Mata tajam itu masih terus menatap sang adik yang kini tertidur dengan lelap di kamarnya. Tangan besar nya tak berhenti mengusap surai gelap adiknya yang berbaring di sampingnya. Selama ini tak banyak yang ia harapkan dari adik manisnya.
Ia tak pernah menuntut banyak hal pada adik nya. Adiknya tak harus pintar dan ranking satu. Baginya selama adiknya bahagia ia tak keberatan. Kebahagiaan adiknya itu segalanya baginya.
Yang selalu ia tekan kan hanya adiknya harus jadi anak yang baik tak banyak membangkang apalagi melawan. Anak yang jujur.
Ia bukan orang yang memiliki batas kesabaran yang besar. Ia akui ia mudah emosi tak berbeda dari abangnya. Tapi setidaknya ia bisa menahan amarahnya di depan bungsu nya.
"Adek harus sehat terus ya gege nggak mau liat kamu sakit sayang" Kata rafka lembut.
Cup.
Satu kecupan lembut ia bubuhkan di kening adiknya mem
Sagara berdiri sambil menatap langit gelap di balik kaca ruangan nya. Sudah pukul 7 malam harusnya ia sudah pulang tapi entahlah ia masih belum siap bertemu adik bungsunya."Andai mama ada di sini" GumamnyaFlashback On:Usianya masih 7 tahun saat mama nya mengandung adik ketiganya. Papa mereka tampak begitu bahagia saat itu. Mama nya juga begitu ia masih ingat jelas senyum manis mama nya saat itu.Walaupun ia baru 7 tahun tapi ia lebih dewasa dari teman seusianya. Tuntutan sebagai anak pertama agar menjadi panutan adik adiknya saat itu. Dafka bahkan masih berusia 4 tahun.Sagara kecil saat itu bahkan terlihat tak peduli dengan kehamilan mama nya berbeda dengan Dafka yang tampak begitu riang.Sampai 9 bulan berlalu mama nya mengalami pendarahan hebat saat sedang menemani Rafka bermain papa nya juga masih di kantor. Terpaksa para pengawal d
Dafka berjalan tergesa mengikuti tarikan adiknya ditangan nya. Anak itu terlihat begitu semangat saat Dafka bilang akan menemani nya bertemu.Dafka jadi heran setampan apa orang itu sampai sampai Rayhan begitu semangat bertemu dengan nya. Paling juga lebih tampan dia."Kakak cepet elah!! " Kesal Rayhan sambil terus menarik tangan Dafka.Dafka memutar bola matanya malas. Malu juga di lihat banyak pengunjung restoran lain. Lalu langkah Rayhan berhenti di sebuah ruang private khusus vvip di sana. Dafka yang menyarankannya."Kakak galak!! " Teriak Rayhan senang. Ia langsung menubruk kan tubuh gembul nya ke Daniel. Abai dengan Dafka yang melongo.Kok nggak remuk tuh badan dia di timpa kelinci gemuk gitu Batin Dafka bergidik ngeri.Daniel menyambut Rayhan dengan tenang "Ssst prince kangen banget ya" Tanya nya pada Rayhan yang kini duduk di pangk
Dafka mengangkat ponselnya saat dirasa ponsel nya terus berdering. Ia kesal mengganggu saja acara kencan nya."Oy siapa lo?? " Tanya Dafka malas."....... ""Hah napa nomer lo ganti dah raf?? cukup gue aja ganti ganti cewek lo jangan" Kata dafka mengabaikan salah satu pacarnya yang di depannya."...... ""Rayhan?? bukannya lo yang jemput gimana sih?? ""...... ""Bego yaudah gue coba cari."".......""Oke adek ku sayang tapi pelit."Dafka menutup ponselnya lalu tersenyum ke wanita di depan nya. Tangannya mengusap punggung tangan wanita itu."Sayang ku, istri ku, wanitaku, kakanda mau ijin mencari adik setan tercinta ku dulu ya" ijin Dafka.Wanita itu mendengus "Terus aku gimana dong
"KALIAN BODOH!!" Bentak Rafka pada semua pengawalnya. Adiknya belum ketemu dan ini bahkan sudah pukul 6 sore. Entah berada di mana sekarang. Rafka takut terjadi sesuatu yang buruk pada adiknya. Ponsel adiknya juga tidak aktif.Apa adiknya sudah makan?? apa adiknya mencarinya?? apa adiknya baik baik saja??"Udah Raf lo tenang dulu percaya adek baik baik aja kok" Bujuk Dafka. Takut jika Rafka kelepasan.Walaupun sesungguhnya ia tak kalah panik dengan adiknya. Ia hanya berharap semoga adiknya bersama kudaniel jadi ia bisa tenang.Tau begitu ia meminta nomer nya saja waktu itu sialan memang. Pikir Dafka."Gimana gue bisa tenang kalo nggak ada kabar apapun dari adek kita kak" Kata Rafka gusar."Kita berdoa Raf lo marah juga percuma.""Gue... "Cklek...Pintu ut
"Kakak galak!!! " Teriak Rayhan semangat. Kemudian ia menjatuhkan tubuh nya ke pelukan Daniel yang langsung di tangkap erat oleh Daniel."Prince" Gumam Daniel. Rindu juga setelah tak bertemu cukup lama.Rayhan menelusupkan kepalanya ke leher kakak galak nya. "Rayhan kangen ih"Daniel terkekeh pelan. Tak bertemu sehari saja adiknya tambah gembul dan mengemaskan. Apa adiknya ini menambah porsi makannya??"Prince tambah gendut ya" Canda Daniel.Rayhan yang mendengar nya langsung melepas pelukannya. Duduk di samping Daniel dan menatap tajam netra Daniel dengan tatapan bulat menggemaskan nya."Nyebelin ih" Kesal Rayhan. Lalu menjambak rambut Daniel dengan sengaja."Aduhhh sakit prince lepasin dong" Ringis Daniel. Tarikan Rayhan di rambutnya itu tak main main."Ihhh aku nggak gendut ya!! " Teriak R
Kak Rafka.Temuin gue besok penting.Deva sempat mengernyit heran sebelum tersenyum singkat. Mungkin kakak kelas nya itu ingin meminta maaf??Rasanya jalannya menjauhkan bocah menjijikkan itu dari kakak kelas kesayangan nya itu berjalan mulus. Tidak apa jika saat ini kak Rafka belum menerima nya. Karena ia yakin tak lama Rafka akan luluh padanya.Me.Oke dimana kak??Tak lama balasan dari sebrang segera masuk. Total membuat Deva tersenyum bangga.Kak Rafka.Gue sharelock besok.Me.Baik kak.****Rayhan terusik saat dirasa ada seseorang yang memainkan pipi nya. Matanya mengerjap pelan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk dan ia dapat menemukan atensi gege yang sedang tersenyum menatap nya. Tangan besar gege nya ta
BYURR..."ADEK!! " Teriak Rafka spontan saat melihat adiknya di guyur dengan jus milik Deva. Ia mempercepat langkah kaki nya menuju adiknya yang tampak diam saja."Adek adek nggak papa kan mana yang sakit bilang gege sayang" Ujar Rafka penuh kekhawatiran.Rayhan yang di tanya menunduk sambil meremat ujung sweeter miliknya. Netra nya sudah berkaca kaca dengan basah di sebagian sweeter nya."Hikss....Dingin ge" Lirih Rayhan pelan dengan sesenggukan. Ia tak bohong rasanya memang dingin di tambah AC cafe ini yang semakin memperburuk kondisi tubuhnya.Dengan segera Rafka melepas jaket hitamnya memakaikan nya ke tubuh kecil adiknya. Tangannya menarik tisu di meja untuk mengelap baju Rayhan yang begitu lembab."Sttt adek udah ya jangan nangis nanti sesak nafas kamu"Bujuk Rafka tak berhenti mengusap baju Rayhan.
Bugg..."Brengsek!! " Teriak nya penuh amarah.Daniel memukul setir mobilnya dengan brutal berulang kali. Bahkan melajukan mobilnya di atas rata rata total tak peduli dengan beberapa klakson dari kendaraan lain yang merasa terganggu.Namun Daniel tak peduli pikirannya sedang berkecamuk. Apa benar ia di bodohi selama ini?? Apa benar ia di khianati oleh orang yang begitu berarti baginya??Flashback On.Cklek.Pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok yang tampak menyimpan amarah. Dengan tubuh nya yang di penuhi tepung maupun telur dan tomat."Kak Daniel" Kata sosok itu sembari berjalan mendekat ke arah Daniel yang menatap nya tenang."Ngapain sampah kayak lo kesini belum puas lo di bully mereka?? -Deva" Tanya Daniel menatap dingin Deva berasa di depannya.Dino dan