Share

Chapter 16

Siang hari di kamar yang sunyi, para santriwati tengah nyenyak tidur siang diatas ranjangnya masing masing. Ataya tak bisa tidur tenang siang itu, ia merindukan ummanya yang sudah lumayan lama mereka tak bertukar cerita bersama. Sejak Abian tinggal di pondok pesantren bersama Aya, umma baru menjenguknya satu kali, keduanya belum berjumpa kembali setelah waktu itu. 

"Umma kapan ya, jenguk Aya sama abang di pondok, gak kangen apa?" Gumam Aya dalam hati. Sesekali ia memperhatikan kondisi sekeliling kamarnya, melihat teman-temannya terlelap tidur. 

"Ayaa...," bisik seseorang entah dari arah mana. Lampu kamar saat itu dimatikan. Aya tak bisa melihat jelas siapa yang tadi memanggilnya dengan suara berbisik. 

"Shttt, Ayaa...," Kyra melambaikan tangannya memberi isyarat bahwa dirinya yang sedari tadi memanggil. 

"Eh, Astaghfirullah. Ngagetin!" Aya menyentuh pelan dadanya, ia terkejut seseorang memperhatikan dirinya tadi.

"Ya maaf, kok b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status