Siang itu, Gaga baru saja selesai melakukan rapat staf dengan ditemani Beryl. Keduanya lalu sama-sama duduk di sofa yang ada diruang kerja Gaga. Gaga tengah ingin bermanja dipelukan wanita cantik itu, tapi Beryl menolak. Apalagi Beryl tengah memangku laptopnya.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Gaga"Tunggu sebentar, Sayang. Aku sedang mengecek sesuatu," jawab Beryl"Pekerjaan sudah selesai, kenapa kamu masih saja sibuk dengan laptopmu?" tanya Gaga sambil mengerucutkan bibirnya"Karena ini lebih penting dari godaanmu," jawab Beryl dengan tanpa memandang wajah pria yang dia cintai itu. Matanya tetap tertuju pada laptopnya.Gaga akhirnya memposisikan duduknya kembali menjadi tegak, agak kesal karena wanita kesayangannya itu justru sibuk dengan pekerjaannya sendiri."Lihat ini!" seru Beryl sambil menunjukkan layar laptopnya. Yang dilihat Gaga hanya semacam kode-kode yang tidak dia pahami."Apanya yang dilihat?" tanya Gaga, tidak mengerti, "Kalau kamu menunjukkan aku angka-angka profit keuangan perusahaan aku paham. Ini hanya angka-angka rumit dan seperti konfigurasi-konfigurasi yang aku nggak jelas maksudnya apa.""Seminggu terakhir ini perusahaan oleh Malware," jawab Beryl"Apa itu malware? Aku sedikit tahu saja soal itu," kata Gaga"Malware (Malicious Software) merupakan sebuah program yang dirancang bertujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer." Beryl menjelaskan, "Data perusahaan sedang tidak aman, sepertinya penyusup mengincar aset perusahaan.""Dari mana kamu tahu? Dan siapa pelakunya?" tanya Gaga. Kali ini dia tampak berwajah serius"Aku tidak bisa menebak pelakunya siapa, tapi yang jelas dia adalah orang yang tahu seluk beluk perusahaan ini. Tentu saja bukan ornag IT perusahaan kita, karena jika itu orang IT maka mereka sama saja bunuh diri," jawab Beryl, "Sejauh ini IT perusahaan semuanya bisa dipercaya karena mereka juga dibawah perusahaan mereka sendiri, jika sampai mereka melakukan itu, maka itu akan merusak reputasi perusahaan mereka sendiri dan akan berdampak pada ketidakpercayaan perusahaan pengguna jasa IT mereka.""Jadi, siapa pelakunya?" tanya Gaga, "Diperusahaan ini selain orang IT dan kamu yang tahu masalah seperti ini hanya kamu.""Kamu harus selidiki, sayang. Aku yakin ini pasti ulah orang dalam dengan motif tertentu," jawab Beryl"Kamu mencurigai seseorang?" tanya Gaga"Iya, tapi nggak punya bukti cukup kuat. Karena ini baru dugaanku saja," jawab Beryl, "Aku harap kamu jangan gegabah dalam bertindak. Selidiki dulu saja motifnya apa.""Siapa orang itu?" tanya Gaga"Farhan," jawab Beryl, "Waktu itu, ketika aku hendak ke pantry untuk membuat kopi, tanpa sengaja aku melihatnya tengah didepan laptop dan tengah mengutak-atik data di laptopnya."Gaga terdiam, setahu Gaga, reputasi Farhan selama ini sebagai bagian departemen keuangan diperusahaannya bagus, tidak ada masalah dan selalu jujur. Bagaimana bisa Farhan melakukan itu? Lalu apa motifnya?"Aku akan segera selidiki masalah ini, yang penting kamu selalu memantau data keamanan perusahaan. Lalu, apakah sekarang sudah aman?" tanya Gaga sambil menatap wanita itu dengan tatapan menggemaskan."Sudah aku amankan," jawab Beryl"Pulang, Yuk!" ajak Gaga"Masih terlalu sore," balas Beryl"Ah, sayang, aku ingin bercinta denganmu, hanya kamu obat lelahku," rengek GagaBeryl hanya bisa memandang langit-langit ruang kerja Gaga dengan tatapan sebal, selalu saja pria itu ujung-ujungnya urusan ranjang. Tapi Beryl juga menikmatinya, seolah setiap sentuhan yang diberikan Gaga adalah candu untuknya."Tapi, aku sedang ingin suasana berbeda, sayang," bisik Beryl"Oh, tentu, sayang. Kamu ingin apa?" tanya Gaga"Bercinta di meja kerjamu," jawab Beryl sambil menunjuk ke meja kerja Gaga. Ini bukan kali pertama mereka bercinta di meja kerja itu, sudah tidak terhitung lagi, tapi Beryl sudah beberapa waktu ini tidak merasakannya sensasi bercinta diatas meja kerja."Sesuai permintaan, sayang!" seru Gaga yang langsung mengangkat tubuh Beryl dan mendudukkan di meja kerjanya.Mendudukkan Beryl dimeja kerjanya membuat posisi kepala Beryl sedikit lebih tinggi dari kepala Gaga, sehingga wanita itu dengan mudah melumat bibir seksi pria tampan itu, dan menguntungkan Gaga karena dengan mudah pria itu sudah melucuti pakaian kerja Beryl."Kamu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang," bisik Gaga ditelinga Beryl, memberikan sensasi getaran tersendiri, "Akan aku buat kamu memohon menjerit dan memohon lagi, sayang."Tidak menunggu waktu lama, Gaga sudah bermain dibawah sana disertai erangan-erangan dasyat dari mulut Beryl, dan kemudian dilanjutkan hunjaman-hunjaman keras yang menohok bagian terdalam milik Beryl, membuat wanita itu benar-benar menjerit dan mendesah silih berganti, hingga lolongan panjang terdengar diantara keduanya. Mencapai nikmat secara bersamaan dalam sebuah keintiman adalah sensasi tersendiri bagi mereka.Hari semakin larut malam, Beryl segera merapikan pakaiannya, dan Gaga juga melakukan hal yang sama. Mereka kemudian keluar dari kantor secara bersamaan dengan kondisi kantor sudah sepi karena karyawan sudah pulang.Sebelum tiba di apartemen, mereka menyempatkan mampir cafe untuk makan malam, dan seperti biasa keduanya memilih duduk dipojokan supaya tidak terlihat orang banyak, karena bisa saja salah satu rekan bisnis Gaga atau mungkin teman Beryl ada yang melihat mereka tengah jalan berdua. Memang sudah bukan hal luar biasa lagi ketika seorang bos jalan dengan sekretarisnya dengan alasan pekerjaan."Sayang, aku punya satu permintaan jika kamu mau?" tanya Gaga"Apa?""Hentikan minum pil KBnya," kata Gaga"Hah!? Yang benar saja, aku bisa hamil," protes Beryl"Ujung dari sebuah hubungan adalah memiliki anak bukan? Dan aku ingin kamu punya anak, kita menikah saja, tapi statusmu sementara waktu ini adalah istri keduaku," kata Gaga, "Aku ada niatan untuk mengatakan pada Elena kalau aku ingin menikah lagi. Dia tidak akan keberatan pastinya.""Kamu yakin Elena tidak keberatan?" tanya BerylGaga menganggukkan kepala yakin, sepertinya Gaga sudah lelah melakukan hubungan secara sembunyi-sembunyi dibalik istrinya, toh istrinya selama ini hanyalah istri diatas kertas, jadi mau melakukan apa saja tentu Elena tidak akan peduli."Bagaimana aku mengatakan ke ayahmu bahwa aku akan melamar putrinya?" tanya Gaga"Sayang, kamu kan tahu, aku sudah tidak punya ayah," jawab Beryl"Astaga! Aku lupa, maaf," kata Gaga dengan cepat. Gaga tahu jika Beryl hanya memiliki seorang ibu dan adik laki-laki yang sedang kuliah saja."Ibu pasti tidak akan setuju kalau aku akan menikah dengan pria sudah beristri," kata Beryl, "Satu-satunya orang yang bisa jadi wali nikahku hanyalah adikku.""Apakah kira-kira adikmu setuju?" tanya Gaga"Dia pasti akan mau-mau saja kalau sogokannya tepat," jawab Beryl, "Tapi aku mana kuat memenuhi keinginannya. Membiayai kuliahnya saja aku selama ini sudah cukup berat. Tapi aku ingin dia selesai kuliah dan bekerja supaya bisa membahagiakan Ibu.""Memangnya apa yang diinginkan adikmu?" tanya Gaga"Motoe sport terbaru," jawab Beryl. Wanita itu tentu saja tidak mau dibilang materialistis karena permintaan yang tidak masuk akal. Takut Gaga berubah pikiran juga, karena tahunya dia cinta sama Gaga karena uangnya."Oke, akan aku belikan. Kuliahnya mulai sekarang aku yang tanggung!" seru Gaga"Tapi-""Nggak ada tapi, kamu tinggal bilang saja apa keinginanmu maka aku akan memenuhi," potong GagaBeryl hanya bisa pasrah jika sudah seperti ini, uang memang bisa menyelesaikan segala masalah. Mereka lalu keluar dari cafe karena makanan yang mereka pesan sudah habis, tetapi mata Beryl menangkap sesuatu yang ganjil ketika melihat bagian pojok lain cafe itu sambil menunggu Gaga membayar bill makanan yang sudah mereka habiskan."Elena bukannya keluar kota? Kenapa ada disini? Sedang ngobrol dengan siapa?" tanya Beryl dalam hati, wanita itu tidak bisa melihat siapa pria yang menjadi lawan bicara Elena karena posisinya memunggungi Beryl."Ayo, sayang! Kita pulang!" Gaga menarik lengan Beryl begitu saja, dan Beryl mengikuti langkah Gaga sambil mata tetap melotot kearah meja dimana Elena tengah duduk dengan seseorang."Tim IT perusahaan suamimu benar-benar handal, berkali-kali aku mencoba membobolnya, selalu gagal," kata Farhan dengan nada lesu"Masih bisa dicoba lagi, sayang," balas Elena, "Atau kita jalankan juga cara konvensional?""Cara itu terlalu berisiko. Cara aku sebenarnya yang aman, tapi kalau mau dicoba tidak masalah, memangnya kamu mau apa, sayang?" tanya Farhan"Merayunya dan membuatnya lupa, sehingga tanda tangannya ada di atas materai sebuah surat pernyataan yang sudah aku buat," jawab Elena sambil tersenyum"Kamu mau tidur dengan dia?" Seketika pria itu cemburu"Tentu saja tidak, lihat saja nanti caraku, kamu tinggal terima beres," jawab Elena sambil tersenyum licikGaga mempercepat langkah kakinya, koridor rumah sakit serasa seperti lorong kematian untuknya. Semalam Brenda memberiakan kabar jika mamanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Tetapi Gaga terlalu pulas tidur dipelukan Beryl, sehingga dia mengabaikan pesan penting dari Brenda.ICU adalah ruang yang dituju Gaga saat ini, karena Cecilia harus dirawat intensif disana. Elena dan ibunya juga terlihat sudah ada disana. "Kamu sudah pulang?" tanya Gaga agak heran, kenapa Elena lebih cepat sampai dibanding dirinya. Pria itu mengecup kening Elena, hanya untuk basa-basi didepan mertuanya."Kebetulan masih ada penerbangan malam," jawab Elena"Bagaimana Mommy?" tanya Gaga"Masih sama seperti seperti malam, Tuan," jawab Brenda, "Kata dokter memang orang dengan riwayat stroke bisa saja terjadi serangan jantung mendadak."Gaga lalu masuk kedalam ruang perawatan Mommynya, terlihat wanita tua itu sudah dipasang berbagai macam alat."Mom, kenapa Mommy seperti ini lagi?" tanya Gaga sambil mencium
Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi."Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini."Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk meng
“Akh…..” terdengar desahan panjang keluar dari bibir mungil si pemilik tubuh seksi dan menggairahkan, tubuhnya juga menggeliat dasyat.Bagaimana tidak mendesah panjang, ketika bibir seorang pria tengah menyesap dan mengulum puncak pink salah satu gundukan kenyal miliknya, sedangkan sebuah tangan kekar tengah meremas-remas gundukan miliknya yang satunya. Dua buah gundukan nan kenyal itu telah dikuasai pria tampan yang sudah sejak setengah jam yang lalu sepertinya tidak ada capeknya untuk menyesap, menjilat dan mengulum. Seolah-olah menemukan. Air kehidupan yang selama ini tidak pernah dia temukan dalam perjalanan panjangnya.Lelaki tampan itu tersenyum dengan sangat manis, kemudian mendekatkan wajahnya pada wanita itu lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut, dan detik selanjutnya sang wanita merasakan tubuhnya melayang bersamaan dengan suara petir diluar sana, diiringi hujan deras, membuat suasana semakin mendukung dua anak manusia untuk saling beradu peluh di ranjang.Beryl Jovank
Beryl hanya tersenyum, tubuhnya tengah merasakan hunjaman otot berurat itu didalam palung lembahnya yang paling dalam, dan kali keempat Beryl mencapai klimaksnya diatas tubuh Gaga.“Lanjutkan!” seru Gaga, “Baru setengah jalan waktunya. Aku belum puas kalau kamu benar-benar belum klimaks sampai 10 kali, Sayang."Beryl berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan akhirnya kembali menggenjot Gaga dari atas, membuat Gaga sendiri berteriak pelan setiap kali merasakan tongkat beruratnya menyentuh bagian terdalam milik Beryl, seperti diremas-remas nikmat rasanya. Sebenarnya dia sudah lelah, tetapi kenikmatan mengalahkan segalanya, dia selalu ingin dan ingin lagi, seolah bercinta tidak pernah membuatnya puas, sedangkan Gaga. Pria yang memiliki kekuatan besar untuk bercinta sampai semalaman itu sepertinya selalu menginginkan dirinya klimaks berkali-kali dahulu baru dirinya puas.Kamar hotel kelas suite room menjadi saksi bisu percintaan mereka, percintaan yang dilakukan tanpa ada ikatan sam
1 tahun yang lalu..."Mom, aku belum ingin menikah! Mommy tahu kan aku masih ingin berkarir!" seru Gaga, sambil menatap sebal pada wanita yang sudah berusia 50 tahunan dihadapannya itu."Mau sampai kapan kamu menunda? Usiamu sudah 27 tahun dan kamu belum menikah. Mommy hanya ingin kamu bahagia sebelum Mommy menutup mata, sayang. Dan Elena adalah gadis yang tepat untuk kamu. Menikah tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan karirmu!""Belum 30 tahun, Mom. Aku masih muda," elak Gaga lagi, "Diluar sana banyak pria yang baru menikah setelah umur 40 tahun.""Mommy tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah dengan Elena," balas wanita itu, "Wanita itu cantik dan cerdas, seksi lagi. Kamu pasti menyukainya! Mommy hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat untuk anak laki-laki Mommy."Wanita itu, Cecilia Dirgantara, adalah mommynya Gaga. Wanita itulah yang menginginkan Gaga menikah dengan Elena, anak dari sahabatnya yang bernama Wilona. Wilona sebenarnya hanyalah orang biasa, namun memang mer
Gaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya."Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya."Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu."Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum"Aku ke kamar dulu," kata GagaPria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didal
Gaga tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan sekretarisnya, bahkan hampir setiap waktu dia melakukannya di kantor, disela-sela kesibukan mereka bekerja, kecuali jika Beryl tengah datang bulan.Tidak ada orang kantor yang tahu soal hubungan spesial mereka, yang kini menjadi hubungan terlarang karena semua orang tahu jika Gaga sudah menikahi model cantik bernama Elena, sehingga Beryl pada akhirnya berubah status menjadi kekasih gelapnya Gaga."Oh! Shit! Kenapa tubuhmu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang!" seru Gaga sambil menghentak-hentakkan miliknya maju mundur dengan Beryl ada didepannya, Gaga melakukan manuver serangan dari belakang, sementara Beryl berpegangan pada meja kerja Gaga."Ah! Sayang, faster! I like it!" balas Beryl tidak kalah seru dengan Gaga. Wanita itu memang selalu bisa mengimbangi setiap gerakan Gaga dan sentuhan-sentuhan yang diberikan Gaga. Sepagi ini saja wanita cantik itu sudah mencapai klimaks nya sebanyak 2 kali."Almost there