Share

4. Sarapan Pagi

Gaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya.

"Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya.

"Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu.

"Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum

"Aku ke kamar dulu," kata Gaga

Pria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.

Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didalam kamar juga, seperti biasa, wanita itu tampak lebih suka didepan meja rias ketimbang mengurus suaminya yang baru pulang dari urusan kerjanya.

"Apakah selama aku tinggal Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga

"Mommy semakni sehat, asal kita tetap menjaga sandiwara kita dengan baik," jawab Elena sambil tersenyum, "Paling tidak kamu masih bisa menunjukkan sikap seperti tadi, itu sudah cukup membuat Mommy bahagia."

"Apakah kamu juga pergi selama aku pergi?" tanya Gaga

"Bukankah kamu tidak perlu harus tahu semua urusan pribadiku?" tanya Elena balik.

"Aku hanya bertanya saja, kalau kamu pergi pun aku tidak masalah, kamu bebas melakukan apapun diluar sana, asal kamu bisa menjaga nama baik keluarga, orang tahunya kamu adalah menantu keluarga Dirgantara," jawab Gaga

"Tenang saja, soal itu aku pasti akan selalu menjaganya," jawab Elena

"Tolong bongkarkan koperku, ada oleh-oleh untukmu, semoga kamu suka," kata Gaga yang kemudian keluar menuju balkon kamarnya. Seperti biasa merokok dan ngopi, menghabiskan waktu bersama wanita itu didalam kamar membuatnya jenuh.

Elena membongkar koper Gaga, seperti biasa, Gaga sudah menyendirikan antara pakaian kotor dan pakaian bersihnya, sehingga Elena hanya tinggal memasukkan ke keranjang pakaian kotor, dan mengembalikan pakaian bersih ke dalam lemari lagi.

Terlihat ada sebuah tas dan sepasang sepatu dari brand ternama, membuat mata Elena seketika berbinar. Wanita mana tidak berbinar mendapatkan oleh-oleh barang branded dengan harga fantastis.

"Gaga! Terima kasih oleh-olehnya!" teriak Elena

Gaga mendengarnya, dan hanya menganggukkan kepala saja, posisi pria itu memunggungi Elena yang masih membereskan isi koper Gaga.

Gaga ternyata asyik chatting dengan Beryl. Wanita itu juga baru saja tiba diapartemennya, lebih tepatnya apartemen milik Gaga. Sejak Beryl resmi menjadi kekasihnya lalu berubah status menjadi kekasih gelapnya, Gaga sudah meminta Beryl pindah dari kos-kosannya dan tinggal di salah satu apartemen Gaga.

[Kamu sudah mandi?] tanya Gaga

[Sudah, sayang.] balas Beryl

[Pap lagi pakai handuk, dong!] ketik Gaga

Tak lama kemudian sebuah foto terkirim ke layar chat Gaga, foto Beryl hanya mengenakan handuk putih saja, rambutnya masih terlihat basah.

[Besok kekantor lebih pagi, jangan pakai hotpant dulu, aku ingin sarapan!] ketik Gaga.

Beryl tentu tahu apa maksudnya sang bos sekaligus kekasihnya itu. Bercinta di kantor pagi-pagi adalah sarapan bagi Gaga.

[Apakah Elena suka dengan oleh-oleh yang aku pilihkan?] tanya Beryl

[Dia selalu suka apapun yang kamu pilihkan. Asalkan barang mahal dan dari branded terkenal,] balas Gaga lalu menambahkan emoticon tertawa.

Chat dihentikan karena sudah waktunya makan malam, pasangan suami istri diatas kertas itu lalu keluar dari kamar mereka dan makan bersama Cecilia. Cecilia tampak sangat bahagia melihat anak dan menantunya terlihat harmonis, padahal selama ini mereka berdua justru hidup layaknya manusia tanpa ikatan. Hanya terlihat harmonis ketika didepan Cecilia, namun dibelakang Cecilia, keduanya tampak liar bersama pasangan gelap masing-masing.

"Kalian kapan akan merencanakan punya momongan?" Pertanyaan Cecilia malam itu membuat Gaga rasanya sulit untuk menelan makanannya, sedangkan Elena tampak memandang Gaga dengan tatapan kikuk.

Bagaimana memikirkan momongan, sedangkan mereka berdua saja belum pernah melakukan hubungan suami istri sama sekali, yang ada juga hubungan panas dengan kekasih mereka masing-masing. Anak? Tentu jauh dari pikiran mereka saat ini.

"Mommy sabar, dong!" jawab Gaga, "Pernikahan kami juga baru jalan 1 tahun ini."

"Tapi anak temen Mommy ada yang langsung hamil," kata Cecilia

"Mungkin itu udah nabung dulu kali," balas Gaga, "Lagipula Elena masih cemerlang karirnya di dunia model. Sayang kalau ditinggalkan."

"Elena kan bisa berhenti jadi model. Memangnya kamu kurang memberikan uang bulanan sampai-sampai Elena masih harus bekerja jadi model?" tanya Cecilia

"Ehm, Mom. Bukan gitu, tapi aku masih terikat kontrak dengan beberapa perusahaan, sebelum aku menikah dengan Mas Gaga, aku sudah terikat kontrak kontrak dengan mereka," jawab Elena.

"Tuh! Mommy dengar sendiri kan!? Pekerjaan apapun harus dilakukan secara profesional. Sudah terikat kontrak kerja ya harus diselesaikan sesuai perjanjian dahulu," kata Gaga

"Tapi kamu sudah tidak terima kontrak kerja apapun kan setelah menikah dengan Gaga?" tanya Cecilia

Elena menggelengkan kepala, "Nggak, Mom."

"Baguslah, setelah itu kalian harus program hamil. Umur kamu sudah 27 tahun, Gaga!" seru Cecilia

"Belum 30 tahun, Mom. Teman-temanku bahkan banyak yang belum menikah," balas Gaga, mulai kesal jika dudah disinggung soal umur. Baginya sebagai seorang pria, masih terlalu muda untuk memikirkan anak.

Elena bahkan lebih tidak memikirkannya lagi, bisa habis karirnya jika dia sampai hamil. Membayangkan wanita hamil yang badannya akan melebar ke kanan dan ke kiri saja sudah membuatnya ingin menangis, apalagi jika benar-benar hamil.

"Aku bahkan lebih ingin Beryl yang hamil anakku," kata Gaga dalam hati

"Hamil? Nggak dulu, ah! Hamil itu nanti jika sudah jadi istrinya Mas Farhan saja!" gerutu Elena dalam hati, "Aku harap Mas Farhan juga bia segera memanipulasi data kantor. Supaya aku juga segera lepas dari pria menyebalkan ini, bagus lagi kalau mertua cerewet ini segera mati saja."

Setelah selesai makan, keduanya lalu masuk ke dalam kamar. Seperti biasa Gaga lebih memilih tidur di sofa yang bisa dirubah menjadi kasur, dan Elena tidur sendirian di ranjang besar milik Gaga. Keduanya asyik dengan gawai masing-masing. Gaga adyuk chat dengan Beryl, sedangkan Elena asyik chat dengan Farhan.

[Mas, kapan kamu bisa mulai memanipulasi data Gaga?] tanya Elena memulai chatnya.

[Sabar, sayang. Database perusahaan kan rumit untuk di jebol.] Farhan membalas chat

[Aku akan mencari surat-surat penting perusahaan, tapi sepertinya tidak disimpan di rumah ini.]

[Tentu saja tidak akan ada dirumah itu! Gaga itu cerdas! Dia pasti menyimpannya disuatu tempat yang tidak diketahui orang lain selain asisten kepercayaannya.]

[Memang siapa asisten kepercayaannya?]

[Setahuku hanya Beryl. Dia asisten sekaligus asisten pribadi Gaga.]

Farhan masih kembali mengetik

[Tidak usah memikirkan itu, sekarang tidurlah! Besok kamu ada pemotretan hingga sore kan?]

Akhirnya chat diakhiri diantara keduanya, Elena memilih tidur sambil memeluk guling, sementara Gaga sudah terlelap sedari tadi. Esok harinya, Gaga sudah bersiap pagi-pagi sekali ke kantor, dan tidak ikut sarapan bersama Cecilia dan Elena.

Tiba di ruang kerjanya, pemandangan menakjubkan sudah ada didepan mata, Gaga langsung mengunci pintu ruang kerjanya supaya tidak sembarang orang bisa masuk.

Seorang wanita tengah duduk di meja kerja Gaga dengan gaya sensualnya, kaki dibuat saling bertumpu satu sama lain, sehingga dengan lingiere hitam yang ia kenakan, memperlihatkan bagian dalam mulusnya.

"Ah! Kamu membuatku menjadi semangat untuk bekerja pagi ini, sayang!" teriak Gaga sambil mengendurkan dasinya lalu melangkah mendekati meja kerjanya, dimana wanita cantik itu duduk dengan posisi menantang. Bukan dengan pakaian kerjanya, melainkan dengan lingiere yang biasa ia kenakan ketika akan bercinta dengna Gaga.

"Sarapan pagi sudah siap, Tuan Muda," kata wanita itu dengan suara begitu sensual, "Menu sarapan paginya apakah masih kurang menarik?"

"Oh, I Like it, Baby!" Gaga langsung melumat bibir tipis itu, "Aku siap menyantap sarapan pagiku."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status