Share

Kasih sayang ibu

Author: Liya Mardina
last update Last Updated: 2025-08-20 16:14:11

“Ma, tunggu!” Lara dengan cepat meraih tangan Calista, menghentikan langkah ibunya yang sudah hampir menerobos masuk ke rumah sakit. Sentuhan itu membuat Calista sontak menoleh, matanya masih menyala penuh amarah, napasnya memburu, dada naik turun seperti menahan bara yang siap meledak.

“Ada apa lagi?” suaranya bergetar tajam. “Lihat tingkahnya yang tidak bertanggung jawab itu! Membuatmu masuk rumah sakit, lalu membiarkanmu sendirian. Di mana hatinya?!” geram Calista, matanya berkilat. Ia berusaha kembali melangkah masuk, tetapi tangan Lara kembali menariknya erat.

“Ma….” suara Lara bergetar, hampir menangis. Rengekan itu terdengar lirih, sengaja ia lontarkan, meski setengahnya hanyalah akting. Ia tahu, mungkin hanya cara itu yang mampu menghentikan langkah sang ibu. Wajahnya memelas, seolah seluruh kekuatan dirinya runtuh dalam genggaman tangan ibunya.

Dan benar saja, kemarahan Calista perlahan mencair. Sorot matanya melembut, berganti iba. Wajah kerasnya luluh melihat putrinya hampi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Harta atau Prasetya?

    Kantor pusat Alpha News mendadak geger. Layar-layar televisi di ruang redaksi yang biasanya menayangkan berita terkini kini dipenuhi dengan wajah panik para karyawan. Suara gaduh terdengar ke segala arah—dari telepon yang berdering tanpa henti, reporter yang berteriak-teriak menanyakan perintah, hingga produser yang mondar-mandir sambil memegangi kepala.Pak Brata, pemilik sekaligus petinggi tertinggi Alpha News, baru saja keluar dari ruang rapat ketika kegaduhan itu menghantam telinganya. Seorang staf berlari tergesa menghampiri, wajahnya pucat pasi.“P-pak… siaran wawancara dengan Direktur Nirvana… b-bukan itu yang muncul di layar,” ucapnya terbata.Pak Brata menyipitkan mata. “Maksudmu apa?” tanyanya datar, tapi nada suaranya mengandung ancaman.Staf itu gemetar, menelan ludah sebelum melanjutkan. “Video yang tayang… bukan wawancara, Pak. Itu… itu rekaman… putri Bapak… dengan Pak Prasetya.”Deg.Wajah Pak Brata mendadak pucat. Untuk sesaat, ia tak mampu berkata-kata. Namun hanya se

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Kejutan untuk Lara

    "A-aku akan melakukannya. T-tapi bisakah Anda singkirkan benda ini dulu?" suara pria itu gemetar, patah-patah, seolah setiap kata keluar dari kerongkongan yang tercekik ketakutan. Matanya membelalak, pupilnya bergetar, sementara keringat dingin mengalir dari pelipis hingga membasahi rahang. Sesekali ia melirik pistol yang menempel di dahinya, napasnya terengah seakan paru-parunya kekurangan oksigen.Kris, dengan ekspresi tetap datar tanpa setitik emosi, menurunkan pistol itu. Namun tindakannya sama sekali tidak memberi kelegaan. Dalam sekejap, kakinya yang berbalut boot hitam menghantam dada pria itu keras, membuat tubuh kurusnya terjungkal ke belakang. Suara tubuh menghantam lantai apartemen yang dingin terdengar menyakitkan, diikuti erangan tertahan dari mulut korban. Kris melangkah masuk dengan tenang, gerakannya tegap dan penuh kendali, lalu menutup pintu rapat-rapat.Pria itu masih terbaring, tubuhnya menggeliat lemah berusaha bangun. Namun dengan cepat, sepatu boot Kris kembali

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Antara cinta dan dendam

    Abian berusaha keras menahan refleks tubuhnya yang hampir memuntahkan kembali cairan merah muda yang baru saja mengalir ke dalam tenggorokannya. Jus jambu itu terasa begitu asing dan menusuk lidahnya, pahit sekaligus manis dengan aroma menyengat yang justru membuat perutnya bergejolak. Namun, ia menundukkan wajah sedikit, pura-pura santai agar Lara tidak menyadari betapa sulitnya ia menelan cairan itu. Tenggorokannya naik turun, menahan rasa mual yang hendak pecah, sementara matanya berkedip cepat untuk menutupi kegelisahan.Lara yang berdiri di depannya justru menatap takjub. Bibir mungilnya perlahan membentuk huruf "O", seakan-akan tidak percaya bahwa Abian benar-benar menghabiskan jus jambu yang selalu ia hindari. Kedua matanya berbinar, dipenuhi rasa kagum sekaligus lega. Ketika Abian akhirnya menyerahkan gelas kosong itu padanya, Lara menerimanya dengan tangan yang sedikit gemetar karena terharu. Senyum kecil terbit di wajahnya.Tanpa membuang waktu, Lara meraih sekotak sayur dar

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Jus jambu biji

    Dalam keheningan yang menegang itu, langkah pelan Calista menggema di ruang rawat. Setiap hentakan sepatunya menimbulkan gema halus, seperti dentuman yang menusuk ke hati masing-masing orang di sana. Tatapan dinginnya tertuju pada ranjang, pada sosok putrinya, atau mungkin pada sang menantu yang masih terbaring di sana.Lara yang duduk di sisi ranjang seketika merasakan hawa dingin. Genggamannya pada tangan Abian menguat tanpa ia sadari. Ia berjalan perlahan, posisinya kini membelakangi sang suami, seolah menjadi tameng di hadapan Calista. Tatapannya penuh kewaspadaan, menahan napas agar tidak terlihat gentar, meski jantungnya berdetak kacau.Calista menatap putrinya dalam diam, bibirnya perlahan melengkung. Sebuah senyum sinis tersungging, membuat ruangan semakin tegang. Melihat Lara yang berdiri di depan Abian, seakan-akan melindungi lelaki itu, justru membuatnya semakin tak senang.“Lea, Mama harus cepat pulang,” ucapnya lembut, namun intonasinya dingin.Wajah tegang Lara seketika

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Ruang rawat Abian

    "Ada apa?" tanya Calista begitu menyadari langkah putrinya mendadak terhenti. Tatapannya penuh selidik, menuntut jawaban atas kebingungan yang tampak jelas di wajah Lara.Lara tersentak, buru-buru memalingkan wajah. "Ah, mungkin memang begitu," ujarnya lirih, berusaha menutupi kegugupannya. Jari-jarinya yang sejak tadi menggenggam tas kecil kini mencubit ujung roknya. "Aku merasa sikapku kurang baik dulu. Aku hanya ingin memperbaikinya. Aku pikir masih belum terlambat."Calista memandangnya lekat-lekat. Ada keraguan yang sempat hinggap, namun perlahan surut melihat kesungguhan di wajah putrinya. Bibirnya melengkung membentuk senyum tipis. Dalam batin, ia berusaha menenangkan diri. 'Dia sudah dewasa. Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir'"Lea."Suara berat seorang pria memecah keheningan, membuat Lara dan Calista sontak menoleh bersamaan.Hendrik, ayah mertua Lara, tampak berjalan menghampiri dengan senyum lembut. Namun begitu matanya bertemu dengan sosok Calista, senyum itu beruba

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Menjenguk menantu

    Mobil mewah yang mereka tumpangi baru saja berhenti di halaman rumah sakit. Suasana sore itu cukup ramai, kendaraan keluar masuk silih berganti, membuat klakson sesekali terdengar. Sopir segera turun dan membuka pintu mobil untuk Calista. Namun langkah wanita paruh baya itu terhenti ketika mendengar suara lirih sang putri memanggilnya.“Ma.”Suara lembut itu membuat Calista menoleh. Wajahnya yang semula datar berubah lembut, namun juga menyiratkan sedikit penasaran. “Ya?” sahutnya singkat.Lara tampak gelisah. Jemari lentiknya menggenggam erat ujung rok, seolah sedang menahan sesuatu yang berat di hatinya. Tatapan matanya menunduk, suaranya ragu, hampir tak terdengar jelas. “Lea... boleh minta uang?” tanyanya penuh sungkan.Calista terdiam sejenak, lalu bibirnya melengkung geli. Ia bahkan sempat mendesah ringan. “Astaga, mama kira mau bilang apa. Tentu boleh. Memangnya uang di kartumu sudah habis terpakai semua?” tanyanya sembari merogoh tas kecil yang terletak di pangkuannya.Lara me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status