Share

Part 15

Mengurus toko sendirian ternyata melelahkan. Di tambah ia pun harus menjaga Fahrania. Daninda memutuskan untuk mencari 1 pegawai untuk membantunya. Ia membuka lowongan pekerja dengan membuat pengumuman dengan selembar kertas yang ditempel di pintu toko. Berharap ada yang membacanya. 

 

"Rania, kamu jangan lari-lari, sayang. Nanti jatuh!" tegur Daninda yang sedang duduk di kursi kasir seraya menggelengkan kepalanya. 

Putrinya itu tidak bisa diam sama sekali. Fahrania mungkin bosan setiap hari di toko. Tidak ada waktu untuk bermain dengan anak sebayanya. Si kembar, anak-anak Deira jarang main ke toko.  

Pintu toko berderit, Daninda mengucapkan, "selamat datang.." sambil menundukkan kepalanya. Ia mengira pembeli. Ternyata Daniel, pria itu berdiri lalu berjalan dengan gagahnya menghampiri Daninda.

 

"Untukmu," Daniel tersenyum sembari menyerahkan sebuket bunga mawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status