Share

BAB 79

Seakan belum usai derita yang menoreh luka di diri Aliya, di akhir tahun itu, Aliya harus kehilangan sosok pelindung yang paling ia cintai.

Adnan Hafizuddin mengembuskan napas terakhir karena komplikasi penyakit yang dideritanya.

Aliya bersimpuh di sisi jenazah sang papa yang terbujur kaku dan ditutupi kain. Tanpa kata, tanpa airmata.

Tatapannya terpancang pada tubuh kaku itu, bahkan tanpa berkedip. Hatinya begitu sakit, matanya telah membengkak karena airmata yang tumpah ruah saat mendapati Adnan melepas napas terakhirnya di Rumah Sakit.

Jika ia ditanya, ia pasti akan menjawab; Ia tidak ingin apa-apa, hanya ingin sang Papa kembali bersamanya.

Bagi Aliya, sosok pelindung sejati dan sebenar-benarnya, hanyalah ayahnya.

Dua kali kecewa dan mengalami kandas dalam rumah tangganya, oleh lelaki yang ia anggap kejam, membuat ia tidak mau lagi mempercayai lelaki mana pun, kecuali sang papa.

Namun kini, lelaki yang sangat berarti dan berharga itu pun, meninggalkan dirinya.

“Al..” Suara serak Lai
Bintang

Hello GoodReaders! Terima kasih terus bersama Aliya dan kawan-kawan elemennya. Mohon maaf sampai dua minggu ke depan, Author hanya bisa up 1 Bab. Namun Author usahakan mulai bulan depan, update menjadi 2 Bab per hari. Mohon maklum dan terima kasih juga kak Rimah El Be atas supportnya! ^,^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
widia windari
duuhh gemees kapan Aliya bs ketemu temen2 elemennya,,, kasian thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status