Share

BAB 80

“Guru Anda… ternyata kakek Aliya?” Nawidi yang biasa berwajah datar, saat ini terlihat mengerutkan keningnya.

Dean mengangguk. “Saya tidak pernah menyangka ini. Betul-betul tidak. Terutama saat tahu, sebenarnya kakek Aliya telah tiada jauh sebelumnya. Saat Aliya sendiri masih balita. Bagaimana bisa…” Dean tidak melanjutkan kalimatnya.

“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika Tuhan menghendakinya.” Nawidi kembali menatap ke depan sana.

Dean mengangguk lagi dan melepas napas perlahan. “Pantas saja, saat saya memegang kembali kalung Aliya --pemberian mendiang, Guru muncul dan memberi peringatan.”

“Peringatan?”

“Ya. Itu salah satu alasan terkuat saya segera kembali ke sini,” ujar Dean.

“Kalung Aliya masih dipegang Anda?”

“Ya. Saya sempat ingin menyerahkan pada Einhard. Namun dia meminta saya memegangnya dulu. Sampai hari ini, ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Bintang
Gawat, ada fans garis kerasnya kang Dean. Wkwkwk Sabar ya kak Norma, temenin aja Aliya nya. Jangan kasih kendor. ^,^
goodnovel comment avatar
Bintang
Waduh ada yg ngotot... Wkwkwkwk. Ayo terus ikutin kak Candu_novel, nanti ketauan kok. Hehehe ^,^
goodnovel comment avatar
Bintang
Wah seriusan kak? Let's see yaa. Apakah harapan kak Rimah jadi nyata. Xixixixi ^,^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status