Beranda / Romansa / Rahim Sewaan / Bab 52 - ( Asal Muasal Pencarian Ibu Pengganti )

Share

Bab 52 - ( Asal Muasal Pencarian Ibu Pengganti )

Penulis: Nkpurna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 15:51:07

"Sudahlah, Tante. Aku sudah mengetahui semuanya. Dan aku juga kaget ternyata Tante juga tahu soal kehamilan Kak Laura." Ujar Keysa dengan tenang.

Tari membulatkan matanya, ia kaget dengan apa yang diketahui Keysa. Lalu ia beralih menatap Laura yang menunduk lesu di hadapannya.

"Laura.." Ucap Tari pelan, seolah meminta penjelasan.

"Maaf, Ma. Keysa sudah mengetahui semuanya kemarin." Ujar Laura sambil menunduk.

"Bagaimana bisa?" Tanya Tari dengan nada rendah namun penuh penekanan.

"Tante, jangan salahkan Kak Laura. Biar aku saja yang jelaskan semuanya." Ujar Keysa menginterupsi lalu menarik Tari untuk duduk di kursi makan yang tak jauh dari sana.

Keysa mulai menceritakan apa yang ia lihat saat Laura dan Arini masuk rumah sakit. Ia juga menceritakan saat menginterogasi Laura sore kemarin.

Tari tampak tercengang dengan apa yang Keysa ketahui. Ia memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut, lalu dengan cepat Bi Ijah memberinya segelas air putih.

"Nyonya, diminum dulu,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rahim Sewaan   Bab 54- ( Insting Yang Tepat)

    Hari ini Reno sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya. Beberapa panggilan telepon dari Keysa tak terjawab olehnya karena Reno sengaja mengaktifkan mode senyap pada ponselnya agar tak ada yang mengganggu. Ketukan pintu ruangan membuyarkan fokusnya yang masih terpaku pada laptop kerjanya. "Masuk." Ujar Reno sedikit berteriak. Soni, asisten barunya, menyembulkan kepalanya di balik pintu. Belum lama ini Reno mengangkatnya menjadi asisten pribadinya. Kondisi sekretarisnya, Dina, yang sedang mengandung membuat Reno membatasi pekerjaan Dina. "Reno, apa aku mengganggumu?" Tanya Soni sambil melangkah mendekati meja Reno saat dirinya telah masuk dan menutup kembali pintu ruangan. Soni terbiasa bersikap nonformal jika ia hanya sedang bersama Reno, meskipun itu di dalam kantor. Hal itu murni Reno yang minta, ia tak ingin memiliki kesenjangan bersama sahabatnya walaupun secara profesionalitas mereka adalah seorang atasan dan bawahan. "Hei, apa matamu sedang rabun? Bukankah ini sem

  • Rahim Sewaan   Bab 53 - ( Pergolakan Batin Keysa )

    "Keysa, kamu mau kan berjanji pada tante untuk menjaga rahasia ini baik-baik?" Tanya Tari dengan memohon. Keysa terdiam sejenak, tak menunjukkan lagi ekspresi apapun. Ia kemudian menggelengkan kepalanya perlahan."Tante, sepertinya aku masih butuh waktu sendiri. Pikiranku masih belum bisa mencerna sepenuhnya, ini terlalu berbelit. Dan sekarang, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini." Ujar Keysa. "Makanya Tante bilang kamu hanya perlu diam dan tak membocorkan rahasia ini pada siapapun. Ini demi kebaikan kita semua, Keysa." Ujar Tari sambil mengatupkan kedua tangannya di dada. Keysa diam sejenak, hatinya sedang berkecambuk. Awalnya, ia bersikeras akan menghentikan semuanya dengan cara membuka rahasia ini di depan keluarganya. Karena sejak awal mengetahui hal ini, hati kecilnya merasa tak menerima apa yang dilakukan Reno. Menurutnya, mencari seorang ibu pengganti adalah tindakan diluar batas.Namun ketika melihat Tari yang mengiba dan mendengar alasan yang cukup logis u

  • Rahim Sewaan   Bab 52 - ( Asal Muasal Pencarian Ibu Pengganti )

    "Sudahlah, Tante. Aku sudah mengetahui semuanya. Dan aku juga kaget ternyata Tante juga tahu soal kehamilan Kak Laura." Ujar Keysa dengan tenang. Tari membulatkan matanya, ia kaget dengan apa yang diketahui Keysa. Lalu ia beralih menatap Laura yang menunduk lesu di hadapannya. "Laura.." Ucap Tari pelan, seolah meminta penjelasan. "Maaf, Ma. Keysa sudah mengetahui semuanya kemarin." Ujar Laura sambil menunduk. "Bagaimana bisa?" Tanya Tari dengan nada rendah namun penuh penekanan. "Tante, jangan salahkan Kak Laura. Biar aku saja yang jelaskan semuanya." Ujar Keysa menginterupsi lalu menarik Tari untuk duduk di kursi makan yang tak jauh dari sana. Keysa mulai menceritakan apa yang ia lihat saat Laura dan Arini masuk rumah sakit. Ia juga menceritakan saat menginterogasi Laura sore kemarin. Tari tampak tercengang dengan apa yang Keysa ketahui. Ia memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut, lalu dengan cepat Bi Ijah memberinya segelas air putih."Nyonya, diminum dulu,

  • Rahim Sewaan   Bab 51 - ( Kegundahan Tari )

    "Kapan kalian datang dari luar negeri? Urusanmu di sana sudah selesai, kan?" Tanya Nek Harni ketika Laura dan Bi Ijah sudah kembali ke dapur. "Tadi malam kami baru datang, Bu. Urusan Mas Doni di sana cukup keos sehingga membutuhkan waktu yang lumayan lama. Syukurnya semuanya sudah dapat teratasi dengan baik." Ujar Tari menjelaskan. "Baguslah, kalau begitu. Tapi kalian telat satu hari. baru saja Reno dan Arini pergi berlibur." Ujar Nek Harni. "Apa? Bukankah Arini sedang hamil? Mengapa Ibu izinkan mereka pergi?" Tanya Doni dengan cepat. "Ibu juga menyayangkan, tapi mereka tetap kekeh ingin berlibur. Padahal kandungan Arini masih terlalu muda untuk bepergian jauh. Apa daya, keinginan anak muda jaman sekarang sulit dicegah, untung saja mereka telah konsultasikan dulu sama dokternya." Ujar Nek Harni dengan santai. "Padahal aku datang kemari untuk menemui Arini dan mengajaknya kembali tinggal di rumah kami." Ujar Doni menyayangkan. "Sudahlah, Mas. Biarkan mereka lebih mandiri

  • Rahim Sewaan   Bab 50 - ( Kedatangan Doni Wijaya )

    Setelah Reno dan Arini berangkat berlibur pagi-pagi sekali, Laura memutuskan untuk kembali ke aktivitasnya seperti biasa, menyirami tanaman yang tumbuh dengan subur di taman samping villa. "Jadi kamu yang biasa mengurusi semua tanaman ini?" Ujar Nek Harni mengagetkan Laura. Laura tersenyum ke arah nek Harni sambil meneruskan aktivitasnya. "Nek Harni nggak keberatan kan, kalau aku ubah taman ini jadi seperti ini?" Tanya Laura setelah melihat Nek Harni berkeliling sampai ke sudut taman, memperhatikan seluruhnya. Nek Harni tersenyum. "Tentu tidak sama sekali. Saya justru senang melihat perubahan taman ini menjadi tertata dan lebih asri. Kamu mempunyai bakat yang bagus ya mengurusi tanaman seperti ini." Ujar Nek Harni memuji. "Aku hanya sedang mempraktekkan apa yang aku pelajari dari kebiasaan ibuku. Beliau setiap hari mengurus tanaman seperti ini, jadi sedikitnya aku tahu ilmunya." Ujar Laura merendah. Nek Harni memandang kagum ke arah Laura, ia mengangguk-angguk puas.

  • Rahim Sewaan   Bab 49 -( Hari yang Lelah )

    "Mobilnya sudah pergi Nek, tadi juga aku sudah hubungi Pak Johan, tapi katanya tidak ada kertas apapun di mobil." Ujar Laura beralasan. "Oh. begitu. Ya sudah, nggak apa-apa. Lagipula tadi Arini sudah jelaskan hasilnya, mendengar calon cicit Oma baik-baik saja, itu sudah cukup membuat Oma tenang." Ujar Nek Harni sambil tersenyum berseri-seri. Ia lalu melenggang masuk kembali ke dalam villa tanpa permisi. Laura menghembuskan napas lega. Setidaknya rintangannya sore ini selesai ia hadapi, walau ia harus rela memakai topeng dan membuat seribu alasan, tapi setidaknya masalah tersebut sudah selesai. Keysa ikut masuk rumah dengan ekspresi datarnya, Laura hanya mengedikkan bahunya tak acuh. Ia akan membiarkan Keysa untuk mencerna apa yang ia tahu tentangnya hari ini. Ia tahu, Keysa membutuhkan ruang sendiri untuk bisa beradaptasi dengan kenyataan yang cukup pelik ini. Merasakan tubuhnya sangat lelah, Laura memutuskan untuk ikut masuk. Ia membersihkan badannya dan segera beristirahat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status