Share

Bab 46 - Kemunculan Penyelamat

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-04-26 13:00:46
Di balik semak-semak lebat yang tertutup bayang-bayang kegelapan malam, mata Zhu Long menatap lebar dengan sorot mata tegang. Napasnya tertahan melihat kejadian tak terduga yang berlangsung di hadapannya.

Cahaya bulan yang pucat menyoroti sosok Lin Yuning yang berdiri sendirian di tanah lapang, menghadapi pria bertudung hitam yang aura pembunuhannya begitu kental terasa dari kejauhan.

Zhu Long menghela nafas berat, bergumam pelan. "Yah... tak heran sih, perempuan itu memang keras kepala. Bisa-bisanya dia bergerak tanpa pikir panjang. Melihat mayat bergelimpangan, tentu saja dia tak akan bisa diam begitu saja. Dia benar-benar tak peduli dengan kesenjangan kultivasi mereka... Dasar ceroboh."

Tangannya mengepal erat, namun tubuhnya masih tersembunyi di balik semak. Ia tahu bahwa jika Mu Niu benar-benar sekuat yang ia curigai—setidaknya ia berada di ranah Pemadatan Inti—maka Lin Yuning dalam bahaya besar.

Sementara itu, di tanah lapang sekitar kuil yang dihiasi patung batu dan may
Murlox

Selamat Membaca(◍•ᴗ•◍)

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Makin seru dan penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 107 - Bertemu Bai Fu Kembali

    Kabut tipis mulai turun di atas atap-atap bangunan saat malam menggulung perlahan, menutupi langit dengan warna kelabu pekat. Di tengah keheningan malam, langkah kaki yang tenang namun tegas terdengar menembus halaman depan Paviliun Qian Hua—pusat alkimia paling ternama di kota Hongli. Paviliun itu menjulang megah dengan pilar-pilar merah tua yang menopang atap melengkung khas arsitektur kuno, sementara cahaya lentera berayun pelan, menebar bayangan lembut ke segala arah.Zhu Long berdiri di ambang gerbang paviliun, memandang bangunan itu dengan tatapan tajam namun tanpa emosi. Setelah beberapa bulan, ia akhirnya kembali ke tempat ini lagi. Terakhir kali dia datang ke sini adalah saat pertaruhan dengan Bai Fu, sosok yang dikenal sebagai Master Obat Surgawi di kota ini.Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah tergesa dari dalam paviliun. Seorang pria tua dengan janggut putih yang menjuntai hingga dada muncul dari balik pintu kayu besar. Jubah alkimianya setengah terbuka, dan na

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 106 - Kemarahan Qin Xiao

    "Apa katamu!?" Suara Qin Xiao menggema memecah keheningan di aula utama klan Qin. Tatapan matanya menajam. Wajahnya menegang, urat-urat di pelipisnya menonjol seiring dengan amarah yang semakin menggelora saat mendengar laporan penjaga klan."Kalian bilang... Qin Litian mati!?" suaranya naik satu oktaf, mencampurkan keterkejutan dan kemarahan yang sulit dibendung. Ia bangkit dari singgasananya dengan gerakan menghentak. "Siapa yang melakukannya!? Bagaimana mungkin ada orang yang cukup kuat mengalahkan saudaraku? Dia adalah ahli di ranah Pemadatan Inti tahap menengah! Aku yakin, tak ada satu pun orang di kota ini yang bisa menandinginya!"Seorang pria berseragam merah-hitam khas penjaga klan Qin, berlutut gemetar di hadapannya. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya menggigil seperti daun dihembus angin musim dingin. "Be-benar, Tuanku... Kami juga tak percaya awalnya. Namun para saksi mata adalah warga sekitar yang mengatakan bahwa... seorang pemuda bernama Zhu Long muncul tiba-tiba di kota."

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   105 - Takdir Untuk Balas Dendam

    Sepanjang perjalanan menuju komplek timur kota, langkah Zhu Long terasa semakin berat, seolah-olah bumi enggan memberi jalan untuknya. Keningnya berkerut dalam, matanya tak pernah berhenti menyapu jalanan sepi di depannya. Ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya, seperti bisikan mistis yang berulang kali memperingatkan kenyataan pahit yang akan segera terungkap. Angin berdesir dingin, menusuk hingga ke tulang, dan burung-burung gagak yang biasanya jarang terlihat di daerah ini, kini bertengger diam di atap-atap rumah rusak, menatapnya dengan mata kosong yang membuat bulu kuduk meremang.Beberapa detik kemudian, langkahnya terhenti di depan sebuah gerbang besar yang sudah setengah runtuh. Di sinilah dulu berdiri kediaman megah klan Zhu—tempat yang dulunya dipenuhi canda tawa dan hiruk-pikuk para generasi muda klan. Namun kini, semua itu tinggal bayangan masa lalu.Tatapan mata Zhu Long menajam, seperti mata elang yang melihat mangsanya dari kejauhan. Alisnya bertaut begitu rapat h

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 104 - Pertarungan II

    Ketika debu perlahan mengendap di udara, bergulir jatuh ke tanah seperti tirai tipis yang perlahan tersingkap. Di tengah kehancuran dan jejak ledakan barusan, sesosok masih berdiri tegak, nyaris tak bergeming, seolah ledakan dahsyat yang memporakporandakan jalur utama kota Hongli hanyalah hembusan angin sepoi di musim semi.Zhu Long berdiri di sana, dengan tatapan dingin yang menusuk hingga ke sumsum tulang. Di depannya, roda gerigi spiritual berwarna emas berputar lambat namun mantap, memancarkan kilatan cahaya dan tekanan spiritual yang begitu berat hingga udara di sekitarnya bergetar pelan. Roda itu bukan hanya senjata tapi juga perisai yang melindungi.Qin Litian yang melihat itu menggertakkan gigi, tak percaya dengan apa yang ia saksikan. "Kau lumayan tangguh juga, ya…" desisnya pelan, suaranya nyaris tak terdengar karena amarah yang mendidih di dadanya. "Tapi ini belum berakhir. Kau pikir bisa lolos begitu saja?!"Dengan segerakan penuh, Qi

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 103 - Pertarungan

    Meskipun tak memiliki ikatan darah langsung dengan klan Zhu, Zhu Long menyadari satu kebenaran yang tak bisa ia abaikan: tanpa keluarga itu, tubuh yang kini ia huni mungkin tak akan pernah ada di dunia ini. Ia bukan seseorang yang sentimental, tapi ia tahu cara membalas budi—dan itu cukup menjadi alasan baginya untuk berdiri tegak hari ini. "Kau mencoba memprovokasiku, ya?" ucap Zhu Long dengan nada datar. Kata-katanya terdengar seperti ancaman, tapi sesungguhnya ia hanya ingin memastikan satu hal—apakah yang baru saja dikatakan oleh Qin Litian tadi hanyalah gertakan kosong, atau sebuah kebenaran yang membawa bau dendam. Qin Litian mendengus kesal. "Hmp! Sudahlah, jangan banyak omong! Apa yang kukatakan bukanlah kebohongan. Setelah kami menangkapmu, kau sendiri akan tahu segalanya! Sekarang... hajar dia!" Dengan satu seruan itu, lusinan kultivator dari klan Qin yang berdiri di sekelilingnya langsung bergerak. Mereka menyerbu seperti gelombang prajurit yang hendak mengeksekusi peng

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 102 - Kembali Ke Kota Hongli

    Sekembalinya dari klan Xiao, Zhu Long tidak langsung menuju sekte Yunzhou seperti yang seharusnya. Justru, ia mengambil jalur berlawanan melewati batas perbatasan Negara Zhang, menuju tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi—kota Hongli, yang terletak di Negara Qingli. Perjalanan memakan waktu beberapa hari. Sepanjang jalan, ia melewati pegunungan, hutan dan ladang yang mulai menguning, menandakan datangnya musim gugur. Meski tubuhnya lelah dan pakaian jubah biru tuanya berdebu, sorot matanya tetap tenang namun penuh kehati-hatian. Ada rasa rindu yang tak ia pahami sepenuhnya dalam hatinya—mungkin karena kenangan samar dari pemilik tubuh ini. Akhirnya, Zhu Long berdiri di depan gerbang kota Hongli. Ia memandang ke arah dalam dengan pandangan tajam namun penuh pertimbangan. Kota itu tampak seperti biasanya: sibuk, ramai, dan dipenuhi suara pedagang yang berteriak menjajakan barang, derap kaki kuda, serta keramaian pasar yang tak pernah tidur. Namun, di balik kesibukan itu, ada se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status