Share

Bab 182 - Superioritas Klan Mu

Author: Murlox
last update Huling Na-update: 2025-07-07 19:57:11

Kepergiannya meninggalkan riak energi dingin di udara, dan para hantu gentayangan yang masih tersisa, seolah terikat oleh benang tak kasat mata, segera mengikuti tuannya, menghilang dari pandangan seperti kabut yang tertiup angin.

'Hmp! Dasar pak tua sialan! Kau pikir aku begitu tak berguna menghadapi bocah itu. Jika saja ada sedikit lebih banyak waktu, dia pasti sudah mati di tanganku. Cih!' batin Gui Sha, giginya menggeretak.

Kekesalan membakar di dadanya. Ia bersumpah dalam hati untuk membuktikan kemampuannya kelak ketika waktunya sudah tiba bagi sekte Zhimo bergerak, sebuah penebusan atas penghinaan yang baru saja ia alami.

Medan pertarungan yang tadinya dipenuhi raungan hantu gentayangan itu kini lengang, menyisakan Zhu Long dan Mu Xiong yang saling berhadapan. Keduanya melayang di udara, di atas hamparan bebatuan karang yang rusak.

Namun, mereka tidak sendirian. Dari balik formasi batuan yang menjulang tinggi, beberapa sosok kini muncul. Termasuk Ye Xin, dengan wajah yang masi
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin penasaran
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 199 - Akhir Pertarungan

    Dari posisinya yang tinggi, ia mengendalikan monster itu, matanya berkilat penuh kemenangan. Cakar berlapis tulang dari monster itu tampak tajam dan mematikan, masing-masing seukuran gerobak, membawa serta aura kematian dan niat membunuh yang pekat. Ia mengangkat cakarnya, siap menghantam Zhu Long menjadi debu.Di sisi lain, Zhu Long hanya tersenyum sinis. Ia sudah terlalu lama menghabiskan waktu di wilayah Laut Mati ini. Meskipun ada rasa lelah, tekadnya untuk menyelesaikan ini secepat mungkin dan mencari jalan keluar tak tergoyahkan. Ia melirik sekilas ke arah Shan Rong yang tergeletak di sampingnya, masih tertidur pulas karena efek ramuan pelumpuh yang dosisnya terlalu tinggi. Aura lemah yang memancar dari tubuh Shan Rong membuat Zhu Long khawatir jika ia tak memberi Shan Rong penawar secepat mungkin, itu akan berefek fatal pada kesehatan tubuhnya."Mari akhiri ini segera. Tinggal lebih lama di wilayah Laut Mati terlalu berisiko. Selain itu, takutnya Iblis Ilusi itu malah mengeja

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 198 - Pertarungan

    Suara itu menggelegar di telinga Gui Sha, membuatnya merasa seperti mendengar suara dari sosok dewa yang akan turun ke bumi, sebuah tekanan yang membuatnya terguncang dan agak gugup. Namun, ia segera mengenali suara itu. Tak salah lagi, itu adalah suara pria yang menjadi lawannya sebelumnya, Zhu Long yang asli."Apa yang kau bualkan, bocah! Mulutmu tak pantas menyebut keagungan klan Gui! Kau pikir siapa dirimu, hah!?" seru Gui Sha, penuh amarah dan rasa terhina. Niat membunuh dan aura merah darah memancar dari tubuhnya dengan ganas. Udara di sekitarnya bergetar halus, seolah tertekan oleh emosi kuatnya. Ia merasa dipermainkan.Tak lama kemudian, di tengah badai paku darah yang menghujam, sosok Zhu Long yang asli muncul di sisi klonnya, melayang anggun di udara. Pedang perak masih tergenggam erat di tangannya, memancarkan cahaya energi keemasan redup. Hanya dengan sekali lambaian tangan, sebuah gelombang energi menyapu udara. Ribuan paku darah yang menerjang itu hancur berkeping-ke

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 197 - Paku Darah Seribu Arwah

    Di sisi lain, ratusan kilometer dari bentrokan dahsyat dengan Kitsune, klon Zhu Long yang membawa tubuh Shan Rong akhirnya tiba di sebuah reruntuhan kuil kuno yang tampak tua dan usang. Bangunan itu nyaris tak bisa dikenali lagi, dengan tiang-tiang batu yang patah dan atap yang ambruk. Patung-patung batu berwajahkan iblis, diselimuti jaring laba-laba tebal dan telah retak di beberapa tempat termakan waktu, berdiri sebagai saksi bisu keagungan yang telah lama hilang. Aura kuno yang menyelimuti tempat itu terasa berat, seolah menyimpan cerita-cerita yang telah lama terkubur.Namun, ketenangan di sekitar reruntuhan itu tak bertahan lama. Baru saja klon Zhu Long menginjakkan kaki di tanah berdebu, sebuah serangan mendadak datang dari kejauhan dengan kecepatan luar biasa. Udara di sekelilingnya berdesing nyaring, membawa serta bau karat dan aura kematian yang pekat."Paku Darah Seribu Arwah!" seru Gui Sha dari kejauhan, ekspresinya tampak muram dipenuhi amarah yang membara. Ia telah men

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 196 - Kemunculan Tiba-tiba

    Tapi ia sudah memiliki sebuah rencana matang untuk dilakukan. Terutama ia sudah memancing murka Kitsune yang jelas tak mungkin ia hadapi untuk saat ini, apalagi Shan Rong masih bersama klonnya. Zhu Long tahu bahwa Kitsune yang marah adalah kekuatan yang jauh lebih berbahaya daripada Mu Xiong sendiri.Ketika Mu Xiong hendak menghilang dari area pertempuran secara diam-diam, mengaktifkan teknik persembunyian untuk menyelinap pergi, tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu muncul di belakangnya. Sebuah gelombang energi spiritual yang familiar, namun dengan niat yang mengejutkan, mendekat dengan kecepatan kilat. Dan itu tak lain adalah sosok Zhu Long."Dasar binatang buas tak tahu diri! Kau hanyalah makhluk keji! Dunia ini adalah milik kami para manusia, binatang bodoh sepertimu tak pantas menginjakkan kaki di sini!" seru Zhu Long tiba-tiba, suaranya menggelegar, sengaja diucapkan dengan volume tinggi yang membelah udara dan menembus telinga Kitsune. Setiap kata dipenuhi nada penghinaan dan p

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 195 - Celah Untuk Melarikan

    Kilatan keemasan terang terpancar dari sana, membelah kegelapan suram. Dan dalam sekejap, pedang di tangannya terayun lembut secara vertikal. Itu adalah gerakan yang nyaris tak terlihat, sangat sederhana, seolah ia hanya menggerakkan tangannya tanpa kekuatan.Sejenak tampak tak terjadi apa-apa. Namun tangan raksasa yang terbentuk dari asap putih itu mendadak berhenti di udara, membeku. Sebuah garis lurus sempurna terukir di tengah-tengahnya, membentang dari atas hingga bawah, tipis seperti benang sutra namun mematikan.Dalam beberapa detik kemudian, dengan desisan yang aneh, tiba-tiba tangan asap putih itu hancur menjadi serpihan, seperti tersapu tekanan angin tak kasat mata. Hasil tebasan pedang Zhu Long tidak hanya menghancurkan tangan raksasa itu, tetapi juga membelah hingga ratusan meter ke depan, menyingkirkan asap putih tebal Kitsune yang menghalangi pandangan, menciptakan celah terang di tengah kegelapan yang mengepul.Tiba-tiba, sebuah jeritan aneh dan melengking terdengar d

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 194 - Mengukir Jalan Pedang

    Mu Xiong berdiri kembali, napasnya berat, namun matanya tetap tenang, penuh kepercayaan diri yang tinggi. Ia telah menunjukkan sebagian kecil dari kekuatan aslinya, sebuah peringatan bagi binatang buas rubah itu."Kau tak bisa menakutiku dengan asap dan ilusi murahan ini, rubah sialan!" serunya, suaranya dipenuhi amarah dan dominasi. Ada nada menantang dalam suaranya, sebuah deklarasi bahwa ia tidak akan gentar. "Aku telah melihat berbagai jenis keterampilan seperti ini, kau pikir bisa menipuku!" Serangan Kitsune selanjutnya datang lagi seolah tak ada habisnya, bahkan lebih ganas dari sebelumnya. Puluhan tombak tornado asap yang lebih besar dan lebih cepat muncul, menerjang Mu Xiong dari segala sisi, berusaha menenggelamkannya dalam badai kehancuran. Ini adalah perang habis-habisan antara kekuatan kuno binatang buas dan kultivator ranah Golden Core.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran yang diselimuti kabut dan asap tebal, Zhu Long menyaksikan bagaimana Mu Xiong menghancurk

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status