Share

Bab 27

Deg!

"Ma-maksudnya?" tanya Melody dengan menatap Andrean lekat.

Pria itu hanya mengulas senyum tanpa basa-basi, tidak memberi jawaban pada Melody. Ia kembali mendorong kursi roda, membawanya ke taman rumah sakit yang indah.

"Aku bosan sekali, Mas," keluh Melody lirih.

"Besok kita pulang ya, biar Juminah yang merawat di rumah," ujarnya.

Melody menganggukkan kepalanya paham, tidak lama dari itu sebuah dering telepon terdengar.

"Sebentar ya," ucap Andrean.

Langkahnya menjauh meninggalkan Melody sendirian. Siapa penelepon itu? Dan mengapa Andrean sampai menjauh darinya yang tidak berdaya.

Isi pikirannya melayang terlalu jauh nyaris kejauhan.

"Halo ... Ada apa lagi, Nad?" tanya Andrean lirih setelah telepon itu tersambung.

"Kamu kapan pulang, sayang? Apa kamu tidak rindu denganku? Sudah hampir 3 bulan loh ini bahkan lebih ...," lirih suara Nadea menggelayut.

"Lusa aku akan pulang ke kota J, kamu bersabar saja ya," ucap Andrean sebagai akhir dari pertanyaan yang kian menghantuiny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status