Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi.
"Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini."Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk mengurus pekerjaannya seperti biasa, dan tentu saja bertemu dengan Beryl.Pagi itu suasana kantor sudah ramai seperti biasanya, Gaga jarang datang terlambat, sehingga beberapa karyawan cukup heran melihat Gaga yang datang terlambat.Beryl tampak tengah membenahi beberapa tumpukan berkas di mejanya."Beryl, keruanganku segera!" perintah Gaga seperti biasa, layaknya Bos memanggil sekretarisnya"Baik, Pak," balas BerylSelama ini mereka memang selalu pintar bermain sandiwara, didepan karyawan yang lain, Gaga dan Beryl layaknya bos dan sekretaris pada umumnya.Gaga segera masuk ke ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya, sebentar kemudian Beryl masuk dengan membawa beberapa tumpukan map, lalu ia letakkan dimeja Gaga.Biasanya Beryl akan langsung duduk dipangkuan Gaga, tapi entah kenapa kali ini tidak dia lakukan."Hei, ada apa, sayang!?" tanya Gaga sambil memandang sekretaris sekaligus kekasih gelapnya itu, lalu pria itu berdiri dan menghampiri Beryl, lalu mengecup bibir manis aroma strawberry itu, namun Beryl tidak menyambut ciuman Gaga seperti biasanya."Ada masalah?" tanya Gaga sambil menarik pinggang wanita itu hingga mereka dalam posisi saling berhadapan, dengan tubuh Gaga bersandar di meja kerjanya untuk menahan berat tubuh Beryl yang tidak seberapa menurutnya."Semalam, berapa ronde?" Akhirnya wanita itu membuka suara, terpancar jelas diwajahnya ada cemburu yang membara, membuat Gaga tersenyum."Hanya satu kali, sayang. Aku tidak bisa melakukannya lagi setelah pelepasan pertama dengannya, aku tidak ada hasrat seperti dengan dirimu yang bisa berkali-kali," jawab Gaga sambil mengusap lembut pipi wanita cantik itu, "Kamu tahu apa yang membuat aku setelah ini tidak akan pernah melakukannya lagi dengan dia?"Beryl menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu," Tidak tahu.""Aku bukan pria pertama yang menggagahinya, tidak seperti kamu, ysng benar-benar menyerahkan padaku," kata Gaga, "Aku sudah bisa menebak sebelumnya, apalagi dia seorang model.""Dan kami kecewa? Bukankah dia juga tidak mendapatkan tubuhmu untuk yang pertama kali juga, karena orang yang pertama kali adalah aku, apa bedanya?" tanya Beryl"Dia berani menikah denganku, seharusnya dia tahu batas," jawab Gaga"Kenapa semua laki-laki diciptakan egois?" tanya Beryl, "Kamu bukan pertama untuknya begitu juga sebaliknya, adil bukan?""Sepertinya wanitaku sedang dalam mode tidak enak ini, PMS?" tanya Gaga sambil mencubit gemas hidung Beryl"Tidak, menstruasiku kan baru selesai seminggu yang lalu, masa lupa," jawab Beryl"Sayang, please kamu sudah mengerti posisi aku kan?" tanya Gaga, pria itu tahu wanitanya tengah cemburu."Iya aku tahu, aku hanya tidak rela kamu tidur dengan dia, itu saja," jawab Beryl"Hanya sekali ini saja, sayang. Setelah ini tidak lagi, aku mau lihat hanya dengan sekali main saja akan hamil tidak," kata Gaga, "Bagaimana dengan permintaanku? Apakah kamu sudah tidak minum pil kontrasepsi lagi?""Aku belum menghentikannya, aku sudah putuskan untuk tetap KB sampai anakmu lahir dan kamu benar-benar berpisah dari Elena," balas Beryl, "Kamu tidak keberatan kan?"Gaga bukanlah orang yang selalu memaksakan kehendak, dia selalu mau menjadi pendengar dan mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil Beryl."Kamu pasti takut kalau kamu hamil, Elena juga hamil, aku akan menjadi lebih perhatian ke Elena?" tanya GagaBeryl menganggukkan kepala saja, pemikiran yang realistis bagi seorang wanita yang statusnya saat ini hanyalah wanita simpanan saja, bisa saja Gaga berbalik perasaannya menjadi lebih sayang pada Elena setelah wanita yang masih sah menjadi istrinya itu hamil."Oke, aku paham. Tidak apa-apa," kata Gaga sambil mencium kening wanita itu, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku menyayangimu lebih dari apapun.""Aku percaya kalau soal itu, hanya aku takut saja," balas Beryl, merasa tidak enak hati, Gaga selalu menuruti permintaannya."Sayang, aku tidak apa-apa. Aku hargai keputusanmu, karena kamu sendiri juga tidak mau dinikah siri, kamu maunya sah menjadi istriku kelak. Akan aku turuti, tapi nanti jika semua sudah selesai," kata Gaga berusaha meyakinkan Beryl.Keduanya saling terdiam dalam pikiran masing-masing, Gaga paham kegundahan hati wanita cantik itu, bukan tidak mungkin hatinya tiba-tiba berbalik menjadi menyayangi Elena setelah ada anak didalam perut Elena nanti, tapi untuk saat ini Gaga tidak pernah mau berpikir terlalu jauh. Kecewa karena dia mendapatkan istri yang sudah tidak virgin saja sudah menjadi pemikiran sendiri, berbeda jika Elena sejak awal mau jujur, tentu Gaga juga akan menerimanya.Sementara Beryl dengan pemikirannya sendiri, dia wanita mandiri sejak mulai bekerja, terlahir dari keluarga kurang mampu, dan akhirnya bertemu Gaga yang menjadikannya ratu dalam hidupnya, namun status yang masih belum jelas membuat wanita itu menjadi bimbang sendiri, beruntungnya Gaga mau mengerti dan memahami keinginannya."Morning sex, sayang," bisik Gaga, "Aku ingin kamu diatas."Beryl hanya tersenyum, sejujurnya saat-saat seperti ini yang ia rindukan bersama Gaga, pria tampan yang selalu membuatnya bisa merasakan kebahagiaan, segalanya terpenuhi, seolah bekerja sebagai sekretarisnya hanyalah sebuah formalitas belaka saja.Mereka kemudian saling berpagut dan saling menyentuh satu sama lain, ruang kerja Gaga memang selalu menjadi tempat favorit mereka untuk melakukan morning sex.Sementara itu, Farhan tengah berada di apartementnya bersama Elena. Hari itu Farhan ijin tidak masuk kerja dengan alasan sakit."Sayang, kenapa kamu tidak mau morning sex denganku?" tanya Farhan sambil cemberut"Aku lelah, aku kesini hanya mau mampir saja, dan mengabarkan bahwa saham perusahaan 50 persen sudah ada ditanganku," jawab Elena. Sesungguhnya dia tidak lelah, hanya tidak ingin melakukan hubungan dengan Farhan supaya bisa dipastikan bahwa nanti jika dia hamil maka artinya hamil anak Gaga. Sebenarnya bisa saja melakukan dengan pengaman, namun Farhan tidak pernah mau. Satu lagi, perlakuan Gaga semalam sungguh jauh berbeda dengan Farhan, membuat Elena setengahnya mulai bimbang dengan hubungannya bersama Farhan."Artinya aku tidak bisa menyentuhmu sampai kamu hamil dan melahirkan?" tanya Farhan"Aku harap kamu bersabar, bukankah kamu juga menginginkan saham itu?" tanya Elena balikFarhan hanya terdiam, kali ini dia harus mengalah demi mendapatkan apa yang dia impikan selama ini. Harta, tahta juga wanita, menjadi tolok ukur kesuksesan Farhan selama ini, tanpa melihat asal-usulnya, dia hanyalah seorang pegawai biasa, tidak memiliki keluarga dari kalangan pengusaha, dan bukan seorang pewaris yang hanya siap menerima enaknya. Tapi dia memiliki keinginan yang tinggi sekali."Baiklah, aku mengerti, aku akan menunggu," kata FarhanElena hanya tersenyum."Dan aku pasti akan mendapatkan saham itu, sayang. Kamu pasti akan memberikan dengan sukarela," kata Farhan dalam hati“Akh…..” terdengar desahan panjang keluar dari bibir mungil si pemilik tubuh seksi dan menggairahkan, tubuhnya juga menggeliat dasyat.Bagaimana tidak mendesah panjang, ketika bibir seorang pria tengah menyesap dan mengulum puncak pink salah satu gundukan kenyal miliknya, sedangkan sebuah tangan kekar tengah meremas-remas gundukan miliknya yang satunya. Dua buah gundukan nan kenyal itu telah dikuasai pria tampan yang sudah sejak setengah jam yang lalu sepertinya tidak ada capeknya untuk menyesap, menjilat dan mengulum. Seolah-olah menemukan. Air kehidupan yang selama ini tidak pernah dia temukan dalam perjalanan panjangnya.Lelaki tampan itu tersenyum dengan sangat manis, kemudian mendekatkan wajahnya pada wanita itu lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut, dan detik selanjutnya sang wanita merasakan tubuhnya melayang bersamaan dengan suara petir diluar sana, diiringi hujan deras, membuat suasana semakin mendukung dua anak manusia untuk saling beradu peluh di ranjang.Beryl Jovank
Beryl hanya tersenyum, tubuhnya tengah merasakan hunjaman otot berurat itu didalam palung lembahnya yang paling dalam, dan kali keempat Beryl mencapai klimaksnya diatas tubuh Gaga.“Lanjutkan!” seru Gaga, “Baru setengah jalan waktunya. Aku belum puas kalau kamu benar-benar belum klimaks sampai 10 kali, Sayang."Beryl berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan akhirnya kembali menggenjot Gaga dari atas, membuat Gaga sendiri berteriak pelan setiap kali merasakan tongkat beruratnya menyentuh bagian terdalam milik Beryl, seperti diremas-remas nikmat rasanya. Sebenarnya dia sudah lelah, tetapi kenikmatan mengalahkan segalanya, dia selalu ingin dan ingin lagi, seolah bercinta tidak pernah membuatnya puas, sedangkan Gaga. Pria yang memiliki kekuatan besar untuk bercinta sampai semalaman itu sepertinya selalu menginginkan dirinya klimaks berkali-kali dahulu baru dirinya puas.Kamar hotel kelas suite room menjadi saksi bisu percintaan mereka, percintaan yang dilakukan tanpa ada ikatan sam
1 tahun yang lalu..."Mom, aku belum ingin menikah! Mommy tahu kan aku masih ingin berkarir!" seru Gaga, sambil menatap sebal pada wanita yang sudah berusia 50 tahunan dihadapannya itu."Mau sampai kapan kamu menunda? Usiamu sudah 27 tahun dan kamu belum menikah. Mommy hanya ingin kamu bahagia sebelum Mommy menutup mata, sayang. Dan Elena adalah gadis yang tepat untuk kamu. Menikah tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan karirmu!""Belum 30 tahun, Mom. Aku masih muda," elak Gaga lagi, "Diluar sana banyak pria yang baru menikah setelah umur 40 tahun.""Mommy tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah dengan Elena," balas wanita itu, "Wanita itu cantik dan cerdas, seksi lagi. Kamu pasti menyukainya! Mommy hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat untuk anak laki-laki Mommy."Wanita itu, Cecilia Dirgantara, adalah mommynya Gaga. Wanita itulah yang menginginkan Gaga menikah dengan Elena, anak dari sahabatnya yang bernama Wilona. Wilona sebenarnya hanyalah orang biasa, namun memang mer
Gaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya."Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya."Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu."Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum"Aku ke kamar dulu," kata GagaPria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didal
Gaga tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan sekretarisnya, bahkan hampir setiap waktu dia melakukannya di kantor, disela-sela kesibukan mereka bekerja, kecuali jika Beryl tengah datang bulan.Tidak ada orang kantor yang tahu soal hubungan spesial mereka, yang kini menjadi hubungan terlarang karena semua orang tahu jika Gaga sudah menikahi model cantik bernama Elena, sehingga Beryl pada akhirnya berubah status menjadi kekasih gelapnya Gaga."Oh! Shit! Kenapa tubuhmu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang!" seru Gaga sambil menghentak-hentakkan miliknya maju mundur dengan Beryl ada didepannya, Gaga melakukan manuver serangan dari belakang, sementara Beryl berpegangan pada meja kerja Gaga."Ah! Sayang, faster! I like it!" balas Beryl tidak kalah seru dengan Gaga. Wanita itu memang selalu bisa mengimbangi setiap gerakan Gaga dan sentuhan-sentuhan yang diberikan Gaga. Sepagi ini saja wanita cantik itu sudah mencapai klimaks nya sebanyak 2 kali."Almost there
Siang itu, Gaga baru saja selesai melakukan rapat staf dengan ditemani Beryl. Keduanya lalu sama-sama duduk di sofa yang ada diruang kerja Gaga. Gaga tengah ingin bermanja dipelukan wanita cantik itu, tapi Beryl menolak. Apalagi Beryl tengah memangku laptopnya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Gaga"Tunggu sebentar, Sayang. Aku sedang mengecek sesuatu," jawab Beryl"Pekerjaan sudah selesai, kenapa kamu masih saja sibuk dengan laptopmu?" tanya Gaga sambil mengerucutkan bibirnya"Karena ini lebih penting dari godaanmu," jawab Beryl dengan tanpa memandang wajah pria yang dia cintai itu. Matanya tetap tertuju pada laptopnya.Gaga akhirnya memposisikan duduknya kembali menjadi tegak, agak kesal karena wanita kesayangannya itu justru sibuk dengan pekerjaannya sendiri."Lihat ini!" seru Beryl sambil menunjukkan layar laptopnya. Yang dilihat Gaga hanya semacam kode-kode yang tidak dia pahami."Apanya yang dilihat?" tanya Gaga, tidak mengerti, "Kalau kamu menunjukkan aku angka-angka profit keuanga
Gaga mempercepat langkah kakinya, koridor rumah sakit serasa seperti lorong kematian untuknya. Semalam Brenda memberiakan kabar jika mamanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Tetapi Gaga terlalu pulas tidur dipelukan Beryl, sehingga dia mengabaikan pesan penting dari Brenda.ICU adalah ruang yang dituju Gaga saat ini, karena Cecilia harus dirawat intensif disana. Elena dan ibunya juga terlihat sudah ada disana. "Kamu sudah pulang?" tanya Gaga agak heran, kenapa Elena lebih cepat sampai dibanding dirinya. Pria itu mengecup kening Elena, hanya untuk basa-basi didepan mertuanya."Kebetulan masih ada penerbangan malam," jawab Elena"Bagaimana Mommy?" tanya Gaga"Masih sama seperti seperti malam, Tuan," jawab Brenda, "Kata dokter memang orang dengan riwayat stroke bisa saja terjadi serangan jantung mendadak."Gaga lalu masuk kedalam ruang perawatan Mommynya, terlihat wanita tua itu sudah dipasang berbagai macam alat."Mom, kenapa Mommy seperti ini lagi?" tanya Gaga sambil mencium