Share

sisi yang tersusun

Hari yang di nanti-nanti pun tiba. Gerbang kekaisaran terbuka lebar. Masyarakat berkumpul di pusat kota dengan riang gembira. Mereka memakai pakaian terbaik untuk hari ini. Para Bangsawan juga dengan senang berkumpul di aula istana.

"Salam Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri. semoga kesejahteraan alam selalu menyertai Anda sekalian."

Satu persatu para bangsawan memberikan salam dan hormat di hadapan kami berdua.

"Salam kepada para tamu sekalian. semoga kesejahteraan senantiasa menyertai kita semua. Malam ini adalah malam yang indah. kita akan meng akhiri musim gugur dan menyambut musim dingin."

ujar kaisar membuka acara. dengan aku yg menggandeng lengannya di sisinya.

"Sekedar informasi, bahwa pesta kali ini, di rencanakan oleh Permaisuriku. Ia juga yang memutuskan untuk menggabungkan pesta agar kita semua dapat berbangga dan berbahagia bersama."

Tepuk tangan pun mengiringi ucapan Kaisar. Aku melambaikan tangan dan memberi senyuman dengan manis.

"Baiklah. silahkan di mulai pestanya "

Musik pun di lantunkan dengan indah nan meriah. Mengucapkan selamat tinggal pada musim pada musim gugur dan mengucapkan selamat datang pada musim dingin.

Seakan langit dan alam pun ikut memeberkahi pesta ini. Setelah kembang api. Salju pertama di musim ini turun dengan indah nya. Membuat masyarakat pun ter kagum kagum.

"Hidup Yang Mulia Kaisar!! Hidup Yang Mulia Permaisuri."

Sorai sorakan dari masyarakat yg berada di alun-alun terdengar meriah. Aku dan Kaisar yg melihat keindahan salju pertama juga ikut tersenyum.

"Permisi, Yang Mulia Permaisuri."

Tatapanku menuju ke arah ajudan ku. Aku mengerti bahwa mereka sudah berhasil membawa Marquess Joshua.

"Baiklah aku mengerti." ujarku singkat.

"Ada apa ?" tanya kaisar penasaran.

"Saya akan memberi tahu Anda jika sudah selesai Yang Mulia. mohon lanjutkan pestanya sejenak. saya ada urusan yg harus saya selesaikan."

"Baiklah. hubungi aku jika sudah selesai"

Aku pergi meninggalkan aula pesta bersama para pelayan dan ajudan ku menuju ke kamar yg sudah di siapkan.

"Selamat malam Marquess Joshua."

lamunan Marquess Joshua buyar karna suara ku. Ia sedikit terkejut dengan kehadiranku di ruangan itu. Ia melihat ke sekitar dan melihat dayang sudah siap berada di sisiku.

Aku melangkah masuk dan duduk dengan tenang di hadapannya. aku menyuruh kepada pelayan untuk menutup rapat-rapat pintu itu.

"Tidak usah terburu-buru santai saja."

Marquess Joshua nampak tenang dan santai. sepertinya ia tidak menganggap serius masalah ini.

"Ada apa Venezuela? tumben sekali kau memanggilku ?"

"Kau tidak memiliki sopan santun ya ? padahal bisa jadi ini adalah saat terakhir mu."

Marquess Joshua sedikit tercengang dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia mulai sedikit menganggap serius masalah ini.

"Kau semakin berani saja ya. Dulu, kau bahkan tidak berani menatapku."

"Manusia itu tidak akan tetap sama. apalagi ketika ia pernah melewati kelamnya jalan kematian."

Aku melempar beberapa dokumen yang sudah aku catat atas kejahatan Marquess Joshua.

"Jadi kamu hukum ku seperti kau menghukum kakakku ?"

"Aku maunya begitu, tapi saat ini sedang ada pesta. Jadi diamlah di ruangan ini dengan tenang karna kau tidak akan bisa keluar. Karena ruangan ini sudah dijaga ketat oleh para prajurit yang sudah dilatih di Menara sihir."

Aku mulai melihat wajah panik Marquess Joshua. Aku melangkah keluar dengan para dayang juga ajudanku dan meninggalkan ia sendiri.

"Jaga ruangan ini dengan baik dan juga samarkan dari orang-orang. jangan sampai ada yang masuk ke sini." ujarku berpesan ke para prajurit yang berjaga.

Pesta berjalan dengan lancar dan baik seperti yang aku rencanakan. Ketika aku dan kaisar kembali ke kamar ia kembali menanyakan apa yang terjadi ketika pesta tadi.

"Bisakah kau ceritakan sekarang apa yang terjadi tadi ketika di pesta.".

"Baiklah jika Anda sangat ingin tahu. Saya akan menceritakan semuanya secara detail. Tapi Anda harus berjanji bahwa ini hanya rahasia kita berdua."

Aku mulai duduk dan menceritakan semua. Berawal dari seorang pelayan yang mencoba mengacaukan pesta di alun-alun. Dan juga menemukan fakta bahwa ya disuruh oleh Marquess Joshua. juga baru saja mengurus Marquess Joshua di ruangan khusus.

"Kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku dari awal. aku bisa saja membantu."

"Setelah apa yang terjadi kepadaku, aku harus bisa menyeleksi mana orang yang benar-benar baik dan tidak. Jika Anda ikut campur, maka Anda hanya akan menghancurkan segalanya. Karena, orang lain mungkin akan sangat baik di hadapan anda namun tidak terhadap saya."

"Kau tau, aku bisa membantu dengan cara lain."

"Saya tau tapi saya tidak ingin melibatkan anda lebih jauh. karena, masalah yang saya hadapi tidak sesederhana apa yang anda pikirkan."

Aku pergi mengganti pakaianku menggunakan baju tidur lalu naik keatas ranjang dan mulai beristirahat.

"Kau mau tidur cepat itu setelah seharian kau tidak bicara kepadaku."

"saya sangat lelah saat ini dan saya sangat ingin beristirahat maafkan saya."

Aku menutup pembicaraan ini dengan sepihak dan pergi beristirahat. aku tidak ingin dilanjutkan pembicaraan ini karena aku sangat lelah dan juga aku tidak ingin terus tenggelam dan hanyut dalam jiwa Venezuela yang asli.

וו×

Mentari menyapa pagi dengan indahnya. Aku mengawali hari dengan menemui Marquess Joshua yang sudah aku kurung semalaman di kamar istimewa itu.

"Selamat pagi Marquess Joshua, awal Yang Indah di musim dingin bukan."

Aku masuk dan tersenyum, menatap wajah Marquez Joshua yang sangat sangat buruk.

"Seluruh kejahatan Anda sudah terbukti. Anda akan dipindahkan ke penjara hari ini. dan kita akan memulai sidang anda di siang hari. semoga anda sudah mempersiapkan segalanya dan semoga Anda bisa menyusul saudara Anda dengan tenang."

"Kau main-main denganku ? kau hanya menjadi permaisuri boneka kau tidak usah berlagak begitu tinggi."

"Kau tahu Joshua, setiap manusia itu memiliki batas kesabaran. dan sekarang aku sudah mencapai batasnya." ujarku yg mulai kesal.

"Aku akan memastikan tidak ada yang bisa membelamu dan kau tidak akan bisa lolos dari hukuman. bagaimanapun caranya."

Aku meninggalkan kamar itu diiringi dengan teriakan Marquess Joshua yang tidak terima. para prajurit menyeret Marquess Joshua pergi. dan aku pergi sarapan bersama Yang Mulia Kaisar.

"Maaf sudah membuat Anda menunggu Yang Mulia. saya sedikit ada urusan yang tidak bisa ditunda tadi." ujarku menyapa yang mulia kaisar.

"Tidak apa, koki baru saja selesai menyajikan makanan kau bisa duduk."

"DARIANNNN ANAK BUNDAAA."

Aku mengalihkan pandanganku ke arah suara tersebut .Suara tersebut berasal dari Ibu Suri yaitu ibunda dari kaisar.

"Salam Yang Mulia Ibu Suri. Selamat pagi, apakah Anda ingin sarapan bersama kami ?." ujarku menyapa ibu suri.

"kau tidak usah terlalu kaku seperti itu Venezuela. aku kan sudah berulang kali mengatakan padamu aku ini ibumu."

Aku tersenyum mendengar ucapan ibu Suri dan mempersilahkan dia untuk duduk.

Ibu Suri adalah wanita yang sangat menyayangi anaknya. bahkan ketika anaknya sudah menjadi kaisar ia tetap memanggilnya dengan nama biasa. dan menyuruh aku yang sebagai menantu nya memanggil nya ibu dari pada Ibu Suri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status