Ling Li berlari memutar dengan cepat ke arah Mae Li, sesuai apa yang dipikirkannya saat ini Mae Li terlihat kebingungan ingin mencambuk Long Xu ke arah mana.Wheeeeeessssss.Wheeeeeeesssssssss.Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya dua kali berturut-turut ke arah Mae Li, dua sayatan pedang yang sengaja diarahkan ke tangan lawannya membuat Mae Li tidak lagi bisa mengayunkan cambuknya.Arrrrrrrrkkkkkhhhhh.Jeritan Mae Li disambut senyum lebar oleh Ling Li, tanpa mempedulikan jeritan adik tirinya yang berdiri di depannya Ling Li bersiap kembali mengayunkan pedangnya."Jangan bunuh Anakku," teriak Ibu tiri Ling Li."Tapi kenapa? bukankah ini pertarungan hidup dan mati," ucap Ling Li."Haaaah, ya sudahlah. Ini benar-benar membosankan, orang lemah berpura-pura kuat berakhir hanya seperti ini memalukan," sambung Ling Li."Nak Ling Li sudah menjadi kuat ya, sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menindasmu," ucap Bibi Ae."Terima kasih karena Bibi mempercayaiku," sahut Ling Li.Da
Ling Li bergegas pergi setelah tau sang Iblis menyadari kehadirannya, Ling Li berlari sekencang mungkin sebelum sang Iblis mengejarnya."Makananku mau lari ke mana, bau wanita muda menyegarkan," teriak sang Iblis yang langsung mengejar Ling Li.Ling Li terdiam mematung saat melihat sang Iblis sudah ada di depannya menghalangi jalannya, melihat Iblis secara langsung dengan matanya membuat Ling Li menelan ludah, di kehidupan sebelumnya iblis tidak nyata dan sekarang wujud iblis benar benar ada di depannya."Ternyata seperti ini bentuk Iblis," dalam hati Ling Li."Daging muda segar, jadilah makanan yang baik jangan lari-lari lagi," ucap sang Iblis menjulurkan lidahnya."Kalau kamu hanya diam saja kamu pasti mati," ucap Sin."Jadi apa aku harus melawannya," sahut Ling Li pelan."Tentu saja, walau tidak ada harapan untukmu menang itu lebih baik dari pada hanya diam," ucap Sin.Ling Li menatap sang Iblis di depannya yang terus menjulurkan lidahnya, Ling Li merasa sedikit merasa sendiri memb
Sepanjang jalan menuju Aula Me Ling Li terus berpikir ras Elf yang tidak memiliki kultivasi melainkan sihir, Ling Li berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa menang di pertarungan nanti melawannya."Heeeh, sebenarnya mustahil kamu bisa menang melawan pria bangsa Elf itu, bangsa Elf bisa merubah benda apa saja menjadi senjata, sihir mereka juga sangat kuat," ucap Sin seakan tau apa yang dipikirkan Ling Li."Setiap makhluk hidup memiliki kelemahan, aku yakin pria Elf itu juga pasti punya kelemahan," sahut Ling Li.Setelah mendaftar Ling Li langsung disuruh turun ke arena bertarung, dari arena Ling Li bisa melihat pinggiran arena bertarung yang dipenuhi penonton.Ling Li yang berdiri di arena dikejutkan oleh pria tampan dengan telinga runcing yang berjalan ke arahnya, tatapan membunuh dari pria itu sempat membuat Ling Li sedikit gugup walau hanya sebentar."Ras Elf, elf.""Elf, elf."Penonton terus bersorak meneriaki nama Lulang pria bangsa Elf yang ada di depannya, tentu saja
Mata Ling Li terus memperhatikan sekelilingnya, ternyata benar setelah melewati dua pohon besar tadi mereka sampai di dunia bangsa Elf, Ling Li sebelumnya berpikir kalau dunia Elf berbeda dengan dunia manusia ternyata dirinya salah."Sepertinya tidak ada bedanya dengan dunia manusia," ucap Ling Li"Memang, semua yang ada di sini sama seperti yang ada di dunia manusia, tapi di sini selalu dingin walau ada matahari di sini tidak akan kepanasan," sahut Lulang."Lulang sudah pulang," teriak Anak perempuan yang berlari ke arah Lulang."Can kenapa ada di sini?" tanya Lulang sambil mengelus kepala Anak perempuan Elf yang memeluknya."Can sudah menunggu Lulang sangat lama, Can senang Lulang sudah pulang," ucap Can penuh semangat."Hehehehe, Alang pasti membawa banyak makanan kali ini. Ayo berikan pada Canlin," sambung Can penuh semangat dan matanya berbinar-binar."Baiklah, mari pulang dulu," ucap Luang."Ikuti aku, nanti aku akan mengantarmu ke suatu tempat," sambung Lulang."Hemmmm," sahut
Setelah Naga kedua masuk ke tubuhnya Ling Li bergegas pergi meninggalkan goa, Ling Li berjalan kembali ke arah kediaman Lulang dan berniat berpamitan lebih dulu."Itu manusia temannya Lulang," ucap Can.Ling Li yang berdiri di depan rumah Lulang hanya tersenyum, Ling Li merasa kasihan pada Anak-anak yang dijaga Lulang karena masih kecil sudah harus berpisah dari orangtua mereka dan semua itu karena perbuatan manusia."Heeeeeh manusia, Lulang sudah pergi," ucap Can menatap Ling Li.Mendengar itu Ling Li memutar badannya bersiap pergi, karena Lulang tidak ada tidak ada gunanya juga dirinya berada lama lama di wilayah ras Elf."Tolong kami."Ucapan Can membuat Ling Li menghentikan langkahnya, Ling Li menatap anak perempuan Elf yang menangis dengan keras di depannya."Tolong selamatkan Ratu kami, hanya dengan Ratu kami selamat orangtua kami juga bisa selamat," ucap anak Elf itu."Tenang saja aku akan menyelamatkannya," sahut Naga kedua mengendalikan suara Ling Li.Suara pria yang keluar d
Belum hilang rasa penasaran Ling Li tentang pil ditangannya Ling Li menatap selembar kertas yang tergulung di depannya, Ling Li langsung mengambil gulungan kertas dan bersiap bertanya kertas apa itu tapi Ling Li tersadar wanita tua itu sudah menghilang."Wanita muda aku tahu banyak yang ingin kamu tanyakan, percayalah padaku keduanya itu akan berguna bagimu. Pergilah, aku yakin kamu bisa menyelamatkan ras Elf," ucap suara sang Nenek yang langsung menghilang.Ling Li membawa kedua pemberian sang Nenek misterius dan berjalan pergi dengan seribu pertanyaan, Ling Li tidak memiliki pilihan selain percaya bahwa yang dibawanya saat ini pasti akan berguna."Apa kamu tahu kertas gulungan apa yang ada di tanganmu itu?" tanya Naga kedua."Tidak tahu, memangnya apa?" tanya Ling Li yang malah balik bertanya."Itu resep pil penolak racun, siapapun Nenek itu dia pasti alchemist tingkat atas," ucap Naga kedua."Lalu kenapa dia memberikannya padaku?" tanya Ling Li lagi."Nenek itu tahu resep pil penol
Ling Li menyeringai sambil memegang erat pedangnya, Ling Li sudah tidak sabar ingin menghabisi murid perguruan black racun yang berlagak ingin melawannya dan mengira bisa menghabisinya."Pantas saja aku merasa tidak asing dengan pedang itu, ternyata itu pedang sayap Naga," ucap Naga kedua."Aku kira kamu sudah mengetahuinya sejak pertama bertemu," sahut Sin."Kalian mau maju, atau aku yang maju," ucap Ling Li."Heeeeh, memangnya kalau kamu yang maju kamu bisa menang melawan kita," sahut salah satu murid dengan sombongnya."Kalau belum dicoba mana tau!" Teriak Ling Li yang langsung berlari sambil mengayunkan pedangnya."Arrrrrrrrkkkkkhhhhh, kamu membunuh teman kami," teriak beberapa murid serentak."Tenang saja kalian juga akan menyusul mereka," sahut Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya.Ling Li menjilati pedangnya yang berlumuran darah, Ling Li menatap potongan tubuh murid yang tersisa di depannya, gerbang perguruan black racun dibanjiri darah segar muridnya sendiri."Apa
Whuuuuuuuuuussssssss.Boooooooooooooommmmm.Duuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr.Duuuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrr.Ratu Elf tidak henti menggunakan sihirnya menyerang Ketua utama, tidak puas hanya menyerang menggunakan sihir Ratu Elf langsung merubah batu dan kayu di depannya menjadi pedang dan bom.Treeeeeng treeeeeng treeeeeng.Ketua utama mengeluarkan pedangnya menangkis serangan pedang kayu yang tidak ada habisnya, jimat mantra pelindung yang dibawanya hampir habis untuk menahan bom dan serangan sihir Ratu Elf."Ini tidak bagus untukku, bagaimanapun juga aku tidak akan bisa menang melawan Ratu Elf itu," ucap Ketua utama."Semua ini salah wanita muda itu, suatu hari nanti aku akan membalasnya dan meminta perhitungan padanya," sambung Ketua utama."Kalian berdua tunggu saja, percayalah semua tidak akan berakhir seperti ini saja," teriak Ketua utama yang langsung menghilang.Ratu Elf mengembalikan batu dan kayu seperti semula, sihir yang digunakannya untuk menyerang Ketua utama perguruan Bl