Gaga tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan sekretarisnya, bahkan hampir setiap waktu dia melakukannya di kantor, disela-sela kesibukan mereka bekerja, kecuali jika Beryl tengah datang bulan.
Tidak ada orang kantor yang tahu soal hubungan spesial mereka, yang kini menjadi hubungan terlarang karena semua orang tahu jika Gaga sudah menikahi model cantik bernama Elena, sehingga Beryl pada akhirnya berubah status menjadi kekasih gelapnya Gaga."Oh! Shit! Kenapa tubuhmu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang!" seru Gaga sambil menghentak-hentakkan miliknya maju mundur dengan Beryl ada didepannya, Gaga melakukan manuver serangan dari belakang, sementara Beryl berpegangan pada meja kerja Gaga."Ah! Sayang, faster! I like it!" balas Beryl tidak kalah seru dengan Gaga. Wanita itu memang selalu bisa mengimbangi setiap gerakan Gaga dan sentuhan-sentuhan yang diberikan Gaga. Sepagi ini saja wanita cantik itu sudah mencapai klimaks nya sebanyak 2 kali."Almost there, Beryl! I love you!" Suara Gaga terdengar sangat menikmati kegiatan yang dia lakukan pagi itu, diruang kerjanya.Erangan silih berganti terdengar liar didalam ruangan itu, mengawali pagi mereka sebelum bergelut dengan rutinitas kantor."Ah, aku suka, sayang! Aku suka!" jerit BerylPagi itu mereka baru saja menyelesaikan 'sarapan pagi' mereka dengan diakhiri saling menyemburkan cairan kenikmatan mereka masing-masing, milik Gaga selalu bisa menghangatkan liang licin milik Beryl. Wanita itu sudah membersihkan diri di kamar pribadi milik Gaga yang ada diruangan itu, dan sudah kembali dengan pakaian kerjanya. Lingiere yang tadi dia kenakan sudah tidak berbentuk karena setiap kali bercinta pria itu selalu merusaknya, tidak sabar ingin segera menikmati setiap jengkal tubuh wanitanya, namun Beryl tetap memasukkan kedalam tasnya. Jika dibuang ditempat sampah akan bahaya ketika petugas kebersihan kantor sampai menemukannya. Gaga dan Beryl selama ini selalu bermain rapi jika di kantor."Bagaimana dengan akhir pekan ini, kita bisa pergi camping di hutan dekat kota?" Beryl mengusulkan."Sekarang ini musim hujan, mungkin tidak cocok untuk camping." Gaga menjawab tanpa melihat pada Beryl."Tapi aku ingin pergi bersamamu," sahut Beryl dengan pandangan padanya.Mendengar ini, Gaga berdiri dan menghampiri Beryl. Dia meraih tangan Beryl dan menarik dia ke dalam pelukannya."Kita bisa membuat acara lain. Yang penting, aku selalu ingin bersamamu." Gaga mengatakan dengan penuh cinta.Pintu ruangan kerja Gaga diketuk, dan ternyata cukup mengejutkan. Elena datang juga pagi itu menyusulnya kekantor sambil membawa tas berisi bekal makanan."Elena, apa kabar?" Beryl bertanya saat Elena memasuki ruangannya. Wanita itu tampak berusaha tenang ketika melihat istri sang bos tiba-tiba datang ke kantor."Baik-baik saja. Aku ingin bertemu dengan suamiku," kata Elena dengan senyum tipis, "Kebetulan ada titipan dari Mommy."Gaga merasa bingung dan gugup ketika melihat Elena menghadapinya. Dia berdiri dan mencoba bersikap tenang."Ada apa?" tanya Gaga"Mommy tadi titip untuk membawakan kamu sarapan karena kamu belum sempat sarapan pagi," jawab Elena sambil meletakkan tas berisi bekal makanan di meja kerja Gaga."Oh, terima kasih," kata Gaga"Aku pergi dulu, sekalian pamit. Hari ini aku ada pemotretan diluar kota selama 3 hari. Boleh kan?" tanya Elena"Tentu saja, kapan aku pernah melarangmu," jawab Gaga sambil tersenyum. Elena pergi, baginya justru menjadi sebuah kebahagiaan, "Yang penting kamu sudah pamit sama Mommy juga.""Mommy sudah aku pamitin, dan Bibi Brenda pasti akan menjaga dan melayani kebutuhan Mommy," kata ElenaWanita itu lalu meninggalkan ruangan Gaga begitu saja. Beryl yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan pasangan suami istri itu tampak merasa aneh."Bisa ya, kalian hidup layaknya disebuah panggung sandiwara," kata Beryl"Tentu saja bisa, Sayang. Aku dan Elena sudah memiliki kesepakatan bersama," balas Gaga, "Kami tidak akan ikut campur urusan kami masing-masing. Perkara diluar sana dia mau berhubungan dengan laki-laki lain aku juga tidak peduli, tapi dengan satu syarat. Tidak sampai diketahui publik, seperti halnya hubungan kita.""Uhm, dan aku selalu menjadi kekasih bayanganmu," kata Beryl, "Anehnya aku menikmatinya."."Sabar, sayang. Aku juga inginnya bersama kamu terus, tapi situasinya benar-benar sulit untuk saat ini," kata Gaga, "Nanti malam aku akan menginap di apartemen. Kamu dengar sendiri kan? Elena tidak pulang dalam tiga hari ke depan. Kita akan bercinta disetiap sudut ruangan apartemen.""Kamu mau menginap selama 3 hari juga?" tanya Beryl dengan nada tidak percaya."Tentu saja, aku tinggal bilang ke Mommy ada perjalanan bisnis keluar kota, beres!" jawab Gaga sambil mencium pipi wanita itu.Beryl hanya menghembuskan napas kasar, dia sudah membayangkan dia pulang kerja tidak akan bisa mengistirahatkan diri, pasti akan kembali dibuat lelah oleh pria kesayangannya itu, namun dia menikmatinya. Mereka lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.Gaga dan Beryl baru saja selesai menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor yang menumpuk. Ruangan itu menjadi sangat sunyi ketika tiba-tiba Gaga memandang Beryl dengan tatapan menyelidik."Gaga, kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Beryl, agak tidak nyaman dengan tatapan Gaga."Katakan, Beryl, apa kamu merasa bosan dengan hubungan kita?" tanya Gaga dengan raut wajah yang sedikit kesal.Beryl terlihat terkejut dengan pertanyaan itu, "Tidak, kan tidak. Aku senang dengan hubungan kita seperti ini," jawabnya sekenanya.Tapi sesungguhnya, Beryl merasa bosan dengan situasi terlarang ini, dia ingin Gaga memilih antara dia atau istrinya. Tapi dia ragu-ragu untuk mengungkapkannya pada Gaga karena dia tidak ingin situasi ini menjadi lebih rumit."Kamu bisa jujur padaku, Beryl. Aku bisa merasakan jika kamu mulai bosan dan lelah dengan situasi ini," tegas Gaga."Baiklah, aku mengaku. Aku benci menjadi kekasih gelapmu. Aku suka denganmu, Gaga, tapi aku tidak suka dengan situasi kita yang seperti ini. Aku ingin kamu memilih antara aku atau Elena," ucap Beryl perlahan.Gaga terdiam sejenak, kemudian mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Aku tahu ini sulit bagi kita berdua, Beryl. Tapi bersabarlah, aku akan mencari jalan keluar."Beryl sesungguhnya memang bosan dengan hubungan tersembunyinya, tapi cintanya pada Gaga begitu besar, belum lagi pria itu pandai sekali membuatnya terbuai, apalagi jika sudah di ranjang, sudah dipastikan Beryl hanya akan memohon untuk terus melakukan nikmatnya bercinta bersama Gaga. Beryl bahkan rela setiap hari menelan pil kontrasepsi demi supaya tidak hamil dulu, karena jika dia sampai hamil, bisa heboh di kantor.Beryl lalu keluar dari ruangan Gaga, hendak ke pantry untuk membuat kopi untuknya dan Gaga. Wanita itu melewati ruang kerja Farhan yang merupakan staf bagian keuangan di kantor Gaga. Terlihat pria itu masih asyik didepan laptopnya. Tapi langkah Beryl terhenti dibalik kaca yang gordennya tidak ditutup oleh Farhan."Kenapa dia membuka backdore perusahaan? Dia kan bagian keuangan, bukan bagian IT perusahaan?" tanya Beryl dalam hati.Wanita itu segera meninggalkan tempat itu, dan segera membuat kopi lalu membawanya ke ruangan Gaga. Gaga terlihat tengah berada di depan laptopnya."Minggir, sayang! Aku memeriksa sesuatu!" titah Beryl. Hanya Beryl tentu sekretaris yang berani memerintah bosnya sendiri."Ada apa?" tanya Gaga bingung. Pria itu lalu berdiri dan menyingkir dari kursinya, berganti Beryl duduk didepan laptopnya.Pria itu memandangi Beryl tengah membuka backdore perusahaan sambil menyeruput kopinya."Sudah aku duga." Beryl tampak memasang wajah kesal"Ada apa?" tanya Gaga. Gaga tahu, Beryl selain piawai sebagai seorang sekretaris, juga termasuk jago di bidang IT, bahkan dia sekarang saja tengah menyelesaikan S1 nya di bidang informatika."Ada ysng berusaha membobol keamanan perusahaan," jawab Beryl"Dari mana kamu tahu?" tanya Gaga. Pria itu jelas terkejut"Nanti kamu akan tahu, sayang. Yang penting, jangan terlalu gegabah," jawab BerylGaga langsung mencium puncak kepala wanita itu, "Kamu memang selalu bisa diandalkan, baik dikantor maupun di ranjang!""Selalu saja berujung pada ranjang, tidak bisakah sedikit disingkirkan kemesumanmu itu, sayang!" seru Beryl dengan nada jengkel"Tidak bisa, sayang. Salah sendiri kamu selalu membuatku berpikiran mesum," balas Gaga sambil terkekehSementara itu di ruangan lain, seorang pria tampak jengkel sendiri hingga nyaris memukul laptopnya."Sialan! Siapa yang berhasil mengetahui kegiatanku membobol backdore perusahaan!" umpatnya, "Padahal tinggal sedikit lagi!"Pria itu lalu mengemasi barang-barangnya, "Sebaiknya aku istirahat dulu. Bercinta dengan Elena bisa membuat moodku kembali nanti. Aku datang, sayang!"Siang itu, Gaga baru saja selesai melakukan rapat staf dengan ditemani Beryl. Keduanya lalu sama-sama duduk di sofa yang ada diruang kerja Gaga. Gaga tengah ingin bermanja dipelukan wanita cantik itu, tapi Beryl menolak. Apalagi Beryl tengah memangku laptopnya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Gaga"Tunggu sebentar, Sayang. Aku sedang mengecek sesuatu," jawab Beryl"Pekerjaan sudah selesai, kenapa kamu masih saja sibuk dengan laptopmu?" tanya Gaga sambil mengerucutkan bibirnya"Karena ini lebih penting dari godaanmu," jawab Beryl dengan tanpa memandang wajah pria yang dia cintai itu. Matanya tetap tertuju pada laptopnya.Gaga akhirnya memposisikan duduknya kembali menjadi tegak, agak kesal karena wanita kesayangannya itu justru sibuk dengan pekerjaannya sendiri."Lihat ini!" seru Beryl sambil menunjukkan layar laptopnya. Yang dilihat Gaga hanya semacam kode-kode yang tidak dia pahami."Apanya yang dilihat?" tanya Gaga, tidak mengerti, "Kalau kamu menunjukkan aku angka-angka profit keuanga
Gaga mempercepat langkah kakinya, koridor rumah sakit serasa seperti lorong kematian untuknya. Semalam Brenda memberiakan kabar jika mamanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Tetapi Gaga terlalu pulas tidur dipelukan Beryl, sehingga dia mengabaikan pesan penting dari Brenda.ICU adalah ruang yang dituju Gaga saat ini, karena Cecilia harus dirawat intensif disana. Elena dan ibunya juga terlihat sudah ada disana. "Kamu sudah pulang?" tanya Gaga agak heran, kenapa Elena lebih cepat sampai dibanding dirinya. Pria itu mengecup kening Elena, hanya untuk basa-basi didepan mertuanya."Kebetulan masih ada penerbangan malam," jawab Elena"Bagaimana Mommy?" tanya Gaga"Masih sama seperti seperti malam, Tuan," jawab Brenda, "Kata dokter memang orang dengan riwayat stroke bisa saja terjadi serangan jantung mendadak."Gaga lalu masuk kedalam ruang perawatan Mommynya, terlihat wanita tua itu sudah dipasang berbagai macam alat."Mom, kenapa Mommy seperti ini lagi?" tanya Gaga sambil mencium
Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi."Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini."Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk meng
“Akh…..” terdengar desahan panjang keluar dari bibir mungil si pemilik tubuh seksi dan menggairahkan, tubuhnya juga menggeliat dasyat.Bagaimana tidak mendesah panjang, ketika bibir seorang pria tengah menyesap dan mengulum puncak pink salah satu gundukan kenyal miliknya, sedangkan sebuah tangan kekar tengah meremas-remas gundukan miliknya yang satunya. Dua buah gundukan nan kenyal itu telah dikuasai pria tampan yang sudah sejak setengah jam yang lalu sepertinya tidak ada capeknya untuk menyesap, menjilat dan mengulum. Seolah-olah menemukan. Air kehidupan yang selama ini tidak pernah dia temukan dalam perjalanan panjangnya.Lelaki tampan itu tersenyum dengan sangat manis, kemudian mendekatkan wajahnya pada wanita itu lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut, dan detik selanjutnya sang wanita merasakan tubuhnya melayang bersamaan dengan suara petir diluar sana, diiringi hujan deras, membuat suasana semakin mendukung dua anak manusia untuk saling beradu peluh di ranjang.Beryl Jovank
Beryl hanya tersenyum, tubuhnya tengah merasakan hunjaman otot berurat itu didalam palung lembahnya yang paling dalam, dan kali keempat Beryl mencapai klimaksnya diatas tubuh Gaga.“Lanjutkan!” seru Gaga, “Baru setengah jalan waktunya. Aku belum puas kalau kamu benar-benar belum klimaks sampai 10 kali, Sayang."Beryl berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan akhirnya kembali menggenjot Gaga dari atas, membuat Gaga sendiri berteriak pelan setiap kali merasakan tongkat beruratnya menyentuh bagian terdalam milik Beryl, seperti diremas-remas nikmat rasanya. Sebenarnya dia sudah lelah, tetapi kenikmatan mengalahkan segalanya, dia selalu ingin dan ingin lagi, seolah bercinta tidak pernah membuatnya puas, sedangkan Gaga. Pria yang memiliki kekuatan besar untuk bercinta sampai semalaman itu sepertinya selalu menginginkan dirinya klimaks berkali-kali dahulu baru dirinya puas.Kamar hotel kelas suite room menjadi saksi bisu percintaan mereka, percintaan yang dilakukan tanpa ada ikatan sam
1 tahun yang lalu..."Mom, aku belum ingin menikah! Mommy tahu kan aku masih ingin berkarir!" seru Gaga, sambil menatap sebal pada wanita yang sudah berusia 50 tahunan dihadapannya itu."Mau sampai kapan kamu menunda? Usiamu sudah 27 tahun dan kamu belum menikah. Mommy hanya ingin kamu bahagia sebelum Mommy menutup mata, sayang. Dan Elena adalah gadis yang tepat untuk kamu. Menikah tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan karirmu!""Belum 30 tahun, Mom. Aku masih muda," elak Gaga lagi, "Diluar sana banyak pria yang baru menikah setelah umur 40 tahun.""Mommy tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah dengan Elena," balas wanita itu, "Wanita itu cantik dan cerdas, seksi lagi. Kamu pasti menyukainya! Mommy hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat untuk anak laki-laki Mommy."Wanita itu, Cecilia Dirgantara, adalah mommynya Gaga. Wanita itulah yang menginginkan Gaga menikah dengan Elena, anak dari sahabatnya yang bernama Wilona. Wilona sebenarnya hanyalah orang biasa, namun memang mer
Gaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya."Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya."Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu."Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum"Aku ke kamar dulu," kata GagaPria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didal