Share

Bab 12

"Ah, masak? Stewart Russo mau mentraktirmu makan?

Robert dan Emma berduaterperanjat mendengarnya.

"Tidak mungkin, ini sudah pasti tidak mungkin terjadi, kamu kira dia itu hanya seorang kakek biasa? Apa kamu tahu siapa dia?"

Robert langsung berkata, "Dia itu orang yang bisa membuat keputusan dalam keluarga Russo! Hanya ada tiga keluarga yang merupakan keluarga pejabat di Kota Carazon ini. Mereka asal menghentakan kaki saja, bisa mengemparkan seluruh kota Carazon. Setiap keputusan mereka, bisa mempengaruhi masa depan seluruh kota Carazon. Orang seperti ini mau mentraktirmu makan?

Julius berpikir sebentar, kemudian berkata pada Robert, "Bagaimana dengan Keluarga Lafau ini? Apakah mereka sebanding dengan keluarga Russo?

Robert langsung berkata, "Apakah kamu bercanda? Keluarga Lafau bahkan tidak bisa dianggap sebagai keluarga terpandang, keluarga Lafau paling-paling bisa dianggap sebagai seorang pengusaha kaya saja. Beberapa tahun terakhir, mereka hampir bisa digolongkan sebagai golongan keluarga terpandang. Aset keluarga mereka sudah mencapai miliaran, tetapi dibandingkan dengan keluarga terpandang, mereka masih kalah jauh! Keluarga kaum terpandang itu sudah menginjak angka triliunan, bahkan lebih dari puluhan triliun deh!"

"Oh!"

Julius hanya bergumam, "Tampaknya Keluarga Russo memang hebat! Tapi, aku juga hanya pergi makan saja, tidak berpikir untuk berinteraksi dan mencari muka dengan mereka!"

"Puff!"

Robert ingin muntah darah saat mendengar, "Kamu ini masih berlagak hebat? Dia itu orang seperti apa, memangnya kalian bisa punya interaksi seperti apa? Mentraktirmu makan? Omong kosong! Orang seperti kamu, bahkan buat mengambilkan sepatunya saja pun belum pantas, Dengarkan yah, jangankan kamu, bahkan William saja kalau dia ingin berinteraksi dengan orang itu saja, pun tidak ada kesempatan sama sekali!"

Akhirnya, setelah berbicara sepanjang jalan, mobil mereka pun tiba di depan Hotel Grand Paradise.

Setelah menyerahkan mobil ke staf hotel yang bertanggung jawab untuk memarkirkan mobil, mereka bertiga pun keluar dari mobil.

Tak disangka, baru saja masuk, Julius sudah bertemu kedua orang tua Catherine dan beberapa orang lainnya.

"Di aula lantai dua, yah. Naik ke atas, sebelah kanan!"

Orang tua Catherine sedang menyapa dua kerabatnya untuk naik ke atas.

Setelah selesai berbicara, Silvia Lawrence, ibunya Catherine langsung melihat Julius.

Dia raut wajahnya terlihat kelam dan berkata, "Julius, kenapa kamu di sini? Hari ini hari pernikahan Catherine. Kenapa kamu mengejar sampai hotel? Kamu masih belum menyerah? Hehe, tidak peduli kamu berubah menjadi seperti apa, Catherine tetap tidak akan bersamamu karena Catherine kami ibarat bulan yang bersinar. Bagai pungguk merindukan bulan, kamu dan Catherine sudah ditakdirkan tidak bisa bersama!"

"Bukankah dia tahanan itu, kenapa dia sudah kembali?"

"Astaga, dia mengejar sampai ke hotel? Dengan pakaian seperti itu, dia masih berani datang ke hotel se-elite ini?

Beberapa kerabat di sekitar mereka, setelah mendengar itu adalah Julius, mereka mulai menggunjing. Julius terlihat seperti badut di mata mereka.

"Bibi, kalian pasti salah paham, dia juga teman sekelas Catherine dan mungkin dia datang untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Dia seharusnya datang untuk memberkati Catherine karena menikah dengan keluarga kaya. Dengan latar belakang Keluarga Lafau, bagaimana mungkin dia berani membuat masalah di sini?"

Bagaimanapun juga, William datang bersama Emma. Emma buru-buru tersenyum dan menenangkan suasana.

Julius malah tersenyum sinis, menekan kemarahannya dan berkata, "Hari ini seseorang mengundangku datang makan malam di sini. Hari ini adalah hari pernikahan Catherine, apalagi hubungan kami sebagai teman sekelas selama tiga tahun. Aku akan memberikan sedikit kehormatan untuk yang terakhir kalinya! Jadi, aku tidak ingin membuat onar hari ini!"

Berbicara sampai di sini, Julius mengubah nada bicara, pandangan matanya tiba-tiba menjadi tajam, "Tapi, aku tidak mengganggu hari ini, bukan berarti besok juga sama. Apa yang keluarga kalian berhutang pada keluarga kami, aku akan menagihnya kembali pelan-pelan!"

"Keluarga kami berhutang apa padamu? Mau menagihnya, memangnya kamu punya kemampuan itu?"

Silvia tidak mau mengalah sedikit pun, dia bahkan merasa jijik, "Kalau kamu bisa melihat situasi, sebaiknya cepat keluar dari sini! Jangan bikin aku sakit mata melihatmu. Orang yang pernah mendekam dipenjara kok bisa muncul di sini! Benar-benar sial."

"Walah, kamu benar-benar datang kemari?"

Saat ini, William dan Catherine berdua berjalan masuk dari pintu utama. William tersenyum sinis dan berkata, "Julius, nyalimu cukup besar. Kemarin kamu memukuliku, hari ini kamu masih berani datang ke pernikahanku."

"Apa? Dia kemarin memukulmu? Cari mati? Beraninya dia memukul Tuan Muda William!"

Setelah mendengar ini, Silvia menjadi sangat kesal dan berkata pada William, "Tuan Muda William, Suruh orang untuk memukulnya. Dia pantas diberi pelajaran.

Catherine yang berada di samping mengerutkan keningnya dan berkata pada William, "Suamiku, hari ini adalah hari pernikahan kita. Tidaklah baik kalau sampai terjadi pertumpahan darah di sini, 'kan?"

Setelah berpikir sebentar, William juga merasa kalau ucapan Catherine masuk akal, dia pun mengangguk setuju dan berkata, "Oke, untuk sementara, aku akan membiarkanmu. Hehe, karena kamu sudah datang, aku akan membiarkankamu menyaksikan bagaimana aku bisa menikahi Catherine? Aku akan menunjukkan bagaimana aku menciumnya saat di panggung nanti, haha!"

Awalnya Julius ingin menghargai Catherine, tetapi melihat keangkuhan William, dia sudah tidak bisa bersabar lagi. Dia pun mencemoh William dengan sinis, "Apakah kamu yakin, berani membiarkan aku menghadiri acara pernikahanmu?"

"Haha, apa yang harus ditakuti?"

William mengerak-gerakan bahunya dan berkata, "Aku sudah bilang kemarin kalau kamu bisa menghadiri pernikahan kami. Lagipula, kamu juga belum pernah ke tempat yang begitu elite. Sebelumnya, aku juga berkata kalau kamu tidak perlu memberikan uang pemberkatan. Aku akan membiarkan kamu makan enak! Haha, kamu bisa makan sepuasnya nanti. Setelah kenyang, acara pernikahan berakhir, aku akan membereskanmu pelan-pelan! Biar kamu tahu rasa, apa konsekuensinya memukulku!"

Silvia mendekati William dan berbisik, "Tuan Muda William, kamu benar-benar berencana membiarkan dia ikut acara? Dia ini orang yang pernah mendekam di penjara, bukankah ini sial? Selain itu, saya takut dia akan membuat onar!"

"Membuat onar, mamangnya dia berani?"

William tersenyum sini dan menjentik jarinya.

Dalam sekejap, salah seorang pemuda yang di belakangnya berlari keluar, tak lama kemudian dia kembali dengan puluhan orang.

Di antara mereka, ada beberapa orang termasuk Edi, pria bermuka bekas bacokan wajahnya yang kemarin mendatangi Sandra untuk menagih hutang semalam.

Setelah Edi melihat Julius, ekspresinya tiba-tiba menjadi kelam. Kejadian kemarin membuat hatinya masih merasa takut.

Namun dia bekerja untuk uang, pada saat ini, dia tidak boleh gentar, lagi pula mereka masih memegang pipa baja di tangan mereka, untuk mencegah seseorang membuat onar hari ini.

Dia pun melangkah ke depan dan memegang pipa baja di tangannya erat-erat, hatinya merasa sedikit lebih percaya diri dalam hatinya. Dia berbisik pada William, "Tuan Muda William, orang ini mencoba mencari masalah?

William tersenyum tipis sambil melihat Julius, kemudian berkata, "Hehe, dia datang ke sini untuk mengemis makan. Awasi dia, kalau dia berani membuat onar, kalian bisa langsung menyambutnya!"

"Hehe!"

Julius tersenyum canggung, kedua tangannya ditaruh di belakang punggungnya. Dengan sosok yang tenang, dia berjalan ke lantai dua dan langsung tiba di aula tempat acara berlangsung.

Saat ini, terlihat para tamu yang hadir dalam acara juga tidak sedikit.

"William, karena kau begitu gila dan memaksaku untuk melihatmu menikah, aku khawatir acara pernikahanmu hari ini akan gagal," kata Julius setelah tiba di pintu besar.

Edi yang ada di belakangnya terkejut mendengarnya, tetapi dia masih mengancam Julius, "Anak muda, sebaiknya kamu jangan macam-macam. Hari ini, jumlah kami banyak dan tangan kami bersenjata. Jika kamu tidak ingin kehilangan lengan atau kakimu, kamu sebaiknya makan makananmu tanpa berpikir macam-macam!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status