Share

Rahasia istri dan ayah ku
Rahasia istri dan ayah ku
Penulis: Tiffany

Permintaan pindah ke rumah papa

"Tinggal di rumah papa saja, sebab sudah tidak ada siapa-siapa lagi disini sejak mama meninggal." Barisan kalimat itu diberikan papa pada Dev setelah acara 7 hari mama nya.

Dev sebenarnya ingin menolak karena merasa jarak tempuh tempat kerja dan rumah papa nya cukup jauh, berbeda dari tempat tinggal mereka menuju ke tempat kerjanya jelas memiliki jarak tempuh yang cukup dekat dan nyaman. Belum lagi beberapa alasan lainnya yang tidak bisa Dev jabarkan satu persatu untuk menolak keinginan papanya. Tapi dia tidak bisa menyampaikan nya karena beberapa anggota keluarga setuju agar dia tinggal dengan sang papa bersama istrinya. Adiknya tidak mungkin tinggal disana, Amira tinggal diluar kota ikut dengan suaminya.

Sebenarnya usia papa Dev masih sangat muda, baru kepala 4 lebih sedikit. Menikah dengan almarhumah mama nya di usia muda baru menyelesaikan bangku SMA dan lahirlah Dev di antara mereka. Jiwa papa nya jelas masih sangat muda, tubuhnya masih gagah dan bahkan sang papa masih aktif bekerja sebagai aparatur sipil negara. Jadi dia pikir tidak ada yang harus dia khawatir kan soal laki-laki tersebut. Tapi tetap saja pada akhirnya dia harus mengalah juga, karena papa nya berkali-kali mendesak nya untuk pulang begitu juga tante dan adik nya yang ada di luar kota.

"Sudah siap?" Dev bertanya pada sang istri nya, perempuan yang dinikahi nya hampir 5 bulan ini.

Hanin, dia cantik dengan tubuh proporsional nya. Hanin layaknya perempuan cantik pada umumnya, yang suka berdandan, menggunakan pakaian yang disesuaikan dengan bentuk tubuhnya. Jangan minta dia berhijab, karena bagi Hanin masih terlalu muda jika dia harus menggunakan hijab sekarang.

"Ini bukan style ku, mas."

Itu yang seringkali Hanin ucapkan jika dia berkata tidakkah Hanin ingin mencoba menggunakan hijab jika keluar rumah.

Tidak heran, selain usia Hanin yang baru menginjak usia 22 tahun, jiwa muda nya masih bergelorah sedangkan Dev sudah cukup dewasa di usia 27 tahunnya. Belum lagi Hanin cukup eksis di media sosial seperti TikTok, dia punya banyak pengikut dan tiap postingan nya pasti menghasilkan cuan yang mampu membuat Hanin menambah jatah untuk mempercantik dirinya dari ke salon, dokter kecantikan, memiliki barang mewah dan lain sebagainya. Meskipun jatah bulanan Dev juga cukup besar diberikan pada Hanin mengingat gaji Dev ada di angka 2 digit.

"Sudah semua." Hanin menjawab pertanyaan Dev dengan cepat.

Untung nya Hanin tidak pernah protes mau mereka tinggal di rumah sendiri, di apartment sewaan atau dirumah orang tua nya.

"Aku harap kamu nyaman tinggal sama papa." Ucap Dev lagi kemudian.

"insyaAllah, kan mas tahu sendiri bagaimana papa nerima sebelum pernikahan kita."Hanin menampilkan ekspresi wajah senang, mengingatkan Dev bagaimana ayah laki-laki tersebut memperlakukan dirinya dalam tiap pertemuan mereka dulu.

Dev ingat, papa nya benar-benar menyambut kehadiran Hanin dengan penuh keramahtamahan, sedikit berbeda dengan mendiang mama nya yang sering memeringati Dev soal Hanin dulu.

"Kamu yakin dengan perempuan pilihan kamu itu?" Mama nya pernah mempertanyakan hal tersebut.

"insyaAllah yakin."

"Mama punya firasat kurang baik."

"Ma?"

"Dia terlalu gampang akrab dengan laki-laki, bahkan sama om dan papa mu sendiri."

"Hanin anaknya humble ma."

"Tapi tidak seagresif itu juga bukan?"

"Dia anak baik-baik ma, mama belum kenal Hanin dengan baik aja."

"Nanti kalau di rumah papa, boleh ga Hanin minta 1 kamar khusus yang kosong untuk Hanin kerja?" Dan sang istri bertanya.

Karena Hanin seorang konten kreator juga, beberapa postingan nya biasanya dikerjakan dalam ruangan khusus, Hanin sibuk berkutat dengan laptop dan handphone nya bisa berhari-hari untuk menghasilkan 1 Vidio, dirumah mereka sang istri memiliki satu kamar khusus yang tidak boleh di ganggu gugat oleh siapapun jadi menurut Dev permintaan Hanin jelas masuk akal.

"He em, aku sudah ngomong sama papa. Kamar lama di lantai atas bisa kamu gunakan untuk ruang kerja kamu nanti nya." Jawab Dev kemudian.

Seulas senyuman mengembang di balik wajah cantik Anin, bola nata dengan softlens berdiameter besar menambah kecantikan tersendiri untuk sang istri nya belum lagi senyuman khas yang begitu menggoda membuat Dev seringkali memuja sang istri nya.

"Terimakasih mas." Ucap Hanin kemudian.

Dan mereka bergerak menuju ke rumah utama keluarga Dev,membawa barang-barang mereka untuk pindah kesana. Meskipun sebenarnya Dev merasa hatinya masih menentang keinginan untuk kembali ke rumah papa dan mendiang mama nya. Sejak dulu dia dan papa nya tidak terlalu dekat, sebab sang papa jarang melakukan interaksi dengan nya dan sang adik karena kesibukan kerjanya. Apalagi Dev pernah begitu membenci papa nya selama beberapa tahun karena laki-laki itu pernah beberapa kali kedapatan berselingkuh. Mama nya seringkali mengalami sakit-sakitan karena terkena tekanan batin atas sifat buruk sang papa yang sering main perempuan.

****

Catatan = Selamat datang di novel baru ku Mak, update tiap hari, mohon tinggalkan komentar nya mak biar aku tambah semangat update.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Leni Ardianti27
Weeh weeh sepertinya dev salah memilih istri,, semangat makkn......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status