Share

menjadi orang lain

Setelah berbagai macam insiden yang terjadi. Keputusan dari kekaisaran pun telah diambil. Dan hari ini aku akan menyaksikan orang-orang yang membuatku berpindah ke tubuh ini dieksekusi mati.

Eksekusi dilakukan di taman belakang di dekat alun-alun perkotaan dengan cara dipenggal. Para orang-orang yang telah mencoba menyakiti permaisuri dieksekusi dihadapan masyarakat umum.

Setelah melihat adegan tidak menyenangkan itu, aku dengan lekas kembali ke kamar dengan alasan badanku tidak nyaman. Tentu saja aku tidak nyaman karena badan ini belum sepenuhnya sembuh total.

Aku merebahkan diriku di kamar permaisuri ini. Aku mengingat-ingat kembali apa saja yang ada di buku yang pernah aku baca itu. Mengingat nama dayang dan juga ajudanku, juga mengingat nama dayang dan ajudan Kaisar.

"Salam Yang Mulia Permaisuri, maaf mengganggu anda. tapi Kaisar ingin bertemu dengan anda." ujar salah seorang dayang ku.

Aku mengangkat tubuhku dengan malas dan menggerutu. Karena, apakah Kaisar itu tidak tahu tubuh ini baru saja melewati fase kritis, dan aku memaksakannya untuk bergerak. tidak bisakah dia sehari saja tidak menggangguku ?!

"Baiklah, suruh dia masuk."

Aku berdiri dan duduk di sofa, lalu melihat kaisar berjalan masuk. Namun, ia malah mengusir semua dayang dan ajudan untuk pergi keluar, dan menyisakan hanya kami berdua di kamar ini.

"Sejak kapan kamu mengetahui semua itu."

Wah aku sangat terkejut, Kaisar yang satu ini ternyata sangat tidak suka basa-basi.

"Saya tidak mengerti apa yang Anda katakan, dan saya juga tidak tahu apa yang Anda maksud."

Aku menyilangkan tanganku di dada dan menatapnya dengan intens. Aku membaca pikirannya dan akhirnya tahu tentang bagaimana dia memandangku dan betapa terkejutnya dia atas perubahanku.

"Tentang bahwa aku tidak pernah mencintaimu."

Akhirnya Kaisar pun membuka mulut, ia menatapku dengan sedikit ragu melirik sekitar lalu menatapku kembali.

"Aku sudah mengetahuinya sejak lama. Aku hanya sedikit sedikit ingin mengambil hatimu. Aku mencoba segala cara untuk mendapatkan perhatianmu. Namun, engkau tidak pernah memandangku dengan cara yang berbeda."

"Aku sudah terbiasa dengan perasaan tidak dicintai. Seperti yang kamu tahu, keluargaku adalah Keluarga Bangsawan Terhormat. Dan mereka mendidikku dengan keras. Cinta, ? aku pernah mengharapkannya namun sekarang tidak lagi."

Kaisar terdiam mendengar perkataanku. Aku tahu dia sedikit merasa bersalah atas apa yang terjadi terhadapku. Ini bukanlah kesalahannya, bagaimanapun berada di paling atas berarti kita harus menahan angin yang paling kencang.

"Maafkan aku, aku bukan tidak mencintaimu......"

"Sudahlah, aku tidak akan mengundurkan diri menjadi Permaisuri. Setidaknya, meskipun tidak kau cintai, aku masih mendapatkan cinta dari masyarakat yang selalu mendoakan kesejahteraan kita berdua. Aku menginginkan Tahta Permaisuri bukan semata-mata hanya demi kekuasaan. Namun, aku ingin melindungi orang-orang yang mencintaiku."

Kaisar mengangguk setuju dengan apa yang barusan kukatakan. Ia lalu memberikanku sebuah dokumen rahasia yang berisikan semua kejahatan mantan permaisuri yang mencoba membunuhku.

Aku membolak-balik dan membaca dokumen itu. sekarang aku tahu kenapa kaisar mengusir para pelayan dan juga para ajudan. di dokumen ini selain tertulis apa saja yang pernah dilakukan mantan permaisuri juga tertulis siapa saja yang membantunya.

Siapa saja orang yang dilantiknya dan siapa saja pelayan yang pernah ia suruh menjadi mata-mata kemungkinan besar orang-orang itu masih berada di sini dengan nama lain dan wajah lain.

Aku mengangguk-ngangguk membaca isi dokumen tersebut aku menghafalkan setiap nama dan setiap ciri khas dari orang-orang yang pernah bekerja mantan permaisuri dan juga selir yang sudah dieksekusi.

"Orang-orang yang tidak menyukaimu mungkin sudah tiada. Namun anak buahnya masih hidup di sini kau harus berhati-hati sedikit permaisuriku."

kata-kata Kaisar barusan membuatku tersadar dari lamunanku, untuk menghayati isi dokumen ini.

"Kau tahu aku juga ingin memecat dan melantik beberapa pelayan, agar semua orang yang berada di istanaku adalah orang yang kupercayai bukan orang yang dipercaya orang lain."

"Juga kepada anda Yang Mulia Kaisar. Saya memohon kepada Anda untuk tidak memilih selir terlebih dahulu. karena, saya tahu di luar sana bangsawan yang sudah mengetahui eksekusi yang tadi kita lakukan, akan menawarkan putrinya secara cuma-cuma untuk menjadi selir di istana ini."

"Saya mohon untuk Anda menahan diri anda untuk melakukan hal seperti itu. Biarkan kita menetralkan dulu citra kerajaan kita ini, baru setelah itu Anda bisa bebas memilih selir atau Anda mau saya membantunya."

Kaisar hanya tersenyum mendengar perkataanku. sepertinya pada saat ini hatinya sudah lega. Ia pun memilih pergi dan membiarkan para pelayan dan ajudan ku masuk.

Setelah kepergian Kaisar, aku berjalan ke perapian. Aku melemparkan dokumen penting tersebut dan membiarkannya hangus. Dokumen tersebut adalah dokumen rahasia, dan sebaiknya hanya aku saja yang tahu.

"Bawa semua data pelayan yang bekerja di Istana Permaisuri ini semuanya tanpa terkecuali. termasuk pelayan yang sudah lama sekalipun."

Ajudanku mengangguk lalu pergi keluar. Ia adalah salah satu dari sekian orang yang dapat dipercaya oleh mantan Permaisuri yang dulu. Dan sekarang setelah aku menempati tubuhnya. Ia pun nampak seperti orang yang bisa dipercaya. Pikirannya pun selalu tertuju pada keselamatan dan keamanan Sang Permaisuri.

"Kalian silahkan pergi keluar untuk beristirahat makan siang. saya sangat lelah setelah acara tadi. kepala saya juga sedikit pusing akibat terlalu banyak melihat adegan berdarah. saya ingin beristirahat sejenak, dan pastikan seluruh pengawal terbaik mengitari kamar saya."

"Baik Yang Mulia, kami permisi." ucap para dayang yang lalu meninggalkanku sendirian.

Setelah kamar ini tidak ada lagi manusia kecuali aku. aku pun langsung istirahatkan kepalaku yang sudah pusing. Tubuh ini sangat lemah, lebih lemah daripada perkiraanku. Ohhh Venezuela, kenapa engkau sangat baik ? padahal di dunia ini hanya berisikan manusia yang seperti iblis.

וו×

Sudah dua minggu lebih aku beristirahat. Lukaku pun sudah pulih, dan aku juga sudah mulai melakukan tugas permaisuri yang sebelumnya ia lakukan.

Aku mulai membenahi seluruh kesalahan di Kekaisaran ini. Membantu rakyat menemukan jalan keluar, dan mengatasi permasalahan kekaisaran yang tidak ada habisnya.

"Permisi Yang Mulia Permaisuri, bagian keuangan ingin bertemu dengan Anda."

Aku mengangkat kepalaku dari membaca beberapa dokumen yang baru saja ku selesaikan. Aku mengangguk dan menyuruh untuk membiarkan bagian keuangan masuk.

Aku duduk di sofa untuk menyambut tamu. Aku juga menyuruh pelayan untuk mengambil beberapa teh dan cemilan.

"Silakan Anda nikmatin minumannya dan berbicara secara santai." ujarku berusaha seramah mungkin.

"Terima kasih Yang Mulia Permaisuri. ekhmmm begini, saya ingin menyampaikan bahwa para bangsawan ingin mengadakan pesta penyambutan musim dingin di istana kita. Seperti yang Anda tahu, tahun lalu pesta tersebut masih dioperasikan oleh Mantan Permaisuri. dan sekarang anda yang harus mengatur pesta tersebut."

Aku mengangguk-ganggu untuk mencerna apa yang dibicarakan olehnya.

"Apakah anda sudah meminta persetujuan Kaisar ?" tanya aku sambil melihat dokumen dan apa yang diperlukan.

"Saya sudah meminta pendapat Yang Mulia Baginda Kaisar. dia juga sudah membenahi apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. di dokumen tersebut terdapat beberapa coretan yang dibenahi oleh kaisar."

Aku membolak-balik dokumen dan memang menemukan beberapa bagian yang dicoret-coret. Aku membaca dengan seksama segalanya dan menemukan semuanya benar-benar rapi dan bersih.

Aku melihat beberapa daftar tamu dan memutuskan untuk mengubahnya sedikit.

"Aku ingin membuat sedikit perbedaan dalam pesta penyambutan musim dingin kali ini. Para Bangsawan akan berpresta di dalam. dan alun-alun kota akan dihias dengan atap fravoul. agar masyarakat di seluruh kekaisaran ini juga bisa merasakan pesta perayaan musim dingin."

"Juga pada festival memanah kita juga akan mengadakannya untuk kelas masyarakat biasa. Agar mereka juga bisa sedikit menikmati apa yang biasa dilakukan oleh para kaum bangsawan."

"Semua pendanaan untuk bagian masyarakat akan dipotong dari uang pribadi saya sebagai permaisuri. namun, akan dicatat sebagai pengeluaran ke kekaisaran."

"Mengapa Anda menggunakan nama kekaisaran ? padahal Anda menggunakan dana pribadi untuk pesta masyarakat kelas biasa."

"Ketika nama kekaisaran bagus, maka itu juga akan berpengaruh terhadap kita semua dan di mana suatu kekaisaran itu berdiri terdapat permaisuri yang berani di sana."

Menteri keuangan tersebut mengangguk dan mulai menandatangani semua yang diperlukan. aku memberikan beberapa kantong uang yang lalu dicatat dalam persediaan keuangan. lalu menandatangani sebagai persetujuan permaisuri.

Mentri keuangan tersebut pergi keluar dan mulai mengabari yang lain untuk mempersiapkan pesta sebesar mungkin.

Berita bahwa kelas masyarakat biasa akan mengadakan pesta bersamaan dengan anggota kekaisaran dan para bangsawan lainnya telah menyebar.

Seluruh media mulai membicarakan kekaisaran yang berani mengubah reformasi, dan menghapus jurang antara kaum bangsawan dan kaum masyarakat biasa.

Banyak masyarakat yang membicarakan tentang berkah permaisuri dan juga kebaikan kaisar.

Alun-alun dihias dengan sangat cantik, toko-toko di luar sana juga di dekorasi dengan sangat meriah.

Para bangsawan yang selalu ikut andil dalam pergerakan mendukung masyarakat pun ikut senang. Citra mereka pun semakin bagus karena keputusan dariku itu.

"Kue salju dan juga teh madu tersebut harus disajikan untuk kalangan masyarakat biasa juga sisanya mungkin tidak perlu."

Aku pun mulai sibuk untuk menata kesana kemari tentang persediaan pesta. Bagaimanapun aku adalah Permaisuri dari Kekaisaran yang sangat besar.

Ketika sedang mengomentari dekorasi lampu, tanpa sengaja aku membaca pikiran salah seorang pelayan yang sangat mencurigakan.

Aku mendengar dalam batin pelayan tersebut ia harus memotong salah satu lampu di alun-alun kota agar menghancurkan pesta dekorasi di alun-alun.

Aku mengikutinya pergi ke sisi sepi alun-alun. dimana tali dekorasi dan lampu berada di sana.

"Sedang apa ?!" ujarku memberikan kejutan kepada di pelayan itu.

Pelayan itu terkejut dan berusaha menyembunyikan pisau yg akan ia gunakan untuk memotong tali. Namun malangnya, pisau itu terlempar ke tepi jalan dan di temukan oleh pedagang di sana.

Pedagang yg melihat pisau dan melihat pelayanan yg hendak kabur pun ber teriak.

"Perusuhhh tangkap dia."

Aku terkejut karna suaranya yg sangat keras mampu membuat masyarakat yg sibuk dengan aktivitasnya fokus pada si pembuat onar.

Pelayan tersebutpun babak belur dan di ikat di tiang lampu di tepi jalan. Dayang ku segera memanggil para prajurit untuk membawa pelayan tidak tau diri ini.

"Yang Mulia Permaisuri, apa yg harus kita lakukan terhadap pengkhianat ini." tanya masyarakat ber sorak sorak.

"Sabarlah. para pengawal kepercayaan ku sedang menuju kemari. aku juga tidak akan memaafkan dia dengan mudah. dia ingin mengacaukan acara kita."

Pelayan itu terus memberontak. dan aku menatapnya dengan tenang untuk membaca isi hatinya. Dan juga untuk menemukan pelaku yg kurang ajar itu.

"Lakukan penjagaan ketat di seluruh wilayah. Jika terjadi kekacauan, khususnya memakan korban jiwa. Kalian akan tau akibatnya!"

Aku pergi mengikuti prajurit ke penjara. Untuk melakukan interogasi dan menemukan pelaku sebenarnya.

Para prajurit lain juga harus ber kerja ekstra ketat atas perintah ku. Karna aku tidak ingin ada satu orangpun mencoba menghancurkan apa yg ku bangun.

Sebab kehidupan ku yg berulang. Bagaimana aku hidup menjadi ratu dari generasi ke generasi hingga akhirnya menjadi Permaisuri membuat egoku kuat dan membuat ku kesal jika ada yg mencoba mengacaukan sesuatu yg sudah aku bangun.

וו×

Aku menari kursi dan mulai duduk di ruang interogasi. Aku tetap santai namun ia malah panik dan kebingungan.

Aku mengangguk setelah mendengar isi hatinya.

"Jadi, siapa nama adikmu. ?" tanya aku langsung.

Pertanyaan ku barusan membuat dia sedikit terkejut dia menatapku dengan ketakutan dan mulai mengeluarkan banyak keringat.

"Adik mu sedang sakit ya, baiklah aku mengerti." dia semakin panik mendengar kata-kata ku barusan.

Aku keluar sebentar untuk memberikan perintah secara rahasia, untuk membawa adik si pelayan ini ke istana untuk diamankan. Lalu kembali duduk di ruang interogasi untuk menikmati rasa ketakutan nya kembali.

"Jika kau tidak ingin mengatakan yg sebenarnya. Akan semakin sulit untuk menyelamatkan adikmu."

"Baiklah aku akan mengatakan yg sebenarnya. tapi tolong selamatkan adikku..."

"Kvila kan ? prajurit terbaik sedang dalam perjalanan."

Akhirnya aku pun mendengarkan keterangan langsung darinya. Menurut keterangannya ia di suruh oleh Marquess Joshua. adik dari Duke Arthalas.

Karena kegaduhan kemarin, Marquess Joshua mendapatkan getah dari perbuatan kakaknya. Ia di lepas dari jabatannya sebagai pemimpin pabrik dan juga kehilangan citra bangsawan nya di wilayahnya sendiri.

Sebuah merpati sihir datang mendekat aku mengangkat lengan kiri ku membiarkan merpati itu bertengger di tanganku.

Aku membaca kode sihir yang ada di sana tertulis bahwa prajurit ku berhasil menyelamatkan adik dari pelayan satu ini.

"Kabar baik, adikmu sudah selamat dia sekarang berada di ruangan Permaisuri. Jika kau ingin menemuinya, kau harus menuruti ku dulu."

pelayan tersebut menatapku penuh harapan.

"Pertama kenalkan namamu."

"Nama hamba Kyizfa."

"Baiklah Kyizfa, sekarang kau temui Marquess Joshua. dan katakan bahwa kau sudah berhasil. dan pancing dia ke kamar dekat ruangan permaisuri. jika kau berhasil, aku akan membebaskan kau dan adikmu dan mengirim kalian ke wilayah barat daya kekaisaran dengan aman."

"Terimakasih Yang Mulia, saya akan melaksanakan perintah anda dengan sungguh-sungguh. mohon lindungi adik saya."

"Baiklah sekarang pergilah." ucapku mengibaskan tangan.

Aku sangat tidak menyangka. Di kekaisaran seagung ini. Banyak sekali hal kotor. Aku menghela nafas lelah. Kapan aku akan menikmati menjadi permaisuri dengan damai.

וו×

Persiapan pesta berjalan lancar. Menurut mata-mata yg ku kirim juga bahwa Kyizfa juga berhasil melaksanakan tugasnya.

"Yang Mulia Permaisuri." para ajudan kaisar memberi salam terhadap ku.

dan aku memberi salam terhadap kaisar.

"Bagaimana persiapan nya ?" tanya kaisar sambil mengajakku berjalan di sisinya.

"Persiapannya baik Yang Mulia. di alun-alun kota juga sudah di dekorasi sebaik mungkin. koki yg biasa menyiapkan kue hanya untuk bangsawan, sudah saya perintahkan untuk membuatkan nya untuk masyarakat juga." ujarku menjelaskan perkembangan acara pesta ini.

"Bagus sekali. aku sangat terkesan dengan keputusan mu untuk melaksanakan pesta bersama masyarakat. jadi citra kita semakin baik di mata masyarakat. "

Pujian seperti ini. aku sering mendengarnya. Namun entah kenapa kali ini aku merasa senang. atau karna Venezuela yg asli merasa kan se-senang ini ketika di puji.

"Tapi kau menggunakan dana pribadimu. kekaisaran akan menggantinya."

"Anda tidak perlu melakukan itu Yang Mulia. bagi saya, kemakmuran dan kesejahteraan kekaisaran ini adalah yg ter penting."

Aku dan Kaisar terus mengecek ulang persiapan pesta. Di dada seperti ada sedikit rasa bahagia yg meluap luap.

'Venezuela, apakah seperti ini yg kau rasakan ketika bersama orang yang kau cinta ?'

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status