Share

BAB 8

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-------------------------------------------------------------

Saat Liu Yifen sedang memikirkan hal itu, Mbok pengajar memberikan instruksi yang membuatnya terbangun dari lamunannya.

"Silakan, nona, ganti pakaian. Segera akan ada sesi pelatihan awal," kata Mbok pengajar dengan wajah yang terlihat agak jutek.

Liu Yifen bergantian dengan para kandidat lainnya untuk masuk ke ruangan tersebut.

Ketika giliran Liu Yifen untuk mengganti pakaian tiba, dia masuk ke dalam dan menutup pintu. Dia melepaskan pakaiannya dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh Mbok pengajar.

Liu Yifen terlihat anggun dengan pakaian berwarna biru terang yang segar. Rambutnya terurai dengan indah, seperti seorang putri. Jika ada yang memandangnya, orang tersebut tidak akan bisa menahan tawa.

Setelah selesai mengganti pakaian, para kandidat berbaris. Liu Yifen berada di barisan belakang. Tak lama kemudian, giliran Liu Yifen untuk mengenakan sepatu pot bunga dan mempelajari gaya berjalan wanita bangsawan dinasti Qing dengan keanggunan yang khas.

Untungnya, karena pengalamannya sering menggunakan sepatu hak tinggi saat berpartisipasi dalam peragaan busana di zaman modern, Liu Yifen dapat dengan mudah beradaptasi dengan sepatu pot bunga tersebut. Hal ini membuat Mbok pengajar sangat memuji Liu Yifen.

Pagi telah berubah menjadi malam. Suasana yang damai di pagi hari telah berubah, digantikan oleh keindahan malam dengan bintang-bintang yang berkilauan di langit.

"Baiklah, mari kita berhenti di sini untuk hari ini. Silakan para nona kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat," pinta Mbok pengajar dengan wajah yang masih terlihat agak kesal.

Setelah mendengar instruksi Mbok pengajar, wajah Nata Qinglian terlihat kurang senang. Dari kejauhan, seorang wanita bernama Xian, yang sebelumnya memfitnah Liu Yifen, mendekati Nata Qinglian yang tampak cemas.

Xian menepuk bahu Nata Qinglian, dan Nata Qinglian langsung membalikkan tubuhnya. "Qinglian, apa yang terjadi? Sepertinya kamu tidak ingin beristirahat?" tanya Xian dengan heran melihat wajah panik Nata Qinglian.

Nata Qinglian menyeru, "Bukan bahwa aku tidak ingin beristirahat, tapi aku takut!" Matanya melirik ke sekeliling dengan ekspresi kecemasan.

Hening.

"Setelah aku tidur tadi malam... aku mendengar suara tetesan air dan tangisan wanita!" lanjut Nata Qinglian dengan gemetar, bulu kuduknya merinding saat menceritakan pengalamannya kemarin.

Wajah Xian langsung pucat mendengar cerita Nata Qinglian. Dia teringat akan salah satu kandidat yang meninggal karena tenggelam dalam air.

"Mungkinkah...," duga Xian sambil berpikir. "Itu mungkin roh dari kandidat yang tenggelam?!" ucap Xian dengan nada menduga-duga.

Tiba-tiba suasana di antara para kandidat berubah, mereka tampak khawatir. Kecuali Liu Yifen, yang tetap datar dan memperhatikan cerita Nata Qinglian.

Benar saja, ketika semua orang kembali ke kamar masing-masing dan mencoba tidur, suara tetesan air perlahan-lahan kembali terdengar, diikuti oleh suara tangisan yang sangat sedih.

Tidak butuh waktu lama, tangisan wanita itu berhenti dan hanya suara tetesan air yang tersisa.

"Sepertinya hantu itu sudah kembali tidur," gumam Liu Yifen dalam hati, sambil tertawa pelan.

Lucu sekali! Tiba-tiba ada yang terasa aneh karena sebelumnya dia tidak mengalami hal serupa seperti ini kemarin.

Liu Yifen kembali berbaring dan berhasil memaksa dirinya untuk tidur. Dia tidak percaya pada hantu dan dewa, itu jelas ulah manusia.

Malam berubah menjadi dini hari. Liu Yifen tidur dengan nyenyak tanpa terganggu oleh suara air yang terdengar.

Pagi mulai menjelang dan menggantikan malam yang biasa bagi Liu Yifen. Dia penasaran dengan sumber suara air itu. Ketika Liu Yifen bangun, dia mengikuti arah dari mana suara air itu berasal semalam.

Tidak lama, dia menemukan genangan air di tanah dengan ember kayu yang bocor di sebelahnya. Liu Yifen memperhatikannya dengan seksama, dan sekarang dia mulai memahami situasi yang dihadapinya.

Ketika Liu Yifen mendengar bunyi lonceng yang menandakan dimulainya sesi pelatihan, dia berbalik dan menuju tempat pelatihan untuk bergabung dengan para kandidat lainnya.

Setelah mengalami gangguan suara air sepanjang malam, para kandidat tidak bisa tidur nyenyak, yang menyebabkan mereka sering membuat kesalahan selama pelatihan.

Mbok pengajar tidak henti-hentinya mengomel hampir kepada semua kandidat, kecuali Liu Yifen dan Nata Qinglian yang tidak melakukan kesalahan selama pelatihan.

Liu Yifen melihat bahwa Nata Qinglian terlihat baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda kepanikan seperti yang terjadi kemarin. Bahkan, Nata Qinglian tampak cemas dan khawatir untuk kandidat lainnya.

Hal ini semakin memperkuat keyakinan Liu Yifen yang telah terpikir berulang kali. Namun, apa yang ada di balik semua ini? Apakah tujuannya hanya untuk membuat para kandidat kalah dalam pemilihan? Dan mengapa ada seorang kandidat yang jatuh ke dalam air? Semuanya semakin membingungkan, dan Liu Yifen memutuskan untuk mengungkap si pengacau.

Ketika Mbok pengajar pergi, Liu Yifen melihat peluang untuk bertindak dan segera berdiri lalu berteriak dengan keras.

"Apa yang harus aku takuti! Tidak ada alasan bagiku untuk takut pada hantu. Aku tidak akan takut jika hantu air datang ke hadapanku! Aku siap menghadapinya satu lawan satu."

Setelah Liu Yifen selesai berbicara, para kandidat merasa bahwa Liu Yifen terlalu arogan. Namun, Liu Yifen tidak memperdulikan tatapan mereka yang penuh dengan cibiran.

Liu Yifen yakin bahwa si pengacau pasti akan mencarinya malam ini setelah dia memprovokasinya dengan terang-terangan.

Pada hari itu, ketika malam tiba, para kandidat merasa tidak tenang. Mereka tetap berkumpul bersama dan menolak untuk tidur.

Mbok pengajar berdiri di depan mereka dengan napas yang berat. "Tidur tepat waktu juga merupakan aturan dalam pelatihan ini. Saya harap para nona kembali ke kamar masing-masing," ujar Mbok pengajar dengan rasa jengkel terhadap para kandidat yang masih bertahan di tempat itu.

Mbok pengajar juga ingin beristirahat, karena kelelahan melatih para kandidat yang tampaknya lebih banyak membuat kesalahan hari ini daripada kemarin.

Setelah mendengar instruksi dari Mbok pengajar, para kandidat kembali ke kamar masing-masing dengan terpaksa. Mbok pengajar terlihat lega dan meninggalkan tempat tersebut.

Asrama kandidat menjadi hening, dan satu per satu lampu di halaman pun dimatikan.

Namun, di tengah malam, Liu Yifen tidak bisa tidur. Meskipun lampu kamarnya sudah dimatikan, matanya tetap terbuka. Dia sepertinya masih menunggu kedatangan si pengacau. Dalam hati, dia bertanya, "Mengapa si pengacau belum datang?"

Tiba-tiba, suara yang telah dinantikan sejak tadi mulai terdengar. Suara tetesan air disertai dengan tangisan yang semakin jelas terdengar mendekat ke arah kamar Liu Yifen.

Liu Yifen menyadari bahwa si pengacau telah tiba. Dia bangkit dari tempat tidur, mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapi orang yang berpura-pura menjadi setan tersebut.

Bersambung....

Jangan lupa tinggali jejak dan follow aku juga ya, para Nona dan Tuan.

Salam manisku"-"

Nienol

Haiii

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status