Share

Bab 23. Ketahuan

Suasana taman tiba-tiba menjadi sepi, seolah hanya ada mereka berdua saja di sana, sementara yang lainnya seakan menghilang. Sista embusan angin dan suara bising kendaraan di jalan raya pun tak tertangkap oleh indra pendengaran Diva. Kedua telinganya seolah tuli dengan suara-suara yang berasal dari luar, tertutup oleh segala macam pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya yang disebabkan oleh perkataan Juna. Dia sudah meninggal sebelas tahun yang lalu? Astaga! Bagaimana bisa? Siapa yang memberitahunya seperti itu? Siapa yang mengatakan itu? Dia belum mati, masih hidup.

"Kamu, 'kan, udah meninggal, Be. Gimana kamu bisa di sini?"

Tak hanya Juna yang mengucurkan air mata, bulir-bulir bening juga meluncur di pipi mulus Diva. Kepalanya menggeleng, menyangkal semua yang dikatakan Juna.

"Be, ini ...." Juna tidak meneruskan kalimatnya. Ia kesusahan mencari kosakata yang tepat untuk menggambarkan kebingungannya saat ini.

"Aku masih hidup, Juna. Aku belum mati." Diva makin terisak. Tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status