Share

Bab 24

Andrean mendongakkan kepalanya, matanya mengerjap berulang kali. Memastikan apa yang ia lihat benar-benar dan bukan ilusinya saja.

Pelan tangannya membelai lembut pipi Melody, sudah siap jika ia akan mendapatkan umpatan atau pun ekspresi kebencian.

"Kamu sudah siuman? Kamu baik-baik saja?" berondong tanya Andrean lekat.

Belum sempat Melody merespon ucapan Andrean, ia bergegas pergi keluar. Langkahnya tercekat dengan tangan yang masih ditahan Melody.

Tatapannya penuh kesenduan!

"Aku panggil dokter atau perawat dulu, hanya sebentar, Mel," ucapnya.

Melody menganggukkan kepalanya, semakin samar penglihatannya pada tubuh Andrean yang hilang dari radar.

Dalam diam, Melody hanya bisa menatap langit-langit kamar.

"Nak, apa kamu tahu kalau ibu sangat bahagia saat melihat ayahmu di sini? Ibu sangat senang," lirih ucap Melody dengan mengusap perutnya.

Akan tetapi, ia merasakan ada yang berbeda dari tubuhnya, kenapa perutnya tidak lagi membuncit? Kenapa perutnya menjadi datar dan kecil?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status