Share

167. Penyusup

“Kamu udah nggak kerja mulai hari ini?” tanya Rabu. Mereka sudah sepakat mengganti panggilan sejak dua minggu lalu. Itu karena mereka ketahuan masih menggunakan sapaan lo-gue oleh Agung, dan diceramahi habis-habisan. Padahal sebelumnya Katha sudah lega tak mendapat omelan dari sang papa.

“Iya,” jawab Katha sambil beranjak memindahkan piring-piring kotor ke dapur.

“Kamu benar-benar yakin? Aku nggak masalah kamu kerja,” ujar Rabu. Dia mendekati Katha yang tengah mencuci piring. “Biar aku yang cuci.”

Katha menggeleng. Dia menyikut pinggang Rabu agar lelaki itu menjauh.

“Yakin. Lagian Kandara udah dapat sekretaris baru. Dan sesuai ucapanku dulu, kalau aku akan berhenti kerja kalau dapat suami sesungguhnya.”

“Oh, iya, aku naik level dari suami kontrak jadi suami permanen ya?” goda Rabu.

Katha seketika tertawa. Bisa-bisanya Rabu menyamakan dirinya sendiri dengan pekerja kantoran yang kontrak dan tetap.

“Mandi, sana!” perintah Katha.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status