Share

BAB 7

Author: Aerina Ay
last update Last Updated: 2021-06-23 11:18:56

Helaian rambut seorang dara jelita dipermainkan oleh angin, seakan tak bosan mempermainkan rambut sang dara jelita yang menatap lurus ke kolam buatan di depannya. Gadis itu adalah Kyara.

Hari ini, dia akan menemui sang tunangan. Menurut paman tunangannya mereka akan bertemu di taman ini tempatnya berada sekarang seraya menikmati suasan taman yang damai.

“Jangan ambil layangan Al.” Suara yang penuh keluhan itu menyapa pendengaran Kyara, membuatnya seketika mengalihkan pandangan dari kolam buatan itu menuju sumber suara. Kyara mencari asal suara itu sampai netranya menangkap sosok pria berumur sekitar 25 tahun yang sedang diganggu oleh dua pria.

“Oh, bukanya mereka adalah saudara Damien?” tebak Kyara dengan dahi yang sedikit mengernyit. Kyara beranjak ke tempat mereka, dan berdiri di hadapan pria yang sedang diganggu. Kerutan terlihat di dahi Kyara ketika ia melihat ketiga orang tersebut sebelum Kyara mengalihkan pandangannya ke arah pria yang sedang diganggu tersebut. Ia sedikit bingung kenapa biar dewasa sepertinya begitu mudah diganggu? Apakah ia tak mempunyai keberanian untuk melawan?

Kyara seketika tertegun melihat mata yang jernih, dan berair itu seakan tidak ada kebohongan di dalamnya. Mata hitam pekat yang mampu menarik seseorang ke dalamnya. Kyara tak dapat membantah pikirannya bahwa pria dewasa di depannya ini begitu tampan, tapi Kyara sadar pria ini mempunyai kelainan.

“Ehem, kenapa kalian mengganggunya?” Kyara beralih menatap kedua pria di depannya yang ia yakini adalah saudara Damien. Kyara sungguh tak pernah berpikir akan bertemu dengannya.

“Lalu kenapa kalau kami menganggunya? Apakah kau ingin melawan untuknya?” Mereka masih belum menyadari bahwa yang berdiri di depan mereka adalah Kyara mantan tunangan sang Kakak.

Kyara menatap keduanya dengan pandangan dingin. Ia tidak terpengaruh dengan ucapan dari mereka. Kyara malah menatap mereka, seakan mereka adalah orang bodoh yang sedang melakukan pidato.

“Haha, mau jadi pahlawan kesiangan, ya? Lebih kau menemani kami tidak usah membantu pria idiot ini.”

Kyara makin menatap mereka dingin. Apakah mereka pikir dirinya akan dengan mudah digertak dan remehkan. Dia bukan lagi Kyara yang dulu, begitu mudah untuk diprovokasi.

“Menjijikkan!” Kyara langsung menendang tulang kering pria yang melecehkannya secara tidak langsung itu. Ia menatap penuh benci ke arah keduanya saat mengadu kesakitan.

“Awhh, dasar wanita jalang!” Pria itu memegang tulang keringnya yang baru saja mendapatkan tendangan dari Kyara.

“Kau tidak apa-apa, Kak?” Adiknya bertanya prihatin. Ia saja ngilu ketika melihat sang kakak ditendang di bagian yang paling menyakitkan.

“Kau bersyukur, bahwa aku tidak menendang masa depanmu. Jika, kau tak ingin mendapatkan hal lebih dari ini sebaiknya kalian pergi!”

Kedua pria itu menatap Kyara penuh benci. Karena rasa sakit yang begitu nyata pada tulang keringnya ia mengajak sang adik untuk pergi dari hadapan Kyara dan Al.

“Gadis kecil lebih baik kita pergi,” ajak pria yang bertingkah seperti bocah. Pria itu adalah Alviano Arga Dinata yang tak lain adalah tunangan Kyara. Dirinya tak habis pikir bisa bertunangan dengan pria ini. Meskipun, sikapnya yang kekanak-kanakan, tapi mampu membuat perasaan Kyara sedikit tenang ketika mendengar suaranya yang jernih dan tenang.

“Baiklah apakah kamu tak apa?”

Kyara bertanya untuk memastikan keadaan dari pria itu. Mata pria itu ditutupi lapisan embun bening, ketika ia berdiri dan diam tak bergerak dirinya bagaikan patung kaca yang sangat rapuh, dan harus dilindungi.

“A-akh, aku tidak apa,” jawab Al polos. Suaranya sedikit bergetar ketika menjawab, seperti ada ketakutan yang nyata tersembunyi di balik mata indah itu.

Kyara mengangguk puas. Ia langsung mengenali tunangannya saat pria imut itu mengaduh kesulitan dan menyebut namanya. Kyara tahu, bahwa Al adalah pria idioi, siapa lagi pria idiot yang tiba-tiba muncul di taman bermain layangan tanpa pengawasan jika bukan tunangannya. Mereka telah membuat janji, dan kedua saudara Damien tadilah yang mengantarkan Al ke taman ini. Namun, mereka masih saja menganggu pria yang tak tahu apa-apa ini.

“Sebaiknya kita ke tempat aku duduk, di sana sangat pas untuk bermain. Apakah kau mau ikut denganku pria manis?”

Kyara bertanya lembut sembari mengusap kepala Al. Ia tak begitu sungkan karena mereka sebentar lagi akan menikah, dan Al adalah pria yang memiliki sikap kekanak-kanakan, pria ini perlu ia lindungi dan perhatikan.

“Nama kamu siapa?” tanya Kyara seraya berjalan menuju bangku taman. Berpura-pura tidak mengenalnya.

Ketika mereka berjalan Al sudah meraih tangan Kyara untuk di genggam, dan tidak langsung untuk menjawab. Kyara yang merasakan tangannya di genggam hanya tersenyum lembut ke arah pria manis itu. Ia tak keberatan, melihat dari tatapan penuh permohonan dari pria yang nantinya akan menjadi bagian dari hidupnya.

“Gadis kecil tentu sudah tahu namaku ‘kan dari Paman William?”

Al tidak menjawab pertanyaan yang Kyara lontarkan, tapi kembali melontarkan pertanyaan yang membuat Kyara mengerutkan keningnya. Ia menatap pria di sampingnya itu sejenak, tapi ia tak mengeluarkan suara.

“Kamu tak perlu memanggilku gadis kecil, aku punya nama.”

Kyara kembali menatap Al yang juga menatapnya dengan pandangan polos. Pria di sampingnya mengenakan t-shirt berwarna putih di padukan dengan celana pendek yang berwarna putih pula. Ia tahu pakaian yang Al kenakan adalah barang bermerek. Kyara tak tahu, apakah pria ini sehari-hari memakai celana pendek? Urat-urat nadi jelas terlihat di kaki jenjang Al saking putihnya yang membuat Kyara sedikit kurang nyaman melihat hal itu.

Meskipun Al hanya memakai t-shirt dan celana pendek, tapi di tubuhnya begitu terlihat sangat pas. Al bagaikan model papan atas yang sedang duduk di taman bersama gadis kecil.

“Nama gadis kecil siapa?”

Suara Al yang merdu kembali terdengar yang membuat Kyara tersadar dari lamunannya. Pria ini sangatlah murni, dari perkataannya saja begitu tulus dan baik hati. Kenapa Tuhan begitu tidak adil kepada pria sempurna sepertinya. Kyara menghela napas lelah.

Kyara memberikan senyuman manis kemudian menatap Al yang juga menatapnya polos. Kyara mengigit bagian dalamnya. Ia tak tahan ketika melihat pria di depannya begitu alami, apakah dia menjadi tidak waras karena pria ini?

“Kamu tidak perlu memasang wajah seperti itu, apakah kau tak takut untuk aku cubit?”

Kyara akhirnya mengucapkan hal tersebut. Ia sangat gemas dengan pria ini. Al begitu polos dan mengemaskan yang membuatnya sekuat tenaga menahan rasa gemas itu.

“Cubit saja Al tidak akan nangis.”

Pria itu mengatakannya dengan penuh keyakinan sembari tersenyum polos. Kyara balas tersenyum, karena telah mendapatkan apa yang ia ingin dengar.

“Kamu sudah menyebutkan nama kamu, aku Kyara,” ujar Kyara penuh kemenangan. Karena, dapat mendengar nama Al dari bibirnya langsung. Al hanya menatap Kyara polos seakan dia tidak tahu apa pun begitu murni dan tak tersentuh oleh tangan jahat seakan jika disentuh akan rapuh dan menghilang dalam sekejap mata. Kyara tahu penyebab Al seperti ini karena kematian orang tuanya yang dibunuh tepat di depan matanya. Untung saja waktu insiden yang sangat di sayangkan itu Al selamat, tapi dirinya harus mengalami kelainan akibat dari insiden itu mempengaruhi otak Al yang membuatnya tak dapat berpikir seperti pria dewasa seusianya. Hal ini membuat semua keluarga menjauhinnya.

Kyara sangat menyayangkan hal itu. Rumor yang ia dengar bahwa kejadian 15 tahun silam ada campur tangan dari keluarga Al sendiri. Di mana, mereka semua ingin merebut kekuasaan di tangan orang tua Al. Mereka merasa iri sehingga membuat semuanya terjadi, tapi tak ada yang dapat membongkar kasus 15 tahun silam itu sampai sekarang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reborn Change Destiny   BAB 42

    Setelah mendapatkan kejutan yang sangat membahagiakan Al tak henti - hentinya tersenyum walaupun hanya senyum tipis yang membuat semua karyawan meleleh karenanya. "Feb, jam berapa saya akan bertemu dengan dia?" tanya Al dengan menekan kata dia pada ucapannya. "Saat jam makan siang," jawab Febian sekertaris sekaligus tangan kanan Al. "Baiklah, kau sudah menemukan bukti-bukti yang akan menyudutkannya?" tanya Al lagi dengan seringaian yang tersunging di bibir tipisnya. "Sudah, saya pastikan dia tidak bisa berkutik," tutur Febian ikut tersenyum. 'Tunggu dan lihat saja, ini sangat menyenangkan.' *** Di sebuah kamar nan mewah terlihat seorang wanita yang sedang memerah menatap layar monitor komputer. Entah apa yang dia lihat sehingga menimbulkan fantasi aneh di sekitarnya. "Ah, ya ampun Al kau membuatku bergairah," ujar wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Tessa saudari kandung dari Kyara. Tessa menatap layar monitor komputer yang menampakkan tubuh atletis Al yang dibalut ja

  • Reborn Change Destiny   BAB 41

    Al mengeram frustasi akibat apa yang dia alami. Lama berdiam diri mengontrol emosinya benda pipih di sampinya yang tadi sempat ia lempar kini berdering. Langsung saja Al mengambil benda pipih persegi empat itu untuk mejawab telepon yang masuk. "Iya, apa kau sudah mendapatkan kabarnya?" tanya Al to the point. "Ck, kenapa kerja kalian tidak ada yang becus." Setelah mengatakan hal itu Al mematikan telephone sepihak. Mengacak rambutnya frustasi karena tidak bisa mendapatkan kabar tentang sang istri. Sementara itu, ada tatapan khawatir yang menatapnya dari kejauhan. Jam sudah menunjukkan 11 : 57 dan Al belum beranjak dari sofa itu. Seketika lampu padam tidak ada penerangan di ruangan itu. Al mencoba mencari ponselnya sebagai penerangan. Belum lagi Al mengambil ponselnya di depan sana sudah ada cahaya temaran dari arah dapur. Di tengah ruangan lilin kecil menyala satu persatu hingga membentuk kata 'Happy Berstday Al' melihat hal itu Al baru paham belum lagi Al sempat tertegun. Semua lampu

  • Reborn Change Destiny   BAB 40

    Arkg! “Kenapa bisa begini!” Seorang pria tampan menggeram frustasi di ruangannya. Pria itu mengamuk karena semua penginvestasi menolak bekerjasama dengan perusahaannya lagi. Jadi, perusahaannya berada dalam masa yang sulit. Tok! Tok! Tok! “Masuk!” seru Daniel. Ya, pria itu adalah Daniel mantan kekasih dari Kyara di masa lalu. Sepertinya Al dan Kyara telah bergerak—Daniel akan mendapatkan hukuman berat karena telah mengkhianati Kyara di masa lalu. Masuklah seorang wanita yang merupakan sekertaris Daniel, seperinya dia ingin melaporkan sesuatu kepada atasannya. “Maaf Pak,” ujar sekertaris Daniel dengan hati-hati karena ia tahu suasana hati bosnya tidak dalam kondisi yang baik. “Iya, ada apa Bella?” tanya Daniel to the point. “Begini Pak, perusahaan TU Company menerima bekerjasama dengan Anda dengan syarat Anda mau bertemu dengan pemimpin dari TU Company,” jelas wanita itu yang bername tag Bella. Bagaikan d

  • Reborn Change Destiny   BAB 39

    “Alfiano Arga Dinata, CEO INC Group. Pria muda berumur 28 tahun ini sukses membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan.” Tessa membaca profil Al. Ia sudah jatuh cinta pada pria itu pada saat bertemu di mall kemarin.‘Oh, beruntung sekali aku jika bisa bersading dengannya masih muda, tampan dan yang lebih penting sukses. Al tidak ada tandingannya. Apa lagi ANS Grub dalam masa yang sulit saat ini tiba-tiba saham turun drastis walaupun itu perusahaan Kakakku yang bodoh, tapi masa bodohlah aku tidak ingin ambil pusing yang terpenting aku harus bisa menarik perhatian Al,’ pikir Tessa berfantasi sendiri mengenai Al. Pikirannya telah kacau akibat fantasi liar yang ia ciptakan sendiri. Tidak mengetahui bahwa Al sendiri tak terlalu menempatkan dirinya di pandangan Al.Tessa yang sedang berfantasi tentang Al. Sosok tampan itu sekarang malah memandang sosok jelita di sampingnya.Menurut Al, Kyara adalah anugrah terin

  • Reborn Change Destiny   BAB 38

    “Ada apa ini?” Terdengar sebuah suara bas nan seksi menghentikan pembicaraan mereka.Tessa tertegun menatap sosok tampan di depannya itu.‘Omg! Tampannya, Daniel saja akan kalah dengan ketampanan pria ini. Astaga! Dia ... dia adalah Alviano Arga Dinata dari INC Group. Ternyata aslinya sangatlah tampan,’ ujar Tessa membatin. Netranya menatap Al dengan sangat intens seakan jika ia berkedip, maka Al akan hilang dari pandangannya.“Dady!” teriak Angel yang langsung membuyarkan fantasi Tessa tentang Al. Angel langsung saja memeluk sang dady di hadapan semua orang.Orang-orang yang melihat kedatangan salah satu pengusaha sukses itu lantas memotretnya. Blis camera mengenai sosok mereka tanpa jedah. Tempat itu, semakin ramai sejak kedatangan Al.Al langsung saja mengkode Febian agar membubarkan massa tersebut yang mulai menatap mereka penuh minat.Sedangkan Tessa dibuat terkejut, karena

  • Reborn Change Destiny   BAB 37

    Bias cahaya matahari tampak malu-malu memasuki kuseng-kuseng jendela sebuah kamar. Di sana dua insan masih terlelap dalam tidurnya. Jam pada dinding kamar sudah menunjukkan pukul setegah tujuh. Namun, masih belum ada tanda-tanda dari kedua insan itu untuk bangun. “Engh ...!” Lenguhan kecil keluar dari bibir sang wanita. Perlahan, tapi pasti matanya mulai mengerjap ‘tuk menyesuaikan cahaya yang masuk di netranya. Pupil mata yang berwarna coklat terang itu menyapa dunia, bulu matanya yang lentik tampak bergerak-gerak tak kala anila menerpanya. Wanita itu bernama Kyara Angela Wijaya—pandangannya menyapu area kamar. Sampai tatapannya jatuh pada seorang pria tampan berkulit putih dan memiliki rambut hitam legam yang sehalus sutra. Kyara menyelusuri wajah suaminya yang tanpah celah itu. Suami? Ya, mereka telah menikah lima tahun lalu. Di mana sebuah insiden berdarah terjadi yang membuat hari bahagia itu menjadi hari yang penuh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status