Rain benci merasa bersalah dan perasaan itu bersarang selama satu bulan sejak kepergian Kia. Dulu, perasaan itu hanya pernah dirasakannya ketika bersama Eren. Tidak menyangka bahwa secepat itu Rain menggantikan posisi Eren di hatinya dengan Kia.Hanya saja semuanya telah terlambat ketika Kia melihat Rain sedang bercinta dengan Sarah.Kemudian Kia pergi tanpa memberikan Rain kesempatan untuk menjelaskan. Dia tidak pernah mencintai Sarah kecuali perjanjian konyol yang disepakatinya bersama Hari.Yang Rain tahu Kia sudah meninggalkan Jepang dan entah berada di mana lagi perempuan itu berada.“Kau punya masalah?”Rain menggeleng pelan lalu menggeser layar ponselnya hanya untuk mengusir bosan. Siang itu dia pergi keluar bersama Alex untuk mengusir penat. Sejak Alex kembali dari luar negeri, Rain segera meminta laki-laki itu menemaninya.“Sarah sudah mendapatkan apa yang dia mau,” ucap Alex.Rain hanya mendengarkan.“Pernikahanmu hanya formalitas karena dia masih tidur dengan banyak lelaki.
“Kak Rain?” Rain tersentak ketika Jeslyn menepuk bahunya. Tidak hanya Jeslyn ternyata Jessica juga ikut menjenguk Eren. Jangan berharap Rain menemukan sambutan hangat dari Jessica selain wajah dingin yang biasa dia tunjukkan pada siapa pun. “Gimana kondisi, Kak Eren?” tanya Jeslyn cemas. Rain menggeleng. “Kakak belum lihat?” Rain kembali menggeleng. “Gimana sih?” Kali ini Jessica yang berbicara dengan raut wajah masam. Rain enggan berkomentar dan membiarkan kedua adiknya memasuki ruang perawatan Eren. Dia tidak berminat melihat perempuan itu setelah melihat lelaki yang merusak suasana hatinya. Lelaki yang tidak akan pernah Rain sukai sampai kapan pun. “Kondisinya tambah buruk.” Jeslyn duduk di samping Rain dengan wajah muram. Entah apa pun itu dia sama sekali tidak peduli akan kondisi Eren. Bahkan jika perempuan itu pergi, Rain mencoba untuk tidak peduli. “Kakak masih dendam sama dia?” Rain menggeleng. Untuk apa menyimpan dendam pada seseorang yang mengkhianatinya? “Icha
Sebenarnya setelah kamu, hidupku tidak baik-baik saja. Aku mencoba memahami arti kehilangan ini untuk menemukan seseorang yang lebih baik. Someone better, you know that?Namun, di masa aku belajar melupakan, kamu datang dan bertanya mengenai kabarku. Mungkin bagimu, itu hal biasa dan aku akan terbiasa dengan kehadiranmu seperti saat kamu dan aku masih menjadi kita. Entah kamu lupa, atau aku yang masih terjebak di masa lalu hanya dengan sebuah kalimat."Aku merindukanmu."Wajahku memanas, jantungku berpacu lebih cepat dan aku lupa bahwa kamu pernah menghancurkan hatiku menjadi serpihan. Kamu yang berkata, hanya orang bodoh yang mau melepaskan tanganku. Namun, apa yang kamu lakukan?Kamu pergi.Kamu berkata waktuku terbuang sia-sia dan kamu hanya meminta maaf atas semua itu. Lalu, apakah aku?Benar, aku hanya persinggahan, tapi kamu aku anggap lebih dari sekadar rum
Rain memasukkan surat itu ke dalam amplop kemudian menitipkan pada satpam rumah untuk mengirimkan surat itu ke kantor pos. Dia menyeret koper besarnya menuju mobil. Ibu dan kedua adiknya melepas kepergiannya dengan tangisan. Namun, Rain tidak merasakan apa-apa selain hatinya yang telah membeku.Karena orang itu.Seminggu sebelum Rain yakin dengan keputusannya untuk melanjutkan studi di luar negeri. Ayahnya terlebih dahulu membuat pilihan, meminta Rain menetap di Indonesia dengan risiko menjadi pengangguran, atau menerima perjodohan. Rain bimbang, bukan karena perjodohan ataupun menjadi pengangguran. Namun, bimbang karena Eren, perempuan yang menetap di hatinya selama ini."Aku setuju dengan perjodohan itu." ucap Rain saat ayahnya bertanya mengenai keputusannya.Percakapan itu mengarah pada keinginan ayahnya untuk mengadakan pernikahan secara tertutup. Terdengar terburu-buru dan Rain curiga jika dia hanya k
Kia menatap amplop berwarna putih dengan tanda tanya memenuhi kepalanya. Surat dari siapa? Penasaran, dia membuka surat itu dan membacanya dalam hati. Tulisan tangan itu terlihat rapi. Namun, bukan itu yang menarik perhatian Kia, melainkan ungkapan perasaan rindu yang tersirat dari surat itu. Dia membaca nama pengirimnya di sudut paling bawah. Rain? Tiba-tiba dia teringat dengan laki-laki yang ditemuinya di bandara beberapa hari yang lalu. Di dunia ini tidak mungkin ada kebetulan seperti itu. Ada banyak nama yang sama, Kia tidak boleh menyimpulkan Rain termasuk manusia pemuja cinta. Bahkan kata-kata yang ditulis seolah mewakili perasaan terpendam yang tidak mampu diungkapkan secara langsung. Meskipun begitu, Kia tidak langsung membuang surat itu. Jika suatu hari ada seseorang yang mencarinya, dia akan menyerahkan surat itu kepada pemiliknya. Semoga saja bukan Rain pengirim sura
Pernikahan menjadi hal paling membahagiakan dalam hidup seseorang. Hukum itu berlaku bagi mereka yang saling mencintai. Namun, bagi Rain, pernikahan hanya kebodohan seseorang untuk terikat seumur hidup dengan orang asing. Dia tidak mencintai perempuan bernama Sarah dan pernikahan itu seperti mimpi buruk di hidupnya.Dua jam setelah pernikahan itu berakhir, Rain terjebak dalam satu ruangan bersama Sarah. Di sebuah kamar hotel pilihan Hari. Hotel mewah itu bukan menjadi fokus utama Rain melainkan Sarah, perempuan yang resmi menjadi istrinya dua jam lalu tampak diam di sisi ranjang. Rain membuka pintu kamar hotel itu, tapi percuma dia tidak bisa kabur melihat banyaknya orang berjaga di sana. Hari berlebihan tentang pernikahan itu, dan Rain semakin membenci laki-laki itu. Namun, menikah dengan Sarah merupakan pilihannya. Dia tidak bisa menyalahkan Hari sepenuhnya meskipun kebencian itu semakin kuat."Rain."Rain
Menyeret koper dengan wajah merah padam mengabaikan beberapa pelayan di rumah itu. Rain menerobos masuk ke dalam ruangan Hari setelah mengalahkan beberapa penjaga keamanan. Dia tidak peduli pada larangan mereka untuk tidak menggangu Hari pada jam kerja. Persetan dengan semua itu!"Kamu brengsek!" Rain melayangkan tinjunya tepat di wajah Hari menyebabkan laki-laki itu terhuyung ke belakang. "Brengsek!"Tidak puas hanya dengan melayangkan pukulan, Rain mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya lalu mengarahkan pisau itu di leher Hari menyebabkan laki-laki itu memucat."Kamu pantas mati." ucap Rain dingin.Beberapa pengawal memasuki ruangan itu dan memaksa Rain melepaskan Hari. Perlakuan kasar yang dia dapatkan dari pengawal-pengawal itu membuktikan Hari tidak menyambutnya kecuali alasan pernikahannya dengan Sarah. Rain tersenyum masam lalu menghempaskan tubuh Hari ke lantai dengan kasar.
"Bau harum apaan tuh?"Kia meletakkan tas selempangnya di lantai lalu menghampiri Ben yang sibuk memasak di dapur. Tadi Ben memintanya datang dengan alasan penting ternyata laki-laki itu hanya memasak seperti biasanya. Kia menarik kursi kemudian mendudukinya sambil memperhatikan Ben dari belakang. Dia tersenyum kecil melihat keanehan sahabatnya sejak malam membeli cincin. Kia juga belum sempat menanyakan perihal hubungan Ben dan Eren, tapi dari sikap yang ditunjukkan laki-laki itu pertanda hubungan mereka sudah melangkah lebih jauh."Tumis kangkung, aku sengaja masak kangkung biar tidurmu nyenyak." Ben meletakkan piring berisi tumis kangkung tepat dihadapan Kia. "Lihat mata pandamu lebih parah." ucapnya lalu duduk di kursi samping Kia.Kia memasukkan tumis kangkung ke mulutnya, rasanya lezat seperti masakan Ben yang lainnya. Dia iri pada laki-laki yang pintar memasak."Aku begadang ngerjain tugas biar keberangkatanku ke Jepang dipercepat." ucap Kia terus