Share

Bab 52

“Jagung bakarnya datang!” ucap Zayn dengan sekantong besar di tangannya.

“Zayn, aku ngantuk.”

Saat itu Zayn dan Arnav yang tengah larut dalam tawa mendadak menatapku dengan aneh.

“Kok ngantuk sih Bun, kita baru aja kumpul.”

“Hari ini Bunda lagi kurang sehat, apa lagi besok harus kembali ke kota jadi enggak apa-apa ya, Bunda tidur duluan?”

“Yah, enggak seru banget sih Bun?”

Sata tu aku bisa melihat keduanya tampak kecewa. Namun, aku juga tak bisa membohongi perasaanku. Aku membenci Zayn. Meski, kini seseorang menjelaskan jika semua murni karena rasa terima kasih.

Aku yang menyaksikan sendiri bagaimana ketika Zayn menatap Ochi dengan pandangan yang sama saat menatapku. Bagaimana ia bahkan tak membiarkan pria wanita itu pulang sendirian.

Aku hanya tak sanggup membayangkan hari-hari selama aku tak ada di sampingya. Mungkin saja keduanya sering kali menghabiskan waktu denga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status