Alagar sebenarnya menyadari ada sosok yang memperhatikan energi sihir di atasnya. Namun, dia membiarkannya, mengingat Viona sudah mengenakan cincin pemberiannya yang sudah dirinya beri sebuah sihir perlindungan.Setelah sedikit jauh dari kediaman Viona, Alagar menghentikan mobilnya dan menatap ke langit, dimana sosok yang mengenakan pakaian serba merah itu sedang memperhatikan rumah Viona."Cih, cepat sekali mereka mengetahui keberadaan kami, setelah aku merasakan energi sihirku," gumam Alagar sedikit kesal.Alagar mengusap cincin yang dirinya kenakan, tampak sorot matanya berubah menjadi sangat tajam, seolah ingin membunuh sosok tersebut.Sementara itu di kamar Viona berada, terlihat gadis itu masih mencerna apa yang dilihatnya sewaktu di dalam mobil Alagar. Dia duduk di kursi belajarnya sambil menatap cincin pemberian Alagar."Sebenarnya kau siapa, Alagar?" gumam Viona pada dirinya sendiri.Viona tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan seperti sekarang, dimana tiba-tiba ada anak
Kedatangan Alagar dan Viona yang bersamaan ke kafe dekat Universitas, membuat geger seluruh Universitas, hingga hidup keduanya berkencan pun langsung tersebar luas.Terlihat Viona sedang bersama dua sahabatnya, Clinton dan Hendri di taman kampus, setelah dia selesai sarapan dengan Alagar.Clinton dan Hendri terlihat memandangi Viona yang sedang duduk termenung memikirkan gosip dirinya yang berkencan dengan Alagar sudah didengar seluruh Universitas."Kau serius kencan dengan Tuan muda Ruiz, Vi?" tanya Hendri datar."Mengagumkan, kau menolak berbagai pria dan lebih memilih pria yang akan memberimu ribuan tekanan. Wah ... selamat Vi," timpal Clinton sambil tepuk tangan.Viona menghela napas panjang, mengacak-acak rambutnya sambil merajuk. "Kenapa nasibku jadi begini?""Loh, bukannya bagus mengencani Tuan muda Ruiz, kau bisa minta apa pun pada dia," celetuk Hendri dengan polosnya."Kau pikir semudah itu? Lihat mereka, seolah ingin membunuhku," jawab Viona sambil menunjuk beberapa gadis ya
Saat langit tiba-tiba berubah menjadi gelap. Viona dan dua sahabatnya reflek mendongak ke atas."Apa yang terjadi?" tanya Clinton sembari menatap langit."Apakah akan terjadi badai?" timpal Hendri.Sementara kedua sahabatnya saling bertanya satu sama lain, karena baru kali ini melihat langit siang hari langsung gelap gulita bagaikan malam hari itu.Alagar muncul di dekat Viona, mencekal lengan wanita itu, hingga membuat Viona terkejut dengan kehadirannya tiba-tiba."Cepat masuk ke dalam gedung, apa pun yang terjadi jangan keluar dari sana!" perintah Alagar keras.Namun, bukannya langsung menuruti perintah Alagar, Viona dan dua sahabatnya malah bengong menatap Alagar dengan bingung.Tralap!Jeger!Terdengar suara gemuruh petir besar yang menyambar salah satu pohon dihalaman Universitas, membuat pohon tersebut langsung terbakar.Viona dan kedua sahabatnya reflek terkejut dengan apa yang terjadi dengan pohon tersebut.Tiba-tiba muncul portal-portal teleportasi dengan jumlah banyak di ata
Setan seharusnya tidak bisa keluar dari neraka terdalam, dia di segel karena melakukan berbagai kejahatan.Kehadiran Setan di dunia fana di yakini Alagar ada campur tangan para Dewa yang membencinya. Terutama Herdas sosok Dewa yang mengawasi seluruh Neraka.Herdas memang terlibat dalam kasus penyegelan Alagar di dimensi kehampaan waktu dulu. Besar kemungkinan Herdas melepaskan Setan untuk memburu Alagar.Para Dewa pembenci Alagar seolah langsung memberikan peringatan setelah tahu kalau Alagar telah bereinkarnasi.***Alagar menatap Setan yang sedang menyeringai sambil memperhatikannya dengan sorot mata ingin membunuh."Jadi kau, mahluk rendahan yang ditakuti para Dewa bodoh itu?" tanya Setan dengan suara beratnya."Sepertinya aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu, bukan?" Alagar balas bertanya dengan santai."Hahaha ... menarik! Mahluk rendahan sepertimu bisa memiliki kepercayaan diri yang besar. Mari kita lihat, sampai sejauh mana kepercayaan dirimu itu!" seru Setan sambil tertawa.S
Skala serangan Setan bertambah menjadi besar, ledakan yang di akibatkan juga bertambah sangat besar.Seluruh perisai tugas elemen sihir Alagar sampai tidak dapat terlihat lagi oleh serangan-serangan yang dilakukan Setan.Di kayangan berada sosok tiga Dewa pembenci Alagar sedang memperhatikan pertarungan mereka dari layar sihir yang mereka ciptakan.Tampak ketiga Dewa itu sangat serius melihat pertarungan tersebut, karena mereka ingin melihat sudah sejauh apa kekuatan Alagar.Mata ketiganya membelalak lebar, terkejut saat melihat serangan Setan yang begitu besar tidak dapat menembus perisai tiga elemen milik Alagar."Tidak mungkin, bagaimana bisa dengan tubuh manusianya dia bisa memiliki kekuatan sebesar itu?" ujar salah satu Dewa pembenci Alagar."Aku yakin, ada sosok yang mentransfer kekuatan padanya, tidak mungkin tubuh manusia dapat mengeluarkan energi sihir sebesar itu," timpal Dewa lainnya."Aku setuju denganmu, energi sihir yang kita deteksi darinya juga sangat kecil, mustahil d
Indra memang datang bersama beberapa Dewa bawahannya, walau mereka tidak sekuat dirinya, tetapi mereka masih bisa melawan para monster kelelawar.SwuzzJeger!Jeger!Sihir petir bawahan Indra membunuh satu per satu monster kelelawar yang terus bermunculan dari portal dimensi.Indra juga tidak mau kalah, setelah membantu Bikely berdiri dia kembali menyerang para monster kelelawar tersebut dengan membabi buta."Hancurlah kalian semua!" seru Indra penuh penekanan.Tralap!Jeger!Jeger!Petir-petir Indra bersahutan dengan petir bawahannya, menciptakan pemandangan mengerikan di langit, dimana para monster kelelawar hancur saat terkena petir-petir tersebut.Bikely juga tidak mau kalah dia mengeluarkan busur sihir, karena merasa bisa melakukan serangan jarak jauh setelah Indra dan bawahannya memberikan ruang.SwuzzSwuzzAnak panah sihir waktu melesat—mengincar kepala para monster kelelawar yang langsung membuat tubuh mereka kebentuk sebelum menjadi seperti sekarang hingga kemudian menghilan
Sementara Yama yang sama sekali tidak menghindari serangan Alagar, dia terlihat baik-baik saja, bahkan ia mencoba mengerti strategi Alagar yang sebenarnya tidak mengejarnya.Alagar telah merancang rencananya dengan menghabisi ribuan monster kelelawar menggunakan pedang sihirnya. Setelah semua monster kelelawar berhasil dikalahkan, langit yang tadinya gelap mulai cerah kembali. Bikely, Indra, dan bawahan Dewanya terkesima saat melihat kekuatan Alagar yang begitu luar biasa. Dari kejauhan, mereka menatap Alagar yang dengan mudah menghilangkan ribuan pedang sihir miliknya. Mereka merasa takjub sekaligus takut karena kekuatan Alagar sudah di luar pemahaman mereka sebagai Dewa. "Meskipun, Alagar hanyalah manusia biasa. Mengapa kekuatannya begitu luar biasa?" gumam Indra dengan bingung. Mereka berharap untuk bisa mengungkap rahasia kekuatan Alagar agar bisa menjadi lebih baik. Karena mereka pikir kemampuan Alagar bisa mengganggu kestabilan dunia."Pantas saja banyak Dewa yang marah padan
Alagar membalikkan badan, saat Indra berkata ingin mengikuti nya, menatap Dewa pemimpin Istana petir itu dengan tajam lantas berkata, "kau bilang ingin mengikutiku?"Mata Alagar menyala, penuh kemarahan dan kekecewaan. Indra, yang terkejut dengan reaksi Alagar, mencoba menjelaskan diri. Namun, Alagar tak memberi kesempatan untuk itu. Ia melangkah mendekat ke Indra, hingga wajah mereka hanya berjarak sejengkal saja."Dulu dimana kalian di saat aku mendapatkan perlakuan tidak adil? Asal kalian tahu saja aku tidak takut sama sekali walau harus melawan seluruh Dewa kayangan, jika mereka berani menghancurkan Bumi!" ujar Alagar dengan suara yang bergetar penuh emosi.Indra merasa tertekan oleh tatapan tajam Alagar, serta kata-kata yang menusuk hatinya. Ia sadar bahwa Alagar telah merasakan pengkhianatan dan kekecewaan yang mendalam. Namun, Indra ingin membantu Alagar dan memperbaiki kesalahan yang telah terjadi."Alagar, aku mengerti perasaanmu. Aku ingin membantumu, biarkan aku mengikuti l