Share

Drama Pagi Hari

Manda membuka matanya dengan malas. Seluruh tubuhnya terasa begitu sakit dan lelah luar biasa. "Astaga! Ada apa dengan diriku? Kenapa seluruh tubuhku rasanya begitu sakit?" Monolog Manda yang masih bingung dengan dirinya sendiri.

Tampaknya Manda melupakan kejadian tadi malam yang sudah dia lakukan bersama Daniel diranjang panas miliknya. Ranjang panas Daniel Anderson yang selama ini sudah banyak membuat wanita cantik takluk di bawah kuasa seorang Daniel Anderson, sang casanova!!

"Apa sebenernya yang sudah terjadi padaku?" Manda memukul pelan kepalanya. Manda terus berusaha untuk mengingat kembali apa yang sudah terjadi.

Saat Manda masih kebingungan, tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh Daniel yang melingkarkan tangannya di pinggang Manda yang polos. Manda menyingkap selimut. Awalnya dia kira ada ular yang melilit tubuh polosnya.

"Aaaaaaaa!!! Siapa kamu?" Manda yang kaget sontak menepiskan tangan dan kaki milik Daniel yang ada di atas tubuh polosnya. Dadanya berdebar sangat kencang.

"Apa sih? Masih pagi sudah bikin drama kek gitu!" Protes Daniel memunggungi Manda. Sementara Manda melotot sempurna melihat Daniel ada di atas ranjang pernikahan mereka.

Padahal seingatnya mereka sudah berjanji tidak akan melakukan hubungan suami istri seperti itu sampai mereka berdua saling mencintai. "Kenapa kau ada di ranjang ini?" Tanya Manda terlihat masih kebingungan dengan apa yang dilakukan oleh Daniel.

Daniel dengan malas kemudian menyandarkan tubuhnya di dashboard ranjang. Kemudian dia menatap tajam ke arah Manda yang menuntut penjelasan darinya. Daniel tersenyum saat kembali ingat dengan percintaan seru mereka.

"Kenapa kamu tersenyum kayak orang kena sawan begitu?" Tanya Manda mulai kesal dan kehilangan kesabaran melihat Daniel yang masih saja diam dengan senyumnya yang penuh arti.

Daniel bukannya menjawab pertanyaannya, dia malah memeluk dirinya dengan erat dan mulai mencium bibirnya kembali. Manda yang awalnya kesal kini malah kembali tersulut gairah oleh Daniel yang sudah memancingnya. Manda langsung mendorong dada Daniel ketika lelaki itu beraksi kembali di atas tubuhnya.

"Apa kau gila? Tubuhku masih sakit semua!" Manda berniat hendak pergi tetapi tangan kekar Daniel menahan langkah kakinya.

"Kita sekarang sudah suami istri. Kita berhak melakukan ini kapanpun kita mau untuk menjaga dan mengeratkan cinta diantara kita berdua." Manda melotot sempurna mendengar ucapan Daniel yang terdengar konyol baginya.

Bagaimana tidak? Padahal jelas-jelas mereka menandatangani surat perjanjian bahwa tidak akan ada hubungan intim di antara mereka. Tapi apa yang sudah Daniel lakukan kepadanya sekarang? Mereka sudah kelewat batas dan keluar jalur dari perjanjian yang mereka buat.

"Kau sudah melanggar perjanjian kita berdua untuk tidak melakukan ini!" Kesal sekali hati Manda ketika dia mengingat kembali kearoganan Daniel yang mengatakan kalau dia tidak akan jatuh cinta padanya.

Tapi apa yang kini lelaki itu lakukan padanya? Sejujurnya Manda amat kecewa dengan perbuatan Daniel. Lelaki sombong itu begitu mudahnya melanggar perjanjian yang dia buat sendiri dan memaksanya untuk menerima perjanjian itu.

"Coba kau pikir baik-baik! Apakah perjanjian di antara kita, jauh lebih agung daripada perjanjian suci dengan Tuhan yang sudah kita ucapkan di depan banyak orang dan keluarga besar kita?" Tanya Daniel dengan senyum liciknya.

Manda benar-benar kehabisan kata-kata untuk menyanggah pendapat Daniel yang 100% benar. Manda hendak menjawab ucapan Daniel tetapi lelaki itu tidak memberikan kesempatan sama sekali kepadanya untuk berbicara. Dia mendekat ke arah Manda dan hendak memeluk dirinya lagi.

"Kau sekarang adalah istriku. Aku mempunyai hak untuk memilikimu seutuhnya!" Tuntut Daniel tak mau dibantah sama sekali oleh Manda yang masih belum bisa menerima pernikahan mereka berdua dengan ikhlas.

Daniel memanfaatkan kebingungan Manda untuk mendapatkan apa yang dia inginkan di pagi itu. Entah kenapa kini tubuhnya seakan merasakan candu terhadap tubuh istrinya yang telah halal untuk dirinya. Dia selama ini selalu berhubungan dengan wanita yang dengan suka rela naik ke atas ranjang panas miliknya.

"Ternyata bercinta dengan istri Sendiri jauh lebih nikmat. Dari pada saat bercinta dengan para wanita murahan yang menawarkan tubuh mereka untuk naik ke ranjang panas milikku ini!" Bisik Daniel di telinga Manda setelah mereka selesai bercinta dengan begitu nikmat dan syahdu.

Manda hanya bisa menutup matanya dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Dia benar-benar tidak menyangka dirinya akan takluk pada lelaki playboy seperti Daniel.

***

Sementara itu Matteo saat ini sedang mengamuk di apartemennya. Ketika mengingat kembali tentang pernikahan Manda dan Daniel yang benar-benar sudah mencoreng Kehormatan dan juga harga dirinya. Dia tidak terima dengan kejadian itu menimpa dirinya.

"Kurang ajar! Aku akan merebut Manda kembali dari bajingan itu! Aku tidak akan pernah membiarkan dia mendapatkan apa yang dia mau. Manda akan selamanya menjadi milikku!" Matteo terus saja menyesap wine yang ada di tangannya.

Dia sama sekali tidak memperdulikan siapapun yang datang ke dalam kamarnya. Saat ini dia hanya menginginkan Kesendirian dan kesunyian untuk merenungkan jalan hidupnya yang terasa begitu berliku. Matteo sadar bahwa dirinya sudah melakukan banyak kesalahan sehingga membuat Manda menjadi ragu untuk percaya dengan cintanya dan memilih untuk menikahi Daniel yang telah dijodohkan dengannya sejak lama.

"Dulu aku tidak percaya tentang perjodohan itu. Aku tidak pernah menyangka kalau lelaki yang dijodohkan dengan Manda adalah Daniel Anderson yang selama ini selalu menjadi rival diperusahaanku. Sial!!" Matteo yang sudah mabuk berat kini sudah tidak mampu lagi untuk mengendalikan emosi dan juga perasaanya.

Panggilan Brina sekalipun tidak mampu mengalihkan Matteo yang masih ingin menghabiskan alkohol yang ada di kamarnya. Matteo benar-benar gila dan tak sanggup menahan kesedihan dihatinya. Dia benar-benar menyesal karena sudah bermain api di belakang kekasihnya yang dia cintai. Sekarang berbuntut kehilangan Manda untuk selamanya.

"Bodoh!" Matteo kemudian melemparkan gelas yang ada di tangannya lalu menangis sejadinya. Hatinya yang patah hati ternyata tidak bisa diobati oleh alkohol sebanyak apapun.

Hatinya sangat terluka dan dia tidak bisa menemukan jalan keluar dari luka itu. Matteo sampai tertidur di sofa yang ada di balkon kamarnya. Botol alkohol berceceran di lantai membuat Brina menjadi sedih melihat keadaan lelalki yang dia cintai.

Lelaki yang telah dia rebut dari saudara tirinya dengan segala cara. Brina bahkan tidak merasa takut atau gentar dalam menghadapi kritikan siapapun yang mengatakan dia sebagai seorang pelakor yang merebut tunangan saudara tirinya sendiri.

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu terus memikirkan wanita itu. Suatu saat nanti, aku pasti akan memiliki hatimu seutuhnya. Aku pasti akan membuatmu tidak menginginkan dia lagi!" Janji Brina dengan mata berbinar dan penuh dendam.

Brina sejak dulu memang selalu menganggap Manda sebagai saingan dirinya. Manda yang sejak kecil sudah kaya raya dan selalu mendapatkan apapun yang dia kau tanpa bekerja keras. Hal itu benar-benar membuat Brina merasa iri kepada hidup Manda yang beruntung dan banyak dicintai siapapun yang dekat dengannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status