Share

8. Beryl Cemburu

Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi.

"Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya

"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."

Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini.

"Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."

Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk mengurus pekerjaannya seperti biasa, dan tentu saja bertemu dengan Beryl.

Pagi itu suasana kantor sudah ramai seperti biasanya, Gaga jarang datang terlambat, sehingga beberapa karyawan cukup heran melihat Gaga yang datang terlambat.

Beryl tampak tengah membenahi beberapa tumpukan berkas di mejanya.

"Beryl, keruanganku segera!" perintah Gaga seperti biasa, layaknya Bos memanggil sekretarisnya

"Baik, Pak," balas Beryl

Selama ini mereka memang selalu pintar bermain sandiwara, didepan karyawan yang lain, Gaga dan Beryl layaknya bos dan sekretaris pada umumnya.

Gaga segera masuk ke ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya, sebentar kemudian Beryl masuk dengan membawa beberapa tumpukan map, lalu ia letakkan dimeja Gaga.

Biasanya Beryl akan langsung duduk dipangkuan Gaga, tapi entah kenapa kali ini tidak dia lakukan.

"Hei, ada apa, sayang!?" tanya Gaga sambil memandang sekretaris sekaligus kekasih gelapnya itu, lalu pria itu berdiri dan menghampiri Beryl, lalu mengecup bibir manis aroma strawberry itu, namun Beryl tidak menyambut ciuman Gaga seperti biasanya.

"Ada masalah?" tanya Gaga sambil menarik pinggang wanita itu hingga mereka dalam posisi saling berhadapan, dengan tubuh Gaga bersandar di meja kerjanya untuk menahan berat tubuh Beryl yang tidak seberapa menurutnya.

"Semalam, berapa ronde?" Akhirnya wanita itu membuka suara, terpancar jelas diwajahnya ada cemburu yang membara, membuat Gaga tersenyum.

"Hanya satu kali, sayang. Aku tidak bisa melakukannya lagi setelah pelepasan pertama dengannya, aku tidak ada hasrat seperti dengan dirimu yang bisa berkali-kali," jawab Gaga sambil mengusap lembut pipi wanita cantik itu, "Kamu tahu apa yang membuat aku setelah ini tidak akan pernah melakukannya lagi dengan dia?"

Beryl menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu," Tidak tahu."

"Aku bukan pria pertama yang menggagahinya, tidak seperti kamu, ysng benar-benar menyerahkan padaku," kata Gaga, "Aku sudah bisa menebak sebelumnya, apalagi dia seorang model."

"Dan kami kecewa? Bukankah dia juga tidak mendapatkan tubuhmu untuk yang pertama kali juga, karena orang yang pertama kali adalah aku, apa bedanya?" tanya Beryl

"Dia berani menikah denganku, seharusnya dia tahu batas," jawab Gaga

"Kenapa semua laki-laki diciptakan egois?" tanya Beryl, "Kamu bukan pertama untuknya begitu juga sebaliknya, adil bukan?"

"Sepertinya wanitaku sedang dalam mode tidak enak ini, PMS?" tanya Gaga sambil mencubit gemas hidung Beryl

"Tidak, menstruasiku kan baru selesai seminggu yang lalu, masa lupa," jawab Beryl

"Sayang, please kamu sudah mengerti posisi aku kan?" tanya Gaga, pria itu tahu wanitanya tengah cemburu.

"Iya aku tahu, aku hanya tidak rela kamu tidur dengan dia, itu saja," jawab Beryl

"Hanya sekali ini saja, sayang. Setelah ini tidak lagi, aku mau lihat hanya dengan sekali main saja akan hamil tidak," kata Gaga, "Bagaimana dengan permintaanku? Apakah kamu sudah tidak minum pil kontrasepsi lagi?"

"Aku belum menghentikannya, aku sudah putuskan untuk tetap KB sampai anakmu lahir dan kamu benar-benar berpisah dari Elena," balas Beryl, "Kamu tidak keberatan kan?"

Gaga bukanlah orang yang selalu memaksakan kehendak, dia selalu mau menjadi pendengar dan mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil Beryl.

"Kamu pasti takut kalau kamu hamil, Elena juga hamil, aku akan menjadi lebih perhatian ke Elena?" tanya Gaga

Beryl menganggukkan kepala saja, pemikiran yang realistis bagi seorang wanita yang statusnya saat ini hanyalah wanita simpanan saja, bisa saja Gaga berbalik perasaannya menjadi lebih sayang pada Elena setelah wanita yang masih sah menjadi istrinya itu hamil.

"Oke, aku paham. Tidak apa-apa," kata Gaga sambil mencium kening wanita itu, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku menyayangimu lebih dari apapun."

"Aku percaya kalau soal itu, hanya aku takut saja," balas Beryl, merasa tidak enak hati, Gaga selalu menuruti permintaannya.

"Sayang, aku tidak apa-apa. Aku hargai keputusanmu, karena kamu sendiri juga tidak mau dinikah siri, kamu maunya sah menjadi istriku kelak. Akan aku turuti, tapi nanti jika semua sudah selesai," kata Gaga berusaha meyakinkan Beryl.

Keduanya saling terdiam dalam pikiran masing-masing, Gaga paham kegundahan hati wanita cantik itu, bukan tidak mungkin hatinya tiba-tiba berbalik menjadi menyayangi Elena setelah ada anak didalam perut Elena nanti, tapi untuk saat ini Gaga tidak pernah mau berpikir terlalu jauh. Kecewa karena dia mendapatkan istri yang sudah tidak virgin saja sudah menjadi pemikiran sendiri, berbeda jika Elena sejak awal mau jujur, tentu Gaga juga akan menerimanya.

Sementara Beryl dengan pemikirannya sendiri, dia wanita mandiri sejak mulai bekerja, terlahir dari keluarga kurang mampu, dan akhirnya bertemu Gaga yang menjadikannya ratu dalam hidupnya, namun status yang masih belum jelas membuat wanita itu menjadi bimbang sendiri, beruntungnya Gaga mau mengerti dan memahami keinginannya.

"Morning sex, sayang," bisik Gaga, "Aku ingin kamu diatas."

Beryl hanya tersenyum, sejujurnya saat-saat seperti ini yang ia rindukan bersama Gaga, pria tampan yang selalu membuatnya bisa merasakan kebahagiaan, segalanya terpenuhi, seolah bekerja sebagai sekretarisnya hanyalah sebuah formalitas belaka saja.

Mereka kemudian saling berpagut dan saling menyentuh satu sama lain, ruang kerja Gaga memang selalu menjadi tempat favorit mereka untuk melakukan morning sex.

Sementara itu, Farhan tengah berada di apartementnya bersama Elena. Hari itu Farhan ijin tidak masuk kerja dengan alasan sakit.

"Sayang, kenapa kamu tidak mau morning sex denganku?" tanya Farhan sambil cemberut

"Aku lelah, aku kesini hanya mau mampir saja, dan mengabarkan bahwa saham perusahaan 50 persen sudah ada ditanganku," jawab Elena. Sesungguhnya dia tidak lelah, hanya tidak ingin melakukan hubungan dengan Farhan supaya bisa dipastikan bahwa nanti jika dia hamil maka artinya hamil anak Gaga. Sebenarnya bisa saja melakukan dengan pengaman, namun Farhan tidak pernah mau. Satu lagi, perlakuan Gaga semalam sungguh jauh berbeda dengan Farhan, membuat Elena setengahnya mulai bimbang dengan hubungannya bersama Farhan.

"Artinya aku tidak bisa menyentuhmu sampai kamu hamil dan melahirkan?" tanya Farhan

"Aku harap kamu bersabar, bukankah kamu juga menginginkan saham itu?" tanya Elena balik

Farhan hanya terdiam, kali ini dia harus mengalah demi mendapatkan apa yang dia impikan selama ini. Harta, tahta juga wanita, menjadi tolok ukur kesuksesan Farhan selama ini, tanpa melihat asal-usulnya, dia hanyalah seorang pegawai biasa, tidak memiliki keluarga dari kalangan pengusaha, dan bukan seorang pewaris yang hanya siap menerima enaknya. Tapi dia memiliki keinginan yang tinggi sekali.

"Baiklah, aku mengerti, aku akan menunggu," kata Farhan

Elena hanya tersenyum.

"Dan aku pasti akan mendapatkan saham itu, sayang. Kamu pasti akan memberikan dengan sukarela," kata Farhan dalam hati

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status