Share

Bab 18-1 Pukulan Berat

“Memangnya siapa yang meninggal? Kenapa aku harus memberi hormat?”

Ruoyu turun dari kereta dan segera merendahkan dirinya bersama dua dayang muda lainnya.

Dung. Dung. Dung.

“Selir Chu meninggal dunia!”

Dung. Dung. Dung.

“Selir Chu meninggal dunia!” teriak salah satu kasim sambil berjalan berdampingan dengan kasim yang memukul Luo, semacam gong kecil.

Luo dipukul sepanjang jalan menuju ke tempat persemayaman diiringi teriakan pemberitahuan yang terus berkumandang, memberitahukan kepada seluruh negeri bahwa salah satu keluarga kerajaan meninggal. Iring-iringan dayang dan kasim berbaju putih membawa lentera terus bergerak perlahan mengitari halaman istana yang laus.

Brug.

Ming Lan jatuh terduduk di tanah kotor. Lututnya seketika lemas mengetahui siapa yang terbaring tak bernyawa dalam tandu berkelambu putih.

“Selir Chu, Kak Yang’er. Apa yang akan terjadi padanya bila dia tahu soal ini?” cicit Ming Lan dengan mata b

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status