Share

Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun
Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun
Author: Murlox

Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-03-23 04:33:36

Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan.

"Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."

Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.

Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu.

"Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.

Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan.

Namun, ia memiliki sesuatu yang berharga—tunangan dari klan Qin di kota Hongli. Qin Lan, gadis cantik yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi.

Itu saja sudah cukup menjadi alasan bagi orang lain untuk mengkhianatinya, menyingkirkannya seperti bidak catur yang tak berguna. Lalu mengambil wanitanya.

Dan kini, ia berakhir terbunuh di tangan seorang seniornya yang berniat merebut tunangannya. Hingga akhirnya ia terjebak di antara celah dimensi.

Zhu Long menunduk, mengepalkan tangannya, baru kemudian menatap sosok di hadapannya.

"Kalau begitu, mulai sekarang aku serahkan semuanya padamu," ucapnya lirih, namun sarat dengan kebencian yang membara. "Balaskan dendam kematianku... hancurkan seluruh klan Niu!"

Sosok di hadapannya tersenyum tipis, matanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam dan misterius.

"Benar... tak ada cara lain untuk membalaskan dendam selain menyerahkan tubuhmu padaku, Zhu Long," ujarnya, suaranya tenang, namun mengandung kekuatan yang tak terbantahkan. "Sekarang kau bisa pergi dengan tenang. Serahkan semuanya padaku."

Zhu Long mengangguk, menunjukkan senyum dan tekad terakhirnya sebelum benar-benar menghilang di ketiadaan.

"Aku percayakan semuanya padamu!" katanya untuk terakhir kali.

Setelah kepergian jiwa Zhu Long, jiwa yang satunya menatap tajam ke depan, tatapan mata yang di penuhi wibawa dan otoritas yang tinggi.

Dia adalah Ming Fei, merupakan sosok jiwa seorang manusia biasa dari Bumi. Jiwanya telah hidup melebihi sepuluh ribu tahun, mengembara melewati ruang dan waktu di sebuah dunia kultivasi hanya untuk menemukan tubuh baru yang mampu menampung jiwanya.

Selama menjadi jiwa pengembara, Ming Fei telah banyak menghadapi rintangan berbahaya, entah itu di serang jiwa pengembara milik leluhur kuno ataupun jiwa dari sosok iblis surgawi. Namun, semua itu berhasil ia lalui berkat keunikan jiwanya sebagai penyebrang dunia lain.

Sampai sekarang Ming Fei telah mengalahkan dan melahap ribuan jiwa dari berbagai ras, mengambil semua keunikan dan pengetahuan mereka untuk dirinya sendiri.

Hingga hari untuk kebangkitannya pun tiba.

Pecahan dimensi mulai bergetar hebat, celah-celah retakan bercahaya semakin melebar di setiap sudut dimensi itu.

"Waktunya sudah tiba," gumamnya.

Dalam sekejap, kekosongan itu runtuh.

Jiwa Ming Fei tersedot ke dalam pusaran hitam yang muncul tiba-tiba, menariknya dengan kekuatan yang luar biasa.

---

Di kedalaman hutan yang lebat dan suram, seorang pemuda dengan pakaian compang-camping berlari sekencang mungkin, napasnya tersengal dan kakinya hampir tak mampu menopang tubuhnya.

"Aaaaahh! Berhenti mengejarku, kau babi sialan!"

Suara teriakan bercampur panik menggema di antara pepohonan raksasa. Ranting-ranting kecil patah di bawah injakan kakinya yang terburu-buru.

"Bos babi! Bos babi! Kau adalah raja hutan ini, kau adalah yang terkuat, jadi biarkan aku pergi dengan tenang!" serunya tiba-tiba membujuk binatang buas itu.

"Ngook!" Namun bukannya mendapat belas kasihan, babi itu malah semakin mengejarnya.

Pemuda itu adalah Zhu Long, tubuh yang kini dirasuki oleh jiwa Ming Fei, sosok jiwa yang telah mengembara selama sepuluh ribu tahun di dunia ini.

Saat pertama kali membuka mata dalam tubuh barunya, Zhu Long mendapati dirinya berada di tengah hutan.

Meski menyadari bahwa dirinya telah bereinkarnasi, perasaan hangat darah yang mengalir dalam tubuhnya, hembusan angin yang menyentuh kulitnya, dan suara napasnya sendiri membuatnya tak bisa menahan kegembiraan.

"Aku hidup kembali! Hahahaha!" serunya lantang.

Namun, saking gembiranya, ia sampai tak sadar telah memancing perhatian bintang buas karena teriakan nyaringnya.

Dan begitulah, ia menemukan dirinya tengah dikejar oleh Babi Bertanduk, seekor binatang buas berukuran besar dengan tubuh kekar dan sepasang tanduk melengkung yang tajam seperti tombak.

"Sial! Tubuh ini benar-benar lemah!" gerutunya sambil terus berlari. "Aku bahkan tak bisa mengeluarkan energi roh sedikit pun!"

Kakinya terus melangkah, menghantam tanah berbatu yang kasar, membuat telapak kakinya terasa perih. Setiap kali ia berusaha mempercepat larinya, tubuhnya yang masih belum terbiasa kembali hidup justru terasa lebih kaku dan sulit dikendalikan.

Tak lama, sesuatu yang lebih buruk menanti di hadapannya.

Jurang menganga lebar, kedalamannya tak terukur, hanya kabut tipis yang menyelimuti dasar kegelapan di bawah sana.

Zhu Long menghentikan langkahnya mendadak, nyaris kehilangan keseimbangan saat tepi jurang hanya berjarak beberapa jengkal darinya. Matanya melebar, menatap jurang itu dengan cemas.

"Jalan buntu!" serunya, memperlihatkan deretan giginya.

Di belakangnya, suara langkah berat bergemuruh, tanah bergetar setiap kali makhluk buas itu mendekat.

"Nghhh!" Babi Bertanduk itu menggeram, matanya menyala merah menyala, menatap mangsanya dengan pancaran aura haus darah yang pekat.

Zhu Long mengepalkan tangannya. "Binatang ini berada di ranah awal Pemurnian Roh, sedangkan tubuh ini… dantiannya hampir rusak!" pikirnya dengan frustrasi.

Ia melirik jurang sekali lagi. Pilihan yang ada hanya dua: melompat dan berharap keajaiban menyelamatkannya, atau menghadapi binatang buas ini dengan tubuh yang nyaris tak berguna.

Zhu Long menarik napas dalam. "Tidak ada pilihan lain... Aku harus bertahan!"

Dengan raungan ganas, Babi Bertanduk itu menerjang ke depan, tanduk tajamnya terarah lurus ke dada Zhu Long.

Zhu Long segera berkelit ke samping, tubuhnya berguling di tanah hingga menabrak batang pohon besar. Napasnya memburu, dadanya naik turun saat ia menatap binatang itu dengan waspada.

"Hampir saja…" gumamnya.

Namun, makhluk itu tak memberinya waktu untuk berpikir. Dengan dengusan berat, ia kembali menyerang, kali ini lebih cepat dan lebih ganas.

Zhu Long buru-buru meraih dahan kayu tebal di sampingnya. Dengan segenap kekuatan, ia melompat dan menghantamkan kayu itu ke kepala babi tersebut.

"Ngiiik!"

Bukannya terhenti, makhluk itu justru semakin marah. Aura merah membara menyelimuti tubuhnya, matanya semakin bersinar merah terang. Dengusan nafasnya terdengar memburu, seperti banteng yang siap melabrak apapun yang menghalangi jalannya.

Zhu Long menggertakkan giginya. "Sial, dia mulai menggunakan kekuatannya!"

Namun tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya.

Senyum tipis tersungging di bibirnya. "Kalau begitu, ayo kita lihat siapa yang lebih cerdas."

Babi Bertanduk itu kembali menerjang. Kali ini kecepatannya jauh lebih tinggi, dan Zhu Long tahu, menghadapinya langsung bukan lah sebuah pilihan.

Ia segera melompat ke samping, tetapi kali ini ia tidak sepenuhnya menghindar. Tubuhnya tetap berada dalam lintasan babi itu, hanya bergeser sedikit sehingga dampak serangan tak sepenuhnya mengenainya.

Dorongan dari tubuh binatang itu membuatnya terdorong mundur hingga lututnya menempel di tanah, pinggangnya terasa nyeri akibat benturan.

Namun ia tidak menyerah.

Babi Bertanduk itu menggeram dan berbalik, kali ini bersiap untuk menyerang dengan kekuatan penuh.

Zhu Long menatapnya, lalu melirik jurang di belakangnya.

'Sekarang atau tidak sama sekali!'

Saat babi itu berlari dengan kecepatan penuh, Zhu Long tiba-tiba menyeringai.

"Dasar babi bodoh!" serunya.

Di detik terakhir sebelum serangan itu mengenai dirinya, Zhu Long dengan gesit melompat ke samping.

Babi itu tersentak kaget, tanduknya yang seharusnya menghantam Zhu Long malah menusuk udara kosong. Kecepatannya yang luar biasa membuatnya kehilangan kendali.

Kakinya menginjak tepi jurang, namun tubuh besarnya tak bisa berhenti tepat waktu.

"Ngoooook!"

Dengan teriakan nyaring, tubuhnya meluncur ke dalam jurang, jatuh ke dalam kegelapan tanpa ujung.

Zhu Long yang masih berada di pinggiran jurang tertawa kecil, meski dadanya naik turun akibat kelelahan.

"Selamat tinggal, babi sialan! Kau benar-benar merepotkanku!" ucapnya sambil menghela nafas lega.

Ia menatap jurang sekali lagi, memastikan makhluk itu benar-benar telah lenyap.

Perlahan, ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu.

Ini adalah hari pertamanya kembali hidup sebagai manusia.

Dan dia hampir saja mati lagi.

Namun, Ming Fei atau yang saat ini menjadi Zhu Long bukanlah orang yang akan menyerah hanya karena tantangan kecil seperti itu.

Sambil tersenyum puas, ia berdiri dan menatap ke arah hutan.

"Hutan ini berbahaya, sebaiknya segera pergi dan mencari jalan keluar."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 286 - Di Bawah Bulan Purnama

    “Apa mungkin ini terlalu berlebihan, Tuan Muda?” suara Xian Taizun pecah di tengah aula utama yang masih berlumuran sisa darah dan bau logam. Tubuhnya tegap, tapi wajahnya tampak diliputi kecemasan. “Kelima pria itu berasal dari sekte Zhimo. Jika kabar kematian mereka menyebar, ini akan menjadi masalah besar. Sekte itu… bukan lawan yang bisa diremehkan.”Suasana di dalam aula terdiam seketika. Hanya suara embusan angin dari celah jendela yang terdengar, membawa serta aroma bunga dari luar halaman, seolah berusaha menetralkan jejak pembantaian yang baru saja terjadi.Zhu Long duduk di kursinya. Ia tak segera menjawab, matanya terpejam sesaat, seperti sedang menimbang sesuatu di kedalaman pikirannya.“Sekte Zhimo memang tidak akan tinggal diam,” akhirnya ia membuka suara, nada bicaranya tenang, namun tegas.“Mereka adalah kelompok pemuja iblis. Bagi mereka, setiap nyawa hanyalah bahan bakar untuk ambisi. Kematian lima pengikutnya akan menyalakan dendam. Aku tahu itu. Tapi…” Zhu Long men

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 285 - Pembunuh Berdarah Dingin

    Satu tebasan pedang mengakhiri segala dendam.Qin Lan datang menuntut balas dengan cara yang kotor, kini musnah layaknya debu hitam. Nafas terakhirnya hilang bersama kebencian.Di sisi lain, lima pria berpakaian hitam masih berdiri tegak. Wajah mereka keras dan tatapan yang tajam, tubuh penuh dengan aura iblis. Walau baru saja menyaksikan bagaimana mudahnya Zhu Long menumbangkan lawan yang penuh dendam, tak ada sedikitpun kegoyahan dalam diri mereka.Mereka adalah pengikut sekte Zhimo, sekte yang terkenal bengis, penuh tipu daya, dan tak pernah benar-benar memandang hidup manusia biasa sebagai sesuatu yang berharga.Zhu Long berdiri tenang, aura keemasan yang memancar darinya seperti matahari di tengah badai. Matanya menyapu kelima pria tersebut dengan ketenangan yang menusuk.“Kalian berasal dari sekte Zhimo, bukan?” tanyanya dengan nada rendah, dingin, dan tanpa intonasi berlebihan.Pertanyaan itu lebih terdengar sebagai vonis daripada sekadar konfirmasi.Kelima pria itu saling ber

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 284 - KEMATIAN!

    Denting logam itu bergema seperti ledakan kecil di udara. Titik di mana tombak Qin Lan hendak menancap ke jantung Zhu Long terhenti oleh satu jari telunjuk Zhu Long yang menahan bilah hitam itu dengan selubung energi tipis, cahaya keemasan yang menyelubungi kulitnya seperti sarung kecil.Qin Lan terhenti, keningnya berkerut. Ia mencoba menarik mundur, namun tombaknya tak mau bergeser. Dalam matanya, ada kilatan kegugupan samar yang diselubungi oleh kebencian. “Ke—kenapa… tak bisa… bergerak!” gumamnya, suaranya serak bukan karena napasnya tetapi karena kebanggaan yang rapuh mulai retak.Zhu Long menatapnya tanpa ekspresi berlebih. Di raut wajahnya tak tampak kegembiraan, hanya ketenangan dingin yang lebih menakutkan daripada geraman binatang buas. “Kalau kau mau pergi dan hidup tenang, aku akan mengampuni nyawamu… Qin Lan.” suaranya nyaris berbisik namun jelasKata-kata itu seperti angin dingin yang mengiris. Qin Lan menahan marah, deru napasnya cepat. “Cih! Kau mengasihaniku, ya?

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 283 - Hentakan Pertama

    Di dalam aula utama, suasana masih dipenuhi riuh rendah tamu yang gelisah setelah ledakan-ledakan dari luar mengguncang bangunan. Namun, di kursinya, Zhu Long tetap duduk dengan wajah datar. Sorot matanya tak bergeming, seolah hanya menunggu saat yang tepat. Di sampingnya, Shan Rong menggenggam erat lengan gaunnya, berusaha menyembunyikan rasa takut yang merayap di balik senyumnya.“Aku seperti pernah merasakan energi bengis itu, Zhu Long. Tapi yang keluar dari mereka jauh lebih kotor daripada apa yang pernah kulihat.” Suara Shan Rong lirih, namun cukup jelas terdengar di tengah kebisingan.Zhu Long menoleh sebentar, matanya sedikit melembut, tetapi tak ada jawaban cepat darinya. Ia terdiam, seolah sedang mencari kata yang tepat. “Mungkin hanya perasaanmu saja. Dunia ini luas, dan penuh dengan hal-hal misterius. Apa yang kau rasa mungkin hanya sekadar bayangan… atau mimpi.”Shan Rong menatapnya ragu. “Benarkah begitu?”Zhu Long hanya mengangguk singkat, tidak menambahkan sepatah ka

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 282 - Benturan Kekuatan

    Halaman depan kediaman klan Zhu berubah menjadi medan perang dalam sekejap.Xian Taizun melangkah maju dengan penuh keyakinan. Langkahnya bergema seperti guntur.Ia mengangkat pedangnya tinggi, lalu menghunuskan gerakan tajam. Kilatan hijau giok memancar, membentuk busur cahaya raksasa yang membelah udara menuju ke arah Qin Lan.Gadis itu merendahkan tubuhnya, tombak hitam di tangannya berputar bagai pusaran maut. Aura gelap menyelimuti tubuhnya, menggerogoti energi spiritual lawan yang mendekat. Dentuman keras terdengar ketika busur cahaya itu bertabrakan dengan lingkaran hitam pekat yang diciptakan Qin Lan. Gelombang energi menyapu pohon plum di sekitar, menumbangkan beberapa batang besar hanya dengan gelombang kejut.Xian Taizun menekan, tubuhnya bergerak lincah dengan pola pedang yang rumit. Setiap tebasan pedangnya meninggalkan bekas retakan di tanah, seolah bumi tak mampu menahan bobot serangannya. Qin Lan di awal sempat terdesak. Tubuh rampingnya melayang mundur, gaun gelapnya

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 281 - Menuntun Pada Kehancuran

    Di dalam aula utama klan Zhu, suasana penuh sukacita masih bergema. Hidangan beraneka ragam tersaji di atas meja panjang. Semua anggota klan Zhu larut dalam kebahagiaan, merayakan hari bersejarah di mana cinta dan harapan baru dipersatukan.Namun, hanya Zhu Long yang merasakan ketidakwajaran di balik kegembiraan itu.Tatapan matanya yang semula tenang perlahan berubah. Alisnya mengerut tipis, kesadarannya menangkap sesuatu yang tak bisa dideteksi orang lain. Kesadaran spiritualnya merambat jauh menembus halaman, hingga ke luar gerbang klan. Dalam sekejap ia mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Hawa asing yang pekat, aroma kebencian yang menusuk, dan niat membunuh yang jelas menodai udara.Sorot matanya berubah tajam, seperti teringat pada masa-masa ia tenggelam dalam dendam. Namun hanya sebentar. Nafas panjang ia hembuskan, lalu ketegangan itu berganti dengan ketenangan.Shan Rong, yang duduk di sampingnya dengan senyum lembut, segera menangkap perubahan itu. Ia menoleh, wajahny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status