Share

Bab 28

"Tidak!" seru Melody keras.

Tangannya mendorong tubuh Andrean untuk menjauh, tidak ada kalimat yang keluar selain itu. Tatapannya tajam menusuk siapa pun yang melihatnya.

"Aku benci kamar ini!" hardiknya keras.

Langkahnya tertatih keluar kamar, tangisnya membasahi pipi. Dengan mata merah yang terpancar jelas.

"Aku lelah ...," keluh Melody dengan terduduk di ambang pintu.

"Mel ...," lirih suara Andrean, sontak ia memeluk erat tubuh istrinya.

Dekapan hangat agar istrinya tidak lagi marah, tangisnya semakin pecah. Andrean yang tidak paham apa yang dirasakan Melody hanya diam.

"Aku benci kamar itu, Mas! Anakku kehilangan nyawanya di sana ...," rintihan Melody terdengar menyayat hati.

"Mel ... Tenang ya, nanti kita pindah dari kamar itu," bisik Andrean lirih.

"A-aku sangat membenci diriku sendiri, kenapa aku sangat ceroboh?" hardiknya dengan memukul tubuhnya dengan kuat.

"Stop, jangan melukai dirimu sendiri, Melody! Ini salah kita berdua. Oke, sekarang kamu istirahat lagi, atau m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status