Share

Penelusuran

“Kayanya kamu harus ikut aku, Sya!” seru Wira begitu melihat Aisya menyambut kedatangannya.

“Ikut kemana, Wir?” Perempuan itu menatap Wira dingin. Ia mengerti ada yang tengah dirisaukan kekasihnya ini.

“Aku lihat bapak lagi kemarin. Kali ini lebih jelas dari pada tempo hari,” terang Wira. Wajahnya beegitu masam, amat berbeda dengan ekspresi Wira biasanya saat bertemu Aisya.

“Oh ya? Apa memang bapak sering ke sungai?” Aisya mencoba terkoneksi dengan pernyataan Wira. Namun lawan bicaranya itu masih saja dingin.

“Nggak. Jasad bapak ditemukan di sungai. Yang aku lihat kemarin adalah orang-orang yang kemungkinan terlibat dan jadi sebab kematian bapak, Sya.” Titik air mata menggantung di kelopak mata Wira.

“Maksudmu ... bapak meninggal karena dibunuh?” mata Aisya terbelalak. Sebenarnya apa yang sudah dilalui laki-laki ini. Belum tuntas rasa penasarannya pada kemampuan Wira melihat ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status