi!” pekik Mahesa berteriak memanggil Zishu.

“Mahesa. tolong aku!.” panggil Zishu yang sudah terpontang-panting oleh tamu yang berlari keluar dari ruang platinum.

“Zi … kamu tak apa-apa?” tanya Mahesa saat menemukan keberadaan sang Istri.

“Aku bawa kamu ke tempat yang aman.” ucap Mahesa lantas membawa sang istri ke tempat yang lebih aman.

“Jangan lari pecundang!.” teriak Billy sambil mengejar Mahesa.

Tak berselang lama, para scurity dan menejer datang masuk kedalam ruang platinum.

“Siapa yang membuat kekacauan ini!?” pekik manejer Alvin berteriak.

“Tuan Alvin. tadi ada pecundang datang untuk membuat kekacauan ini.” ucap Billy mengadu dengan kebohongan dengan niatan memprovokasi Menejer Alvin.

“Biliy. benarkah ucapanmu?” tanya Menejer Alvin.

Mahesa hanya berdecak malas, kemudian ia mengirim pesan pada Minzo. “Aku dalam masalah besar di King Bown Food. Cepatlah datang dan bawa bantuan yang bisa membungkam tuan muda dari keluarga Yin.” Mahesa lantas menekan tombol send.

"Beraninya kamu membuat keributan di sini! apa kamu sudah bosan hidup?." ucap Menejer Alvin.

“Aku tidak melakukan apa. Apa Tuan Alvin percaya dengan ucapan bab* jantan, yang pandai berakting ini.” sambung Mahesa menyindir Billy.

“Beraninya kau menyebut ku bab* jantan! Apa kamu tidak tahu dengan siapa kamu berbicara.” sahut Billy tak terima.

“Kamu! tolong jaga sikapmu pada Tuan Muda dari keluarga Yin.” ucap Manejer Alvin.

“Aku tak mau tahu siapa yang salah di sini! kamu, cepat ganti rugi atas kekacauan ini.” imbuh Menejer Alvin sambil menunjuk Mahesa.

“Aku? tidak mau! … " tolak Mahesa. "Anda juga belum mengetahui siapa yang salah disini, lihatlah dulu rekaman cctv. Jika aku yang salah, aku akan mengganti rugi berapa pun yang anda minta" lanjut Mahesa.

“Dia yang mulai duluan tuan, dia juga yang memprovokasi aku, dan dia juga yang membuat kekacauan ini." ucap Billy memprovokasi Menejer Alvin.

“Kamu harus membayar denda satu juta dollar X! jika tidak aku akan memenjarakan mu.” tutur Manejer Alvin dengan Mengancam Mahesa.

“Tuan Menejer yang terhormat, bukankah disini ada cctv? mengapa anda tidak memeriksa rekaman cctv terlebih dahulu.” ucap Mahesa masih teguh dengan permintaannya.

“Dia hanya membual. Aku sangat yakin dia berkata seperti itu, karena ingin lari dan lepas tanggung jawab.” dalih Billy berusaha untuk memperdaya Menejer Alvin agar tidak menuruti ucapan Mahesa.

Mahesa merasa muak dengan orang kaya yang tidak pernah bisa mengakui kesalahan yang di perbuat.

saat hendak membungkam mulut Billy, Mahesa mendapati Ponselnya berdering.

“Mahesa tolong Aku, Aku ditahan oleh petugas Scurity!" ucap Zishu dalam panggilan telepon dan terdengar seperti sangat ketakutan.

“Apa! kamu tenang disana, Aku akan segera datang dan menyelamatkan mu” tutur Mahesa lalu panggilan terputus.

“Cepat periksa cctv! atau … kalian semua akan dalam masalah besar!" bentak Mahesa.

“Masalah besar? memang kamu itu siapa. Raja, Kaisar, Atau Dewa Langit.” sahut Manejer Alvin lalu tertawa mengejek.

“Dasar manusia tak sadar diri!.” ejek Billy ikut menimpali.

“Kalian memang harus di musnahkan dari muka bumi ini." lanjut Mahesa sudah tidak bisa menahan Emosi.

Wait For The Next Story…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status