Share

Bab 2 - Pemulihan Dantian

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-23 05:32:26

Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.

Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.

Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.

Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua.

"Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."

Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat regenerasi tubuh, sangat cocok untuk kondisinya saat ini.

Zhu Long menyeringai. "Sepertinya aku masih cukup beruntung."

Tangannya mengusap herbal itu sejenak, mengingat-ingat sesuatu. Pengetahuannya tentang alkimia yang tersimpan dalam ingatannya bukan berasal dari pengalaman sendiri, melainkan dari jiwa seorang alkemis kuat yang pernah mencoba melahapnya.

"Tapi sayangnya dia tak tahu siapa lawannya," ujarnya sembari terkekeh pelan. "Pada akhirnya, dia sendiri yang kulahap."

Mengingat kejadian itu, Zhu Long tak bisa menahan tawa tipis. Sebagai jiwa pengembara selama sepuluh ribu tahun, ia telah mengalami banyak pertempuran melawan jiwa-jiwa pengembara, dan sekarang semua ingatan dari jiwa yang dia lahap itu menjadi bekalnya dalam tubuh barunya.

Setelah memetik herbal tersebut, ia segera melanjutkan perjalanan, menelusuri hutan dengan langkah lebih cepat. Ia harus segera mencari tempat berlindung sebelum malam tiba.

Tak butuh waktu lama, akhirnya ia melihat sesuatu yang berbeda di kejauhan.

Sebuah desa kecil berdiri tak jauh dari bibir hutan. Namun, ada sesuatu yang aneh—desa itu begitu sunyi, tak ada suara manusia, tak ada cahaya dari rumah-rumah. Hanya tiupan angin dingin yang meliuk di antara bangunan kayu yang tampak terbengkalai.

Zhu Long berjalan memasuki desa, matanya menyapu sekeliling dengan hati-hati. Beberapa rumah tampak rusak, pintu-pintu dibiarkan terbuka, dan perabotan berantakan seakan terburu-buru ditinggalkan.

"Apakah tempat ini baru saja diserang?" gumamnya. "Mungkinkah ini ulah perampok? Atau binatang buas?"

Namun, rasa ingin tahunya tak cukup besar untuk membuatnya mencari jawaban. Baginya, desa ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Yang ia butuhkan sekarang hanyalah tempat berteduh untuk mengobati luka dan memulihkan tenaga.

Setelah berkeliling sejenak, ia menemukan sebuah rumah kayu kecil yang masih cukup utuh. Tanpa pikir panjang, ia mendorong pintunya yang sedikit reyot dan masuk ke dalamnya.

Di dalam, hanya ada perabotan sederhana yang tertutup debu tipis. Tak ada tanda-tanda kehidupan, seolah tempat ini sudah lama ditinggalkan.

Zhu Long duduk bersila di atas dipan kayu, menghela napas panjang sambil memijat tubuhnya yang masih terasa nyeri. Dantian sebagai pusat energi rohnya masih retak, dan itu membuatnya tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan baik.

"Sial… Dengan dantian seperti ini, meramu pil obat pun mustahil." Ia mendecak kesal.

Tatapannya jatuh pada herbal Bulan Ungu yang kini tergenggam di tangannya. Cahaya lembut dari herbal itu berpendar dalam gelap, memberikan secercah harapan.

Ia menimbang sejenak. Biasanya, untuk mendapatkan manfaat maksimal, herbal ini harus diolah menjadi ramuan dengan teknik alkimia. Namun tanpa energi roh, ia tidak bisa melakukan itu. Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah mengonsumsinya secara langsung.

Sebagai sosok jiwa pengembara yang telah lama mengamati dunia kultivasi ini, Zhu Long setidaknya menyimpan ribuan teknik penyembuhan dalam benaknya. Menyembuhkan dantian yang sedikit rusak bukanlah perkara besar, dan masalah seperti ini tergolong masih dapat di selesaikan dengan mudah.

Salah satu teknik penyembuhan yang Zhu Long pahami adalah teknik "Pemurnian Jiwa Ekstrim". Dengan menanfaatkan herbal Bulan Ungu mentah-mentah, ia akan memobilisasi energi yang masuk langsung ke dantiannya untuk membentuk lapisan baru yang lebih kuat.

Namun untuk melakukan teknik ini, seseorang memerlukan intensitas kesadaran jiwa yang kuat, karena pada dasarnya jiwa yang lemah tak akan sanggup menahan gejolak energi roh mentah dari herbal Bulan Ungu. Tapi bagi Zhu Long, ia tak perlu banyak khawatir, jiwanya adalah sosok yang tak berasal dari dunia ini dan telah hidup selama ribuan tahun. Masalah kerusakan dantian ini hanyalah sesuatu yang kecil untuknya.

Satu-satunya yang dia khawatirkan adalah tubuhnya sendiri. Apakah tubuh manusia ini sanggup bertahan dari rasa sakit yang akan timbul selama peroses penyembuhan ini?

Zhu Long menguatkan tekadnya. "Berbahaya, tapi hanya ini satu-satunya cara."

Mengkonsumsi herbal mentah seperti ini bisa berisiko—jika tubuhnya tidak mampu menahan efeknya, bisa saja kandungan energi dalam herbal itu justru merusak tubuhnya lebih parah. Namun, membiarkan dantiannya dalam kondisi rusak lebih lama akan lebih berbahaya lagi. Itu bisa menyebabkan kecacatan permanen.

Ia menarik napas dalam, memantapkan tekadnya.

Dengan gerakan tegas, ia menggigit buah bulat ungu yang tumbuh di puncak herbal itu. Rasanya sedikit pahit, namun diiringi sensasi hangat yang langsung menyebar ke seluruh tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, energi kuat dari herbal itu mulai bereaksi di dalam tubuhnya.

Zhu Long mengepalkan tangannya, merasakan tubuhnya mulai menerima efek dari herbal mentah itu.

Di dalam ruangan gelap dan hening itu, hanya suara napas berat Zhu Long yang terdengar. Keringat deras mengalir di pelipisnya, membasahi tubuhnya yang bergetar karena gelombang energi panas yang mengamuk di dalam tubuhnya.

Giginya bergemeletuk menahan rasa sakit yang begitu intens, seakan ribuan bilah pedang menusuk setiap saraf dalam tubuhnya.

'Apapun yang terjadi, aku harus bertahan! Rasa sakit ini bukanlah apa-apa!'

Ia menguatkan tekadnya dalam-dalam, menolak tunduk pada penderitaan sekecil itu.

Di dalam ranah jiwanya, ia dapat melihat dantiannya—sebuah bola biru yang mengambang dalam lautan kesadaran. Namun, bola itu tidak lagi sempurna. Retakan besar menjalar di mana-mana, menutupi lebih dari setengah permukaannya seperti kaca yang hampir pecah.

Dan kini, dengan efek herbal Bulan Ungu yang bekerja, energi roh mulai mengalir deras, memasuki tubuhnya melalui delapan jalur meridian yang terbuka. Arus itu berputar, mengamuk liar, menumpuk di pusat dantiannya yang terlihat rapuh.

Wushh!

Zhu Long tiba-tiba merasakan tekanan luar biasa dari dalam tubuhnya.

Dantiannya, yang sudah dalam kondisi lemah, kini dipaksa menerima energi dalam jumlah besar. Ia bisa merasakan guncangan hebat dari dalam, seolah-olah dantiannya akan meledak kapan saja.

"Grrrah!!"

Suara geramannya menggema di dalam rumah kayu itu, tubuhnya melengkung menahan sakit.

Setiap helai ototnya terasa akan robek, seakan tubuhnya dihantam gelombang badai pedang yang tak terlihat. Energi roh yang liar seakan ingin merobek jalur meridiannya, menyiksa tubuhnya dengan sensasi seperti dibakar hidup-hidup.

Namun, Zhu Long bukanlah orang yang mudah menyerah.

Sepuluh ribu tahun sebagai jiwa pengembara telah menempanya menjadi seseorang yang tak kenal takut. Ia telah bertarung melawan jiwa-jiwa kuat, bahkan beberapa yang pernah menguasai dunia. Ia telah melahap jiwa alkemis legendaris, kultivator kuno ataupun jiwa mahluk iblis, mengambil pengetahuannya dan menjadikannya bagian dari dirinya.

Dan kini, ia juga memiliki janji yang harus ditepati.

Janji kepada jiwa Zhu Long yang asli—untuk membalaskan dendam tubuh ini kepada mereka yang telah mengkhianatinya.

'Aku tak bisa menyerah sekarang!'

Zhu Long menarik napas panjang, memaksa pikirannya untuk tetap fokus.

Dengan kesadaran jiwanya yang kuat, ia menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. Matanya terpejam rapat, ekspresinya keras menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, sementara pikirannya berkonsentrasi penuh untuk mengendalikan energi liar dalam tubuhnya.

'Aku bisa merasakannya… retakan pada dantianku mulai tertutupi…'

Setiap denyut rasa sakit membawa efek luar biasa pada penyembuhan dantiannya.

Zhu Long mulai memaksa tubuhnya berkultivasi, menarik dan mengatur energi yang mengamuk agar mengalir dengan lebih tenang dan terkontrol.

Pelan namun pasti, retakan pada dantiannya mulai menyusut. Energi roh yang tadinya menghantam dantiannya tanpa kendali, kini mulai menyesuaikan diri dengan alirannya.

"Ini dia!"

Dengan satu dorongan terakhir, Zhu Long merapalkan teknik kultivasi yang pernah ia pelajari dari ingatan seorang ahli kuno. Teknik kultivasi "Sutra Dewa Seribu Kehidupan".

Gelombang energi roh perlahan terkendali, mengalir lebih stabil melalui meridian-meridiannya, mengisi dantiannya dengan esensi yang lebih padat dan kuat.

Energi yang tadinya meluap-luap kini berangsur-angsur terserap. Perlahan-lahan, bola biru yang sebelumnya retak kini kembali utuh, terlihat tenang, dan bersinar terang di dalam ranah jiwanya.

Kini dantiannya telah pulih dari kerusakan yang begitu parah.

Zhu Long membuka matanya. Nafasnya masih sedikit tersengal, tubuhnya basah oleh keringat, namun rasa sakit itu telah hilang.

Yang tersisa hanyalah kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya.

"Hufft~"

Ia menghembuskan napas panjang, membiarkan sensasi kelegaan menyelimuti dirinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 102 - Kembali Ke Kota Hongli

    Sekembalinya dari klan Xiao, Zhu Long tidak langsung menuju sekte Yunzhou seperti yang seharusnya. Justru, ia mengambil jalur berlawanan melewati batas perbatasan Negara Zhang, menuju tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi—kota Hongli, yang terletak di Negara Qingli. Perjalanan memakan waktu beberapa hari. Sepanjang jalan, ia melewati pegunungan, hutan dan ladang yang mulai menguning, menandakan datangnya musim gugur. Meski tubuhnya lelah dan pakaian jubah biru tuanya berdebu, sorot matanya tetap tenang namun penuh kehati-hatian. Ada rasa rindu yang tak ia pahami sepenuhnya dalam hatinya—mungkin karena kenangan samar dari pemilik tubuh ini. Akhirnya, Zhu Long berdiri di depan gerbang kota Hongli. Ia memandang ke arah dalam dengan pandangan tajam namun penuh pertimbangan. Kota itu tampak seperti biasanya: sibuk, ramai, dan dipenuhi suara pedagang yang berteriak menjajakan barang, derap kaki kuda, serta keramaian pasar yang tak pernah tidur. Namun, di balik kesibukan itu, ada sesu

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 101 - Rasa Penasaran Zhu Long

    Xiao Kian terdiam lama. Semua mata tertuju padanya. Tangannya perlahan terayun pelan, lalu mengeluarkan sebuah gulungan kertas tua yang terlihat kusam dan rapuh dari cincin ruangnya. Permukaannya tampak berwarna kecoklatan, seperti kertas kulit yang telah disimpan selama berabad-abad. Aroma khas barang tua dan energi spiritual yang samar menyelimutinya.Matanya menatap gulungan itu dengan getir. Peta ini bukan sekadar selembar kertas kulit biasa; ini adalah warisan leluhur, simbol sejarah panjang klan Xiao, saksi bisu dari kejayaan dan pengorbanan para pendahulu. Tapi kini, demi menyelamatkan klannya dari cengkeraman hutang dan tekanan politik, ia harus menyerahkannya.Dengan gerakan lambat, tangannya terulur, namun ada keraguan yang terlihat jelas dari getaran halus pada jemarinya. Seolah ada beban berat yang menahan pergelangan tangannya. Tapi sebelum ia benar-benar melepaskan, Shin Qiyun, yang berdiri di seberangnya, dengan cepat menyambar peta tersebut, gerakannya gesit seperti u

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 100 - Peta Wilayah Laut Mati

    "Bagaimana, Tuan Kepala Klan?" tanya Shin Qiyun dengan nada yang terdengar halus, namun penuh racun tersembunyi. Senyuman tipis menghiasi wajahnya, seolah menyembunyikan kesenangan yang sulit ditekan. "Tawaran ini... sungguh menguntungkan, bukan? Bayangkan saja, hutang sebesar lima ribu batu roh—jumlah yang cukup besar untuk klan kalian—bisa dianggap lunas hanya dengan menyerahkan selembar kertas tua yang bahkan tak ada gunanya kalian simpan terlalu lama."Kalimat itu menggantung di udara seperti jebakan berduri, mengiris ketenangan Xiao Kian dan yang lainnya. Ruangan itu hening, hanya suara angin yang menyusup dari celah-celah jendela tua dan napas yang tertahan dari para tetua klan yang duduk di sisi kanan dan kiri aula.Xiao Kian, memejamkan matanya sejenak. Helaan napas panjang meluncur dari bibirnya, seolah ia sedang menahan gejolak amarah yang mendidih dalam dada. Ia memang mendengar tawaran itu dengan jelas, namun memilih tidak langsung menanggapinya. Kata-kata Shin Qiyun buka

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 99 - Benda Kecil?

    Mendengar penegasan dingin dari Zhu Long, suasana semakin dibuat menegang. Tatapan semua orang kini tertuju pada satu sosok—Shin Qiyun, pria tua dari klan Shin yang dikenal tidak hanya karena kekuatan dan reputasinya saja, tetapi juga karena kelicinan dan ketegasannya dalam diplomasi politik.Shin Qiyun berdiri tenang di hadapan mereka, namun ekspresinya berubah muram. Sorot matanya tampak tajam, namun enggan melibatkan diri lebih jauh dalam perdebatan dengan pemuda asing seperti Zhu Long. Ia menarik napas perlahan, lalu menghembuskannya dalam desahan berat, tanda bahwa ia lebih memilih mengabaikan komentar tajam barusan.Baginya, bercakap dengan anak muda yang belum matang sama saja dengan membuang waktu. Dan Shin Qiyun adalah pria yang sangat menghargai waktunya lebih dari apapun di sini."Aku tidak peduli siapa yang mengatakan apa. Yang pasti, pernyataan Shin Hui bukanlah tanpa dasar. Xiao Han, dengan cara atau alasan apapun, telah mempermalukan tuan muda kami, Shin Tian, di depan

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 98 - Ketegangan Kedua Belah Pihak

    "Apa!? Beraninya kau menghina tuan muda kami dengan kata-kata dari mulut kotormu itu!" seru Shin Hui, wajahnya memerah karena amarah yang membuncah. Tangan kanannya mengepal erat, seperti ingin menghantam siapa saja yang berani menghina nama klan Shin. "Dan kau bahkan mengatakan sesuatu yang bahkan tak bisa dipercaya—bahkan oleh anak kecil sekalipun!"Suasana di depan gerbang klan Xiao menjadi panas seketika. Beberapa anggota klan Shin yang berdiri di belakang Shin Hui mulai berbisik-bisik dengan nada mencemooh, memperlihatkan senyum sinis seolah telah menemukan alasan sempurna untuk mempermalukan lawan mereka."Xiao Han!" Shin Hui melanjutkan dengan nada mengejek, "Di kota ini, siapa yang tidak tahu bahwa kau hanyalah seorang sampah gagal! Kau bilang Tuan Muda Shin Tian kalah dalam pertaruhan melawanmu? Ha! Itu jelas tak mungkin! Omong kosongmu terlalu dibuat-buat!"Alis Xiao Han berkedut, menahan emosi yang hampir meledak. Matanya menyipit tajam, menatap lurus ke arah Shin Hui, seme

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 97 - Bunga Pinjaman

    "Tidak banyak. Kami dari klan Shin hanya ingin menagih hutang sebesar tiga ribu batu roh yang klan Xiao pinjam beberapa tahun lalu. Dan hari ini, kami berharap kepala klan Xiao bersedia melunasinya... sekarang juga." jawabnya dengan nada ringan yang justru terasa berat di telinga siapa pun yang mendengarnya.Xiao Kian tidak langsung membalas. Ia menatap pria tua di hadapannya, lalu mengedarkan pandang ke kerumunan anggota klan Shin yang berdiri dengan ekspresi pongah. Nafasnya ditarik perlahan sebelum ia berbicara. "Klan Shin pasti sudah tahu betul bagaimana keadaan klan Xiao saat ini. Kami bukan lagi klan kuat seperti beberapa dekade lalu. Beban yang kami pikul jauh lebih berat dan sumber daya kami terbatas. Karena itu, aku mohon pertimbangan dari Tetua Shin. Bisakah pelunasan hutang itu ditunda, setidaknya hingga beberapa bulan ke depan? Kami akan tetap membayar sepenuhnya, aku jamin itu."Beberapa anggota klan Xiao yang berdiri di belakangnya mengangguk pelan, mengiyakan permintaan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status