Share

Bab 22. Kamu Sudah Meninggal

Juna menggeleng beberapa kali, mengerjap-ngerjapkan mata untuk memastikan penglihatannya tidak bermasalah. Wanita yang berdiri di depannya adalah Diva. Astaga!

"Be, ini beneran kamu?"

Gemetar tangan Juna menyentuh pipi yang dipenuhi air mata. Pipi itu hangat, tidak sedingin seperti kondisi seseorang yang sudah meninggal. Hanya air nata yang membuatnya terasa dingin. Apakah ia bermimpi? Namun, kenapa mimpinya kali ini terasa nyata? Ia dapat menyentuh Diva, dapat mencium aromanya yang khas –wangi susu.

"Juna." Dada Diva terasa mau meledak setiap kali dia menyebutkan nana itu. Benar, ini adalah pria di dalam mimpinya. Meskipun dia tidak mengingatnya, tapi ia hafal dengan suaranya, juga panggilan khas yang biasanya didengarnya di dalam mimpi. "Kamu Juna?"

Juna mengangguk. Tersenyum geli mendengar pertanyaan itu. Ia masih menganggap ini semua adalah mimpi, tidak nyata. Diva pasti kasihan melihatnya sendirian di taman ini sehingga turun dari atas sana untuk menemaninya. Diva versi dewasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status