Share

BAB 3

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-----------------------------------------------------------

Kilatan asap transparan tiba-tiba bersinar terang dan mengungkapkan sosok peri yang mungil, terbang di udara dan menyapa Liu Yifen.

"Selamat datang di Dinasti Qin yang penuh misteri!" kata peri mungil itu dengan senyuman di balik kabut emas yang menyelimuti tubuhnya.

Liu Yifen terkejut, menoleh ke belakang dengan mata yang membesar dan bibir yang sedikit terbuka. "Apa yang sedang terjadi ini?!" ucapnya.

Peri mungil merasakan keterkejutan Liu Yifen dan melihat wajahnya yang pucat. "Aku adalah peri yang ditugaskan untukmu. Namaku Bi, dan kamu adalah putri dari Chen Sang di Negeri Liang Barat, adik dari Jia Lia," jelas peri Bi sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya.

Liu Yifen memulihkan ekspresinya dan bertanya tentang identitasnya. Ia baru menyadari bahwa di dunia ini, ia memiliki sosok kakak perempuan yang membawa kebahagiaan dalam hatinya.

"Kamu memiliki misi untuk menemukan Kompas Mandarava dan Mutiara Jiwa!" lanjut peri Bi, memberitahu Liu Yifen tentang apa yang perlu diketahuinya.

Tanpa berpikir panjang, Liu Yifen mengangguk. "Apakah kamu akan selalu ada di sini saat aku membutuhkanmu?" tanya Liu Yifen, ingin memastikan keberadaan peri Bi dalam setiap misinya.

Namun, peri Bi menggeleng dengan tegas. "Tentu saja tidak. Aku hanya akan datang ketika kamu menyelesaikan misi tersebut."

Liu Yifen merasa lega mendengar jawaban dari peri Bi. Ia akan bebas menjalani kehidupan di dunia ini. Namun, ia berpikir apakah ia harus menggunakan nama perempuan yang menjadi tubuhnya saat ini, karena keberadaannya di sini adalah untuk memulai kehidupan yang baru. Namun, pikirannya teralihkan oleh sesuatu.

"Di mana kedua benda tersebut berada?" tanya Liu Yifen dengan serius.

Peri Bi menggaruk pipi gembulnya, dengan nada santai ia menjawab, "Aku juga tidak tahu! Kamu harus menemukannya sendiri," sambil mengangkat tangannya.

Pupil mata Liu Yifen membesar. "Apa?!?" Langkahnya terhenti, apakah mungkin? Bahkan peri Bi tidak tahu di mana kedua benda itu berada?

Peri Bi terbang di atas kepala Liu Yifen dan duduk bersila, mengetuk dagunya. "Jika kamu berhasil, kamu akan mendapatkan hadiah besar dari Dewi Aio!"

Liu Yifen terdiam, tugas yang diberikan kepadanya ternyata adalah perintah dari Dewi Aio? Namun, mengapa? Apakah ada hal yang tidak diketahuinya?

Peri Bi merayap di hidung mungil Liu Yifen, mengedipkan satu matanya. "Selamat tinggal. Jangan lupakan namamu, Meigmei sekarang!" ucap peri Bi sebelum kabut emas mengapung di udara dan perlahan-lahan menghilang.

Liu Yifen melihat sekelilingnya dengan senang. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada beberapa kereta kuda yang berhenti, dan sekelompok gadis berpakaian tradisional turun dari kereta tersebut.

Liu Yifen merasa curiga dan berpikir, "Ada apa ini? Gadis-gadis ini mengapa terlihat seperti datang untuk melamar pekerjaan sebagai pembantu?"

Liu Yifen yang penasaran melirik pengawal di sebelahnya dan bertanya, lalu ia mengetahui bahwa sekarang adalah tahun enam masa pemerintahan Kaisar Qianlong. Liu Yifen tidak pernah menduga bahwa ia datang setahun lebih awal dari perjanjiannya dengan Dewi Aio.

Saat ini, Liu Yifen merasa bingung tentang apa yang seharusnya dilakukannya. Ia merasa pusing memikirkan kenyataan yang harus diterimanya. Di depannya, ada seorang gadis yang terjatuh, rambutnya berantakan sehingga wajahnya tidak terlihat. Tangannya penuh dengan memar, sangat kontras dengan gelang giok putih di tangannya.

Gadis itu terlihat lelah, berusaha merangkak maju seolah-olah ada seseorang yang mengejarnya. Liu Yifen bersiap maju untuk membantu gadis itu.

Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya menghalangi langkah Liu Yifen. Pandangan Liu Yifen tertuju pada wanita tua itu. Ia tersentak saat merasakan pukulan ringan di bahunya dari wanita tua tersebut.

"Nona Meigmei, mengapa kamu berlari-lari kemari?" ujar Mbok, pengurus rumah, dari nada suaranya dan ekspresi wajahnya terlihat panik dan cemas.

Liu Yifen terkejut, raut keheranan tergambar jelas di wajahnya. Ia dipanggil dengan sebutan "nona" oleh wanita tua itu.

"Nona? Aku?" Liu Yifen menunjuk ke arah dirinya sendiri, mulutnya terbuka tanpa suara.

Astaga, hampir saja ia melupakan hal penting bahwa dirinya adalah putri bangsawan bernama Meigmei. Kenapa hal sepele itu bisa terlupakan begitu mudah olehnya?

Liu Yifen menyadarkan dirinya dan dengan acuh tak acuh melewati wanita tua tersebut. Ia melangkah maju dengan cepat, namun gadis yang jatuh di depannya telah menghilang, seolah-olah tidak pernah ada.

Liu Yifen menyimpulkan, "Apakah tadi itu hanya ilusi?" pikirnya sambil mengelus dagunya, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.

Mbok, pengurus rumah, mendesah lelah. Ia merasa aneh dengan sikap Liu Yifen yang tampak agak aneh. Dengan nada yang mendesak, ia berkata, "Aduh, Nona Meigmei! Akhirnya aku bertemu denganmu juga! Waktunya hampir tiba, cepatlah!"

Liu Yifen baru saja ingin menjelaskan, namun ucapan belum keluar dari mulutnya ketika ia sudah dibawa untuk berganti baju.

Seorang gadis yang diperkirakan berusia 17 tahun, membungkuk dan mengangguk sopan memberi jalan pada Liu Yifen.

"Mohon, Nona, ikuti saya untuk berganti baju," pinta gadis itu yang bernama Ming Xiang.

Liu Yifen membeku sejenak, tersentak oleh dorongan dari Mbok. Ia mengangkat dagunya dan berjalan dengan anggun.

Tak lama kemudian...

Di dalam ruangan ganti yang berlantai kayu dari pohon zelkova, dinding ruangan dibalut kain dengan motif daun pinus.

Liu Yifen duduk di depan cermin, memperhatikan pantulan wajah gadis ini yang begitu mirip dengannya. Dengan bantuan Ming Xiang, Liu Yifen mengenakan Hanfu. Pakaian ini memiliki beberapa lapisan dan terlihat longgar, dengan tiga sabuk, kaos kaki, ikat pinggang, dan kerah. Warna pakaian yang sederhana, dengan pola bunga merah, rambutnya disanggul menjadi dua kepala.

Liu Yifen selesai berganti baju dengan perasaan bingung, lalu memutuskan untuk menjelaskan situasinya terlebih dahulu.

"Aku..." Liu Yifen mencoba mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya, namun ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa seperti menjadi orang lain secara perlahan-lahan. Sikap sombong dan perilaku buruk lainnya terasa sulit diaplikasikan dalam situasi seperti ini.

Bahkan? Ia merasa bingung dengan kebingungan yang melanda dirinya. Apa yang sedang terjadi?

Mbok, pengurus rumah, menyeka air matanya dengan sapu tangannya. "Tidak perlu dijelaskan lagi, Nona. Sekarang sudah begini."

Mbok tahu bahwa Liu Yifen tidak ingin menggantikan kakaknya, tetapi sebagai seorang putri dari Chen Yanzsang, ia harus mengikuti aturan pemilihan gadis yang ditinggalkan oleh leluhurnya. Itu adalah kewajiban yang harus dilakukan.

Liu Yifen mencoba menerima situasi yang canggung ini meskipun masih merasa bingung. Ia melihat dirinya yang ada di depan cermin, wajahnya yang mirip dengan gadis bernama Meigmei. Ia merasa seperti sedang berada dalam peran yang tidak sesuai dengan dirinya.

Bersambung....

Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.

Salam manisku"-"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status