"Apakah Anda mau ikut dengan Saya?"
"Saya sebenarnya akan bermukim di sekitar sini." Jawab Andi dengan acuh.
Hal itu dilakukan sebagai modusnya saja, agar menjerat mangsanya. Kebiasaannya dalam menjerat wanita-wanita untuk dijualnya ke tempat bordir dengan harga yang mahal.
Sebagai alatnya, ia menggunakan Tina sebagai kucing jelmaan yang memberikan kabar secara mistik tentang wanita-wanita yang yang tersesat di area tempat sunyi itu.
Andi sering melakukan hal ini untuk kekayaannya dan sudah menjadi agen lendir (penjual wanita) kepada pria yang mau membeli dengan harga yang fantastis.
"Baiklah Aku ikut denganmu. Oh iya siapa tadi nama Kamu, Aku lupa? Tanya Angel sekali lagi.
"Hmmm....," Andi diam sejenak.
"Nampaknya wanita ini terjerat dengan tipu daya," ucapnya dalam hati sambil tersenyum kepada Angel.
"ANDI," katanya agak sedikit nyaring ditelinga.
"Kalau begini ingat kan,"
"Jadi bagaimana dengan lelaki bajingan itu?"
"Biarkan saja, palingan nanti dia bangun sendiri," jawabnya santai.
Andi berjalan menuju ke luar dari tempat semak-semak itu, menuju daerah baru yang belum diketahui Sang Ratu Guardians itu. Dengan melakukan perjalanan 15 menit dari tempat itu, akhirnya mereka sampai di suatu rumah yang tampak beraura negatif. Ramai penuh dengan puluhan lelaki dan wanita di sana.
"Hai anak muda...," sapa salah seorang perempuan di sana.
"Nampaknya dapat barang baru ni yee," ledeknya.
"Ssshhh, diam," jawab Anda dengan mengedipkan matanya.
Sang Ratu Guardians itu, ketika sampai di sana sebenarnya sudah curiga situasi rumah tersebut.
Apalagi di tempat semua wanita berpakaian transparan, dan terdapat beberapa botol-botol minuman keras.
"Ayo masuk ke dalam!" Ajak Andi.
"Enggak ah, Aku di luar saja." jawab Angel.
"Tidak apa-apa, Kamu jangan takut semua di sini orangnya baik-baik kok," rayu Andi.
Ia masih saja enggan, perasaannya tak enak. Tiba-tiba Andi menarik tangan kanan Ratu sambil berjalan masuk ke dalam.
Ratu tak dapat menolak, dan duduk di kursi sofa kosong dengan meja yang sudah tersedia makanan lezat.
Tampaknya Andi sudah menyediakannya terlebih dahulu tanpa sepengetahuan Ratu.
"Silahkan makan sepuasnya," Aku akan mengambil minuman Kamu sebentar ke belakang.
Ratu hanya bingung, belum berani memakan makanan yang ada di depannya itu.
"Hei kenapa belum di makan?" tanya Andi.
"Bagaimana mau makan sementara air minumnya gak ada," jawabnya dengan penuh basa-basi.
"Oh iya ya. Kalau begitu makan lah," balasnya.
"Baiklah, Aku akan memakannya. Terus nanti Kamu akan mengantarkan Aku kan. Soalnya sudah mau larut malam," ucap Ratu.
"Makan saja lah dulu," paksa Andi.
Ratu pun memakan makanan yang sudah tersasji itu, dengan harapan ia bisa ke luar dari tempat itu. Ia sudah tak nyaman dengan situasi di rumah itu yang tak biasa dengan kebiasaannya.
Tak berapa lama, muncul lelaki gagah masuk begitu bergabung ke tempat duduk mereka.
"Wah-wah nampaknya mengganggu nih," kata lelaki gagah tersebut.
"Biasa lah bos, tadi Aku menemukan wanita itu hampir saja diperkosa oleh lelaki hidung belang. Untungnya Aku cepat menemukannya saat mencari Tina (kucing) ku," sambut Andi.
Sambil melirik-melirik ke arah Ratu, Lelaki gagah itu coba mengangguk ke atas, seperti mengisyaratkan kepada Andi sesuatu yang dirahasiakan.
"Santai bos yang bos maksud akan disiapkan sebentar lagi. Jangan terburu-buru. Apa sudah disiapkan yang Aku mau?" kata Andi.
"Wah-wah..., kamu memang yang terbaik dari kawan-kawanmu. Apa kasih di sini saja? balas Lelaki gagah itu.
Bersambung...
Langkah kaki Lomon dan Ratu Angel menyusuri lorong gelap penjara bawah tanah, menggema pelan. Ular-ular kecil bergelung menjauh, seolah memberi jalan. Ratu Angel masih lemah, namun pelukan hangat dari anaknya menjadi kekuatan yang tak terduga.“Ibu... maafkan aku,” bisik Lomon, tak sanggup menatap wajah ibunya.Ratu Angel hanya tersenyum, “Tuhan akhirnya membuka hatimu, anakku.”Tiba-tiba, suara langkah mendekat. Dino muncul membawa lentera. “Cepat, kita harus pergi sekarang. Pasukan Lomon yang setia padanya sudah di gerbang utara.”Seketika Lomon menggenggam tangan ibunya erat. “Hari ini, Ibu akan ku bawa sementara jauh dari mereka."Mereka bertiga bergerak cepat menyusuri lorong rahasia yang sudah lama tak digunakan. Kabut dingin menyelimuti jalan keluar, dan sesekali suara auman singa menggema, mengingatkan bahwa mereka belum benar-benar aman.“Aku sudah menyiapkan kuda di balik hutan pinus. Tapi kita harus memotong jalur ke sungai terlebih dahulu,” kata Dino dengan napas terburu-b
Lomon terus mendengar ibunya sendiri (Ratu) berkisah di depannya. Air matanya terus mengalir, ia tak kuasa namun egonya masih menahannya."Taukah kamu seseorang di sana, hari ini aku akan mengutarakan isi hati ku yang selama ini terpendam. Aku menangis setiap hari melihat apa yang diperlakukan anakku yang tampan itu. Aku tak kuasa hanya menganggap apa yang telah diperbuatnya adalah candaannya di waktu kecil," katanya dengan menangis lebih kuat.Lomon tak sengaja mulutnya bergerak. "Ibu...," ujarnya.Sang Ratu bingung, heran kenapa pria yang berada di luar penjara itu, mengatakan ibu.Ia menyangka kalau ia bertemu seseorang di sana. "Apa yang anda katakan tadi? Apakah suara ku seperti suara ibu mu. Atau apakah kamu melihat seseorang lagi yang datan?" sambut Ratu.Lomon pun sengaja tidak menjawabnya. Tubuhnya roboh - serobohnya.Lomon berlutut diam tanpa kata. Seketika air mata Ratu berhenti."Tapi Aku yakin suatu saat nanti anak ku yang tampan dan gagah itu bisa bersama ku kembali," u
Lomon berjalan mengikuti prajurit tersebut dengan hati-hati. Kalajengking, dan semut-semut hinggap di sepatu mereka, sekalli-kali terdengar suara aneh, terdengar ada suara perempuan yang menangis di lorong.Mereka berjalan penuh hati-hati, setelah sudah sampai ke ibu tangga yang ke 20, terdapat ribuan ular-ular kecil mengelilingi seluruh ruangan kecil, penuh kegelapan dan dimensi takhayul. Saat itu prajurit tersebut melindungi Lomon terus. Tak disangka ada satu ular yang bergerak cepat mendekati sepatu Lomon."Aaaaa..., Aaaa..., tuan tolong aku, ada ular mau masuk di sekitar belakang sepatu ku," kata Lomon dengan ketakutan. Lomon mengalami ketakutakan yang luar biasa. Tak biasanya dia takut seperti ini."Mana tuan," sambut prajurit itu dengan memegang ular tersebut penuh kehati-hatian.Prajurit itu terus menuntun Lomon hingga tampak seperti sel di depan mereka. Terlihat seseorang seperti sosok perempuan. "Kenapa aku juga baru tahu di sini ada penjara?" kata Lomon berbisik."Tuan saat
3 Tahun Kemudian Setelah kejadian di 3 tahun belakangan itu, saat berada di rumah dokter. Ratu berhasil di tahan di penjara bawah tanah istana. Status jabatan Dino dilepas, ia dituduh telah melakukan pengkhianatan kepada raja Lomon. Di samping itu, dokter yang terakhir menangani ratu Angel dan juga dokter kepercayaan. Mati mendadak tak ada yang mengetahui apa penyebabnya.Situasi di dalam istana seperti biasanya, cukup tenang. Tak problem yang terjadi di sana."Prajurit di mana Max," kata Raja Lomon. "Aku tidak melihat tuan raja. Tapi tadi pagi aku melihat turun tangga di sekitar tangga darurat bawah tanah." terang prajurit istana itu.Sejenak Raja Lomon heran atas apa yang didengarnya barusan. Dia mulai terhadap apa yang telah dilakukan Panglima barunya ini, setelah menggantikan Dino selama 3 tahun tak nampak batang hidupnya."Sssst, kemari lah," kata Raja Lomon.Prajurit itu mendekat lebih dekat sekira setengah meter dari raja. "Seberapa jauh kedekatan mu dengan panglima Max?" tan
Kepala ratu terasa sakit sekali setelah meninggalkan pertengkaran tadi. Ia meminta tolong kepada pengawal untuk mengambilkan obatnya, yang belum diberikan dokter pada pagi itu."Tuan bisa kah kau ambilkan obat saya, dokter hari ini belum memberiku obat," kata Ratu merebahkan badannya di tempat tidurnya."Aaa... nuuu. Non saya nggak berani pada saat sekarang ini, karena dokter diperintah ke istana. Tapi akan saya coba," jawab pengawal lalu menutup pintu kamar itu.Jauh dari situ, perkelahian pun terjadi antara keduanya, Dino terlihat seperti menerkam mangsanya. Sementara prajurit tersebut melarikan diri dengan kudanya."Awas kau, perlakuanmu ini akan kulaporkan ke raja. Bersiaplah panglima, jabatanmu taruhannya," ancam tangan kanan raja Lomon itu.Dino makin geram dan melemparkan batu yang lebih kecil dari kepalan tangannya. Kebetulan mengenai kepala prajurit tersebut, "Aduuuh," katanya memacu kuda semakin kencang."Dokter...,dokter..., nona Angel meminta anda untuk memberikan obatnya,
Perawat itu tak melihat Dino seperti biasanya, yang bermain catur bersama dokter di tengah taman. Suster mencarinya ke ujung taman bahkan sampai ke luar pagar. "Perawat... terima kasih, kamu tak perlu lagi mencarinya. Mungkin saja dia ke pasar membeli sesuatu buat ku," ucap Ratu yang menghampirinya ke taman.Tak lama kemudian, datanglah seorang prajurit dari istana Guardians. Pintu gerbang pagar terlihat terbuka lebar.Tiba masuk prajurit tersebut dan meletakkan tali kekang kudanya, di tengah taman. Dengan ramah Ratu pun bergerak ke arah tempat prajurit tersebut. Dengan posisi yang membelakangi Ratu, prajurit itu hendak turun."Mau mencari siapa tuan," kata Ratu. "Aku sedang mencari dokter, apakah dia ada di dalam," balas prajurit tersebut,"Mari tuan aku antar kan dokter sedang meracik obat-obatan untuk penelitiannya." kata pengawal memotong pembicaraan.Prajurit Guardians itu pun bergerak mengikuti pengawal tersebut tanpa pamit dan melihat jelas ratu."(Perempuan) itu tadi siapa?