Share

Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin
Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin
Author: Teteh VSuga93

Bab. 1 Tawaran Gila

Author: Teteh VSuga93
last update Last Updated: 2023-06-06 16:59:58

 “Hey!”

Seorang Wanita cantik berusia 30 tahunan, ia menghadang seorang Gadis yang 10 tahun lebih muda darinya, di saat gadis itu sedang berjalan kaki di depan sebuah rumah besar milik kakak Si Wanita.

“Kau?” gadis itu mengernyitkan alisnya, “Bukannya kau Bibinya Karin?” tanya gadis itu.

“Ikut aku,” titah Wanita itu langsung pada intinya, sambil menarik tangan sang Gadis untuk masuk ke dalam mobil sedan mewah miliknya.

“A--ada apa Bi?” tanya Sang Gadis terputus-putus, namun dia tetap menurut untuk masuk ke dalam mobil.

“Langsung saja pada intinya Arsyana, aku ingin menawarkan sebuah bantuan untukmu,” ucap Sang Wanita, begitu keduanya sudah duduk didalam mobil.

“Bantuan? Maksud Bibi?” tanya Sang Gadis yang di panggil dengan sebutan Arsyana sambil mengkerutkan keningnya.

Wanita itu tersenyum tipis, sambil menatap gadis yang di panggilnya dengan sebutan Arsyana dengan penuh arti.

“Arsyana ... Arsyana ... aku tahu semua tentang diri mu, dan aku akan membantu mu,” tandasnya sambil menyandarkan punggungnya dengan santai di sandaran tempat duduknya di dalam mobil.

Arsyana menggelengkan kepalanya pelan, dan dia tampak masih tak mengerti dengan apa yang di maksudkan oleh wanita yang di panggilnya dengan sebutan bibi itu.

“Bibi Devina, aku mohon, tolong jangan membuat aku bingung. Jelaskan, sebenarnya apa maksudmu?” tanya Arsyana kembali, “Dan apa yang kau maksud dengan bantuan?”

Arsyana semakin mendesak tidak sabaran.

“Aku tahu, kalau saat ini kau sedang membutuhkan banyak uang. Kau butuh untuk biaya perawatan ibumu di rumah sakit, dan juga kau membutuhkan uang untuk melunasi hutang-hutang ayahmu.”

Wanita yang memiliki nama Devina itu tersenyum tipis di susul dengan melipatkan tangannya di dada dengan santai.

Kening Arsyana semakin mengkerut tak mengerti, namun dia tetap menyimak dengan seksama apa yang di katakan oleh lawan bicaranya Bibi Devina. Bibi dari sahabat karibnya di masa sekolah dan kuliahnya, yaitu Karin, Karin Rashif Qaylandra.

“Baiklah, singkat saja Arsyana. Aku akan membantu mu, asal ... kau mau mengandung anak dari suamiku Kelvin. Dan memberikan anak yang berhasil kau lahirkan itu secara sukarela kepadaku..." Devina menjeda sejenak.

"Gampang saja, kau hanya perlu tidur dengan suamiku, sampai benih suamiku Kelvin tertanam di dalam rahim mu. Dan suamiku adalah Kelvin, Kelvin Daviandra. Kau pasti mengenalnya, kan?"

Devina terkesan begitu santai saat memberikan tawarannya pada Arsyana.

“Deg!”

Arsyana sontak terperanjat mendengarnya, kedua matanya membulat sempurna menatap dengan rasa tak percaya pada sosok wanita yang duduk berdampingan dengannya itu.

Suasana menjadi hening sejenak, di saat Arsyana masih dengan keterkejutannya, dan mencerna apa yang barusan di katakan oleh Devina kepadanya.

“Tak mungkin kau tak mengenal Kelvin Daviandra. Sang pewaris utama dari keluarga pengusaha kaya raya, yaitu keluarga Daviandra,” ucap Devina kembali penuh rasa bangga.

“Tentu saja aku mengenalnya. Aku harus mengenal siapa-siapa saja yang memiliki sangkutan hutang-piutang dengan ayahku,” jawab Arsyana sambil memalingkan padangannya kepada dua sosok laki-laki yang duduk di kursi depan mobil yang di tumpanginya itu.

Dan kedua laki-laki itu sedari tadi hanya terdiam, menyimak, tanpa mengeluarkan sepatah katapun, seakan mereka berdua terkontrol otomatis gerak bibir da tubuhnya oleh Devina.

Kedua laki-laki itu adalah sopir pribadi Devina. Sementara yang satunya lagi, dia tampak seperti seorang asisten pribadi atau orang kepercayaan Devina.

“Berhutang?”

Kali ini Devina yang mengerutkan keningnya dengan bingung.

“Hmm..” Arsyana bergumam, sambil berusaha bersikap tenang menanggapi pemintaan Devina sebelumnya.

“Ah, baiklah, aku tak peduli soal itu,” tepis Devina dengan acuh tak acuh.

“Jadinya bagaimana? Apa kau mau Arsyana?” tanya Devina, dan kembali menyunggingkan senyuman tipis di wajahnya yang cantik.

“Aku akan membayarmu dengan sangat mahal. Satu miliar ... satu miliar Arsyana!”

Tak tanggung-tanggung, Devina langsung menawarkan nominal uang yang cukup menggiurkan untuk Arsyana, agar gadis itu tak menolak tawarannya.

Namun Arsyana masih tetap diam, dan menyimak Devina dengan seksama. Sambil berusaha memindai mimik wajah Devina, untuk mendeteksi tingkat keseriusan wanita itu dalam perkataannya.

“Bahkan, aku bisa memberikanmu lebih dari itu, jika kau mau,” imbuh Devina kembali dengan mantap.

“Bibi, sepertinya kau sudah tidak waras!” Arsyana mulai angkat bicara dengan mencerca Devina.

Nafas Arsyana mulai tercekat sesaat, lalu memburu dengan luapan emosi bergejolak yang tertahan kuat di dalam dadanya. Bahkan, wajah Arsyana mulai memerah padam, karena merasakan dirinya saat ini tengah di permainkan oleh Devina.

Gadis itu pun langsung mengeluarkan botol air mineral dari dalam tas ranselnya, membuka tutup botol dengan kasar, dan menenggak air mineral di susul menghela nafasnya sekaligus dengan kasar.

Arsyana langsung meraih gagang pintu mobil, dan hendak membukanya untuk keluar.

“Ceklek.”

Pintu mobil seketika terkunci otomatis karena ulah Sang Supir di kursi depannya.

“Bukaaa!” Arsyana mulai berteriak membentak Sang Supir.

Perasaannya semakin panik, saat Arsyana merasakan bahwa situasinya saat ini tidaklah main-main.

“Cih ... Kau benar-benar naif sekali Arsyana. Atau kau memang terlalu angkuh!” cerca Devina sinis.

“Kau masih bisa bertingkah angkuh, seolah kau tak membutuhkan uang itu. Padahal justru sebaliknya, kau sangat membutuhkan uang Arsyana,” cibir Devina sambil tersenyum mengejek.

“Aku memang sangat membutuhkan banyak uang Bi, tapi bukan berarti aku akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya,” sanggah Arsyana menepis cercaan Devina.

“Aku tak tahu, apa yang Karin katakan padamu tentangku. Tapi yang jelas, aku sama sekali tak berminat dengan tawaran gilamu itu, bibi cantik!” sambung Arsyana kembali dengan penuh penegasan.

Arsyana mempertajam tatapannya pada Devina, seakan dia siap membunuh Devina saat itu juga.

Devina menyeringai jahat, dan membalas tatapan tajam Arsyana dengan tatapan yang sulit sekali di artikan. Namun Devina terkesan mengerikan, hingga Arsyana bergidik ngeri sesaat saat berkontak mata dengannya.

“Sayang sekali. Padahal aku dengan berbaik hati menawarimu baik-baik Arsyana.”

Arsyana semakin bergidik ngeri mendengarnya, di tambah seringaian licik terukir di wajah cantik Devina itu tampak sangat mengerikan untuk gadis itu.

Namun Arsyana berusaha mengumpulkan segenap keberaniannya untuk berhadapan dengan Devina, agar dia tak menunjukan perasaan gentarnya pada sosok wanita yang menurutnya sangat aneh sekaligus gila itu.

Devina lalu melirik pada asistennya yang duduk di kursi depan, “ Berikan padaku,” pinta Devina pada laki-laki yang duduk di depannya itu.

Laki-laki yang sedari tadi hanya diam dan menyimak itu, lalu dia mengeluarkan sebuah smartphone dari dalam tas yang di pangkunya.

Lalu dia menghubungi seseorang dengan menekan beberapa nomor, dan memastikan panggilan teleponya tersambung, baru dia memberikannya kepada Devina.

“Ini Nyonya,” ucap Laki-laki itu sambil menyodorkan smartphone pada Devina.

“Halo ... paman, ini aku Devina,” ucap Devina menyapa seseorang yang di panggilnya dengan sebutan paman.

“Apa pasien bernama Qyanara Jasmine, benar dia di rawat di rumah sakitmu Paman?” tanya Devina sambil melirik tipis pada Arsyana.

“Aku minta, Kau mengeluarkan wanita itu dari rumah sakitmu Paman--” terpotong.

“Apa yang kau lakukan Bi?” bentak Arsyana sambil merebut smartphone itu dari Devina.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 30 Tidak Bisa Kehilangan

    "Apa?!" pekik Kelvin terkejut mendengar kabar hilangnya Arsyana.Deru napasnya seketika terasa berat. "A--aku, aku tidak bisa kehilangan -nya," ucap Kelvin panik, dan dia langsung bergegas pergi sambil mengeluarkan handphone miliknya untuk menelepon seseorang."Cari! Cari istriku Arsyana sekarang!" teriak Kelvin di telepon. "Temukan dia, di mana pun dia berada, temukan dia secepatnya!" teriaknya lagi begitu emosional."Ada apa?!" tanya Rossalia Ibu Kelvin ikut panik melihat putranya yang terlihat begitu emosional."Arsya--Arsyana menghilang," jawab Kelvin tergagap saking paniknya.Deg!Rossalia mengerjap kaget, matanya terbelalak sempurna menatap sang putra."Kelvin terlihat begitu khawatir dan hancur, apa dia menyukai gadis itu?" batin Rossalia bertanya-tanya sambil menatap putranya."Ibu, aku harus mencari Arsyana. Dia sedang mengandung bayiku saat ini," ucap Kelvin panik, dengan wajah dan matanya memerah.Antara amarah,kesal, khawatir,panik bercampur aduk saat ini.Rossalia langsun

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 29 Bayangan Kerinduan

    "Davian, kau bawa Arsyana ke rumah Ibu ku," titah Kelvin pada asistennya Davian melalui sambungan telepon mereka."Baik Tuan," Balas Davian patuh.Kelvin berpikir sambil duduk di ruangan kerjanya. Karena dia mulai kembali ke kantor, dan mengambil alih kembali pekerjaan kantor, setelah lebih dari dua bulan tidak masuk kantor.Kali ini beralih Davian yang di berikan tugas olehnya untuk menjaga Arsyana."Ting...."Sebuah pesan masuk ke ponsel Kelvin. Dan dia langsung membaca pesan itu.[Sudah lama kita tidak makan malam bersama. Aku sudah memesan restoran tempat biasa kita kunjungi, kau datanglah....]Pesan singkat dari Devina membuat Kelvin diam dan berpikir. Dia menatap layar ponselnya, dan mengulang-ulang membaca pesan dari Istrinya Devina. [Aku tidak bisa, karena malam ini aku ada acara makan malam dengan ibu.]Kelvin kembali meletakkan ponselnya di atas meja kerja. Dia kembali dengan pekerjaan, memeriksa file dokumen yang terdapat di meja kerjanya. Dan itu harus di tanda tangani o

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 28 Rencana Jahat

    "Aku tidak bisa membiarkan gadis itu merebut posisiku," geram Devina tertahan."Nyonya, apa tidak sebaiknya saja, kita bereskan gadis itu? Karena, keberadaannya akan semakin mengancam posisimu," usul Albert memberikan saran pada Devina."Tidak, kita tidak boleh gegabah. Gadis itu saat ini sedang hamil, kita tidak bisa membahayakan bayi yang ada di dalam kandungannya," tolak Devina.Dia menghela napasnya dengan sekaligus, berusaha untuk menetralisir rasa marahnya yang kian bergejolak karena pertengkarannya dengan Kelvin sebelumnya.Kelvin yang ingin memberitahukan keluarganya tentang Arsyana, itu di tentang oleh Devina. Hingga keduanya mulai bertengkar, pertengkaran yang jarang sekali terjadi sebelumnya.Sebelumnya, di saat Dia dan Kelvin bertengkar, Kelvin selalu mengalah, bahkan tidak pernah sekalipun pria itu membentaknya. Namun kali ini berbeda, Kelvin sudah berani membentaknya, dan memutuskan sesuatu sesuai kehendaknya sendiri.Tampaknya, menghadirkan Arsyana di dalam kehidupan ru

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 27 Mulai Serakah

    “Dia harus pindah dari sini,” ujar Devina.“Pindah ke mana maksud Nyonya?” tanya Davian dengan dahinya mengkerut.“Tentu saja ke tempat yang jauh dari sini,” jawab Devina menekankan.“Tidak, Nona Arsya tidak boleh ke mana-mana tanpa seijin Tuan Kelvin,” tolak Davian tegas.“Kau membantahku?” pekik Devina dengan tatapan tajam sempurna.“maaf Nyonya, semuanya harus dibicarakan dahulu dengan Tuan. Karena tanggung jawab saya di sini adalah menjaga Nona Arsya,” jelas Davian menegaskan.“Sialan kau!” pekik Devina merasa kesal.Lalu dia pun keluar dari kamar Arsyana, karena tak bisa mendebat banyak Davian kali ini. Jelas, rencananya untuk memindahkan tempat tinggalnya Arsyana tak akn di setujui oleh Kelvin.“Katakan pada orang kita, untuk lebih mengawasi Arsyana lebih ketat lagi,” titah Devina pada Albert.“Baik Nyonya,” jawab Albert seraya mengangguk patuh.Devina berlalu pergi dari kediaman Arsyana dengan perasaan kesal luar biasa, karena dia merasa kalah telak kali ini dari Arsyana si gadi

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 26 Manipulatif

    Kelvin menarik tangan Devina dengan begitu kasar, untuk membawanya pergi dari tempat itu. Dia membawa Devina ke ruangan kerjanya, agar bisa berbicara dengan Devina berdua serta lebih serius tanpa adanya gangguan dari siapapun. “Apa yang kau tadi Devina? Apa maksud mu dengan melewati batas? Apa kau lupa, kalau kau sendirilah yang menghadirkan Arsyana untuk ku!” cecar Kelvin dengan tatapan menajam sempurna pada istrinya Devina. “Iya, benar, akulah yang mendatangkan gadis itu untuk mu. Tapi dia hanya untuk mengandung bayimu, bukan untuk mendapatkan cintamu Kelvin!” sentak Devina penuh emosi. “Apa kau sudah gila? Apa maksudmu dengan mendapatka cintaku?” bantah Kelvin atas apa yang di lontarkan Devina kepadanya. “Kau pikir aku bodoh Kelvin? Sehingga aku tak tahu apa yang terjadi selama kalian tinggal bersama? Kau pikir aku ini apa hah? Aku berkorban segalanya demi kamu mendapatan penerus dari darahmu sendiri. Tapi apa? Kau justru menikmati setiap malam mu dengan gadis itu!” sentak Devi

  • Rahim Satu Miliar Milik CEO Dingin   Bab. 25 Peringatan Menyakitkan

    Devina mendatangi kediaman Arsyana. Jalanannya begitu elegan, dengan penampilan modis layaknya Nyonya besar berkelas.“Dimana gadis itu?” tanya Devina pada pelayan khusus yang di tetapkan olehnya sebagai informant di tempat Arsyana.“Di-dia ada di gazebo belakang, bersama Tuan,” jawab pelayan itu sambil tertunduk hormat.Devina mendengus kesal, tatapan matanya menajam, dengan gigi gemeretak di sertai kepalan tangannya menguat menahan amarahnya.Albert yang berdiri tepat di belakang Devina, dia menatap pada kepalan tangan wanita itu, dan dapat terbaca olehnya kalau wanita di depannya itu tengah di di penuhi oleh amarah, sekalipun Devina memunggunginya.“Mereka masih bermain-main di belakang ku! Lihat saja pembalasan ku!” geram Devina menahan kesal.Dia pun melangkah masuk dengan letupan emosi yang bergejolak, menahan kuat raa ingin membunuh Arsyana saat itu juga. Namun dia harus tetap bersabar, setidaknya sampai Arsyana melahirkan nanti.“Waah... seperti, pagi yang sangat indah, hangat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status