Share

Bab 112 - Pertarungan Qian Chen

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-06-03 18:07:00

"Qin Nihao! Jangan kira hanya karena kalian berasal dari Klan Qin, kalian bisa bertindak semau-mau kalian di sini! Kau sudah melewati batas! Menerobos masuk ke dalam Paviliun Qian Hua, menghajar para penjaga, dan menginjak harga diri kami—apa kau sadar kesalahan yang kau buat!?" seru Qian Chen dengan suara bergemuruh, penuh amarah yang tertahan. Sorot matanya tajam seperti elang yang siap mencabik mangsanya, dan tekanan spiritual di sekeliling tubuhnya mulai bergolak.

Namun Qin Nihao hanya terkekeh pelan, nada suaranya mengandung penghinaan yang tak tersembunyi. "Kau benar-benar keras kepala seperti yang dikabarkan, Qian Chen. Tapi ingat baik-baik, menentang klan Qin saat ini adalah sama dengan menggali kuburmu sendiri. Kau jelas tahu kota ini berada di bawah kendali kami sekarang… dan kalian yang masih berpegang pada kehormatan usang hanya akan terinjak." ucapnya dengan suara berat dan dingin.

Sambil mengangkat satu tangannya, ia memberi isyarat. Seolah tak butuh aba-aba panjang, lim
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 216 - Keluar Dari Wilayah Laut Mati

    "Aku tak akan mengatakan semuanya, tapi yang jelas klan Mu mencoba menjadikan Shan Rong sebagai tumbal untuk membuka makam kuno yang tersembunyi jauh di kedalaman wilayah Laut Mati ini, sebuah makam yang menyimpan misteri yang tak seorang pun dari kalian pahami," ucap Zhu Long, suaranya dingin dan penuh penekanan, namun tetap menjaga kerahasiaan lebih detail. Sebelum Ye Xin sempat bereaksi, Zhu Long sudah berbalik, langkahnya tenang, menunjukkan bahwa ia tidak akan menunggu balasan wanita itu lebih lama lagi.Ye Xin yang mendengar itu seolah dihadapkan pada potongan teka-teki berantakan yang harus ia susun sendiri. Otaknya berputar cepat, mencoba mencerna informasi yang baru saja ia dengar. Tumbal? Makam kuno? Apa maksud semua ini? Ia tak begitu memahami apa yang Zhu Long maksud, apalagi motif di balik tindakan klan Mu. Ia hanya diam terpaku menatap punggung pemuda itu, sebuah bayangan yang kini tampak lebih misterius dari sebelumnya. Niat memb

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 215 - Kebenaran Tersembunyi

    ... Di kejauhan beberapa meter, Ye Xin tampak diam terpaku dengan ekspresi kebingungan. Aura spiritual di sekitar tubuhnya masih mengalir, namun tak lagi dibarengi niat membunuh yang meluap-luap. Kini, yang tersisa adalah kewaspadaan murni dan sedikit tanda tanya penuh rasa penasaran. Tak lama kemudian, ia menghela napas pelan, sebuah desahan panjang yang membawa serta frustrasi dan ketidakpahaman. Ia masih menatap Zhu Long dengan waspada, matanya menyipit, mencoba membaca ekspresi pemuda yang tampak begitu tenang di tengah ancamannya. "Adik Rong, bukankah Ayah sudah memilihkan pasangan yang lebih baik untukmu? Tuan Muda Mu adalah calon kepala klan Mu berikutnya, dengan masa depan cerah dan kekuatan yang tak tertandingi," ucap Ye Xin, suaranya terdengar dingin dan deru napasnya masih berat, mencoba menutupi keterkejutannya. "Tapi kenapa kau malah lebih senang pergi dengan orang lain daripada Tuan Muda Mu?" Lanjutnya. Ada nada menuduh dalam suaranya, seolah Shan Rong telah m

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 214 - Jurang Kekuatan Pemisah

    Namun, Ye Xin tak sadar siapa yang dirinya lawan itu. Ia keliru mengira bahwa Zhu Long kini terluka parah dan kekuatannya melemah setelah beberapa kali pertempuran dahsyat.Akan tetapi, pemikiran itu sebenarnya salah besar, sebuah perhitungan yang fatal. Nyatanya, Zhu Long masih bisa berdiri tegak, dengan postur yang tegar dan aura yang terkendali, tanpa sedikitpun memperlihatkan celah kelemahannya.Bahkan setelah perjalanan jauh dan berbagai pertarungan yang telah dia lalui, ditambah pergumulan batin dengan jiwa primordial yang baru saja diserap, kondisi fisiknya masih terlihat normal, seolah tak pernah terjadi apa-apa padanya. Satu-satunya anomali yang ia rasakan adalah gejolak minor pada inti jiwa spiritualnya—sebuah gangguan internal yang cukup membuatnya tetap waspada. Tapi itu tak cukup untuk menghentikannya melakukan apapun yang dia mau, terutama untuk melindungi Shan Rong."Kakak Ye Xin, hentikan! Kau tak boleh menyakitinya. Dia bukan orang jahat!" seru Shan Rong, suaranya pa

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 213 - Amarah Ye Xin

    Shan Rong tenggelam dalam pelukan Zhu Long, tubuh mungilnya bergetar hebat. Air matanya yang tak terbendung berlinang deras, membasahi dada pemuda itu, mengalirkan semua beban kesedihan, ketakutan, dan kelegaan yang selama ini ia pikul seorang diri. Aroma khas tubuh Zhu Long, perpaduan kayu cendana dan sedikit nuansa bunga fresia, seolah menenangkan indranya."Kau tahu, aku mencarimu kemana-mana selama beberapa tahun terakhir... Namun tak pernah bisa menemukanmu sampai hari ini benar-benar tiba, aku sungguh merasa... lega." lirih Shan Rong, suaranya tercekat oleh isak tangis yang dalam, sebuah melodi pilu yang memilukan. Sebuah senggukan kecil keluar dari bibirnya, melepaskan semua emosi yang terpendam.Ia membenamkan wajahnya di dada bidang Zhu Long, mencari kenyamanan dan kehangatan yang telah lama hilang. Tangannya mencengkeram erat pakaian Zhu Long, seolah takut pemuda itu akan menghilang lagi. Semua beban kesedihan yang selama ini ia emban, semua ketakutan dan keputusasaan, kini

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 212 - Bulir-bulir Bening

    Belati itu memantulkan cahaya redup, memancarkan aura mematikan yang tak terlihat. Ia telah sampai di belakang Zhu Long, yang masih duduk bersila, matanya terpejam, dan seluruh perhatiannya terkonsentrasi pada pergumulan dalam kesadarannya. Tangan kanannya yang memegang belati itu ditarik ke belakang, siap menusukkan ujung tajam belati itu tepat ke arah jantung targetnya. Gerakannya sangat cepat, presisi, dan senyap, sebuah gerakan pamungkas yang telah ia latih berkali-kali. SWOSH! Bilah belati melesat. Namun, sedetik kemudian, Ye Xin menemukan kegagalan usahanya lagi. Kali ini, dampak yang dia terima jauh lebih merugikan daripada rasa terkejut sebelumnya. BANG! Tiba-tiba, tanpa peringatan, dari tubuh Zhu Long yang duduk diam, sebuah gelombang kejut aura spiritual yang masif dan tak terlihat merembes keluar seperti gempa dahsyat di dasar lautan. Gelombang itu begitu kuat, seolah mampu menciptakan badai dan tsunami yang menghancurkan pegunungan, meratakan segala yang ada di jalan

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 211 - Tuli Oleh Kebencian

    "Kakak Xin... Apa yang kau lakukan?" tanya Shan Rong dengan nada yang lirih, suaranya lemah namun penuh kebingungan dan kepedihan. Tangannya memegang pedang perak yang semula tergeletak di lantai, yang ia gunakan untuk menangkis serangan Ye Xin dengan kecepatan yang menakjubkan.Gadis itu tampak gemetaran hebat, seluruh tubuhnya dilanda kelelahan yang luar biasa. Wajahnya tampak pucat pasi, namun tatapan matanya tetap tajam, dipenuhi tekad membara dan sedikit kekecewaan yang mendalam. Ia baru saja terbangun, dan hal pertama yang ia lihat adalah wanita yang dia anggap sebagai keluarga ternyata mencoba membunuh sosok berharga dalam hidupnya."A-adik Rong?" gumam Ye Xin, suaranya tercekat oleh keterkejutan. Belati di tangannya sedikit bergetar, dan ia melangkah mundur sedikit, tak percaya dengan apa yang ia lihat.Shan Rong telah sadar, dan ia telah menghentikan serangan fatal itu. Suasana di dalam reruntuhan kuil mendadak membeku dalam ketegangan yang mencekam, di antara tiga sosok yan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status